Cerita ini berisi kumpulan kisah kisah horor maupun mistis,cerita ini hanya fiktif atau sekedar imajinasi author semata,jika ada kesamaan dalam alur cerita atau kejadian atau nama tokoh tentu itu hanya kebetulan semata.Bagi penggemar cerita horor,semoga ini me jadi karya yang kalian semua sukai..stay tune..selamat membacaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon faroh afifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 18
" Ap aap aappa sa ssaya
bboleh iikkuutt ? " pinta syifa yang matanya sudah sembab . rendi hanya mengangguk lalu membopong tubuh ratna masuk ke dalam mobil di jok tengah , sedangkan syifa duduk di depan bersama cakra yang mengemudikan mobil .
" Apa kamu melihat , siapa kira kira yang mengendarai mobil itu ? " tanya Cakra pada syifa.
" Kaca mobilnya gelap , saya idak bisa melihatnya ! Tapi siapapun dia , awas saja kalau ketangkap ! Aku bijek - bijek mukanya ! " sahut syifa emosi .
" Memangnya kamu berani"tanya cakra mencoba sedikit bercanda .
" Kenapa tidak ?! Dia sudah terang - terangan mau nyelakain ratna! " sahut syifa ketus .
" Siapa dia dan ada masalah apa sama ratna sampai berusaha mencelakainya ? " ucap rendi heran .
" Siapapun dia , yang pasti dia memang berniat mencelakai ratna" sahut syifa.
" Makanya saya nanya ! Siapa dia , dan kenapa sampai berniat mencelakai ratna ? Apa ratna pernah bikin masalah sama orang ? " ucap rendi kesal
" Makanya saya juga bilang siapapun dia yang pasti dia sudah berencana mencelakai ratna ! ratna itu anaknya lempeng ! Dia bukan tipe perempuan yang suka bikin masalah atau mencari masalah,Saya tahu persis siapa Ratna" sahut syifa tak kalah kesal .
" La trus tadi , kenapa kamu bilang mungkin Kuyang asli marah karena ratna sudah bercanda tentang Kuyang ? " tanya Rendi sambil mendengus marah .
" Kata Mbak dewi , Kuyang itu punya pendengaran yang tajam walau dari jarak jauh .dan mungkin saja dia mendengarnya"ujar syifaa..
" syifa ! Tolong hubungi kedua orangtua ratna Beritahu mereka tentang musibah ini " perintah rendi.
" Tidak mau ! Aku tidak mau mendengar mereka berdua menangis ! Aku tidak mau melihat mereka berdua sedih ! Aku tidak mau ! Hiks hiks hiks
tolak syifa kembali terisak .
" Apa hubungannya ? " uja cakra heran penuh tanda tanya
" Pokoknya saya tidak mau ngasih tahu Ayah dan ibu ratna ! Titik.Kalian tidak tahu betapa mereka berdua itu sangat menyayangi ratna dan tidak pernah membiarkan ratnaterluka sedikitpun !ratna dan saya ! Mereka sangat menyayangi kami berdua . Dan
ketakutan terbesar saya adalah melihat mereka berdua menangis ! Wong pas kita jatuh dari motor saja , seharian habis saya di omeli ayah dan ibu saya dan Ayah ibu nya ratna.Bukan di omeli biasa , tapi diomeli dan ditangisi .. " celoteh syifa
" Busetttt panjang amat penjelasannya."ujar cakra.
Tak lama kemudian , mereka pun tiba di rumah sakit dengan sigap rendi pun membopong tubuh ratna yang masih terkulai lemas . Petugas yang melihatnya pun segera mengambil brankar dan membantu rendi untuk meletakkan tubuh ratna diatas brankar .
setelah ratna di letakkan diatas brankar , perawat pria itu mendorongnya menuju UGD bersama rendi yang berada disisi brankar .
" Cakra ! Kau dan syifa sebaiknya kembali ke kantor ! Bantu Bu dewi untuk mengenali
pelaku lewat kamera cctv " perintah rendi .
Syifa dan cakra pun mengangguk , namun saat syifa hendak keluar dari ruang UGD
tiba - tiba dia berteriak dan merangkul kuat lengan cakra .
" Allahu Akbar !! Aaaaaaagghhhh !! " teriak syifa cukup mengejutkan semua orang yang berada di ruang UGD termasuk tentu saja rendi dan cakra
" syifa ! Ada apa ? ! " seru cakra yang kaget . Namun tubuh syifa yang gemetar membuat cakra mau tidak mau menggenggam erat jemari syifa yang sedang mencengkeram lengannya dan mengajaknya keluar . Dan rendi yang penasaran pun mengikutinya .
" Ada apa , syifa? Apa yang kamu lihat ?! " tanya cakra sedikit lebih lembut karena melihat wajah pucat syifa .
" A aad aadda wwan
wwaannitta ttua ddii ddalamn
ssana ! Dan diiaa nmennakkuutkkan ssekkali .. " jawab syifa terbata .
" Wanita tua menakutkan ? Dimana ? " tanya cakra bingung sedangkan rendi hanya diam dan mendengarkan .
" Ddii ddalamm ddi
ssebbellah ttemmpat ttiduur ratna ! Diia mmeringis meenakkuttkann ! Giggiinnya
hhittamm ssemuua " sahut syifa masih dengan suara terbata .
" cakra ! Bawa syifa ke kantor cepat ! Tapi belikan dulu dia minuman supaya tenang !
Aku harus menjaga ratna ! " seru rendi panik dan langsung masuk ke ruang UGD .
" Aneh ! Kenapa aku tidak mencium bahaya disini ? Aku hanya mencium aroma melati gumam rendi dalam hati sambil mencoba membuka mata batinnya .
" Maaf Pak , silahkan anda mendaftar dulu atas nama pasien . Pasien harus rawat inap karena dia mengalami shock berat . Kami sudah memberi suntikan penenang , jadi saat in pasien dalam keadaan pengaruh obat penenang " ucap Dokter membuyarkan pikiran rendi.