Apa jadinya jika mantan Agen rahasia bertemu Mantan Mafia yang sama-sama menyelematkan anak mereka dari sindikat perdagangan manusia?
Mantan Mafia yang sudah lama menduda langsung terpikat pada pandangan pertama tanpa ia tahu jika wanita tangguh yang ia kagumi adalah mantan agen rahasia yang memilih pensiun dini sejak sang suami wafat.
Mantan agen rahasia yang selama ini hidup lurus-lurus saja menjadi terusik karena di kejar secara ugal-ugalan oleh pria yang tidak ia kenal. Terlebih lagi anak sang pria juga ikut ikutan mengejar dirinya agar ia mau menjadi ibu anak itu.
Akankah mantan agen rahasia itu luluh dengan serangan cinta ayah dan anak itu? Apa lagi sejak kejadian tersebut hidup mereka mulai terusik oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan yang mulai membuat mereka terpaksa kembali angkat senjata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daddy not Uncle
Jambi, 20 November 2024
Mendengar pemberitahuan dari mulut Darya, Hades mendongak dari berkas-berkas yang saat ini ia pegang.
"Beritahu Kepala pelayan untuk menyiapkan jamuan makan untuk anak-anak itu, dan sampaikan pada Harry jika aku akan membereskan pekerjaan dulu sebelum menemui mereka," perintah Hades dengan wajah datar.
"Baik, King!" jawab Darya dengan patuh.
Wanita hamil itupun segera berjalan ke luar dari ruang kerja Tuannya, saat mau memegang gagang pintu, Hades kembali memanggilnya.
"Darya," panggil Hades sebelum wanita itu membuka pintu.
"Iya, King," sahut Darya sembari balik badan dengan kening berkerut.
"Sudah berapa bulan usia kandunganmu?" tanya Hades tanpa ekspresi.
"Bulan ini masuk sembilan bulan, King," jawab Darya dengan kening berkerut.
"Berarti sebentar lagi anakmu akan lahir," sahut Hades lagi.
"Iya, King. Menurut dokter perkiraan lahirnya dua minggu lagi," ucap Darya memberitahu Hades.
"Baiklah, ingat untuk menjaga kandunganmu kali ini. Jangan pernah gunakan tangga dan berhentilah beraktivitas terlalu banyak!" perintah Hades memberikan perhatiannya walaupun mukanya datar.
"Iya, King. Terimakasih banyak," jawab Darya dengan mata berkaca-kaca sambil membuka pintu dan keluar dari ruangan itu.
Hati wanita hamil itu menghangat mendengar perhatian Tuannya meskipun dalam bentuk perintah. Darya dan Julian suaminya sudah sangat menginginkan kehadiran anak dalam rumah tangga mereka. Darya sudah dua kali hamil dan dua kali pula keguguran. Dan sekarang ini hamilnya yang ketiga, yang mana sangat ia jaga sejak awal kehamilannya diketahui. Hades memang mewanti-wanti sejak awak Darya ketahuan hamil untuk menjaga kandungannya. Sekarang wanita hamil itu tinggal menunggu waktu sebentar lagi untuk menyambut kelahiran anaknya.
"Dimitri, kembali ke Bali dan gantikan Julian di sana selama tiga bulan dari sekarang! Sudah waktunya Julian mendampingi Darya menjelang kelahiran anak mereka! Kau cukup meng-handle perusahaan yang ada di sana dari jauh! Aku akan sekali-kali berkunjung kesana untuk meninjau perusahaan yang kau kelola," titah Hades dalam sambungan telepon pada orang yang ia pinta untuk mengurus cabang perusahaannya yang ada di Singapura.
Hades memutuskan untuk menghubungi Dimitri yang mengurus perusahaannya yang ada di Singapura.
Hades memang datar, dingin dan minim ekspresi pada anak buahnya. Namun ia majikan yang loyal dan tidak segan-segan membantu bawahannya yang setia jika mereka mengalami kesulitan. Sifat asli Hades yang sesungguhnya hanya ia perlihatkan pada Olin dan pada Harry ketika anak itu masih bayi hingga berusia lima tahun.
Sementara itu, Harry mengajak teman-temannya berkumpul di gazebo belakang Mansion. Mereka saling bersenda gurau, saling mengejek sambil menikmati suguhan yang diberikan oleh para maid.
"Bro, gimana rasanya tinggal di tempat yang luas kayak gini?" tanya Galaxy sambil mencomot cake dengan rakusnya.
"Gak gimana-mana, cuma sepi aja meskipun banyak maid yang bekerja. Apalagi saat malam lebih terasa sepinya karena Mansion hanya ditempat oleh aku, Daddy dan Darya pengasuh ku," jawab Harry dengan ekspresi biasa saja.
"Ya iyalah sepi, rumah segede gaban gini gimana gak sepi kalau ditinggalin cuma beberapa orang. Apalagi rumah ini gak cuma satu lantai tapi tiga lantai. Ternyata gak enak juga punya rumah segede gini, ya?" celetuk Galaxy lagi.
"Mansion Gal, Mansion! Bukan rumah," koreksi Lucas sambil terkekeh melihat muka masam Galaxy.
"Keseleo lidah gue nyebut Mansion, Luc!" cicit Galaxy membela diri.
Temannya yang lain ikutan terkekeh melihat muka jelek Galaxy yang menjadi bahan ejekan anak-anak itu.
Obrolan para remaja itu terhenti dengan kedatangan wanita hamil yang menghampiri mereka.
"Tuan muda, silakan bawa teman-temannya makan yang sudah disiapkan maid atas perintah Tuan!" ucap Darya memberitahu Harry sambil tersenyum kecil pada Hiro dan teman-temannya.
"Terimakasih, Darya! Apa Daddy masih lama?" sahut Harry sambil menanyai Daddy nya.
"Tuan berpesan akan menyelesaikan pekerjaannya dulu baru menemui Tuan muda," jawab Darya sesuai pesan Hades tadi.
Harry mengangguk paham dan mengajak teman-temannya kembali memasuki Mansion untuk makan bersama.
Kelima remaja itu memasuki Mansion sambil bersenda gurau yang membuat suasana sedikit ramai dengan ejekan dan tawa mereka. Begitu mereka duduk di kursi yang sudah tersedia, terdengar suara langkah kaki berat yang semakin lama semakin mendekati kelima remaja tersebut.
"Ekhemm," tegur Hades dengan berdehem keras.
Kelima remaja itu spontan menoleh dan terpukau melihat penampakan sosok Daddy Harry yang bertubuh besar, kekar, tampan dan tak lupa ekspresi nya yang datar dan dingin seperti wajah Harry saat memasuki sekolah mereka.
"Daddy, perkenalkan teman-temanku!" panggil Harry pada sang ayah dengan penuh semangat.
"Hai, Uncle. Saya Kevin!" ucap Kevin dari kursinya.
"Saya Lucas, Uncle!" ucap Lucas juga dari kursinya.
"Galaxy, Uncle!" seru Galaxy dengan bersemangat.
"Saya Hiro, Uncle! Senang berkenalan dengan Uncle," ucap Hiro dengan langsung meraih tangan kanan Hades dan menciumnya dengan sopan.
Karena posisi kursinya dekat dengan tempat Hades berdiri makanya Hiro menyalami tangan Hades sebagai bentuk kesopanan kepada orang tua.
Sikap Hiro yang seperti itu membuat Darya, para maid mematung dengan wajah terkejut. Hades yang sebenarnya juga terkejut dengan cepat mengubah ekspresinya seperti setelah awal tetapi balasan Hades membuat Darya dan maid yang ada di sana menjatuhkan rahangnya.
Bagaimana tidak, Hades mengusap kepala Hiro dengan lembut yang mana dulu selalu ia lakukan pada Harry sampai Harry berusia lima tahun.
Deg
Jantung Hiro berdetak kencang mendapat perlakuan seperti itu dari Hades yang berwajah datar dan minim ekspresi. Hatinya mendadak hangat dan melumer akan sentuhan yang selama ini ia rindukan.
"Daddy, call me Daddy! Not Uncle," jawab Hades membuka suaranya.
Lagi-lagi perkataan Hades kembali mengejutkan semua orang termasuk Hiro dan teman-temannya yang mana Harry juga ada di dalamnya. Hiro agak sedikit tidak enak sehingga ia menoleh kearah Harry yang dibalas dengan anggukan temannya itu.
"Eh, iya, Daddy!" sahut Hiro dengan kikuk.
"Good, ayo sekarang kita mulai makannya!" ucap Hades pada semuanya sambil duduk di kursinya.
Darya membubarkan para maid kecuali maid yang bertugas melayani tuannya makan yang menunggu di pojokan. Ibu hamil itu masih syok dan tidak percaya dengan interaksi Tuannya pada temannya Harry yang baru ia temui.
"Aku masih tidak percaya King bersikap seperti itu pada temannya Tuan Muda! Padahal King orang yang tidak mau berbasa-basi ataupun bersikap ramah pada orang yang baru ia temui. Tapi pada anak ini sifat King berbanding terbalik dengan sikap ia yang biasanya. Apa ada sesuatu yang King tahu tentang anak itu?" batin Darya dengan hati yang gusar dan tiba-tiba gelisah.
Bersambung...