Beberapa belas tahun yang lalu, di kota bilangan depok telah hilang seorang anak kecil, disebuah hutan bambu. Ternyata anak tersebut disembunyikan kalong wewe, syukurnya di balikin lagi pada ibunya.
Setelah pemuda itu menginjak remaja, diusia 16 tahun dia menjelma menjadi pemuda yang gagah dan memiliki kelebihan. Bahkan memiliki wajah yang mirip sang pangeran, kalong wewe yang telah bertobat dan berubah wujud menjadi putri raja yaitu bernama Sekar Kencana berjanji akan selalu menjaganya.
Namun imam ditugaskan oleh Ki Sabdo untuk mencari 3 anak manusia, yang memiliki kelebihan sepertinya.
Dapatkah imam bertemu ketiga orang tersebut?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Imam VS Remon
Sore itu Imam bersama kelima teman baiknya, kembali hangout the Seven Eleven. Mereka berkali-kali tertawa terbahak-bahak, ketika ada yang melontarkan guyonannya. Beberapa mata muda mudi ada yang menatap mereka sinis, tapi sama sekali tidak mereka hiraukan karena ini tempat umum.
Siapapun boleh bebas melakukan apa saja, selama berada di dalam koridor norma yang berlaku. dan menurut Imam pribadi tertawa keras itu, tidak melanggar norma apapun itu kata Imam sih.
"Yah guys nanti malam gua latihan dulu di Tangsel, pelatih gua dapat undangan lawan tanding dari temannya"... kata Rendy, yang baru menyalakan sebatang rokok.
"Gua juga udah lama nih nggak main silat men, sibuk banget gua akhir-akhir ini"... kata Imam menambahkan kalimat rendy.
"lu mah sibuk pacaran sama Tasya kambing"... sahut Rio, tangannya Sempat ingin mengepret bahu Imam. Tapi langsung di tangkisnya.
"Sudah seminggu ya, gua patah hati karena Vini" imam memang menjadi dekat dengan seorang cewek anak smun depok, yang bernama Tasya Orangnya asik enak buat diajak ngobrol nyambung banget sama dia.
Nah kalau di part sebelumnya Imam sempat kaget, melihat sosok yang selalu ada di belakang Tasya. Tapi beberapa hari setelah dekat dengannya sosok itu sudah tidak kelihatan lagi, bahkan Imam sempat jemput doi di sekolahnya.
Mungkin karena takut dengan sekar yang selalu mengikuti imam kemanapun, dia pergi nah anehnya lagi sekar itu tidak pernah menghindar saat dia sedang berada dengan Tasya. Beda dengan reaksinya ke Vini, entah sebabnya apa Imam juga enggan bertanya pada Sekar.
"Ah terus gimana lu men udah jadian kan Lu sama Tasya? Tanya Rio dengan wajah antusias, Imam menegak minumannya yang ada di atas meja. Keempat teman imam tidak ada yang berbicara lagi, seolah-olah sedang menunggu jawaban Imam atas pertanyaan Rio barusan.
"Jadi gini gua sama Tasya kalau dibilang sih, ya udah Lumayan deket tapi gua nggak mau terburu-buru. Buat nembak soalnya gue masih belum yakin 100% dengan perasaan gua ke dia, atau sebaliknya gua takut kejadian antara gua sama Vini terulang kembali pada gua sama Tasya"... jelas Imam sambil menghembuskan asap rokok keatas.
Saat selesai berbicara Imam sempat menoleh ke arah jalan raya, Posisi imam duduk persis menghadap ke sana dia melihat laki-laki dengan pakaian kumal. Berjalan tertunduk menuju ke tengah-tengah jalan, yang ramai oleh kendaraan berlalu Lalang. Mata Imam terbelalak manakala laki-laki asing itu melompat ke atas truk yang besar, yang dengan kencangnya melaju dan suara tubuh tertabrak terdengar.
"Astagfirullah!... teriak Imam membuat semua orang terkejut, imam langsung berlari kencang ke arah jalan. Keempat temannya ikut juga berlari menyusul Imam dari belakang, pandangan Imam tertuju pada setiap sudut jalan mencari sosok yang barusan terlihat tertabrak. Tapi semua tampak normal tidak ada mayat yang tergeletak, dengan bersimbah darah di atas jalan bahkan tetesan darah pun nggak ada.
"Lu lihat apa sih tiba-tiba lari ke sini men? tanya Rio dengan nafas tersengal-sengal, Imam hanya tertegun tanpa memberi jawaban kepada Rio. Semua teman-temannya menatapnya dengan pandangan heran, imam memutuskan untuk kembali ke tempat mereka duduk. Imam melihat lagi yang seharusnya sosok itu tertabrak berdiri mematung di tepi jalan, wajahnya sudah tidak lagi berbentuk kepalanya hancur bajunya basah bermandikan darah.
"Kau seharusnya sudah bisa membedakan, antara manusia dengan makhluk gaib Kang Mas" Ucap Sekar yang sudah berdiri di samping Imam, Imam masih terdiam di benaknya masih dipenuhi kilasan balik peristiwa tragis yang dilihatnya tadi.
"Itu adalah Jin Qorin manusia, yang kau lihat menabrakkan dirinya sendiri sampai kiamat. jin itu akan melakukan hal serupa"... Lanjut Sekar Imam tampak bergidik ngeri mendengar penuturannya. Sungguh kesia-siaan yang sangat besar bagi manusia, yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
"Akhir-akhir ini gue sering lihat lu bertingkah aneh men" kata Rio saat mereka sudah kembali duduk di tempatnya, Kembali Dia memandangnya lalu menyulut rokok lagi.
"Lu tiba-tiba teriak sendiri mengejar sesuatu yang nggak ada, kayak yang tadi barusan" Tambah Rendy.
"Emangnya ada apa dengan lu men ceritain aja ke kita lah, kalau emang lu mau cerita kalau ada beban yang Lu rasakan. Jangan Anggap kita orang lain men" saran Joni, sambil bawa Imam ke badan joni dengan begitu mesranya.
Imam yang awalnya merasa tersentuh dengan penuturannya kini bergidik ngeri, "Kampret lu perasaan omongan lu tadi lagi bener banget men Kenapa kumat lagi, sakit lu sekarang" Sahut Imam sambil mendorong jauh kepalanya, Joni hanya cengengesan lalu memberi salam tos kepada Rio.
Eh ada cewek cakep tuh arah jam 11.00
"Ni anak kalau urusan cewek cakep langsung aja gercep, Lain halnya kalau disuruh piket malesnya minta ampun" Kami menoleh ke arah yang mail. maksud cewek dengan berambut sebahu dan berdandan tipis, kayaknya anak kuliahan terlihat berjalan bergandengan tangan dengan seorang pemuda.
"Itu kan si remon pacarnya Vini"... yang terdengar juga oleh si Rio.
"Yang bener men itu yang namanya remon, yang udah bikin lu patah hati" suruhnya lagi yang sengaja suaranya dikerasin.
"Eh kambing lu di bagian gua patah hati, sekalian saja umumin di mushola samping rumah kita" sahut Imam menggerutu, Rio hanya terkekeh. Imam kembali mengamati Remon, dengan cewek yang sepertinya selingkuhhanya tersebut.
Mereka sudah duduk di tempat yang tidak jauh dari imam cs, sesaat pandangan mereka bertemu. Dia menatap sinis imam masih santai, imam melihat remon berdiri dan berjalan kearahnya dan teman-temannya.
"Eh lu cowok yang waktu itu sama Vini kan, Yang Ditolak gara-gara gua kan"... katanya sambil meledek. Imam langsung berdiri dengan pandangan kami kembali bertemu, namun kali ini dengan jarak yang cukup dekat.
"Dan lu selingkuhin Vini? Tanya Imam singkat.
"Kalau emang iya kenapa Masalah buat lo" jawabnya dengan ada Ketus. Imam mencoba untuk selalu bersabar Dan mengontrol emosi, Rio mendadak bangkit disusul teman imam yang lainnya Imam suruh mereka kembali Tetap tenang dan kembali duduk.
Imam juga sempat melirik ke arah Sekar, yang sedang melayang turun dan berdiri di belakang. Matanya tajam menatap ke arah remon kali ini, dia menunjuk_menunjuk ke arah Imam.
"Kalau emang cewek nggak ada perasaan apa-apa sama lu, ya udah jangan dipaksa" ucapnya
"Kalau lu mau ngajak ribut jangan di sini" jawab Imam singkat sambil menatapnya tajam, kedua kepalan tangan Imam sudah terkepal.
Saat melihat remon meledek Imam sengaja, untuk memancing emosi imam yang sudah mulai tersulut.
"Kenapa diam lu takut sama gua" belum lama imam berhenti bicara sebuah pukulan, mendarat di pipinya membuat dia terhuyung satu langkah ke belakang. Pandangan Imam sesaat berkunang-kunang, kembali ke-4 teman Imam berdiri.
Imam langsung Menghadang mereka, yang sepertinya ingin menyerang remon. Sekar terlihat sudah berubah ke wujud kalong wewe, matanya nanar menatap kearah remon.
"Biarkan saya sendiri yang mengurusnya, Tunggu saja" ucapnya dalam hati ucapnya kepada Sekar.
Kelong wewe tersebut memandang tajam ke arahnya Imam, Imam menganggukkan kepalanya. Beberapa detik kemudian kelong wewe, tersebut sudah berubah lagi menjadi Sekar.
Bersambung.....