NovelToon NovelToon
Nona Muda And Mr. Brixton

Nona Muda And Mr. Brixton

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:27.3k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Hubungan asmaranya tak seindah kehidupannya. Hatinya sudah mati rasa karena selalu dipermainkan oleh para pria. Namun, seorang pria yang baru pertama kali ia jumpai malah membuat hatinya berdebar. Akankah Violet membuka hatinya kembali?

Sayangnya pria yang membuat hatinya berdebar itu ternyata adalah pria yang menyebalkan dan kurang ajar. Gelar 'berwibawa' tidaklah mencerminkan kepribadian si pria ketika bersamanya.

"Kau hanyalah gadis manja, jangan coba-coba untuk membuatku kesal atau kau akan tau akibatnya." — Atlas Brixton Forrester.

****

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

...Sebelum membaca wajib LIKE! ☺️...

...***...

Beberapa hari kemudian, Atlas benar-benar menepati ucapannya tentang rencana bulan madu ke Belanda. Tentu saja Violet senang dan antusias. Dan hari ini mereka akan berangkat ke sana. Violet juga sudah packing bajunya dan baju Atlas, rencananya mereka akan berangkat menggunakan jet pribadi milik keluarga Forrester. Violet setuju, dia tidak suka keramaian dan berdesakan, jadi berangkat menggunakan jet pribadi bukanlah ide yang buruk.

Dalam perjalanan menuju ke Belanda Violet begitu senang sekali, dia mengupload story di sosial medianya. Tentu saja Kana dan Elle pun ikut senang. Mereka menjadi iri dengan Violet, karena Belanda adalah negara impian mereka. Memang kebanyakan orang lebih suka ke negara Jepang, Prancis dan sebagainya, tapi mereka lebih suka ke Belanda.

"Tidurlah sekarang, perjalanan kita cukup panjang kali ini," titah Atlas pada Violet yang asik bermain ponsel sambil tersenyum.

"Sebentar, aku tidak mengantuk," jawab Violet tanpa mengalihkan pemandangannya dari ponsel. Dia kembali memfoto awan-awan yang bergelantungan.

Atlas meminta salah satu pelayan untuk mengambilkan snack dan minuman. Di dalam sana memang ada pelayan yang siap melayani sang tuan. Selain itu juga ada beberapa bodyguard dan 2 orang pilot.

"Makan ini jika kau tidak ingin tidur," ucap Atlas sambil menyodorkan snack nya kepada Violet.

Dengan senang hati Violet menerimanya, dia lanjut memainkan ponsel sambil ngemil. Santai sekali hidupnya. Padahal ada Atlas yang tidak melakukan apapun, apakah gadis itu tidak berniat mengajak suaminya mengobrol?

"Kalau aku membangun restoran di Belanda, apakah peminatnya banyak?" tanya Violet meminta pendapat.

"Kenapa tidak?" Atlas mengangkat sebelah alisnya. "Kalau kau mempromosikan, pasti banyak peminatnya nanti."

"Kau benar. Tapi, makanan Belanda sepertinya sudah terlalu familiar. Aku ingin membuat makanan khas negara kita saja. Jadi, berbeda dari yang lain."

Atlas mengangguk setuju, "Ide bagus."

Violet tersenyum bangga. Dia menepuk-nepuk dadanya, bangga. "Tapi, nanti aku bicara dengan Daddy lebih dahulu."

"Ya, itu lebih baik."

Violet menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi sambil memakan snack nya. "Belanda adalah negara impianku, rumah khas Belanda lah yang membuatku tertarik."

"Hm? Apakah rumah impianmu itu adalah rumah khas Belanda?" tanya Atlas, dia menarik kepala Violet agar bersandar di dadanya, dan gadis itu menurut.

"Benar! Apa kau suka?" Violet balik bertanya.

"Apapun yang kau sukai, aku suka," jawab Atlas membuat Violet bersemu.

"Tapi, rumahnya tidak mewah seperti rumahmu. Rumah Belanda yang terkesan sederhana, aku juga meminta Mommy untuk mencarikan yang lokasinya lebih asri dan tenang. Tidak apa-apa, kan?"

"Tentu saja. Lakukan apa yang membuatmu nyaman, selagi itu hal positif aku tidak akan melarangnya," balas Atlas.

Bahkan Violet masih tidak menyangka yang berkata seperti itu adalah Atlas, si pria yang selama ini dia katai menyebalkan.

"Kau membeli rumah sekaligus isinya?" tanya Atlas.

"Tidak. Aku ingin rumahnya saja. Untuk perabot dan lainnya, aku ingin beli sendiri. Kau tau sendiri kalau benda adalah sesuatu yang paling banyak meninggalkan sejarah, aku tidak terlalu suka benda antik," jelas Violet.

Atlas mengangguk paham. Kini dia tau, Violet adalah perempuan yang modern. Selama ini juga dia tidak pernah melihat Violet memakai pakaian bergaya kuno dan tidak pernah memiliki benda antik.

"Kalau begitu, untuk perabot dan lainnya, biar aku yang belikan," ucap Atlas membuat Violet langsung menegakkan tubuhnya dan menatap pria itu dengan tatapan tak percaya.

"Benarkah? Apa tidak apa-apa?" tanya Violet. "Ah, sepertinya tidak perlu, biar Mommy yang belikan semuanya, dia sudah janji padaku," lanjutnya.

"Kasihan Mommy, rumah itu tidak murah, Violet. Biar aku saja yang belikan, ya?" bujuk Atlas.

Violet terdiam sejenak. Kalau dipikir-pikir, benar kata Atlas, rumah itu harganya tidak murah. Dia jadi khawatir uang mommy tidak cukup.

"Baiklah kalau begitu," jawab Violet pada akhirnya.

Atlas tersenyum tipis sembari menepuk-nepuk puncak kepala istrinya.

"Aku adalah suamimu, kalau ada apa-apa, katakan saja padaku, hm?"

Violet mengangguk, dia kembali menyandarkan kepalanya di dada bidang Atlas sambil terus mengemil.

****

3 jam perjalanan cukup menguras tenaga.

Violet masih tertidur ketika jet mendarat. Atlas tak membangunkan nya dan memilih menggendong Violet menuju mobil yang telah menjemput mereka. Ajaibnya, Violet tetap tertidur pulas dan tidak terganggu sama sekali.

Setelah Atlas masuk ke dalam mobil dan duduk nyaman, sopir pun melakukan mobilnya menuju villa yang sudah Atlas sewa selama beberapa hari. Di belakang mobil yang Atlas tumpangi ada 3 mobil khusus bodyguard yang mengikutinya.

Atlas menatap wajah tenang Violet yang ada di pangkuannya, iya, dia memangku Violet alih-alih mendudukkan gadis itu di kursi penumpang. Mana mau dia membiarkan tuan putrinya terguncang.

Wajah polos Violet saat tidur mungkin sudah menjadi pemandangan favorit Atlas.

Beberapa menit kemudian, mereka sudah sampai di villa. Atlas langsung turun dan membawa Violet ke kamar mereka.

Dengan telaten pria itu melepas sepatu dan kaos kaki yang Violet pakai, tak lupa menghangatkan suhu ruangan karena di sana sedang musim dingin.

****

Sore hari, Violet baru membuka matanya. Dia menggeliat kecil sebelum sadar kalau dia sendirian di kamar.

"Atlas!" serunya memanggil nama sang suami. Namun, tidak ada sahutan dan terasa sepi. Violet terduduk sembari melirik kesana-kemari.

"Ke mana dia?" gumamnya. Ia segera turun dari ranjang dan menuju kamar mandi untuk membasuh wajah.

"Jam 4? Lebih baik aku mandi saja sekalian," gumamnya lagi.

Kedua alisnya terangkat kala melihat air di dalam bathtub.

Siapa yang menyiapkan ini? Apakah Atlas? Batinnya.

Violet tak jadi melepas baju, dia kembali keluar dari kamar mandi dan memilih mencari Atlas lebih dulu. Jangan sampai pria itu meninggalkannya sendirian di sini.

"Atlas!"

Sambil berjalan menuruni tangga, Violet berteriak memanggil Atlas.

Melihat pelayan yang sedang menyiapkan makanan, Violet pun memutuskan bertanya.

"Di mana suamiku?" tanyanya langsung.

Pelayan tersebut membungkuk sebelum menjawab, "Tuan ada di kolam renang, Nona," jawabnya.

Tanpa menunggu lagi, Violet pun langsung menuju kolam renang. Dan benar saja, Atlas sedang berenang di sana. Hanya mengenakan celana pendek sebagai penutup satu-satunya. Tubuhnya yang tegap dan berotot terpampang nyata di depan Violet.

"Atlas," panggil Violet.

Atlas menoleh, dia tersenyum tipis melihat wajah cantik itu. Tangannya melambai menyuruh si gadis untuk menghampirinya.

Violet pun menurut, dia menghampiri Atlas yang sudah menepi. Violet duduk di pinggiran kolam, sedangkan kakinya berada di dalam air. Atlas meletakkan kedua tangannya di kedua sisi tubuh Violet, jadi terlihat seperti mengurung Violet.

Entah kenapa, saat ini Atlas terlihat makin tampan di mata Violet.

"Baru bangun?" tanya Atlas.

Violet mengangguk, "Kau yang menyiapkan air di bathtub?" tanyanya.

"Ya. Kenapa belum mandi?"

Violet melihat kedalaman air kolam sebentar sebelum kembali menatap Atlas. "Aku ingin berenang, boleh?"

"Memangnya bisa?" tanya Atlas. Namun nadanya terdengar seperti ejekan di telinga Violet.

"Kau meremehkan aku?" Mata Violet menyipit curiga.

Atlas terkekeh kecil, dia sedikit mundur. "Turunlah," titahnya.

Violet berdecak. Sepertinya Atlas sengaja menantangnya. Tanpa menunggu lama, Violet pun segera menceburkan diri ke kolam. Namun, sayangnya kolamnya ternyata lumayan dalam, hingga saat Violet mencebur, tubuhnya langsung tenggelam, untung saja Atlas segera menariknya.

Violet mengambil nafas dengan rakus, kedua tangannya menumpu di pundak Atlas.

Atlas menahan senyum saat melihat Violet panik. Sebelah tangannya mengusap wajah basah Violet.

"Jangan sok bisa jika kau tidak bisa. Itu tidak baik," ujar Atlas.

Violet cemberut masih dengan nafas yang ngos-ngosan. "Kau tidak bilang kalau kolamnya dalam!" Tangan lentiknya memukul pundak kekar Atlas.

"Baiklah, aku yang salah," pasrah Atlas. "Mau belajar berenang?" tawarnya.

Violet mengangguk cepat. Dia semakin mengeratkan pelukannya pada sang suami.

"Let's try," ujar Atlas, lalu ia membawa Violet berenang menuju tengah-tengah kolam.

Sore itu mereka habiskan berenang bersama di kolam itu.

***

1
Yani Cuhayanih
visualnya gk jelas ...
🍏A↪(Jabar)📍
ternyata mimpi kurira nyata 🙂
Titin Renova Rezeki Simbolon
up donk.. stiap hr 1 episode aja pun tak apa
Yeti Kurniati
apdet trus dong KK cerita.nya jngan sepotong"
Titin Renova Rezeki Simbolon
kapan up
Kholisatun Nada Channel
Good
🍏A↪(Jabar)📍
Typo Mungkin kata bukan mata 🙏
Nayla Nazafarin
thor visual badannya atlas yg kekar biada aj napa??
kalau ky gitu mlah mirip binaragawan
Fakih Pramana: bener,kesan ny malah ngeri
total 1 replies
Cindi RD
Luar biasa
🍏A↪(Jabar)📍
😂😂
Jax Maxll
semoga Atlas segera dtg menyelamatkan Violet, semangat thor 💪
🧸fre_love❦
AAA GUMUSHHH BANGETT/Sob//Sob/
Elizabeth Zulfa
kpn nikahnya mreka??
Elizabeth Zulfa
Carles ini zg guru olahraga kah??
🍏A↪(Jabar)📍
/Facepalm//Facepalm/
Widya
Haiiiii.. jangan lupa beri bintang 5 dan ulasannya yaaaa🥰🥰💗
Uti Enzo
Luar biasa
🍏A↪(Jabar)📍
kurang panjang/Slight/
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚 menuju Hiatus.
Terlalu singkat Thor, tapi saya suka jalan ceritanya/Hey/
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut crazy up /Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!