NovelToon NovelToon
Jodohku

Jodohku

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Ahza

Kisah Seorang gadis yang bernama Rere yang berkali kali harus mengalami kegagalan dalam percintaan. Namun takdir berkata lain. Secaratak sengaja ia bertemu cowok yang akhirnya akan menjadi kekasihnya walaupun harus mengalami banyak rintangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Ahza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 31

Hari itu Gilang dan Rere pulang belakangan. Molor dua jam harus mereka jalani. Awalnya Gilang nggak terima. Namun setelah ia fikir fikir kembali, di dalam hatinya sangat senang sekali. Karena hanya berdua saja ia dan Rere di kantor. Rere terlihat fokus mengutak atik laptopnya.

"Serius amat mbak....?" ujar Gilang.

"Tar takutnya kerjaanya ga kelar Lang..." jawab Rere yang merespon tatapan sekilas, lalu kembali fokus lagi ke laptopnya. Gilang berdiri dari tempat duduknya, berjalan keluar dari ruangan tersebut.

"Mau ke mana Lang....?" tanya Rere yang melihat Gilang berjalan ke arah pintu. Gilang menoleh sambil tersenyum. Tak menjawab dengan kata kata. Rere tak begitu peduli. Mungkin ia akan ke toilet, pikir Rere lalu kembali menyelesaikan pekerjaanya.

Tak berapa lama Gilang kembali dengan membawa dua cangkir minuman hangat. Yang satu kopi panas dan yang satu coklat panas. Gilang memberikan coklat panas tersebut kepada Rere.

"Makasi Gilang..." dengan senang Rere menerima cangkir yang berisi coklat panas dari Gilang.

"Sama sama mbak, gimana rasanya....?" tanya Gilang yang duduk di bibir meja Rere.

"Em, manisnya pas, tau aja selera mbak...." jawab Rere yang menghirup uap yang masih mengepul dari dalam cangkir tersebut. Menyecapnya sedikit demi sedikit karena masih panas.

"Siapa dulu dong..." jawab Gilang yang juga menyeruput kopinya sendiri. Di tengah hukuman itu terselip kebahagaian di hati Gilang. Tak terasa satu jam sudah berlalu. Masing masing sedang mengerjakan tugasnya. Gilang yang serius tengah mengamati sesuatu di laptopnya.

"Aduh, susah bener...." gumam Rere dan di dengar oleh Gilang. Spontan Gilang mendongakan kepala ke arah Rere.

"Kenapa mbak...?" tanya Gilang.

"Ini Lang, mbak susah buka linknya, udah mbak coba berkali kali namun tetap gagal." jelas Rere dengan raut wajah cemas. Pasalnya waktunya tinggal satu jam dan harus kelar hari ini. Gilang bangkit dari duduknya dan mendekati Rere. Sedangkan Rere masih fokus dengan laptopnya, mengutak atik mencoba berkali kali.

"Saya bantu mbak..." ucap Gilang yang sudah berdiri di belakang Rere. Sebelum sempat Rere menjawabnya, tangan Gilang sudah memegang mouse yang masih di pegang oleh Rere.

Degggg

Jantung Rere berdegup kencang. Benar benar tidak beraturan. Di tambah lagi posisi kepala Gilang berada di sampaing wajah Rere. Benar benar membuat wanita berusia 30 tahun itu seperti merasakan cinta lagi. Rere gugup. Tidak berani menggerakan kepalanya. Mau bergerak namun tangan Gilang telah menguncinya.Tangan kiri Gilang melingkari hingga menyentuh bibir meja Rere. Rere hanya bisa diam, mengikuti semua gerakan tangan Gilang.

"Ini di buka dulu lalu yang ini dan ini....." ucap Gilang dengan seriu. Rere mendengarkan namun tidak fokus dengan apa yang di ucapkan Gilang. Bebrapa saat Gilang telah menyelesaikan tugas Rere, dan melepaskan tanganya. Keduanya sama sama salting dan memegang tangan masing masing.

Rere bernafas lega dan membenarkan posisi duduknya. Karena barusan ia seperti sesak nafas.

"Ma... Makasi Gilang...." ucap Rere terbata saat Gilang masih berdiri di sampingnya.

"Sama sama mbak Rere. Oh ya maaf tadi telah lancang...." ujar Gilang yang lagi lagi garuk garuk rambutnya sambil senyum senyum sendiri.

"Eh gak papa kok.." jawab Rere yang memainkan pulpennya karena malu. Gilang kembali ke tempat duduknya. Dan duduk dengan wajah yang terlihat agak memerah. Pura pura sibuk dengan laptopnya padahal hatinya sedang berbunga bunga.

Apa yang gua lakuin barusan, gua juga nggak sadar. Tapi lembut banget tangan kamu mbak Rere. Ya Tuhan, apakah aku benar benar jatuh cinta kepada mbak Rere, kalau memang benar aku tidak akan menghindarinya

Gilang terlihat menahan senyum sambil melihat layar laptopnya. Rere meliriknya dan melihat ekspresi Gilang.

"Gilang? Kamu kenapa....?" tanya Rere yang penasaran.

"Ah gak papa kok mbak...." Gilang melihat arlojinya.

"Udah mau pulang nih mbak, siap siap aja gih..." ucap Gilang dan di iyakan oleh Rere. Keduanya segera membereskan dan merapikan meja masing masing.

"Ayo...." ajak Gilang yang udah memakai jaketnya dan menenteng tas kerjanya. Rere mengangguk dan berjalan di depan Gilang. Sebelum mereka keluar terlebih dahulu Rere menutup pintunya.

"Loh mas Gilang, mbak Rere masih di sini...?" sapa pak Parna yang bersiap siap mengecek semua pintu, karena sebentar lagi dia juga akan pulang jam 20.00 wib nanti.

"Iya pak, molor waktu..." jawab Rere sambil tersenyum ramah.

"Oh begitu.."

"Mari pak kami permisi dulu..." ujar Gilang dan keduanya segera keluar dari kantor tersebut. Rere menaiki mobilnya dan Gilang naik motornya. Sebelum Rere pergi, Gilang masih menunggunya.

"Hati hati mbak..." ucap Gilang saat Rere akan melajukan mobilnya.

"Iya Gilang, kamu juga..." balas Rere yang sudah menurunkan kaca mobilnya. Mobil pun segera meluncur dengan pelan. Begitu juga dengan Gilang. Ia mengendarai motornya setelah Rere benar benar meninggalkan halaman kantor.

Sepanjang Perjalanan pulang, Gilang senyum senyum sendiri. Teringat ia tadi dengan sengaja memegang tangan Rere. Dan gilanya dia bilang kalau nggak sengaja. Kalau di ingat ingat ia bener bener sudah gila.

"Aaaaaaaaaa......" teriak Gilang saking senengnya. Pengendara yang lain yang kebetulan berada di sampingnya sampai kaget dan mengira Gilang lagi frustasi.

"Udah gila tuh orang...." ujar salah satu pengendara yang ada di belakang Gilang.

Gilang masih senyum senyum sendiri sambil melajukan motornya. Kali ini ia menambah kecepatan motornya. Bak pembalap profesional, dengan lincah ia meliuk liuk beraksi di tengah hiruk pikuknya lalu lintas malam itu.

Tepat pukul 20.00 wib, Gilang terllihat memasuki basemen apartemennya. Setelah memarkirkan motornya, Gilang berjalan menuju ke kamarnya yang berada di lantai 5. Langkahnya begitu ringan saat menuju lift. Setelah menaiki lift dan keluar dari sana, ia berjalan ke depan pintu apartemennya. Menekan tombol yang menjadi pin untuk bisa masuk ke ruanganya.

Dengan agak kasar Gilang melempar tas kerjanya ke atas sofa. Gilang berjalan menuju balkon apartemennya. Dari atas ia dapat melihat indahnya pemandangan kota di waktu malam. Lampu lampu yang begitu gemerlap yang berasal dari kendaraan atau mobil yang sedang meramaikan lalu lintas, juga gedung gedung tinggi yang terang oleh cahaya lampu. Malam itu bintang bertebaran menghiasi langit yang gelap. Pandangan Gilang menatap jauh ke atas.

"Suatu saat nanti, aku akan berdiri di sini memandang indahnya bintang bersamamu mbak Re...." gumam Gilang sambil tersenyum sendiri.

Di rumah Rere, gadis itu terlihat sudah memasukan mobilnya ke garasi. Dengan hati hati ia keluar dan membawa kantong plastik yang berisi celana dan sweater Gilang. Ia berjalan menuju ke dapur. Disana ia mendapati bi Asih yang tengah membereskan dapur.

"Eh non, sudah pulang....?" tanya bi Asih dengan ramah.

"Sudah bi, bi Asih tolong ini di rendam kan ya, nanti biar Rere saja yang cuci sendiri..." ucap Rere memberikan kantong plastik tersebut.

"Ini apa non....?" tanya bi Asih penasaran sambil melihat isi dari kantong plastik tersebut.

"Oh itu celana kotor bi, tolong ya bi....." ujar Rere lalu pamit untuk ke kamarnya. Bi Asih segera melakukan perintah nona mudanya. Walaupun anak majikan, Rere tetap sopan santun sama bi Asih. Ia tidak pernah menganggap bi Asih pembantunya. Ia menganggap bi Asih sepertinya bibinya sendiri.

Dengan langkah pelan Rere menaiki anak tangga menuju kamarnya. Setelah ia membuka pintu, dan menyalakan lampu, Rere menaruh tas dan segera membersihkan diri di toilet. Kucuran air kran memberikan rasa segar yang bisa mengobati rasa lelah badanya.

Bersambung

1
Elicha
up lgi thor
nona ahza: Jangan lupa like nya ka😘sukur2 di vote
total 1 replies
Elicha
up ny yg bnyx thor....jgn cm 1bab
nona ahza: In syaa allah ka, soalnya pulang kerja malem terus, akan saya usahain, 🥰
total 1 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
di bab awal dijelaskan Kevin satu tahun di atas Rere, sekarang malah 28. ata juga awalnya dijelaskan umur 23 disini malah 26...
nona ahza: iya kk makasi saran dan krtiknya, sangat berharga sekali, sebagai motifasi buat aku😍🙏
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R: semangat, ceritanya seru...
diperhatikan lagi, jangan sampai ada typo 🤗
total 3 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ𝕸y💞Putri𖣤​᭄𒈒⃟ʟʙ⏤͟͟͞͞R
sepertinya seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!