Datang ke Jakarta sebagai saudara tiri baru yang dikenal sebagai ketua OSIS sekolah.
Ini kisah Venera yang mempunyai saudara kembar bernama Venela.
Venera menikmati kehidupan di sekolah nya sebagai murid pindahan, sekaligus ingin membantu percintaan segitiga dari saudara tirinya di sekolah.
Apakah peran Venera sebagai pemain latar akan berubah menjadi sebuah kebencian atau jadi pemenang dihati Aldi? mengingat saudara kembarnya sekarang sudah menjadi pacar dari saudara tirinya.
Ikuti kisahnya Venera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Kepedulian Aldi.
Venera masih mematung setelah sadar Aldi telah lancang mencium kening dan pipi nya, dia sama sekali tak bisa berkata apapun.
Hanya bisa menatap punggung pria itu yang kian waktu kian menjauh. Sifatnya Aldi yang emang terbilang playboy seakan membius pikiran kaum hawa.
Belum lagi Venela yang sempat dibuat baper oleh Aldi, sekarang saudara kembar nya. Aldi bahkan melupakan kalau dirinya sudah punya Della.
Aldi yang mewarisi sifat sang ayah tidak bisa di elak lagi, karena sebelum menikah dengan ibu kandung dari kembar bersaudara, beliau kerap kali memilah dan memilih calon ibu sambung yang baik untuk Aldi.
"Aldi!" Sahut Venera dengan nada tinggi, menghampiri Aldi dengan berlari kecil.
Akhirnya Venera bersuara setelah sempat membeku, Venera menghampiri Aldi untuk mencubit dengan keras tangan nya.
"Jangan ganjen lu, pacar sudah dua juga!" Protes Venera sembari memampang wajah kecut.
Aldi menoleh singkat, tidak ada ucapan dari nya, selanjutnya fokus berjalan yang diikuti oleh Venera dari arah belakang.
**
Sampai nya dirumah,
Tepat setelah kepulangan Pak Rais beberapa jam yang lalu.
Venela dan Pak Vino berpamitan ke orang rumah untuk kembali ke Bogor.
Setelah mereka benar-benar pergi, kini giliran Andara yang berpamitan untuk pergi pulang ke rumah.
Berhubung dia bawa motor sendiri, jadi Aldi tidak perlu mengantarkan Andara ke rumah.
Dia cukup mengembangkan senyum untuk menatap kepergian Andara.
Venera yang sedari tadi melihat dari arah sofa, dia langsung menghampiri Aldi.
"Kenapa gak anter Andara?" Protes Venera.
"Gak perlu, dia sudah dewasa bukan anak TK yang perlu diantar pulang, lagi pula kan dia bawa motor, kalau saya antar percuma buang bensin motor saya aja" Kata Aldi dengan tatapan datar.
Venera terus memperhatikan dengan wajah datar, Aldi menatap balik dengan tatapan tajam "Lu akhir-akhir ini kenapa jadi dingin banget" Protes Venera.
Aldi tidak menjawab, dia mulai melangkah untuk masuk ke dalam rumah nya.
"Hadehh.." Keluh Venera dengan memutar kepala malas, dan mengikuti Aldi masuk ke dalam rumah mewah nya.
**
Keesokan harinya di ruang kelas.
Venera terus menatap punggung Aldi yang memutar-mutarkan bolpoin di jari tangan nya.
Seolah tatapan nya penuh dengan rasa penasaran dengan hal yang kemarin dia lakukan kepada nya.
Bagaimana Venera tidak baper kalau mendadak di cium kening oleh Pria itu, apa lagi Aldi sangat dekat sekali keberadaan nya.
Ola yang berada disampingnya langsung menoel pinggang Venera "Ra, guru lagi liatin lu tuh!" Desis nya sekedar menyadarkan.
"Era tolong kamu maju ke depan untuk kerjakan soal nomor satu" Titah guru itu.
Venera langsung menatap sang guru, dan berdiri ke depan untuk mengerjakan soal yang sudah ditulis oleh guru matematika di papan tulis.
Langkah kaki nya terhenti sejenak tepat di samping bangku Rezaldi yang sedang membisik jawaban dari soal itu.
Venera semringah, dengan pede nya dia mengambil spidol untuk menulis jawaban dari soal yang sudah di tulis guru itu.
"Selesai Bu" Kata Venera dengan senyuman.
Guru matematika itu menoleh dan mengecek hasil yang sudah ditulis Venera.
Menatap sejenak lalu menyuruh Venera kembali duduk ke bangku nya, karena dirasa jawaban nya sudah benar, andaikan dia menjawab salah, Guru itu langsung menghukum Venera di depan kelas nya.
"Thanks ya" Desis Venera ketika berdiri di samping bangku Aldi, dan Aldi mengangguk kepala kecil.
Setelah itu, Venera mendengarkan materi dari guru matematika sampai jam pelajaran nya selesai. Selanjutnya Venera akan berolahraga di jam kedua pelajaran nya.
Materi guru penjas itu adalah bermain bola basket. Venera mengikuti materi yang guru berikan dengan Fokus tanpa celah untuk lengah.
Benar saja, sekali nya lengah wajah Venera terkena lemparan bola dengan keras, hingga tersungkur di pinggir lapangan.
Singgit tidak sengaja melempar bola itu ke wajah Venera. karena sempat mengenai ring hingga memantul ke arahnya.
"Venera!" Aldi berlari menghampiri Venera, dia bahkan mengusir teman sekelas yang ingin menolong nya, termasuk Ola dengan Angel.
"Eh dia pingsan Al, tolong bawa ke ruangan UKS" Rancu Angel dengan khawatir.
Tanpa dia bilang seperti itu, Aldi pun paham, dia langsung menggotong Venera untuk ke ruangan UKS. Bahkan saat Aldi ke ruang UKS, Aldi tanpa berpamitan ke guru penjas.
Sang guru yang baru saja kembali mengambil bola basket cadangan langsung bertanya kepada Angel "Ada apa barusan?"
Angel menjawab "Siswi yang bernama Venera jatuh pingsan tadi pak"
"Dimana murid itu sekarang?" Tanya Pak Edi.
"Diruang UKS pak, sudah di bantu sama Aldi" Jawab Angel. Dan Pak Edi langsung tengok murid yang sedang terkena musibah kecil.
Sampainya di ruang UKS, Aldi menceritakan kronologi secara detail dan menyeluruh.
Pak Edi hanya sebentar melihat kondisi Venera di ruang UKS, dia langsung kembali ke lapangan sekolah.
Aldi yang sudah izin kepada guru, langsung menjaga Venera sampai dia sadar.
Minyak kayu putih telah di oleskan beberapa kali di pelipis nya, bahkan minyak kayu putih itu sedikit di arahkan beberapa centi lobang hidungnya Venera.
Venera pun sadar dan memampang kerutan di sekitaran wajah, karena gadis itu emang tidak suka dengan aroma terapi minyak itu.
"Jauhin ih, bau nya menyengat" Kata Venera setelah sadar.
"Syukur lah lu sadar, gue khawatir banget kalau terjadi apa-apa dengan lu Ra" Kata Aldi.
"Iya" Jawab Venera dengan nada serak.
Aldi mengecek suhu pada keningnya, dia menoleh ke arah dokter UKS yang sudah kembali sehabis mengambil obat-obatan di kotak P3K.
"Biarkan murid itu istirahat dulu Aldi, kamu bisa kembali ke pelajaran, sisanya biar saya yang urus." Kata Dokter Saiful.
Aldi menurut, langsung kembali ke lapangan olahraga dan melanjutkan pelajaran olahraga sampai selesai.
Di kantin sekolah.
Aldi beristirahat memilih untuk bersama Venera, daripada bersama Della.
Bahkan Della kebingungan setelah melihat Aldi yang terlihat sangat peduli dengan Venera. Dia menghampiri Aldi yang sedang duduk bersama Venera sambil canda dan tawa.
Venera yang sedang asik makan tiba-tiba di katakan jalang oleh Della, Aldi mengeras rahang dan menggebrak meja karena tidak terima, lalu dia tanpa segan membentak Della saat itu juga.
"KITA PUTUS!" Tegas Aldi dengan kedua mata membulat menatap Della.
membawa 1mawar dan iklan biar tmbh semangat
membawa 1 iklan biar tmbh semangat
mampir yuk ke tempat aku. bebas yg mana aja 🙏🏿😘😁
salam dari
"aku dan teman kamarku"