NovelToon NovelToon
Mafia Jatuh Cinta Dengan Gadis Barbar

Mafia Jatuh Cinta Dengan Gadis Barbar

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lince.T

seorang gadis "bar-bar" dengan sikap blak-blakan dan keberanian yang menantang siapa saja, tak pernah peduli pada siapa pun—termasuk seorang pria berbahaya seperti Rafael.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lince.T, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jebakan

Malam itu terasa lebih sunyi dari biasanya. Di dalam rumah aman, Liana duduk di ruang tamu sambil menggigit bibir bawahnya, merasa resah. Pikirannya terus memutar ulang pesan-pesan ancaman yang diterima Rafael. Siapa sebenarnya yang begitu menginginkannya? Dia tidak punya kekayaan atau rahasia penting—jadi kenapa?

Rafael berdiri di dekat jendela dengan ponsel di tangannya, tatapannya tajam memandangi layar. Pesan terakhir yang dia terima tidak hanya ancaman, tapi juga sebuah peringatan. Lawannya jelas seseorang yang tidak bisa dianggap remeh.

“Apa rencanamu sekarang?” tanya Liana, mencoba memecahkan keheningan yang membuatnya semakin gelisah.

Rafael menoleh, tatapannya tenang tetapi serius. “Aku akan memasang perangkap. Mereka pasti akan membuat langkah berikutnya, dan saat itu terjadi, kita harus siap.”

“Perangkap?” Liana mengernyitkan dahi. “Lo yakin itu ide yang bagus? Kalau mereka lebih pintar dari yang kita kira?”

Rafael tersenyum kecil, meski tatapannya tetap tajam. “Aku tidak pernah meremehkan musuhku. Tapi aku juga tidak akan membiarkan mereka mengontrol permainan ini.”

Liana menatapnya beberapa detik, mencoba mencerna keyakinan Rafael yang luar biasa. Meski dia masih meragukan rencana itu, dia tidak bisa memungkiri bahwa ada sesuatu dalam cara Rafael berbicara yang membuatnya percaya.

---

Keesokan paginya, Rafael memanggil beberapa anak buahnya ke rumah aman. Mereka semua pria bertubuh besar dengan wajah yang tampak seperti tidak pernah mengenal senyuman. Liana merasa sedikit terintimidasi, tetapi dia tetap berusaha bersikap biasa.

“Bos, kami sudah memeriksa kamera di sekitar rumah ini. Sepertinya seseorang benar-benar memantau tempat ini dari jauh,” lapor salah satu pria.

“Bagus,” jawab Rafael singkat. “Aku ingin kalian memasang lebih banyak pengawasan, tapi pastikan tidak ada yang mencurigai kita tahu.”

Liana yang mendengarkan percakapan itu akhirnya tidak bisa menahan diri untuk bertanya. “Kalau kita tahu mereka ngintai, kenapa nggak langsung tangkap aja?”

Rafael menoleh padanya, matanya sedikit melembut. “Menangkap mereka sekarang hanya akan menyelesaikan sebagian masalah. Aku ingin tahu siapa dalangnya.”

“Oh, jadi lo mau main kucing-kucingan dulu?” sindir Liana, meskipun sebenarnya dia sedikit terkesan dengan cara berpikir Rafael.

“Tepat sekali,” jawab Rafael dengan senyum kecil.

---

Malam harinya, Rafael dan Liana duduk di ruang tamu. Tidak ada percakapan di antara mereka, hanya suara jam dinding yang berdetak pelan. Di luar, angin malam berhembus, menggoyangkan dedaunan di sekitar rumah.

Liana akhirnya memecah keheningan. “Rafael, kenapa lo peduli banget sama gue? Maksud gue, gue cuma orang biasa. Lo nggak perlu repot-repot sampe sejauh ini.”

Rafael menatapnya dalam-dalam, membuat Liana merasa sedikit gugup. “Karena aku tahu rasanya kehilangan orang yang penting.”

Jawabannya sederhana, tetapi penuh makna. Liana tidak berani bertanya lebih jauh. Ada sesuatu dalam nada suaranya yang membuat dia sadar bahwa Rafael menyimpan luka yang mendalam.

“Aku tidak akan membiarkan itu terjadi lagi,” tambah Rafael pelan.

---

Sementara itu, di tempat lain, seorang pria dengan jas hitam sedang duduk di ruangan gelap yang hanya diterangi oleh layar komputer. Wajahnya tampak dingin dan penuh perhitungan. Di hadapannya, seorang anak buahnya melaporkan perkembangan terbaru.

“Mereka mulai memperkuat pengawasan di sekitar rumah,” kata anak buahnya.

“Bagus,” jawab pria itu sambil tersenyum tipis. “Biarkan mereka berpikir mereka yang mengontrol situasi. Kita akan buat mereka lengah.”

Anak buahnya mengangguk sebelum meninggalkan ruangan. Pria itu kembali memandangi layar komputer, di mana gambar Liana dan Rafael muncul dari kamera jarak jauh.

“Liana Santoso,” gumamnya. “Kau bahkan tidak tahu betapa berharganya dirimu.”

---

Pukul tiga pagi, Rafael yang sedang berjaga di ruang tamu mendengar suara aneh dari luar. Instingnya langsung bekerja. Dia segera bangkit dan memberi isyarat kepada anak buahnya yang berjaga di lantai bawah.

Liana terbangun karena suara kecil dari pergerakan Rafael. Dia mengintip dari balik pintu kamar dan melihat Rafael mengambil pistol dari meja.

“Apa yang terjadi?” bisiknya, mencoba menyembunyikan rasa paniknya.

“Diam di kamar. Jangan keluar sampai aku bilang aman,” jawab Rafael singkat, suaranya penuh otoritas.

Namun, Liana bukan tipe orang yang diam saja. Dia membuka sedikit pintu dan memperhatikan Rafael yang bergerak ke arah pintu depan.

Di luar, seseorang sedang mencoba memotong pagar. Rafael memberi isyarat kepada anak buahnya untuk bersiap. Namun, sebelum mereka bergerak, alarm rumah berbunyi nyaring, membuat penyusup itu panik dan melarikan diri.

Rafael menghela napas panjang, lalu kembali masuk. Dia tahu ini hanya uji coba.

“Kamu baik-baik saja?” tanyanya begitu melihat Liana berdiri di ambang pintu.

“Seharusnya gue yang nanya itu ke lo,” jawab Liana sambil melipat tangannya di dada.

Rafael tersenyum kecil. “Aku baik-baik saja. Tapi mereka semakin nekat.”

“Lo yakin kita bisa terus bertahan?”

“Kita tidak hanya bertahan, Liana. Kita akan menang.”

Kata-kata Rafael itu terdengar seperti janji, dan meskipun Liana masih merasa takut, dia mulai percaya bahwa dengan Rafael di sisinya, dia mungkin bisa melewati ini semua.

---

Beberapa hari berlalu dengan ketegangan yang terus meningkat. Rafael terus bekerja dengan timnya untuk mencari petunjuk, sementara Liana mencoba menjalani hidupnya seperti biasa, meskipun dia tahu tidak ada yang normal lagi.

Namun, di tengah semua kekacauan itu, hubungan mereka mulai berubah. Liana mulai melihat sisi Rafael yang berbeda—sisi yang lembut, yang hanya muncul ketika dia berada di dekatnya.

Dan Rafael, meskipun dia tidak mau mengakuinya, mulai merasa bahwa melindungi Liana lebih dari sekadar tugas. Ada sesuatu dalam diri gadis itu yang membuatnya merasa hidup kembali.

Namun, mereka berdua tahu bahwa perasaan itu hanya akan membuat segalanya lebih rumit. Di tengah ancaman yang semakin besar, cinta bukanlah sesuatu yang bisa mereka prioritaskan.

Namun, seperti yang mereka berdua pelajari, cinta sering kali datang di saat yang paling tidak terduga.Malam itu, Liana duduk di teras belakang rumah aman, memandangi langit malam yang penuh bintang. Dalam situasi seperti ini, keheningan terasa hampir mustahil ditemukan, tetapi malam itu, sejenak semuanya terasa tenang.

Rafael keluar menyusulnya, membawa dua cangkir kopi panas. Dia meletakkan salah satunya di sebelah Liana sebelum duduk di kursi kayu yang berada di dekatnya.

“Kau kelihatan berpikir keras,” kata Rafael, membuka pembicaraan.

Liana menatap cangkir itu tanpa mengambilnya. “Gue cuma lagi mikirin... semua ini. Kenapa sih hidup gue tiba-tiba jadi rumit banget? Dulu, satu-satunya masalah gue cuma bayar listrik tepat waktu.”

Rafael tersenyum tipis, sorot matanya melunak. “Kadang hidup punya cara aneh untuk menguji kita. Tapi aku percaya, setiap orang punya kekuatan untuk melewati apa pun.”

“Lo nggak kenal gue, Rafael. Gue nggak sekuat itu.”

“Justru itu. Kau nggak sadar betapa kuatnya dirimu. Kalau tidak, kau tidak akan berdiri di sini, melawan semua yang mencoba menjatuhkanmu.”

Liana menatapnya lama, merasa kata-kata Rafael seperti menembus langsung ke dalam hatinya. Mungkin benar, dia sudah melewati banyak hal dalam hidup, tetapi tidak pernah membayangkan harus menghadapi sesuatu sebesar ini.

“Terima kasih,” ucapnya pelan.

“Untuk apa?”

“Untuk nggak menyerah melindungi gue.”

Rafael menatap Liana dalam-dalam, dan malam itu, untuk pertama kalinya, dia menyadari betapa berharganya kehadiran gadis itu dalam hidupnya.

1
Nur Icha
kenapa di ulang "si
Maya Sukma
yeah
Maya Sukma
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!