Baru menginjak kelas 12, ada saja hal yang membuat Syanza harus menghadapi Pangeran, si ketua Savero.
Ketua apanya coba, tengil gitu.
"Lo pikir, lo kodok bisa berubah jadi pangeran beneran, hah??" Ketus Syanza.
"Emang gue pangeran," balas Pangeran angkuh.
"Nama doang, kelakuan kayak setan!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cipaaiinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
Terlampau kesal oleh tingkah yang memang sebelas dua belas dengan Pangeran. Zergan melayangkan bogeman mentah ke perut lelaki itu. Tangannya ia kipas-kipas saking merasakan linu pada perut keras Arjuna.
"Uhuk! Sialan, anjing. Perut gue belum sembuh dari tonjokkan si bos, udah lo tambah lagi," papar Arjuna terbatuk-batuk, lebih ke lebay.
"Kasihan," ucap Jarrel.
"Jadi putus gak mereka?" tanya Cakra. Ia merogoh satu batang nikotin di saku bajunya. Lalu mematikkan api sampai rokok itu terbakar sedikit, kemudian menghisapnya dan mengeluarkan asap dari mulut dan hidungnya dengan penuh gaya.
"Minta," ucap Jarrel mecuri satu batang di saku Cakra.
Zergan mengedikkan bahunya. "Gak. Soalnya Pangeran yakin kalau ceweknya bisa bicara gitu, karena sedang capek sama kelakuan Pangeran sendiri," ujarnya. Malas sekali sebenarnya banyak bicara, tapi bagaimana lagi. Diantara mereka berempat, hanya Zergan yang jarang berbicara.
"Tumben banget mereka lama," ujar Cakra dengan penuh asap.
"Perasaan gue gak enak," timpal Arjuna dengan tangan yang masih memegang perutnya.
Mereka berempat memerhatikan para anggota gengnya dan anggota Lenox yang tampak menunggu siapa yang akan menang.
Deruman motor yang menggema mulai terdengar. Kencang dan juga memanjakan telinga.
Mereka semua bersorak dan menjadikan suasana kembali ricuh. Berharap ketua mereka bisa menang pada balapan kali ini.
Pangeran mengendarai motor berwarna hitam legam, dan sang rival berwarna merah menyala.
"WAHHH!"
"KETUA KITA ITU GUYSS!"
Sorakan paling riuh dimenangkan oleh anggota Savero. Motor Pangeran melaju paling depan. Namun, tanpa disangka ada hal picik yang dilakukan oleh ketua Lenox itu.
Memang jarang mereka balap tidak terlalu jauh, saat lelaki itu melihat Pangeran hampir lengah ia pun menendang motor Pangeran sampai lelaki itu tersungkur ke pinggir jalan.
BRUMM
BRAKK
SREKK
Motor itu berhenti dengan keadaan naas beserta pengendaranya. Untungnya Pangeran tidak sampai terpental jauh.
"Arghhh!!" erang Pangeran merasa kesakitan pada seluruh badannya, terutama kaki kirinya yang tampangnya lebih parah.
"BOS!" teriak semua federasi Savero.
"PANGERAN!" teriak Zergan berlari kencang menghampiri ketuanya. Disusul dengan yang lain untuk membantu lelaki itu.
"CURANG ANJING!"
"LENOX ANJING!"
"MANA PERJANJIAN YANG LO TEPATIN, GOBLOK!" marah Cakra menatap bengis para anggota Lenox.
Ketua Lenox yang bernama Pandu itu pun menatap remeh sembari membuka helmnya. "Lemah," ucapnya.
BUGH
Pukulan penuh amarah mengenai wajah Pandu dengan mulus. Siapa lagi kalau bukan lelaki yang sering disebut sebut kembaran Pangeran, Arjuna.
"ANJING! SINI LO BANGSAT!" teriak Arjuna dengan urat di tangannya begitu mengeras.
"Kurang ajar," balas Pandu menyeka sudut bibirnya yang berdarah. "SERANG!"
Mendengar perintah sang ketua, semua anggota Lenox menyerang anggota Savero.
Sedangkan Zergan dan Jarrel membantu Pangeran. Zergan merangkul sang ketua untuk mundur dari motornya, dan Jarrel mengangkat motor itu kemudian menstandarkannya.
"Sialan," umpat Pangeran melihat pertarungan sengit anggotanya. Mata elangnya menghunuskan tatapan tajam pada Pandu yang tersenyum smirk menyaksikan hiburan di depannya. "Kalian bantu yang lain," ucap Pangeran pada Zergan dan Jarrel.
"Lo mau apa?" tanya Zergan dengan bola mata yang melotot. Apa yang akan dilakukan pangeran dengan kondisi yang sangat membutuhkan pertolongan pertama ini.
Pangeran berdiri dengan tertatih tatih, hendak melangkah namun dihadang oleh Jarrel dan ditahan oleh Zergan.
"Jangan cari mati dulu, bos," ujar Jarrel. Ia tahu Pangeran kuat, tetapi luka yang dialaminya tidak memungkinkan untuk bisa menang.