Biarkan Aku, Yang Pergi

Beberapa hari berlalu. Surat panggilan sidang sudah di terima baik Arumi maupun Nicholas. Jika Arumi merasa senang akhirnya sebentar lagi akan resmi berpisah dengan Nicholas berbeda dengan Nicholas yang mulai merasa tidak senang. Pasalnya, jika benar dia dan Arumi berpisah maka Nicholas tidak akan pernah bisa lagi mengambil keuntungan dari Arumi. Dia harus kembali memberikan uang gajinya sepenuhnya kepada Bu Sartika.

"kenapa kamu melamun Nic? Jangan bilang kalau kamu menyesal karena mau berpisah dengan Arumi!" tebak Bu Sartika yang melihat putranya melamun setelah menerima surat dari pengadilan.

"Aku melamun bukan karena menyesal Ma. tapi aku melamun karena sebentar lagi aku akan kehilangan tambang emas aku. Mama seharusnya tahu jika semua pengeluaran di rumah ini baik makan ataupun untuk kebersihan rumah Arumi yang menghandle nya. Bahkan, bisa di bilang uang yang Nicholas berikan hanya untuk formalitas saja. Karena pada dasarnya uang tersebut akan Nicholas ambil kembali secara diam diam lewat ponsel Arumi. Dan itu berjalan sejak awal kami memiliki Michelle" jelas Nicholas dengan jujur.

" kamu benar, jika kamu benar berpisah dengan Arumi. Maka kita akan kehilangan berlian sebenarnya. Tapi mau bagaimana lagi Nick. Arumi bahkan sudah mengajukan cerai, kau sendiri juga sudah menerima surat sidangnya" ujar Bu Sartika juga merasa bingung.

"itu lagi, aku juga bingung" jawab Nicholas

"bagaimana jika kita gunakan Michelle untuk mendapatkan uang dari Arumi!" ucap Monica yang baru saja ikut bergabung setalah memandikan putrinya.

"bagaimana caranya kita gunakan Michelle?" tanya Bu Sartika penasaran.

"jadi begini Ma. Kita sendiri kan tahu jika Arumi itu sayang banget sama Michelle. Dan Michelle selalu ingin dekat dengan ayahnya. Maka, kita buat Michelle tidak mau pisah dari kamu Nick. Dengan begitu Arumi pasti akan mencabut gugatannya. terus kita masih bisa deh manfaatin Arumi dan uangnya!" jelas Monica membuat Bu Sartika tersenyum lebar. Akhrinya mereka menemukan cara agar tambang emas mereka tidak hilang.

"Tapi bagaimana jika Michelle tidak lagi ingin bersama dengan ku. Secara dia selalu melihat ku lebih perhatian dan sayang kepada Bella!" tanya Nicholas kembali ragu.

"ya kamu coba rayu kek. Apa kek, atau kalau tidak kamu belikan lah mainan buat si Michelle atau baju kek. Ajak main ke time zone juga. Atau taman bermain. pasti dengan begitu dia akan kembali luluh dengan kamu. Bagaimanapun Michelle itu anak kandung kamu Nick. Pasti dia akan merasa senang saat papanya mulai menyayangi dan perhatian padanya!" jelas Monica pada Nicholas.

"jika hal itu juga tidak bisa membuat Michelle luluh?" tanya Nicholas kembali. Untuk bisa mendapatkan tambang emasnya kembali. Dia harus memikirkan berbagai kemungkinan dan rencana.

"kamu itu banyak tanya Nick. Lakukan saja apa yang di sarankan oleh kakak ipar kamu ini.!" ujar Bu Sartika mulai geram dengan pertanyaan putranya yang tidak ada habisnya.

"ya aku bertanya begitu juga untuk jaga jaga Ma. Jika plan A gagal kita bisa pakai plan B, jika masih gagal kita bisa pakai plan C dan seterusnya. Jadi, kita tidak perlu mikir keras lagi jika plan yang A gagal. Karena kita memiliki banyak plan sebelumya." ujar Nicholas membuat Bu Sartika dan Monica membenarkan ucapannya.

"kalau begitu kita culik saja Michelle. Denga begitu kita bisa meminta tebusan yang cukup banyak kepada keluarga Arumi. Lagian, kakak Arumi juga punya perusahaan dan cabang yang banyak. Jadi, gampang lah bagi mereka jika kita meminta uang tebusan nantinya!" ujar Monica dengan santai.

"ide kamu bagus juga Monica. Nggak salah memang Mama jadikan kamu menantu kesayangan Mama" jawab Bu Sartika bangga dengan ide gil@ menantunya itu.

"kalau aku setuju yang terakhir saja sih mbak. Lebih cepat kita dapat uangnya. Di bandingkan kita harus berpura pura baik di depan Arumi dan keluarganya. Lebih baik kita culik anaknya. minta tebusan dan dapat uang banyak. Setidaknya kita harus bisa dapatkan 5 M dari mereka." Nicholas lebih menyukai rencana gil@ kakak iparnya itu.

"kalau begitu kita harus cari preman untuk bisa mengambil Michelle dari mereka!" Monic memberikan saran,.

"kalau mencari preman kita akan bayar jasa mereka. Lebih baik aku saja yang turun tangan. Aku ingat, biasanya Arumi akan ajak Michelle pergi ke taman bermain jika weekend. Jadi, di saat dia lengah aku akan bawa Michelle pergi. Dengan begitu kita bisa dapatkan banyak uang! Tak masalah bercerai dengan Arumi. Jika pada akhirnya kita akan semakin kata raya!"

"terserah kamu saja Nick. Yang penting jangan sampai kamu ketahuan. Jika tidak mungkin saja mereka akan melaporkan kamu ke kantor polisi!" ucap Bu Sartika memperingati putranya.

"Mama ini bagaimana sih. Nicholas tidak akan masuk penjara lah Ma. Pada dasarnya Nicholas adalah papa kandung dari Michelle. Jadi, sah sah saja jika dia ingin mengambil Michelle dari Arumi. Jika saja Arumi melapor. Maka dia sendiri yang akan malu dan juga rugi!" jelas Monica membuat Bu Sartika merasa lega. Dan membuat Nicholas yang awalnya ragu menjadi tersenyum menjalankan rencana yang dia susun sendiri mendengar kata polisi.

Sedangkan di rumah keluarga Arumi. Suster Neni di berikan pekerjaan tambahan oleh Yudha. Dimana dia harus menjadi bodyguard untuk anak dan cucunya. Dan dengan senang hati suster Neni menyetujuinya. Karena sebelum menjadikan seorang baby sitter, suster Neni Talah memiliki sertifikat bela diri. Jadi, saat mendengar permintaan papa dari majikannya. Dia merasa senang, karena ilmunya tidak terbuang sia sia.

"kapan persidangan kamu di mulai nak?" tanya Bu Yohana pada putrinya.

" Minggu depan pa!" jawab Arumi

"mau aku anter nggak kak. Siapa tahu nanti saat di sana pengadilan ada yang menggangu. Kan nggak nyaman jdinya kakak!" tawar Fernando pada kakak perempuannya itu.

"boleh, tapi ingat satu hal. Jangan main tangan jika nanti kamu bertemu dengan Nicholas dan keluarganya. Kaka tahu mungkin saat ini kamu sangat membenci mereka. Tapi, jika kamu melakukan kekerasan apalagi di area pengadilan Minggu depan. Masalahnya tidak akan berakhir dengan mudah. Mereka bisa saja menggunakan kekerasan yang kamu lakukan menjadi Boomerang untuk kamu sendiri!" Arumi memperingati adiknya.

"kakak tenang saja. Selama aku ada di dekat kakak. Aku tidak akan pernah lepas kontrol. !"

"kalau begitu kamu istirahat saja Rum. persiapan diri kamu untuk persidangan perceraian kamu nantinya!" pinta pak Yudha pada putrinya.

"baik. papi dan mami juga harus banyak banyak istirahat. jangan terlalu banyak pikiran. Semua sudah di urus sama pengacara papi kok. Aku yakin semua bisa selesai lebih cepat dan lebih aman!" jelas Arumi dan hanya di angguki oleh keluarganya.