Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16.Pernyataan Cinta Adrian
Setelah beberapa saat mengobrol,Suci meminta izin untuk pamit pulang karna sudah malam. Ibu Zulaikha dan Pak Usman berdiri mengantar Suci keluar, ibu Zulaikha memeluk Suci dengan erat lalu Suci bersalaman dengan pak Usman.
"saya pamit ya pak buk,terimakasih sudah mengundang saya makan malam. Maaf jika merepotkan"! Ucap Suci kepada orang tua Adrian
Adrian menyalami ayah dan ibunya berpamitan untuk mengantar Suci pulang. Lalu mereka menaiki mobil dan Adrian menjalankan mobilnya. Setelah pergi Ayah Usman dan Ibu Zulaikha masuk ke rumah.
******
Didalam mobil Adrian mencuri-curi pandang kepada Suci dan Suci menyadarinya. Seketika Adrian mengembalikkan pandangannya ke arah depan berpura-pura fokus menyetir. setelah beberapa saat mereka sampai didepan kos Suci.
"terimakasih banyak atas makan malam dan mengantar saya kerumah pak" ucap Suci sambil tersenyum lalu membuka pintu mobil
Adrian lalu mengikuti Suci turun,ada yang ingin ia sampaikan. saat Suci akan berjalan masuk ke kos tiba-tiba tangannya ditarik Adrian, ia sedikit kaget lalu berbalik arah. Keduanya saling berpandangan satu sama lain.
"kamu mau gak menikah denganku" Ucap Adrian yang seketika membuat Suci sangat kaget
Ia tidak bisa bilang apa-apa, fikirannya masih binggung dan tidak percaya dengan apa yang ia dengar barusan.
"kamu tidak harus menjawabnya sekarang, aku hanya ingin mengutarakan perasaanku. Karna memendam perasaan itu tidak enak sekali" ucapnya dengan nada sangat lembut
Suci masih diam dan tidak menjawab ucapan Adrian tadi. Mengerti situasi dan hari semakin larut Adrian lalu pamit untuk pulang. tanpa bicara sepatah kata pun Suci langsng berlari menuju kamarnya. Adrian yang melihat itu sedikit sedih, dalam batinnya apa mungkin Suci tidak menyukainya sebab itu ia hanya diam saja. Setelah itu ia pergi mengendarai mobilnya .
*****
Dikamar Suci berbaring dikasurnya, ia masih tidak percaya jika bosnya selama ini memendam rasa kepadanya. Sebenarnya dalam hati Suci juga merasakan sesuatu yang aneh,mungkinkah ia juga menyukai Adrian. Tapi ia sadar antara ia dan Adrian bagaikan langit dan bumi, ia merasa tidak pantas menjadi pasangan hidup Adrian.
setelah beberapa saat Suci bangun dari tempat tidurnya, lalu beranjak ke kamar mandi karna badannya sangat gerah sekali. Setelah mandi ia mengambil wudhu kemudian melaksanakan shalat isya'.
Sehabis shalat ia memanjatkan do'a sama seperti do'a-do'a sebelumnya. Ia juga meminta diberi jalan tentang masalah hatinya. Setelah itu ia lalu kembali ke tempat tidurnya untuk beristirahat, karna besok ia akan kembali bekerja.
setelah beberapa saat memejamkan mata tiba-tiba ia terbangun dari tidurnya,hatinya tidak tenang memikirkan ucapan Adrian tadi. Ia langsung terbangun dari tempat tidur lalu beranjak ke kamar mandi mengambil wudhu lalu melaksanakan shalat sunah istikharah.
Dalam do'anya ia meminta diberi petunjuk tentang laki-laki yang baru saja menyatakan perasaan padanya. Ia merasa tidak pantas menemani laki-laki itu namun ia tidak memungkiri jika hatinya juga merasakan hal yang sama pada Adrian.
Setelah shalat ia tidak bisa memejamkan matanya lagi, ia lalu memutuskan untuk mengaji, ia mengambil mushaf diatas lemarinya. Ternyata sudah lama sekali ia tidak membaca Al-Qur'an terakhir saat ia akan berangkat ke jakarta. Dibacanya Al-Qur'an dengan lirih dan perlahan.