Memiliki julukan sebagai anak pembawa sial, tak membuat gadis bernama Chessy larut dalam kesedihannya. Ya, anak pembawa sial adalah julukannya sejak dia di lahirkan, karena kelahirannya yang berbarengan dengan kematian kedua orang tuanya.
Kehidupan yang begitu menderita membuatnya tak lantas putus asa, dia selalu meyakinin bahwa akan ada pelangi setelah hujan, akan ada kebahagiaan setelah penderitaan, dan inilah yang selalu di rindukan Cheesy, Merindukan Pelangi saat hujan.
Dapatkah Cheesy menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma Banilla, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Pak Pandu
...Pak Pandu diam termenung menatap kartu nama yang ada di tangannya, merasa ragu saat akan menghubungi orang yang namanya tercantum dalam kartu nama itu....
..."Apa benar dia tau keberadaan nona Cheesy, kalau benar itu artinya perusahaan ini akan di ambil alih oleh cucu dari Pak Heru, apa sebaiknya aku tidak usah menghubunginya, karena aku juga tidak ingin kehilangan apa yang sudah aku miliki saat ini." Ucap Pak Pandu....
...***...
"Astaghfirullah, apa yang aku pikirkan, semua yang aku miliki saat ini bukan sepenuhnya milikku, aku tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan hak ku, terlebih ini adalah Hak dari anak yatim piatu." Ucap Pak Pandu yang segera tersadar.
"Sebaiknya aku segera menghubungi orang ini." Sambungnya segera menghubungi nomor yang tertera di kartu nama itu.
"Hallo Assalamualaikum, apa benar ini dengan Pak Langit?" Tanya Pak Pandu saat panggilannya tersambung.
"Iya benar saya Langit, ini siapa ya?" Tanya Langit.
"Saya Pandu, orang kepercayaan Pak Heru yang saat ini bertugas mengelola perusahaan milik Pak Heru, saya dapat nomor bapak dari kartu nama yang anda titipkan pada satpam yang berjaga kemarin." Jelas Pak Pandu.
"Oh ya Pak, Alhamdulillah akhirnya saya bisa berbicara dengan Bapak." Sahut Langit.
"Apa benar Bapak tau keberadaan nona Cheesy saat ini?" Tanya Pak Pandu.
"Benar Pak, saya tau keberadaan Cheesy, kebetulan Cheesy dan anak saya berteman baik dan satu sekolah juga Pak." Jawab Langit.
"Apa bisa kita bertemu Pak? Ada yang harus saya bicarakan dengan Bapak." Ajak Pak Pandu.
"Mohon maaf Pak, untuk sekarang Kebetulan saya sedang bertugas, kalau pun bisa paling sore Pak." Jawab Langit.
"Oh ya tidak apa apa Pak, saya tunggu Pak Langit nanti sore jam 4 di Amarta Resto." Ucap Pak Pandu membuat janji.
"Baik Pak, InshaAllah saya akan datang." Sahut Langit.
***
Sore hari...
Sesuai yang sudah di janjikan, Langit segera pergi ke Amarta Resto setelah semua pekerjaannya selesai. Sebelum itu Langit menghubungi sang istri, memberitahu bahwa dia akan bertemu dengan orang kepercayaan Pak Heru.
Setelah mendapat izin dari istrinya, Langit segera menjalankan mobilnya menuju Amarta Resto. Hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai di sana.
Langit mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang bernama Pandu.
"Apa anda Pak Pandu?" Tanya Langit pada seseorang yang duduk di bangku VIP Amarta Resto.
"Apa anda Pak Langit?" Tanya Pak pandu.
"Iya benar saya Langit." Jawab Langit yang saat ini masih mengenakan seragamnya.
"Silahkan duduk Pak Langit." Ucap Pak Pandu mempersilahkan Langit untuk duduk.
"Terimakasih Pak." Ucap Langit duduk di hadapan Pak Pandu yang sudah lebih dulu duduk.
"Begini Pak Langit, Sudah sejak lama saya mencari keberadaan nona Cheesy, saya ingin memastikan kalau nona Cheesy hidup dengan baik, sebelum nantinya saya akan membawanya kembali ke rumah Pak Heru dan membimbingnya untuk mulai mengelola perusahaan." Terang Pak Pandu.
"Alhamdulillah, Cheesy saat ini tinggal bersama kedua orang tua dari ibunya, mereka hidup sederhana, dan Cheesy sebentar lagi akan lulus SMA. Cheesy berencana untuk melanjutkan kuliah di jurusan manajemen bisnis karena dia ingin bisa menjadi seperti kakeknya yaitu Pak Heru, saya sudah mendaftarkan nya di sebuah fakultas elit di Jakarta." Jelas Langit.
"Alhamdulillah, saya ikut senang mendengarnya Pak Langit, terimakasih atas kebaikan anda yang masih begitu peduli pada anak dari rekan kerja anda." Ucap Pak Pandu.
"Sudah sepantasnya Pak, Saya dan Gilang berteman sejak kecil, kami sudah seperti saudara." Timpal Langit.
"Oh ya, rencananya saya ingin menemui Nona Cheesy, Apa Pak Langit bisa mengatur pertemuan kami?" Tanya Pak Pandu.
"Dengan senang hati Pak Pandu, saya pasti akan membantu jika menyangkut tentang Cheesy. karena saya merasa bertanggung jawab untuk melindunginya." Jawab Langit.
"Baik, kalau begitu nanti kita berkabar lewat telpon saja ya Pak, saya tidak bisa berlama-lama di sini karena kebetulan saya ada jadwal meeting di luar kota." Pamit Pak Pandu yang memang harus segera pergi ke Semarang.
"Ohhh baik Pak, senang bertemu anda." Ucap Langit menjabat tangan Pak Pandu.
***
"Bagaimana Mas? Apa sudah bertemu dengan orang kepercayaan Pak Heru?" Tanya Ranti saat Langit baru sampai di rumah.
"Alhamdulillah sudah sayang, dan Pak Pandu meminta Mas mengatur jadwal untuk bertemu dengan Cheesy." Jawab Langit masuk dan duduk di sofa.
"Apa orangnya bisa di percaya Mas?" Tanya Ranti membuat Langit mengerutkan keningnya.
"Maksudnya apa orang itu baik dan mau menerima Cheesy sebagai pewaris seluruh harta Pak Heru?" Tanya Ranti lagi.
"Yang Mas lihat sepertinya Pak Pandu ini orang yang amanah Sayang." Jawab Langit.
"Alhamdulillah kalau begitu Mas, aku sedikit lega dengernya." Sahut Ranti.
"Assalamualaikum." Ucap Kenzie yang baru saja pulang.
"Wa'alaikumsalam, baru pulang Ken?" Tanya Langit.
Kenzie mendekat lalu mencium tangan kedua orang tuanya secara bergantian sembari berkata, "Iya Pah, tadi ada kerja kelompok."
"Ohhh ya sudah, kamu mandi gih, sudah sore, sebentar lagi Maghrib." Ucap Langit.
"Iya Pah." Jawab Kenzie gegas masuk ke kamarnya.
"Mas, kamu tau ngga kalau Kenzie dan Cheesy sekarang pacaran." Ucap Ranti dengan bibir yang tersenyum.
"Oh ya, Kamu tau darimana?" Tanya Langit.
"Hehehe, kemarin Aku ngga sengaja Baca Chat mereka Mas, aku jadi inget jaman kita pacaran dulu, persisi banget Mas seperti mereka." Jawab Ranti.
"Kepo ya kamu, sampe buka buka ponsel anak." Goda Langit menoel hidung Ranti.
"Hehehe, ngga sengaja Mas, waktu itu aku mau beres beres kamar Kenzie, kebetulan Kenzie sedang di kamar mandi terus ponselnya bunyi dan ada notif pesan masuk dari Cheesy." Ungkap Ranti.
"Kalau benar begitu Mas ikut senang sayang, Cheesy anak yang baik dan sopan, dia sangat cocok untuk Kenzie." Ucap Langit yang memang sudah berharap sejak lama agar Kenzie berjodoh dengan Cheesy.
"Iya Mas, aku juga seneng banget Mas, Cheesy anak yang manis dan pintar." Timpal Ranti.
***
Kenzie masuk kamar dan langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, lalu merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel yang Ia simpan disana.
Memeriksa sejenak ponselnya takut ada pesan yang masuk, dan benar saja ada notif pesan masuk dari nomor yang tak di kenal.
"Ken, ini aku Clara, bisa kita bertemu nanti malam?" Pinta Clara di pesan itu.
Kenzie menghela nafas, karena malas untuk membalasnya, Kenzie pun meletakkan ponselnya di bawah bantal lalu gegas masuk ke kamar mandi.
Setelah beberapa menit, Kenzie keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian santai.
Kenzie kembali mengambil ponselnya, dan melihat ada beberapa panggilan tak terjawab dari nomor Clara.
"Ada apa sih, dia selalu saja menggangguku." Gerutu Kenzie lalu menyimpan ponselnya lagi.
Namun ponsel itu kembali berdering, tanpa membaca siapa yanh menghubunginya, Kenzie langsung menekan tombol hijau di ponselnya.
"Ada apa sih? Mau apa lagi?" Tanya Kenzie ketus.
"Maaf kalau aku mengganggu." Jawab seseorang di sebrang sana .
Kenzie yang mengenal suara itu segera melihat latar ponselnya, dan ternyata benar yang menghubunginya adalah Cheesy.
"Sayang Ma...af." Ucap Kenzie terhenti saat Cheesy sudah lebih dulu memutus sambungan telponnya.