Angel dan kawan -kawan nya harus menangani satu orang wanita yg terus di ganggu oleh penghuni Rumah yg dia tinggali.. wanita itu terus saja di bayang -bayangi oleh satu sosok wanita misterius, yg selalu menampakan diri nya pada malam -malam tertentu..
sanggupkah Angel menghadapi mahluk tersebut.. Yuk ikuti kisah nya..
novel ini adalah lanjutan cerita dari CINTA GADIS INDIGO.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khaira shafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17: bulan purnama [bag 2]
Malam sudah semakin larut, Angel masih belum juga sadarkan diri nya, entah apa yg terjadi sebenar nya pada nya, sukma halus nya sudah kembali masuk ke dalam raga nya, tapi hingga saat ini, gadis itu belum juga bangun.
Rizal juga tidak mengerti, mengapa hingga saat ini Angel masih belum bangun juga, ia masih terus menunggui nya di sana, sementara Sandy dan juga Ryan mereka sudah tidur lebih dulu.
"Fan.. Kenapa kau belum juga bangun? Aku khawatir..! Apa karena energi mahluk itu terlalu kuat tadi, sehingga membuat mu seperti ini.." batin nya,
Malam itu, Rizal menunggui Angel di sana, hingga pagi menjelang, gadis itu baru bisa membuka mata nya, Angel tersadar tepat saat Adzan subuh berkumandang.
Suara itu begitu nyaring terdengar di linga nya, sehingga bisa membuat nya tersadar kembali, dan bisa menguasai raga nya sendiri.. Ia melihat sekeliling nya, ia juga bahkan tidak ingat apa yg terakhir dia lakukan di ruang keluarga vila itu.
Angel menatap Rizal yg tertidur di depan nya, ia sempat terkejut saat pertama melihat nya, ia bahkan tidak tahu kapan Rizal datang ke sana.
"Apa aku tidur terlalu lama? Dan kapan dia datang ke sini..?" batin nya.
Ia beranjak dan menghampiri Rizal yg tertidur di sofa yg ada di depan nya, dengan sebuah selimut yg tadi menutupi tubuh nya, ia berniat untuk menyelimuti laki-laki itu..
Namun tiba-tiba saja, saat tangan nya hendak memasangkan selimut itu di tubuh Rizal, kaki nya tersandung sebuah meja yg ada di samping nya, membuat nya hampir terjatuh..
Beruntung Rizal menyadari nya dan langsung memegangi pinggang gadis itu.. wajah mereka kini semakin dekat, dan mata mereka saling menatap..
Angel terkejut, karena Rizal yg tibba-tiba bangun dan menahan nya agar tidak terjatuh, wajah Angel terlihat memerah.. "kau sudah siuman..? Apa kau baik-baik saja?." tanya Rizal..
Ia melepaskan tangan nya, dan membantu Angel untuk duduk.. Angel masih tetap diam, ia bingung dengan perasan nya yg masih saja bergetar saat berhadapan dengan laki-laki itu.
"Fan...!!" panggil nya menyadarkan Angel dari lamunan nya.. "ee.. Aku baik-baik saja..! Memang nya apa yg terjadi pada ku semalam? dan kapan kau datang ke sini.?" tanya nya.
Rizal tersenyum saja saat mendengar pertanyaan dari gadis nya itu.. "kau tidak ingat dengan kejadian semalam..? Kau kerasukan..! Tubuh mu di rasuki oleh penunggu Vila ini, beliau marah pada kalian, karena kalian menginap dan menempati tempat nya tanpa izin dari nya, dan seperti nya, pagi ini kita harus pergi dari sini.." jawab Rizal.
Angel terdiam, ia sungguh tidak ingat apa-apa.. "aku benar-benar tidak tahu Zal, yg ku ingat hanyalah, kami sedang menunggu kedatangan mu sore itu.." jawab nya.
"berarti sosok itu bisa merasuki tubuh ku dengan sempurna, sehigga aku bisa benar-benar lupa semua yg terjadi.." ucap nya.. Rizal mengangguk.. "kau benar, aura sosok itu memang sangat kuat, hingga kau dan Rahma pun tidak bisa menahan nya." jawab Rizal.
"ya sudah, jika sosok itu tidak suka dengan keberadaan kita di sini, kita pergi saa dan cari penginapan lain..! Kita tunggu dulu sandy dan Ryan bangun, setelah itu kita bisa langsung pergi.." ucap Angel.. Rizal hanya menganguk saja.
"aku dengar dari Ryan, jika kau sudah tahu, kapan kita harus mulai ritual itu? Jadi kapan akan kau mulai..!" tanya Rizal.. Angel menatap nya, "kita bangunkan dulu mereka, agar aku tidak menjelas kan dua kali.." jawab nya.
Ia beranjak dan meniggalkan Rizal di sana.. Angel bergegas membangunkan Sandy dan juga Ryan.. Tidak lama kemudian mereka berdua pun sudah berkumpul di ruang keluarga vila itu.
"Jadi.. Kapan kita bisa mulai Fan? Semua nya sudah berada di sini..!" ucap Rizal.. Agel kini menatap serius pada mereka bertiga.. "kita bisa mulai, saat bulan purnama sempurna di pertiga malam, di malam selasa dan malam jumat..! Rahma berkata, kita bisa memulai itu saat malam bulan purnama sempurna di atas langit saat dua malam itu, kita bisa melepaskan perjanjian itu.." jawab nya.
Sandy terlihat merenung.. "jika kita harus memulai itu, berarti kita harus malam ini bukan..? Malam ini bukan kan malam selasa kan? Itu tanda nya, kita harus mulai mempersiapkan nya dari sekarang." jawab nyaa.
Angel mengangguk.. "kau benar, kit bisa mempersiap kan nya dari sekarang, sekarang kita harus segera bersiap dan pergi ke rumah itu. Kau sudah siap kan Ryan..?? Kau juga sudah tahukan di mana tempat itu berada..?" tanya Angel..
Ryan mengangguk.. "ya, aku sudah tahu, kalau begitu, ayo kita bersiap. Dan segera pergi ke sana.." jawab nya. Sandy mengangguk.. Rizal pun begitu.
Mereka semua sedang bersiap-siap... Tiga puluh menit kemudian, mereka semua sudah berkumpul di halaman besar vila itu.. "kalian semua sudah siap.?" tanya Rizal..
Mereka bertiga mengangguk saja.. Terlihat ada dua mobil di halaman itu.. Angel bingung mobil milik siapa itu, karena seingat nya, hanya ada satu mobil di sana, dan mobil itu milik Ryan..
"Kau dengan ku saja ya fan? Biarkan Sandy da juga Ryan bersama..! Mobil mereka tidak akan cukup bila kita juga di sana, barang bawa'an milik sandy dan juga kauada di mobil itu, j adi kau dengan ku saja." ucap nya
Angel terdiam.. "tapi sejak kapan kau bawa mobil mu? Bukan nya ku datang ke sini naik bus, bersama Sandy?" tanya nya, sambil menaiki mobil itu.
"ini bukan mobil ku, ini mobil hotel yg aku kelola, aku sengaja memakai nya, kan sudah ku bilang, aku ke sini juga memang ada urusan pekerjaan, bukan sengaja mengikuti mu ke sini, hanya saja saat itu, aku malas membawa mobil ku, jadi aku ikut Sandy naik bus.." jawab nya.
Angel hanya mengangguk saja... terlihat mobil Ryan yg ada di depan mereka sudah mulai berjalan.. "kau siapkan.? Kita berangkat sekarang..!" ucap Rizal.
Angel hanya mengangguk saja.. Mobil mereka pun mulai berjalan mengikuti mobil Ryan yg ada di depan nya. Selama perjalanan Angel hanya terdiam.. sesekali ia melihat ke arah jari -jari Rizal yg sibuk mengemudikan mobil itu.
"kenapa? kau melihat apa?" tanya Rizal, yg menyadari jika dari tadi Angel memperhatikan nya.. "tidak ada.." jawab Angel dingin.. Rizal melepas kan genggaman nya pada Stir mobil nya itu..
"kau menari cincin pernikahan ku kan..! Cincin itu sudah tidak ada, aku tidak pernah memakai nya..!
Aku juga sudah mendaftarkan perceraian ku bersama wanita sialan itu.." jawab nya dingin.. Angel terdiam, ia terkejut saat mendengar jawaban dari Rizal tadi..
Bersambung