Hati istri mana yang tidak sakit, tiba-tiba suami membawa istri barunya. Adelia, berniat untuk balas dendam. sebelum dirinya meninggal sang suami, tetapi istri baru sang suami diam-diam memiliki rahasia. Apakah terbongkar rahasia istri kedua, sebelum Adelia pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aira azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Kasat Mata
Ceklekk....
Alfan,membuka pintu rumahnya. Langkahnya terhenti seketika, merasakan hampa di rumah ini. Tidak ada sesosok Adelia,yang menyambut kedatangan dengan senyuman dan penuh cinta. Dia merasakan suasana rumah, sangat berbeda tidak seperti biasa.
Kenapa rumah ini, tiba-tiba seram yah? Apa karena cuman berdua saja, tidak seperti biasa ada mbak Adelia dan ibu.Batin Devi,bulu kuduk seketika berdiri.
"Huuu... Benar-benar sepi,tanpa mereka". Gumam Alfan, menghela nafas panjang. "Bikinkan kopi Dev, mataku tidak ngantuk jadinya".
"Oh, baiklah mas. Tunggu di ruang tamu yah,aku bikinin". Jawab Devi, penuh semangat dan melancarkan aksinya di kopi sang suami.
Hawa dingin memasuki kulitnya Devi, merasakan teramat seram berada di dapur. "Duhh... Kebelet pipis lagi,". Devi, tergesa-gesa masuk ke kamar mandi.
Tiba di kamar mandi, Devi mendengar suara aneh-aneh di dapur.
Tek Tek Tek
Seerrr....Seeerr...
Tok Tok Tok
"Suara apa sih? Mengganggu saja,". Gumam Devi, mendengus dingin.
Klotang....Klantung... Klotang....Klatung....
"Mas! Mas! Kamukan itu,mas?". Devi, memanggil suaminya dan mengakhiri buang air besar. Dia terhenti seketika, merasa tak ada jawaban dari sang suami.
Ceklekk...
Mata Devi, melihat sekililing ruangan dapur. Namun tidak ada siapapun,dia semakin kebingungan.
Bergegas Devi,ke arah kamar tidur dan menuju ke dalam lemari. Dia ingin mengambil botol kecil, pemberian dari mbah Djan untuk mencampur di minuman suaminya. "Astaga,kenapa tidak ada? Gak mungkin hilang, kemana botol itu? Aaaarrgghh... Tidak mungkin, tidaaaakkkk...". Devi, mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Devi,kamu kenapa teriak-teriak ha?". Tanya Alfan, bergegas menemui istrinya yang terduduk di lantai.
"Eee...Gak ada apa-apa mas,aku kehilangan sesuatu sejenis botol kecil. Itu obat dietku mas,tapi gak ada". Jawab Devi, beralasan untuk menghilangkan rasa curiga kepada suaminya.
"Oh,kalau begitu beli lagi lah. Gak perlu di cari-cari". Alfan, mengelus lembut rambut panjang istrinya. "Kamu sangat cantik Dev,aku kangen". Bisik Alfan, mengangkat tubuhnya ke atas ranjang.
Devi, merasakan sesuatu yang berbeda dengan suaminya. Tubuh suaminya itu, sangat harum dan agresif tidak seperti biasanya.
"Aahhh...Ahhh..Mas, Alfan...Aaahh...". Suara desa-han Devi, menggema di kamar dan mencekram lengan suaminya.
**********
Devi, merasakan tubuhnya teramat sakit. Karena suaminya tak henti-hentinya, mengajak bercinta sebelum azan subuh.
"Uughhh... Badanku terasa remuk,mas Alfan sangat perkasa sekali". Gumam Devi, matanya melirik ke arah samping tempat tidur. Rupanya sang suami, sudah tidak ada.
"Loh,mas Alfan kemana? Mas! Mas Alfan,mas!". Devil, teriak-teriak memanggil suaminya dan tak kunjung datang.
Dia bergegas ke luar kamar,mencari sekililing rumah dan tidak menemukan suaminya.
Devi, yang ketakutan dan kalang kabut. Dia langsung menghubungi suaminya, melalui telepon.
"Halo,mas! Kamu dimana? Kok, gak ada dirumah". Tanya Devi, langsung.
(Loh,kamu lupa yah? Aku pamit ke rumah sakit,karena ibu ngamuk-ngamuk tidak ada kita. Kamu di ajak gak mau, balik ke sini)
Degggg...
Devi, mematung seketika dan kebingungan. Karena dia tidak ada berbicara seperti itu,kepada suaminya. Dia langsung memutuskan panggilan telponnya, terduduk lemas di tepi ranjang.
"Jika mas Alfan,di rumah sakit malam tadi. Lalu, dengan siapa aku bercinta malam tadi? Gak mungkin orang lain,aku yakin sekali mas Alfan malam tadi". Devi,jadi linglung dan mengigit jarinya.
Matanya tertuju ke arah lemari, bergegaslah membuka dan mengacak-acak isinya. "Hilang, bagaimana bisa? Aaarghhh,dimana botol itu". Kata Devi,yang kebingungan.
Dering ponselnya berbunyi, Alfan menghubungi dirinya lagi.
"Ada apa,mas? Aku ke sana nanti". Ucap Devi, sambil mencari-cari botol tersebut.
(Hari ini mas cuti berkerja Dev, kamu berangkat sendiri saja yah. Mas sibuk menemani ibu, hati-hati yah).
"Iya mas,aku siap-siap kerja kok". Jawab Devi, sedikit gugup. Karena pikirannya berkecamuk kemana-mana,dia sangat ketakutan saat ini.
Jam dinding menunjukkan pukul 7 pagi,dia langsung sigap bersiap untuk mandi.
Guyuran air membasahi tubuhnya, sangat segar sekali. "Aaaa...Apa tadi? Kenapa aku merasa ada sesuatu,yang menyentuh milikku? Aaaa...Kenapa ini? Aaaa....kenapa ini, auuukk...Apa yang terjadi,aku tiba-tiba membungkuk badan. Aaa....Auukk... Tidaaaak...Mas Alfan, tolooong...". Devi, berteriak-teriak di kamar mandi.
Tak kasat mata, menghu-jam tu-buhnya. Devi, kebingungan dan mende-sah saja. Dia di perkosa oleh seseorang, tetapi tak ada wujudnya.
Hampir 1 jam Devi, bercinta dengan makhluk tak kasat mata. Dia kelelahan dan ngos-ngosan mengatur nafasnya. Segera mungkin keluar dari kamar mandi, takut terjadi lagi.
Devi,menangis kesegukan meratapi nasibnya. Dia merasa jijik dengan tubuhnya, berisap-siap untuk pergi meninggalkan rumah terkutuk itu.
***************
Di rumah sakit,bu Norma berkata tak masuk akal. Membuat Alfan,marah dan membentak keras kepada ibunya. "Mungkin ibu salah liat, mana ada setan di rumah kita".
"Percayalah nak,ibu merasa sesuatu yang aneh di rumah itu. Ibu, melihat sesosok menyeramkan di kamar. Makanya ibu, berteriak keras dan ingin kabur. Ada seseorang yang menarik kaki ibu,jatuh dan tak sadarkan diri". Wajah bu Norma, terlihat ketakutan.
"Sudahlah bu,jangan mengada-ada segala. Aku tidak percaya masalah begituan,". Bantah Alfan,lagi.
"Ibu, tidak mau tinggal di rumah kita. Carikan Adelia, ibu mau tinggal bersamanya saja". Pinta bu Norma,masih trauma apa yang di lihatnya.
"Cukup,bu! Adelia,bukan siapa-siapa kita lagi. Besok aku carikan seseorang yang mengurus ibu,jangan lagi mengharapkan wanita itu". Bentak Alfan,mendelik ke arah ibunya.
"Tidak,ibu mau Adelia. Alfan,ibu mohon nak. Cuman Adelia,yang memahami ibu". Pintanya bu Norma,lagi dengan air mata mengalir deras.
"Bu,aku sudah menceraikan Adelia. Tidak pantas 1 atap bersamanya,apa kata orang lain. Pahami Alfan bu,". Alfan, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Ibu mohon Alfan, Devi tidak sebaik yang kami kira. Percayalah kepada ibu,jangan sampai kamu menyesal kehilangan Adelia. Pliss... Ini adalah permintaan ibu, yang terakhir nak. Rujuk kembali kepada Adelia, ibu mohon". Bu Norma, sangat berharap agar anaknya menurut perkataannya.
"Maaf bu, Alfan tidak akan menuruti perintah ibu. Aku sangat mencintai Devi, tidak dengan Adelia". Lagi-lagi Alfan, membantahnya.
Bu Norma, menggeleng kepala. "Baiklah,jangan menyesal kemudian hari. Buka matamu Alfan, lihatlah Devi baik-baik. Dia wanita licik,ada sesuatu yang tidak beres. Ibu, sempat melihatnya sendiri tanpa mengada-ada. Aku melihat Devi, mencampurkan cairan di botol kecil ke dalam minuman kopi dan susu ibu. Terserah mau percaya atau tidak, lebih baik kamu waspada dan mengintai gerak-gerik Devi". Pinta bu Norma,tanpa menoleh ke arah anaknya.
Alfan, mencerna ucapan sang ibu. Jujur saja dia, tidak mempercayai ucapan ibunya. Tapi,di hatinya ada sesuatu yang mengganjal.
Sadar, eling lah bu dah tua, cacat pula eh masih doyan banget harta duniawi..
Alfan berbakti siy ke ibunya cuma ga bisa kontrol nafsu syah*at nya..
Semangaat thor, ditunggu karya2 lainnya..
Tengkyuuuu..