NovelToon NovelToon
Cinta Lansia : Akhirnya, Ku Menemukan Mu

Cinta Lansia : Akhirnya, Ku Menemukan Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Lansia
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

tag khusus : cinta lansia
“Renata Thomson ?” panggil seorang pria bernama Prima ( 48 tahun ).

Suara yang tak asing dan bahkan sangat lama sekali tak pernah Re dengar tiba – tiba memanggil jelas namanya.

Re menoleh, alangkah terkejutnya ia dengan sosok pria bertubuh tinggi dan atletis itu. Ia tergugu dalam diam. Detik berikutnya ia setengah berlari seolah baru saja melihat hantu.

Setelah 22 tahun dan berumah tangga dengan pria lain, Renata bertemu kembali dengan tunangannya dulu.

Karena Duan sudah bosan dengan kehidupannya bersama Re, pada akhirnya Duan menceraikan Renata.

Lalu apakah Re akan terbuka kembali hatinya untuk seorang Prima ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Prima tidak bisa tidur malam ini. Dalam benaknya masih terngiang bayangan Renata siang tadi. Sungguh menggemaskan. Sesekali ia melihat ponselnya mungkin saja ada notif masuk dari Renata. Setelah mengecek nyatanya itu bukan darinya. Ia sempat berpikir apa mungkin Renata mengabaikan kartu nama yang sudah ia berikan untuknya. Walaupun ia sudah tahu jika Renata adalah janda, masih saja kesulitan baginya untuk dekat dengannya.

Lalu Prima beranjak dari tempat tidurnya menuju balkon apartemen. Dilihatnya langit begitu indah penuh dengan gemerlap bintang - bintang. Sekelebat bayangan Mika melintas. Entah mengapa Prima merasa ada ikatan kuat tapi belum tahu itu ikatan apa. Setiap bertemu dengan Mika, hatinya menjadi begitu nyaman.

Kita kembali pada Renata.

Renata tampak gusar dengan keadaannya yang sekarang. Untuk satu minggu kedepan ia akan menganggur di pagi hari. Ia kepikiran untuk mencari kesibukan lain agar tidak menganggur. Mengingat pemilik rumah kontrakan yang ia tempati sangat rempong dan meresahkan.

Ditemuinya Desi di rumahnya, ia tengah mencatat pemasukan.

Desi menatap tak suka ke arah janda itu, tatapan iri dan penuh kebencian.

"Ada apa !" tanyanya ketus.

Renata memaksakan senyum sembari menyodorkan uang. "Ini, aku lunasi tiga bulan kedepan."

Desi melotot kaget, "Cepet amat kamu dapat uang!" mengambil uang itu dan menghitungnya.

Renata permisi dan bertanya sebelum pergi. "Apa Nyonya yang memberitahu jika aku bekerja di butik?"

Desi menghentikan gerakan nya lalu mendongak, "Oh, pria tampan itu ? Ya, dan aku memberitahu informasi itu tidak secara percuma. Ia amat kaya dan begitu murah hati padaku."

Renata yang mendengarnya menjadi geram. Bisa - bisanya wanita ini memanfaatkan keadaan. "Kedepannya, jangan beritahu apa pun tentang diriku pada orang lain!" peringatannya lalu pergi.

Desi mencibir dan tak mempedulikan.

Renata lantas memasuki rumah, malam ini udara begitu dingin. Ia teringat dengan Mika, berharap putrinya itu baik - baik saja saat bekerja. Setelah membersihkan diri, Renata tak lantas pergi tidur. Ia mengambil uang bonus yang diberikan nyonya Yasmin. Menyisihkan uang itu untuk biaya kuliah Mika dan membeli obat.

"Tidak seharusnya kamu berbuat seperti ini padaku. Apa tujuanmu, Prima?" gumam Renata mengingat peristiwa di butik siang tadi.

Ia hafal betul bagaimana karakter Prima. Suka memaksakan kehendak dan terlalu protektif.

.

Keesokan paginya, Renata dan Mika berpisah di ujung jalan karena jalan yang mereka ambil berbeda.

Renata tidak bercerita kalau butik tempatnya bekerja sedang libur.

"Hati - hati, Sayang!" seru Renata sebelum melepas keberangkatan putrinya.

"Ibu juga!" Mika melambaikan tangan lalu menaiki bus.

Renata tidak tahu harus pergi kemana. Terlintas dalam benaknya untuk menuju ke resto, siapa tahu di pagi ini ada pekerjaan untuknya.

Sesampainya di sana, Nyonya Eli dibuatnya terkejut dengan kedatangannya.

"Ini masih pagi, dan belum buka." ujarnya sebagai pembuka obrolan.

"Ehm, Nyonya. Butik tempat saya bekerja sedang libur. Saya tidak bisa terus berdiam diri di rumah. Untuk itu saya mau mencari kesibukan. Mungkin ada pekerjaan yang bisa saya lakukan?"

Eli terdiam belum terpikirkan untuk memberi keputusan.

Tiba - tiba ponselnya berdering. Itu dari koki yang biasanya memasak di resto. Koki tersebut tidak bisa datang karena mendadak sakit diare dan pusing.

Setelah menerima kabar yang tidak menyenangkan, raut Eli menjadi gelisah.

"Bagaimana ini, tinggal 2 koki yang ada. Padahal hari ini ada jamuan khusus untuk para tamu dari grup Bastian."

"Ada apa Nyonya?" Renata ikut cemas.

"Koki yang biasa memasak gurame bakar mendadak sakit. Aku tidak yakin makanan akan siap tepat waktu."

Renata ragu tapi ia menyampaikan pendapatnya. "Saya bisa masak Nyonya, jika boleh saya akan membantu di dapur."

"Hei, kamu jangan sembarangan! Tamu yang datang bukanlah tamu biasa. Aku tidak mau menu masakan di resto mendapat cibiran." Eli menolak tawaran Renata.

Renata kecewa, ia hendak pergi.

Dua koki datang dari dapur dan menyampaikan jika bumbu yang mereka buat rasanya tidak seperti yang biasa dimasak oleh koki yang sakit.

Eli menghentikan langkah Renata, "Re, cepat masuk dan bekerjalah!"

Re menyunggingkan senyum bahagianya. "Siap Nyonya!" ia pun bergabung dengan para koki.

Membuat gurame bakar adalah andalannya sebelum menikah dengan Duan.

Re bekerja dengan serius, ia tak melewatkan bumbu - bumbu yang harus ada di setiap masakan.

Pukul 11 siang, masakan di resto sudah siap dan menunggu para tamu untuk datang makan siang.

.

Prima mendatangi rumah Renata. Dan kedua kalinya ia tidak menemukan Re di rumah itu.

Desi yang pas kebetulan lewat menghadangnya. "Tuan, Anda datang lagi. Saya yakin, Anda pasti sedang mencari Renata kan ?"

Prima tampak cuek dan tidak mau termakan omongan lagi. Memang, uang tidaklah seberapa baginya. Tapi cara Desi mengelabuhi tidak bisa dibiarkan.

Mendapati Prima hanya diam, Desi tak menyerah dan bicara lagi. "Aku tidak akan meminta uang dari Anda lagi. Renata sudah membayar uang sewa 3 bulan kedepan jadi, aku banyak uang sekarang."

Prima tampak terkejut mendengarnya, namun masih tetap bungkam.

"Jika Anda ingin bertanya Re kemana, pasti dia sudah berangkat bekerja." lalu Desi berlalu meninggalkan Prima yang tampak berpikir.

Bukankah ia sudah memborong butik itu. Lantas untuk apa Re masih pergi ke sana dan tidak beristirahat saja di rumah.

Lalu, Prima segera pergi mengingat ia ada pertemuan di Resto bersama para pebisnis.

Mike yang menunggunya di mobil bertanya, "Bagaimana Tuan, kita pergi sekarang?"

Prima mengangguk lalu masuk ke dalam mobil. Prima meminta Mike untuk mengantarnya ke butik tempat Renata berkerja. Namun setelah sampai di sana, butik itu sedang tutup. Itu artinya Renata tidak pergi ke sini, lalu dia pergi ke mana?

.

Setelah membahas pekerjaan yang menguras pikiran dan tenaga, para tamu di resto tempat Re bekerja mengakhiri pertemuan itu. Mereka terlebih makan siang dulu sebelum meninggalkan tempat itu.

Prima mendapat sambutan hangat dari Eli sebagai pemilik Resto dan mempersilakan untuk menempati ruang makan yang sudah dipersiapkan.

Hidangan yang tersaji di atas meja seolah menghipnotis mereka untuk segera menikmati makanan itu.

Prima dan rekan bisnis mulai makan hidangan tersebut. Prima terkesiap dengan rasa gurami bakar ini begitu ia mencicipi satu suapan.

Eli buru - buru datang ketika Prima mengayunkan tangan memanggilnya.

"Siapa yang memasak gurame ini ?" tanyanya penasaran karena tidak asing dengan cita rasanya.

Eli menjadi gugup. Ia merutuk dalam hati menyesal mempekerjakan Renata yang pada akhirnya membuat nama resto tercemar.

"Maaf Tuan. Apa ada yang salah dengan menu kami ?" tanya Eli begitu hati - hati.

"Tidak ada. Gurami bakar ini rasanya sangat lezat dan aku sudah lama tidak mencicipi."

Eli bersyukur dan bernafas lega, ia kira Prima akan mencerca menu tersebut.

"Siapa yang memasak gurami ini ?"

"Dia, dia adalah ...." Eli menjadi ragu jika menyebut nama Re sebagai orang yang memasak karena Re bukanlah koki yang sebenarnya.

1
Melly Simatupang
menarik
Kam1la: terimakasih atas penilaian Anda terhadap karya baru author. semoga terhibur
total 1 replies
tata sugandhi
apakah prima ayah mika?
Kam1la: kita lihat saja nanti, ya !
total 1 replies
merry jen
trm re mntn tunanganmu wlpun dh tua tp dia bgtu setia sm jdi bujang lapuk nunguin kmuu wkkkkk ,buktinn PD mantan muu klo kmu BS dpt LBH dr driy
Kam1la
Alhamdulillah, terimakasih sudah mampir kakak - kakak !
范妮·廉姆
lanjut thor....
范妮·廉姆
emang enak di luar si KL makan haha
范妮·廉姆
semangat Renata....
范妮·廉姆
setuju banget ....
Kam1la
Terima kasih yang sudah mampir. Jangan lupa kasih hadiah, vote, rating dan komentar yang membangun.
selamat membaca dan semoga terhibur!
😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!