Jejak Langkah Yang Sempat Hilang

Hari-hari terakhir di sekolah terasa begitu cepat berlalu. Kelas IX SMP Bakti Nusantara sedang sibuk mempersiapkan acara perpisahan yang akan digelar minggu depan. Suasana kelas terasa semarak dengan berbagai ide dan rencana yang bermunculan.

Naidim, Widy, Grady, dan beberapa teman kelas nya, ditunjuk oleh wali kelas untuk mengisi acara untuk perpisahan sekolah. Mereka sepakat akan bernyanyi dan memadukannya dengan beberapa alat musik.

Naidim, Widy, Grady, dan teman-teman sekelasnya sangat bersemangat dengan tugas baru ini. Mereka langsung membentuk sebuah grup kecil dan mulai berdiskusi tentang konsep penampilan yang akan mereka bawakan. Ada yang mengusulkan untuk menyanyikan lagu-lagu hits kekinian, sementara yang lain lebih tertarik dengan lagu-lagu nostalgia yang bisa membangkitkan kenangan masa sekolah.

"Oke, jadi kita udah sepakat mau nyanyi bareng ya?" ujar Naidim semangat.

"Tapi lagu apa ya yang cocok buat perpisahan?"

"Gimana kalau kita nyanyi lagu yang udah jadi kenangan kita selama di sekolah?" usul Widy. "Misalnya lagu yang sering kita dengerin pas lagi belajar bareng."

"Ide bagus, Wid!" timpal Grady.

"Tapi kita juga butuh lagu yang lebih upbeat buat bikin suasana jadi meriah. Gimana kalau kita nyanyiin lagu cover dari band-band terkenal?"

"Boleh juga tuh," sahut Angga, salah satu teman mereka.

"Tapi kita harus latihan yang bener biar hasilnya bagus."

"Setuju banget!" tambah Yesa.

"Kita bisa bagi tugas. Ada yang nyanyi, ada yang main gitar, bass,ada yang main cajon, dan ada yang ngatur suara."

Mereka pun mulai berdiskusi untuk memilih lagu-lagu yang akan dibawakan. Setelah berdebat cukup lama, akhirnya mereka sepakat pada beberapa lagu. Ada lagu ballad yang menyentuh, ada juga lagu-lagu yang lebih ceria dan bersemangat.

Setelah melalui proses pemilihan lagu yang cukup seru, mereka pun mulai mengatur jadwal latihan. Setiap sore, mereka berkumpul di ruang musik sekolah. Ruangan yang awalnya hanya berisi peralatan musik, kini berubah menjadi studio musik dadakan. Gitar, bass, drum, dan keyboard berjejer rapi, siap dimainkan.

Naidim yang memiliki suara merdu ditunjuk sebagai vokalis utama. Widy yang sedikit mahir bermain gitar akan menjadi pengiring, sementara Grady yang memiliki bakat di bidang drum akan menghentakkan ritme. Beberapa teman lainnya yang memiliki bakat terpendam juga ikut bergabung, ada yang bermain bass, cajon ,keyboard, bahkan ada yang ikut menari.

"Sekarang kita harus latihan nih," kata Naidim. "Kita bisa latihan di ruang musik setiap hari setelah pulang sekolah."

"Oke, siap!" jawab teman-temannya serempak.Mereka pun mulai latihan dengan sungguh-sungguh. Awalnya agak kesulitan, tapi lama-lama mereka semakin kompak. Suara mereka yang awalnya sumbang, perlahan mulai menyatu menjadi harmoni yang indah.

Beberapa hari menjelang acara perpisahan, mereka sudah merasa cukup percaya diri dengan penampilan mereka. Mereka berharap penampilan mereka bisa membuat semua teman-temannya terkesan. Mereka terus berlatih setiap hari, menyempurnakan setiap nada dan gerakan. Rasa gugup mulai muncul, namun semangat mereka untuk memberikan penampilan terbaik jauh lebih besar.

"Aku deg-degan banget, tapi juga nggak sabar pengen tampil," ujar Widy sambil memainkan gitarnya.

"Tenang aja, kita pasti bisa kok. Kita udah latihan keras banget," kata Grady sambil memukul drumnya pelan-pelan.

Naidim hanya tersenyum. Ia merasa sangat beruntung memiliki teman-teman sebaik mereka. Bersama-sama, mereka telah menciptakan sesuatu yang istimewa.

"Aku yakin kita bakal berhasil, guys!" kata Angga dengan semangat.

"Iya, kita pasti bisa!" jawab teman-temannya sambil tersenyum.

Selain berlatih musik, mereka juga mulai mempersiapkan kostum yang akan mereka kenakan saat tampil. Mereka ingin terlihat keren dan berbeda dari penampilan biasanya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk memakai pakaian casual namun tetap stylish.

Mereka mulai berburu pakaian di beberapa toko pakaian. Mereka mencari pakaian yang nyaman dipakai namun tetap membuat mereka terlihat keren di atas panggung.Setelah berkeliling beberapa toko pakaian, akhirnya mereka menemukan beberapa pilihan yang menarik. Naidim memilih kemeja flanel kotak-kotak yang dipadukan dengan celana jeans robek di bagian lutut. Ia juga menambahkan topi beanie dan sepatu sneakers kesayangannya.

"Gue suka banget sama gaya lo, Dim!" puji Widy.

Widy sendiri memilih kaos band favoritnya yang dipadukan dengan jaket denim. Ia juga memakai celana jeans hitam dan sepatu boots. Tampilannya terlihat lebih rock and roll.

Grady, yang memiliki tubuh tinggi besar, memilih kaos oblong polos berwarna hitam yang dipadukan dengan celana cargo. Ia juga memakai sepatu kets berwarna putih dan menambahkan kalung rantai sebagai aksesoris.

"Kita kayak band beneran nih!" seru Grady sambil tertawa.

Setelah semua anggota band selesai memilih pakaian, mereka pun mencoba pakaian mereka di ruang ganti. Mereka saling memberikan pendapat dan masukan. Akhirnya, mereka merasa puas dengan penampilan mereka.

"Gue yakin kita bakal bikin panggung perpisahan jadi seru banget!" kata Naidim dengan semangat.

"Pasti! Kita udah siap banget!" jawab teman-temannya serempak.

Hari-H tiba, suasana di sekolah sangat meriah. Semua siswa-siswi sudah bersiap dengan pakaian terbaik mereka. Saat giliran Naidim dan teman-temannya tampil, seluruh perhatian tertuju pada panggung. Dengan penuh semangat, mereka memulai penampilan mereka. Suara mereka yang merdu Naidim membahana di seluruh ruangan, membuat semua penonton ikut bernyanyi dan bertepuk tangan.

Naidim dan teman-temannya berhasil memukau seluruh penonton. Setelah lagu pertama, mereka melanjutkan dengan lagu-lagu lainnya yang tak kalah menarik. Ada yang bergenre pop, ada pula yang bernuansa tradisional. Setiap lagu yang mereka bawakan selalu disambut dengan sorakan dan tepuk tangan meriah.

Saat lagu terakhir selesai, suasana semakin pecah. Penonton meminta mereka untuk encore. Dengan senang hati, Naidim dan teman-temannya pun menyanyikan satu lagu lagi. Kali ini, mereka mengajak seluruh penonton untuk ikut bernyanyi bersama. Suasana sekolah berubah menjadi lautan manusia yang menyanyikan lagu dengan penuh semangat

Setelah penampilan mereka selesai, seluruh penonton memberikan tepuk tangan yang meriah. Naidim dan teman-temannya merasa sangat senang dan bangga. Mereka berhasil memberikan penampilan yang tak terlupakan.

Setelah tepuk tangan mereda, Naidim dan teman-temannya saling berpandangan dengan mata berkaca-kaca. Mereka tidak menyangka penampilan mereka akan disambut sehangat ini. Rasa lelah dan gugup yang sempat mereka rasakan seketika sirna. Semua terbayar lunas dengan senyuman bahagia penonton.

Setelah acara perpisahan selesai, mereka berkumpul di kantin sambil bercerita tentang pengalaman mereka

"Seru banget ya tadi!" kata Naidim sambil tersenyum.

"Iya, aku enggak nyangka kalau kita bisa tampil sebagus itu," tambah Widy."Ini semua berkat kerja keras kita semua," kata Grady.

Mereka pun berpelukan dan saling mengucapkan terima kasih. Meskipun mereka akan berpisah, kenangan manis selama latihan dan penampilan di acara perpisahan akan selalu mereka ingat.