NovelToon NovelToon
Cinta Dan Balas Dendam

Cinta Dan Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Mata-mata/Agen / Keluarga
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: strbe cake

Fiona dan Fiora, saudari kembar putri presiden. mereka sudah saling menyayangi sejak mereka masih kecil, saling membantu jika salah satu mereka kesusahan. tetapi saat mereka memasuki usia remaja, Fiora yang merasakan pilih kasih di antara mereka berdua, Fiona yang mendapatkan kasih sayang yang tulus dari kedua orang tuanya, sementara dia tidak pernah merasakan itu, hari demi hari berlalu kebencian di hati Fiora semakin memuncak karena suatu peristiwa saat dia berkelahi dengan Fiona. Fiora lari meninggalkan istana dengan air mata di pipinya akibat makian ayahnya, sampai detik itu dia tidak pernah kembali ke rumah mereka lagi.
Fiona yang merasakan perasaan bersalah di hatinya memikirkan saudaranya pergi yang tidak pernah kembali lagi, kini mereka sudah dewasa. Fiona mengambil ahli mengurus semuanya bersama Aaron. setelah beberapa waktu banyak terjadi penghianatan di negara itu yg mengakibatkan banyak korban jiwa, siapa menyebabkan itu semua? apakah orang yang paling mereka tidak sangk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon strbe cake, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembentukan tim khusus

“Keane cepatlah kita harus berlatih sekarang! .” Teriak  Annie. Dia merupakan anak dari panti asuhan sama seperti Keane yang Kevin ambil.

Keane membuka pintu kamarnya lalu berjalan menghampiri Annie yang sudah berdiri di ujung lorong.

“Ayo kita pergi.” Ucapnya.

Mereka pun berjalan bersama-sama menuruni tangga dengan hati-hati.

“di mana caren? Mengapa dia tidak ikut dengan kita.” Tanya Keane sambil menggulung lengan bajunya.

“Dia sudah turun lebih dulu untuk menjumpai tuan Kevin di lapangan.” balas Annie.

“Aku dengar hari ini kita akan membentuk kelompok seperti yang direncanakan Tuan Kevin.” Annie melanjutkan pembicaraannya.

Dengan langkah terakhir, mereka menyelesaikan injakan pada anak tangga lalu berbelok memasuki kawasan kamp pelatihan, panas terik matahari segera menyengat kulit mereka. Annie sedikit menyipitkan matanya silau akan cahaya terik di pandangnya.

“di sini!” teriak Caren sambil melambaikan tangannya.

Mereka menoleh ke samping melihat Caren dan juga Kevin di sana dengan senyuman. Annie dan Keane segera bergegas menuju Caren dengan langkah kaki cepat.

“maaf membuat mu menunggu tuan Kevin.” Ucap salah satu dari mereka saat sampai di sana.

“tidak apa, jangan khawatir. Baiklah tunggu sebentar lagi Aaron belum datang.”

Annie melirik kearah Caren lalu Keane, tatapan penuh dengan pertanyaan yang Ia tidak bisa ungkapkan karena ada Kevin bersama mereka.

 “maaf aku datang terlambat ayah.”

Kevin dan yang lainnya segera tersentak kaget mendengar sahutan suara tiba-tiba di belakang mereka.

“Aaron kau mengagetkanku.” Kevin mengusap dadanya beberapa kali.

“Baiklah jika semuanya sudah berkumpul di sini, aku ingin menyampaikan sesuatu yang penting.” Kevin berdehem beberapa kali sebelum melanjutkan pembicaraannya.

“Kalian berempat akan menjadi anggota tim khusus, kalian akan menyelidiki kasus tertentu dan mengapa ada orang-orang asing dan aneh yang ingin menyerang seluruh wilayah ini dengan tindakan bom bunuh diri mereka yang bodo.”

“kami? Tapi kami hanya sekumpulan anak kecil tuan, bagaimana bisa kami menyelidiki kasus besar itu.” Seru Annie dengan kekhawatiran di wajahnya.

“aku tahu, aku sudah melihat potensi dari diri kalian masing-masing dan maka dari itulah aku melatih kalian dari masi kecil hingga dewasa. Karena aku yakin orang-orang itu akan melakukannya  dengan jangka waktu panjang dan tindakan mereka sekarang hanya lah peringatan kecil untuk kita.” Balas Kevin dengan lantang.

“Aku akan mendirikan tim ini dengan berjumlah  tujuh orang dan Aaronlah yang akan menjadi ketua kalian, jadi aku harapkan kalian semua berteman dengan baik, menjaga satu dengan yang lainnya.”

Keane melirik sinis kepada Aaron lalu kembali memalingkan wajahnya.

“Tapi, kami hanya berempat saja, lalu di mana tiga orang lagi Tuan?” tanya Caren.

“tenang saja, aku sudah tahu siapa yang akan aku ambil. Sekarang berlatih.” Balas Kevin. Dia berbalik meninggalkan mereka.

Keheningan pun terjadi beberapa detik saat Annie, Keane dan Caren saling bertatapan. Mereka melihat kearah Aaron dengan canggung.

Aaron mulai berpikir untuk membawa Fiona bersamanya.

“Aaron apa kau masih ingat kami, kami adalah teman-teman mu pada saat kita masi berada di panti asuhan.” Gumam Annie berhasil memecahkan keheningan itu.

“aku tahu, sekarang berlatih sesuai dengan yang ayahku perintahkan.” Aaron mengambil senjatanya lalu berjalan melewati ketiganya dengan acuh tak acuh.

Balasan Aaron yang dingin membuat hati Annie sedikit saki sekaligus kesal, bagaimana tidak. Aaron melupakan kebersamaan dahulu dengan mudah.

Melihat wajah Annie yang kesal. Caren segera menarik tangan Annie dan Keane membawa mereka berdua ke meja persenjataan.

“sudah-sudah, Aaron memang begitu dari dulu. Sekarang kita harus fokus dengan apa yang di minta tuan Kevin, kita tidak ingin mengecewakannya bukan.”

“Caren benar... Lagi pula kita sudah menjadi anggota tim dengannya, bagaimana pun Aaron pemimpin kita sekarang.” Kata Annie.

“ambil senjata kalian sekarang, pengawas dan pelatih sudah datang sekarang.” Perintah Keane. Dia sendiri mengambil senjatanya.

Annie dan Caren mengangguk, mereka mengambil pistol simulasi mereka masing-masing.

“ayo-ayo semuanya sekarang mulai pelatihan kita!” teriak pelatih.

Namun Aaron menghiraukan itu. dia dengan gila-gilaan membidik target dengan pistol simulasinya sendiri.

 

“ah ternyata Kevin begitu cepat bergerak ya, itu bagus.” Bisik Robert di dalam hatinya. dia melihat ke bawah tempat di mana pasukan khusus itu dilatih dengan keras.

“harus di namakan apa pasukan ini.” Tanya Aaron kepada dirinya sendiri. dia melirik ke samping di mana ketiga tim ya sedang dilatih untuk membidik.

“Kita tidak bisa langsung belajar menembak sekarang bukan? Harusnya dengan pelatihan Fisik terlebih dahulu.” Katanya kepada pelatih mereka.

“i-itu benar tuan muda, aku salah, baiklah aku akan mengganti jadwal Pelatihan kita sesuai dengan perintah mu.” Pelatih itu tampak sangat sedikit gugup saat menyadari tatapan dingin Aaron.

Aaron melepaskan pistol simulasinya. Ia berjalan meninggalkan kamp pelatihan itu.

“Tunggu tuan Aaron, ke mana anda ingin pergi, pelatihan kita baru saja di mulai. Tuan Kevin bisa marah nanti.” Ujar pelatih itu.

“tidak, aku hanya ingin mengurus sesuatu untuk tim ku.” kata Aaron dari balik bahunya, kemudian dia melanjutkan langkahnya menuju ke dalam rumah.

pelatih itu pun terdiam. Ia hanya bisa memandangi Aaron yang melangkah pergi.

Robert yang melirik sikap Aaron yang begitu tampak dingin dan tidak peduli. dia hanya bisa tersenyum kecil seolah teringat dengan masa kecilnya dulu

1
Galih Kurniawan
masik penasaran. bainya kembar? dan siapa kevin itu
Nanaka: iya kembar, lanjut baca ya di eps lain☺️
total 1 replies
Kikiiiii
mana kakeknya? kerja kah
Kikiiiii
pasti anknya mau jadi ultraman
Kikiiiii
Cukup bagus
Kikiiiii
masi menunggu ultraman
Kikiiiii
tidaa ada ultraman?
Kikiiiii
Angjay ,keren juga
👑 STEPHAN HARUKA 👑
Mencengangkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!