Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya
Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya
Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?
Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya
cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"
Salam kenal dan jumpa dari Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
hingga Amaya yang baru saja bangun dari tidurnya merasa terganggu
"Apa sih berisik banget di bawah, heran deh !" Kata Amaya pelan melangkah keluar kamarnya
Amaya melihat sosok laki-laki yang sepertinya dia kenal sedang dikerubuti para wanita penghuni kontrakan
"Bukannya itu Edward, iya bener Edward, ngapain dia disana, Alena kemana ya, gawat, jangan-jangan Alena gak tau kalau Edward lagi di keroyok para wanita"
Amaya langsung berlari menuju ke kamar Alena
DAR DAR DAR
Suara pintu kamar Alena di gedor oleh Amaya
CEKLEK
"Apa sih Am, gedor pintu kayak orang mau nangkap pasangan mesum aja"
"Itu, laki mu di mesum in banyak wanita tu dibawah"
"Laki apaan, ngaco deh kamu kalau ngomong"
"Ish, ayok lihat sendiri, cepet !" Amaya langsung menyeret Alena keluar dan turun ke bawah menemui Edward yang lagi pusing menghadapi banyak wanita yang bertanya sana-sini
"Maaf mbak-mbak sekalian, yang punya laki udah datang ya, mohon segera menyingkir" teriak Amaya, sambil menyeret Alena
"Oh jadi ini pacarnya Dokter Alena to, maaf ya dokter, kami gak tau, permisi ?"
Kata salah satu wanita yang mengerumuni Edward
"Hah, eh maaf saya bukan pacarnya ya" kata Alena menyangkal
"Halah, Dokter Alena gak usah malu, kita justru senang kok dokter Alena akhirnya punya pacar seorang laki-laki"
"Heh, maksutnya mbak ?" Tanya Alena heran
"Ya kan selama ini kita kira Dokter Alena sama Dokter Amaya itu, gitu deh"
"Eh tunggu, gitu gimana maksutnya?" Tanya Amaya juga bingung
"Ya kita kira kalian ini pasangan kekasih gitu"
GUBRAK
Amaya dan Alena saling pandang terkejut bukan main dengan pernyataan Salah satu teman kontrakan
Amaya yang tadi menyeret Alena dan masih memegang tangannya langsung melepaskan genggamannya
"Kami ini cuma teman ya mbak, bukan pasangan yang seperti kalian pikirkan" kata Alena
Akhirnya semua pada bubar dan kembali ke alamnya masing-masing
Edward tertawa melihat kelakuan Alena dan Amaya yang langsung menjaga jarak
"Oh my God, syukurlah " ucap Edward sambil bernafas lega
"Sorry, aku agak lama, soalnya mandi sekalian" kata Alena
"Gak masalah yang penting aku dah aman dari para Vampir Wanita" sahut Edward
"Emang apa yang mau dihisap pak ?" Tanya Amaya nyleneh
"Keperjakaanku" jawab Spontan Edward
"Ha ha ha, " Amaya tertawa mendengar jawaban Edward
"Halah, kayak masih perjaka aja" gumam Alena
"Eh, aku dengar ya, jangan sembarangan kalau ngomong" sahut Edward menatap Alena
"Loh Al, emang pak Edward gak perjaka ni?"
"Ya jelas nggak" jawab Alena asal
"Loh kok kamu tau ?"
Alena terkejut dengan pertanyaan Amaya bagaikan bumerang yang menghantam Alena sendiri
Alena dan Edward saling bertatapan agak lama, mungkin Alena mengingat masa kelam waktu bersama Edward, sedangkan Edward menatap Alena dengan tersenyum
"Al, kenapa natap pak Edward gitu, ayo jawab pertanyaan ku" kata Amaya menyadarkan Alena
"Aku, aku emm" Alena bingung menjawab pertanyaan Amaya
Edward yang melihat kebingungan Alena langsung menyahut
"Ya karena Alena yang mengambil keperjakaanku, ya kan Al?" Goda Edward yang di sabut dengan pelototan mata Alena
"Oh, jadi kalian, kalian ini ?"
"Diam, berisik amat sih kamu Am, omongan orang gila ini kamu ladeni" bentak Alena membuat Amaya diam
"Aku bercanda " kata Edward kemudian
"Oh iya, kenalin pak, aku Amaya teman sehidupnya Alena" kata Amaya sambil mengulurkan tangannya
"Oh, gak ada semati nya ni ?" Tanya Edward sambil berdiri
"Kalau matinya Alena gak perlu ditemani pak, he he" jawab Amaya
PLAK
tangan Amaya yang mau menjabat Edward langsung di tampel sama Alena
"Auh, sakit Al, apaan sih kamu !" Kata Amaya sambil mengelus tangannya yang merah
"Biar gak sembarangan kamu kalau ngomong, kebiasaan"
Edward hanya tersenyum melihat kedekatan dan candaan dua wanita yang ada di depannya
"Ini jas kamu, maaf untuk baju dan celananya, biar aku cuci dulu, nanti aku kembalikan"
"Oke, aku pulang dulu, jangan terlalu stres, jaga kesehatan, banyak istirahat kalau ada waktu, jangan begadang mulu, satu lagi jangan lupa telpon mommy mu " Pesan Edward sebelum berjalan pergi meninggalkan mereka, Alena dan Amaya melongo mendengarkan omelan Edward dan tersadar kembali saat Edward menutup pintu kontrakan agak keras
"Ish, gila Al, laki kayak gitu kamu anggurin, diambil orang Lo nanti"
"Bodo, ambil aja kalau kamu mau"
"Eh, beneran Al, jangan nyesel lo ya"
"Nggak, ngapain nyesel, kan masih ada dokter Aditama yang bisa aku kecengin" ucap Alena sambil melangkah cepat ke arah tangga
"Alenaa !"
"Jangan berani-berani menyentuh dokter Aditama, dia milikku !" Teriak Amaya sambil berlari mengejar Alena
"Ha ha ha" Alena tertawa puas sambil berlari cepat menuju kamarnya
Malam harinya sekitar pukul delapan malam, Alena bersiap untuk membaca kembali novelnya, Namum dari arah pintu terdengar suara Amaya
"Al, boleh aku masuk ?"
"Masuk aja, gak di kunci"
CEKLEK
Amaya masuk dan langsung ikut duduk bersandar di samping Alena
"Ada apa ?" Tanya Alena
"Al, kamu beneran gak ada rasa gitu sama pak Edward ?"
"Ada"
"Hah, Beneran, suka pasti kamu ya ?"
"Rasa pengen mencekik dia yang selalu buat masalah denganku"
"Ish, aku serius tanyaknya Al !"
"Aku juga serius jawabnya tadi Am"
"Gak mutu jawaban kamu mah"
"Serah aku lah"
"Alena !" Teriak manja Amaya
"Ih, jangan teriak manja kayak gitu Am, gini ni yang bikin semua salah paham, dikira kita ini pasangan lesbian"
"Hi, nauzubillah, amit-amit deh, jangan Sampek, aku masih doyan laki Al"
"Ya mangkanya, kalau sama aku jangan sok manja-manja gitu, lagian ni ya harusnya yang usianya muda kayak aku gini pantesnya manja sama kamu, ini kok malah kebalik"
"He he, iya ya, kamu sih ,biar usia bau kencur tapi sifat mu dewasa banget tu"
Tiba-tiba dari arah pintu munculah Delia
"Aku kangen kalian !" Teriak Delia berlari dan meloncat ke tengah-tengah Alena dan Amaya
BRUG
"Aduh kak, novelku jatuh ni" ucap Alena kesal
"Kebiasaan deh, kak Delia ini, merusak suasana" protes Amaya
"Apaan sih, suasana apa cantik cantikku ?"
"Itu pintu tutup dulu kak, cepetan !" Teriak Alena
"Iya, iya, ini aku tutup" Delia langsung berlari menutup pintunya
"Kalian kenapa sih, aneh deh"
"Ini ni kak, gara-gara si Amaya yang suka manja gitu ke aku, dikiranya kita pasangan lesbi" jawab Alena
"Ha ha ha, serius kalian ini ?" tanya Delia
"Dua rius malah kak, habis enak sih kak, manja sama Alena, Cantik, baik hati, suka menolong he he he" ucap Amaya
"Ih, enak di kamu gak enak di aku, merayu gitu pasti ada maunya tuh kak" sahut Alena
"Emang apa sih maunya Amaya, Al ?"
"Dia lagi naksir ma dokter baru yang jaga di IGD bareng ma dia kak" kata Alena
"Serius Am ?" Tanya Delia kaget
"Hem, ya begitulah" jawab Amaya malu malu tikus
"Dokter Aditama spesialis Bedah itu Am?"
"Yap, tepat sekali tebakan anda" jawab Amaya
"Wah, bakalan jadi partner Alena tu Am"
"Mangkanya, dia baik-baik in aku terus kak, ada maunya kan emang ?"
"He he he" Amaya tersenyum lebar
"Kalian tu jangan terlalu dekat, kalau bercanda jangan manja-manja di depan umum, dikira kalian belok beneran lo" ucap Delia
Malam itu akhirnya mereka bertiga seperti biasanya, ngomong sana sini saling curhat dan tertidur bareng di kamar Alena
Bersambung
Terimakasih, Jangan lupa berikan dukungan Author
LIKE LIKE LIKE LIKE
KOMEN KOMEN KOMEN
FAVORIT FAVORIT FAVORIT
HADIAH HADIAH HADIAH
VOTE VOTE VOTE VOTE VOTE