NovelToon NovelToon
RAVASTARA ( Struggle Of Love And Sacrifice )

RAVASTARA ( Struggle Of Love And Sacrifice )

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Kekasih misterius
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: @Adiramanis

Mohon bijak dalam membaca, jangan lompat Bab dan blom like ya ...😘

Qyana Selyana Putri, gadis cantik yang mengalami transmigrasi kedalam tubuh seorang gadis yang bernama Astara Kalyana Rayder, gadis cantik yang menjadi kesayangan kelima kakak laki-lakinya.

Meski begitu, Astara tidak merasa bahagia, apalagi sejak dia kehilangan kedua orangtuanya saat dia masih berusia sepuluh tahun, Astara merasakan kehampaan di dalam hidupnya, hingga membuatnya tidak lagi memiliki semangat untuk hidup.

Namun hal itu tidak pernah dia perlihatkan di hadapan kelima kakaknya, hingga suatu malam, setelah pembicaraan dia dengan seorang wanita, kekasih dari Sang kakak pertama. Setelahnya, Astara memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Hilangnya jiwa Astara, rupanya membuat raga itu di isi oleh jiwa Qyana yang pada saat yang sama telah di bunuh oleh sahabatnya sendiri.

Tak rela dengan takdir hidupnya yang seperti itu, Qyana memutuskan untuk menerima hidupnya yang kedua menjadi Astara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Adiramanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 26

@@@@@@

Setelah sepanjang hari pergi ke berbagai tempat, sekarang Ravandra memutuskan untuk mengantar Astara pulang ke kediamannya.

Namun, sejak keluar dari restoran tempat mereka makan malam tadi, seseorang terlihat sedang mengikuti mereka, yang seketika membuat Astara terlihat waspada.

Apalagi saat dia melihat dari kaca spion, Astara bisa melihat beberapa mobil hitam terlihat sedang mengikuti mereka, yang seketika membuat Astara cemas dengan apa yang akan terjadi nantinya.

Paham jika Astara mengetahui seseorang yang sejak tadi mengikuti mereka, Ravandra meraih tangan Astara yang terasa berkeringat, lalu mengenggam erat tangan itu.

"Jangan khawatir sayang, aku tidak akan membiarkan mereka sampai menyakitimu," ucap Ravandra sambil tersenyum sekilas saat menoleh kearah Astara yang terlihat jelas merasa ketakutan.

"Entahlah Rava, sebenarnya aku ingin percaya, hanya saja ..."

"Lihat aku sayang," sambil meraih wajah Astara agar menghadap dirinya.

"Apa yang kau lakukan, kamu sedang menyetir," panik Astara saat melihat Ravandra melepaskan stir mobilnya, dan malah menangkup kedua pipinya.

"Jangan khawatir, mobil ini di desain khusus, ada sistem yang di tanam di mobil ini agar bisa mengikuti keinginan kita, jadi ... bisakah kamu fokus padaku untuk saat ini," ucap Ravandra yang berusaha membuat Astara untuk tenang.

Dan setelah melihat Astara sudah mulai tenang, barulah Ravandra kembali bicara pada Astara. Berharap kali ini dia bisa membuat Astara merasa aman, tanpa harus merasakan ketakutan itu lagi.

"Dengarkan aku, aku tidak mungkin membiarkan mereka sampai menyakitimu, jadi ... apapun yang terjadi nantinya, bisakah kamu tetap di dalam mobil," kata Ravandra, yang sebenarnya sudah bisa menebak siapa dalang dari orang-orang yang mengikuti dirinya.

"Maksudmu, kau yang akan menghadapi mereka sendirian,"

"Kekasihmu ini bukan orang yang lemah sayang ..." jawab Ravandra sambil tersenyum, mencoba membuat Astara untuk tidak mencemaskan dirinya.

Lalu setelahnya, dia kembali ke posisi awalnya saat menyetir, mengambil alih kemudi untuk dia kemudikan sendiri, melaju dengan sangat kencang menuju jalanan sepi di pinggiran kota.

Sebab, jika dia membuat kekacauan di tempat terbuka, maka dia harus berurusan dengan para petinggi pemerintahan yang merupakan kliennya dalam bisnis senjata legal maupun non legal yang dia jalani sekarang.

Selain itu, dia juga tidak ingin mendengar Kenzo mengomel padanya karena membuat kekacauan di tempat umum, apalagi sampai melibatkan orang-orang yang tidak bersalah, maka Kenzo bisa di pastikan tidak akan berhenti untuk menceramahi Ravandra.

Untuk itulah, dia berusaha mencari tempat yang aman, dimana tidak begitu banyak orang di sekitar mereka, namun sebuah mobil SUV tiba-tiba memblokir jalan mereka. Melihat hal itu, Ravandra menghentikan mobilnya dengan mendadak, hingga terdengar suara rem dengan aspal yang berdecit keras, dan membuat Astara hampir terlempar kedepan, namun sempat ditahan oleh satu tangan Ravandra yang membuat Astara tidak sampai terbentur bagian depan mobil.

"Haish ... mereka benar-benar cari mati," ucap Ravandra dengan suara dingin dan tegas.

"Jangan keluar dari mobil, dan ingat dengan apa yang ku katakan tadi, mengerti sayang ..." ucap Ravandra lagi yang sekarang merubah suaranya menjadi lembut dan penuh perhatian pada Astara.

Astara ingin protes, namun saat melihat ekspresi Ravandra. Dia tahu jika sekarang Ravandra sedang serius. Dan dengan nafas tertahan, Astara tetap duduk diam di dalam mobil, sedangkan Ravandra langsung keluar dari dalam mobil.

Di hadapannya, sekelompok pria berbadan besar dengan setelan jas hitam, melangkah keluar dari SUV dan mobil-mobil lain yang berhenti di belakang mereka. Tatapan mereka tajam, dan masing-masing memegang senjata seperti tongkat logam, rantai, dan pisau.

Seorang pria dengan tubuh tinggi dan bekas luka di pipi maju kedepan kelompoknya, mencoba menyampaikan maksudnya pada Ravandra yang sudah bisa menebak tentang hal apa itu.

"Serahkan gadis itu Tuan Ravandra, ini perintah Tuan Arsen, jadi ... jangan buat kami susah," ucap orang itu.

"Katakan pada Arsen," kata Ravandra yang menjeda ucapannya.

"Jika dia ingin Astara, maka dia harus datang menemuiku, itupun jika dia memiliki keberanian untuk menemuiku," ucap Ravandra sambil menyeringai sinis kearah mereka.

"Jika seperti itu, maka jangan salahkan kami jika kami memakai jalan kekerasan," ucap pria itu lagi.

Yang setelahnya, tanpa adanya aba-aba, mereka langsung menyerang Ravandra. Tiga orang pria pertama, melompat dengan tongkat logam yang terangkat tinggi. Dan dengan cepat Ravandra menghindari pukulan pertama yang mengarah kepadanya, lalu menghantam salah satu penyerang dengan siku kerasnya. Dan hal itu membuat pria tadi terjengkang kebelakang, menghantam aspal dengan suara yang berat.

Dan dua pria yang lain menyerang secara bersamaan, dengan sigap Ravandra menangkap tongkat yang diayunkan kearahnya, memelintirnya, hingga membuat si penyerang menjerit kesakitan. Lalu menghantamkan tongkat itu ke pria yang kedua, hingga membuat cairan merah pekat mengalir dari hidungnya saat dia jatuh.

Seorang pria lain mencoba menikam Ravandra dari belakang, tapi Ravandra memutar tubuhnya dengan cepat, menangkap pergelangan tangan penyerang dan melucuti pisaunya. Dan dia kembali berbalik dengan cepat untuk memutus rantai yang diayunkan kearahnya oleh pria lain, sebelum akhirnya menghantamkan gagang pisau ke dagu lawannya.

Astara yang menyaksikan hal itu dari dalam mobil merasa jantungnya berdegup dengan kencang, dan berharap jika Ravandra akan baik-baik saja.

Meski sebenarnya Ravandra bisa saja menghabisi mereka dengan mengunakan senjata yang ada di balik jaket yang dia kenakan, hanya saja dia tidak ingin membuat Astara merasa tidak nyaman jika harus melihat tubuh yang tergeletak tanpa nyawa.

Dan Ravandra juga tidak ingin jika nantinya Astara takut dengan dirinya, karena itulah dia lebih memilih menyerang mereka dengan kemampuan yang dia miliki. Bukan dengan menghilangkan nyawa mereka dengan mudahnya.

"Apa yang harus kulakukan sekarang, haruskah aku menghubungi kakak?," tanya Astara pada dirinya sendiri.

Sedangkan di depan sana, pertarungan Ravandra terlihat begitu intens, meski dia di keroyokan lebih dari sepuluh pria berbadan besar, namun Ravandra menunjukkan kecepatan dan kekuatannya. Dan dengan kombinasi pukulan cepat dan tendangan memutar, dia berhasil menjatuhkan lawannya satu persatu.

Hingga tersisa satu orang yang masih berdiri, yang sejak tadi hanya melihat Ravandra yang dengan mudahnya melumpuhkan teman-temannya.

"Anda pikir, Anda hebat Tuan, lihat siapa orang yang terakhir tertawa," ucap pria itu sambil mengeluarkan pisau yang lumayan besar.

"Cobalah," ucapnya dengan nada tenang, sambil mengambil sebuah rantai yang tergeletak di tanah.

Dan setelahnya, pria itu langsung menerjang Ravandra dengan pisau yang ada di genggamannya, tapi dengan sigap di hindari oleh Ravandra, sambil melilitkan rantai di pergelangan tangan lawannya, lalu menariknya dengan kencang hingga membuat pria itu terjatuh, dan sebelum pria itu sempat bangun. Ravandra menghantamkan lututnya ke dada pria itu, hingga membuatnya terkapar tidak berdaya.

Saat melihat lawannya sudah tumbang semua, Ravandra berdiri di tengah lingkaran tubuh besar itu, nafasnya terdengar berat, dengan luka goresan kecil di wajahnya, dan setelahnya dia berjalan kembali kearah mobil, dimana Astara yang menunggu dengan rasa cemas akan dirinya.

"Kau ... baik-baik saja?," tanya Astara dengan gugup.

Ravandra terlihat menghela nafas saat dia sudah berada di dalam mobil, lalu setelahnya dia menghidupkan mesin mobil, dan menoleh kearah Astara yang sedang memperhatikan dirinya.

"Aku baik-baik saja," jawab Ravandra sambil tersenyum.

"Tapi aku yakin jika mereka tidak akan menyerah semudah itu, karena itulah, kita harus pergi dari sini secepatnya," ucap Ravandra lagi.

Yang setelahnya, Ravandra melajukan mobilnya dengan kencang meninggalkan kekacauan yang baru saja terjadi. Yang bisa Ravandra pastikan, jika Arsen tidak akan berhenti membuat ulah sebelum dia mendapatkan Astara.

Namun hal itu tidak akan pernah terjadi. Sebab, apapun yang akan Arsen lakukan, Ravandra tidak akan melepaskan Astara, orang yang sudah membuat dunia Ravandra berubah.

**TBC**

1
Tiara Bella
lanjut ...
Tiara Bella
lanjut....
Tiara Bella
makasih Thor up nya
Wistari: sama-sama 😊
total 1 replies
IndraAsya
👣👣👣👣
Rossy Annabelle
wiiih ..baru masuk dah ada yg bening² aj🙈
Wistari: enggak bening nanti enggak ada yang like 😂😂
total 1 replies
Tiara Bella
jangan lama" Thor up nya
Tiara Bella
pdhal udh panjang lebar tp ko msh kurang aja ya thor
Tiara Bella
Arsen obsesi aja itu sm astara.....
Tiara Bella
semangat Thor up nya ....
Tiara Bella
moga cepet sehat kembali ya author.....
Wistari: iya, terimakasih buat doa nya 🥰🥰
total 1 replies
Rina Yuli
Luar biasa
Wistari: Terimakasih 🥰🥰🥰
total 1 replies
Pandagabut🐼
astara... aku kakak iparmu..
/Hey//Hey//Hey/
Wistari: kakak ipar yang mana nih ... soalnya kakakku kan ada 5 😂😂😂
total 1 replies
Tiara Bella
semangat Thor up nya ...yg banyak
Tiara Bella
hmmm....lanjut Thor....
Tiara Bella
pasti Ravender itu....
Tiara Bella
lanjut ...hehehehe....bacanya mah cepet GK sampe 5 menit tp bikinnya dan merangkai kata" bisa Berjam jam semangat Thor.....
Wistari: Bener banget, kadang harus muter otak buat bisa bikin part yang bagus,

Makasih atas semua dukungannya 🥰🥰🥰
total 1 replies
Tiara Bella
makasih Thor up nya lanjut hehehhee.....
Tiara Bella
yahhh tw" hbs aja Thor....
Tiara Bella: okey.....
Wistari: di sambung besok lagi 😂😂
total 2 replies
Tiara Bella
lanjut tambah seru.....semangat ya up nya
Wistari: ok, terimakasih atas dukungannya 🥰🥰
total 1 replies
ana malita
woah siapakah itu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!