Dalam pernikahan yang terlihat indah dan romantis, Aisha Khalisa, seorang dokter muda yang cerdas dan cantik, merasa hidupnya hancur ketika mengetahui suaminya, Fajri Nadhir, seorang dosen tampan dan sukses, memiliki istri rahasia.
Di tengah kebohongan dan perselingkuhan, Aisha harus menghadapi kenyataan pahit dan memecahkan teka-teki yang menyelimuti kehidupan pernikahannya. Dengan kekuatan dan keberanian, Aisha berjuang untuk mengungkapkan kebenaran dan mempertahankan cintanya.
Namun, apakah Aisha dapat memaafkan Fajri dan menyelamatkan pernikahannya, ataukah dia harus memilih jalan yang berbeda? "Istri Kedua Suamiku" adalah kisah tentang cinta, kepercayaan, dan kekuatan seorang wanita dalam menghadapi kesulitan dan kekecewaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini Nuraenii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"ini dia Dosen paling Rajin Se Kampus kita ,pak Fajri ! " Pak Agung menyambut Kedatangan Fajri ,mereka bersalaman dan sedikit berbincang sebelum memulai kelas mereka masing - masing.
"Pak Agung ini bisa saja , maaf saya harus segera mengajar ,kelas saya akan segera di mulai, permisi pak Agung ,pak Tejo" Fajri dengan Ramah nya pamit untuk memulai kelas.
"dia ini memang anak muda yang sangat kompeten ,dia bahkan bekerja di hari libur" pak Agung tak henti - henti nya memuji Fajri.
"bekerja di hari libur itu maksud nya gimana pak ? " tanya Pak Tejo, pak Tejo bukan lah seorang Dosen ,ia adalah penjaga Kampus yang sudah lama bekerja ,bahkan pak Tejo sering kali tinggal di Kampus ini menemani para Security yang bertugas.
"waktu hari libur itu dia bekerja di Kampus ini dan tak mengambil libur nya " jawab Pak Agung.
"ah saya bersama Security berjaga dan bermain catur seharian di gerbang Kampus, tak ada nya pak Fajri datang untuk bekerja " ucap pak Tejo
Keduanya lalu membicarakan Fajri , pak Agung menjadi bingung ,apa mungkin seorang Fajri yang terlihat sempurna itu berbohong kepadanya?
"ah mungkin pak Tejo terlalu fokus bermain catur , sudah lah saya harus memulai kelas" pak Agung meninggalkan pak Tejo yang masih memikirkan perihal Fajri.
Ia sama sekali tak melihat Fajri datang, bahkan gerbang ditutup saat itu, jika Fajri datang sudah pasti ia akan membukakan gerbang.
Sementara pak Agung mulai berpikiran buruk tentang Fajri ,bukan hanya sekali Fajri bersikap mencurigakan seperti ini.
Fajri juga pernah tiba - tiba saja meminta pak Agung untuk memilihkan kopi yang akan Fajri berikan kepada Aisha.
Namun saat pak Agung membahas itu di Rumah Sakit, Aisha terlihat bingung ,Aisha memang menjawab nya ,namun pak Agung yakin Fajri seperti nya sedang menyembunyikan sesuatu.
"ada yang tak beres dengan anak itu" ucap pak Agung yang memang lebih senior dari Fajri.
..
Fajri mulai mengabsen kelas nya , ia dengan cekatan menulis kan pelajaran di papan tulis dan juga menjelaskan dengan fasih.
Setelah mengajar, Fajri pergi ke ruang Dosen untuk mengerjakan beberapa pekerjaan, ia menyalakan ponsel yang selalu Fajri matikan saat kegiatan mengajar.
Demi menjaga reputasi nya , Fajri sangat disiplin,ia tak pernah menyalakan ponsel di kelas nya .
Beberapa panggilan tak terjawab masuk ke ponsel Fajri , Resa mencoba menghubungi Fajri , ia juga mengirim pesan teks.
Resa berkata perutnya sakit sejak pagi tadi ,ia meminta Fajri untuk izin pulang dan menemani nya ke Rumah Sakit.
Fajri dengan cemas nya membereskan barang - barang nya lalu bergegas pergi untuk memeriksa kondisi Resa di Rumah.
"loh mau kemana pak Fajri ,apa terjadi sesuatu?" pak Agung berpapasan dengan Fajri yang berlari keluar dari ruang Dosen.
"istri saya sedang sakit perut pak ,saya khawatir dengan kandungan nya ,permisi pak Agung" Fajri menjawab nya lalu berlari menuju parkiran .
"oh jadi Dokter Aisha sedang mengandung" ucap pak Agung ,lalu masuk ke ruang Dosen.
Fajri memarkirkan mobil di luar Rumah nya ,ia lalu berlari masuk ,dilihat nya Resa sedang terbaring di tempat tidur ,di temani oleh Adinda.
"kenapa sayang?" Fajri lalu menghampiri nya.
"tadi aku kepeleset mas , jadi perut nya sakit, sampai ke pinggang " ucap Resa ,ia terpeleset saat menyiram tanaman di depan Rumah.
"Ya Allah ,kita ke Rumah Sakit yah sayang" Fajri segera menyiapkan keperluan Resa ,ia akan membawa Resa ke Rumah Sakit.
Fajri tak mau kehilangan anak mereka lagi, ia sudah kehilangan dua calon anak nya ,satu dari Resa dan satu dari Aisha , ia tak mau terulang hal yang sama .
"loh mas ini mobil siapa lagi?" Resa melihat mobil yang dibawa Fajri berbeda lagi.
"apa itu penting? Ayo masuk ,sayang pegangin mama yah di belakang" Fajri mengatur tempat duduk Resa, ia meminta Adinda untuk menjaga Resa di kursi belakang.
" aduh mas sakit sekali, kita ke Rumah Sakit Ibu dan Anak saja mas" ucap Resa yang sudah tak tahan menahan rasa sakit nya.
Fajri terdiam ,ia sedang berpikir , Rumah sakit Ibu dan Anak adalah Rumah Sakit tempat Aisha bekerja , walau berbeda tempat pemeriksaan ,namun kemungkinan mereka bertemu akan sangat besar.
Fajri melihat jam tangan nya , rintihan Resa membuat nya merasa tak tega , ia memiliki sebuah rencana lalu menyetujui Resa untuk pergi ke Rumah Sakit Ibu dan Anak.
Setelah memarkirkan mobil nya,Fajri membawa Resa menuju ruangan Dokter kandungan menggunakan kursi roda yang telah disediakan Rumah Sakit untuk pasien Darurat.
Beruntung nya Aisha masih menangani pasien di dalam , ruang perawatan anak bersebelahan dengan ruang UGD.
"tak ada masalah serius , benturan akibat jatuh itu menciderai punggung ,namun syukurlah tak berakibat fatal pada kandungan " Dokter menjelaskan bahwa kondisi Resa dan kandungan nya baik - baik saja.
Resa juga sudah merasa lebih baik setelah diberikan pengobatan.
"sayang, tunggu sebentar yah mas meninggalkan Dompet mas tadi, mas harus segera mengambil nya takut di ambil orang" ucap Fajri berbohong.
"baiklah mas , hati - hati yah"
Fajri mengangguk mendengar ucapan Resa, ia langsung pergi , Resa dibuat sedikit berpikir ,kenapa Fajri tak mengenakan seragam Security dan mengapa ia membawa mobil yang berbeda.
Namun Resa selalu berpikir positif,mungkin saja Fajri sedang ada pekerjaan lain ,dan mobil itu bisa saja ia pinjam karena panik dengan keadaan nya.
Fajri mundur beberapa langkah saat dilihat nya Aisha sedang kebingungan dan berdiri di depan mobil nya sendiri, setelah selesai mengobati pasien ,Aisha keluar sebentar untuk menghirup udara segar,namun ia melihat mobil nya sudah terparkir di parkiran Rumah Sakit.
Fajri segera menelepon Aisha , ia mengajak Aisha untuk makan siang bersama ,Fajri berkata dirinya sudah ada di Rumah Sakit namun mampir sebentar ke toilet.
"uh kangen banget deh sama istriku" Fajri memeluk Aisha dan mencium nya dengan begitu mesra , ia lalu membukakan pintu mobil untuk Aisha.
Mereka pun pergi makan siang di tempat makan yang tak jauh dari Rumah Sakit, kedua nya berbincang hangat sambil menikmati makanan mereka.
"pelan - pelan loh mas makan nya " Aisha menegur Fajri yang makan dengan cepat, ia takut Fajri akan tersedak jika makan terburu - buru seperti itu.
"maaf sayang waktu mas hanya sebentar dan mas sangat lapar" jawab Fajri dengan senyuman yang membuat Aisha gemas.
"Bagaimana di Kampus hari ini ?" tanya Aisha.
"lancar - lancar saja Alhamdulillah " jawab Fajri sembari mengunyah makanan nya, ia terpikirkan Resa yang pasti menunggu nya di Rumah Sakit.
Ia juga masih bingung bagaimana cara menjemput Resa ,sudah pasti Aisha akan melihat nya, apalagi jika Resa dan Aisha bertemu sudah pasti akan tamat riwayat Fajri.