Eric adalah seorang pria yang dingin, dia selalu bersikap dingin dengan semua wanita terkecuali dengan adik dan mamanya. karena rasa sakit hatinya dengan kekasihnya dulu. suatu saat eric bertemu dengan elsa, seorang wanita yang membuatnya penasaran.
Sayangnya elsa sudah mempunyai kekasih, dan Eric terjebak dengan cinta segitiga di antara elsa dia dan kekasih elsa. Apakah elsa dan Eric akan bisa bersatu…? Jika penasaran dengan ceritanya, silahkan baca novel ini…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Sial.
Sehabis dari nonton bioskop rio tidak langsung menggantarkan dita (cewek yang bersama rio nonton tadi), mereka mencari tempat makan di sekitar area mall.
"rio, kelihatannya makan di situ enak."
Dita menunjuk salah satu stand food court yang menjual berbagai macam masakan khas indonesia, rio melihat nama di atas salah satu food court yang di tunjuk dita "extra pedas", rio bergidik ngeri melihat tulisannya, terbayang di benaknya kalau banyak masakkan extra pedas di sana.
Mereka berjalan mendekati tempat makan yang ditunjuk dita tadi, sebelum masuk mereka melihat daftar menu yang tersedia di depan stand.
Ternyata apa yang rio ekspektasikan tadi tidak sama dengan yang ada di daftar menu, mereka menyediakan bermacam macam tingkatan kepedasan di setiap masakannya, sebelum masuk kedalam mereka di temui oleh seorang pelayan yang menanyakan pesanan dan mencarikan tempat duduk yang terlihat kosong.
Pelayan itu mengarahkan rio dan dita duduk di pinggir dekat pintu keluar, setelah mereka duduk pelayan tersebut mencatat pesanan mereka.
Rio dan dita memesan makanan dan minuman yang mereka inginkan, setelah pelayan itu pergi dita melihat ke arah rio yang terlihat gusar dari tadi.
"mm... Ri, boleh gue tanya...?"
Dita sedikit tidak enak hati dengan rio saat ini.
"hmm... Apa yang mau lo tanyakan...?"
Rio melihat ke arah dita yang menatapnya dari tadi.
"tadi itu yang ketemu sehabis kita nonton siapa lo, pacar, teman atau..."
Dita menjeda ucapannya.
"salah satu dari mereka adalah cewek gue."
Ucap rio yang menundukkan kepalanya melihat ke arah meja kosong di depannya.
"sorry ri, gue nggak tahu."
Dita menyesal karena dia sudah mengajak rio jalan malam ini.
"udah nggak apa apa dit, sudah terlanjur juga."
Rio menggambil gawainya, dia mengirim pesan ke elsa.
"apa perlu gue jelasin ke cewek lo, ri.."
Dita berinisiatif akan menjelaskan ke cewek rio, tapi rio menolaknya dengan dalih biar dia yang akan menjelaskan ke elsa nanti.
"nggak usah, biar gue yang akan jelasin semua. Lebih baik kita makan sekarang, setelah itu gue anterin lo pulang."
Tak lama pesanan yang mereka datang, pelayan tersebut meletakkan pesanan mereka di depan meja dita dan rio.
"silahkan di nikmati makanan dan minumannya kak."
Ucap pelayan tersebut ramah, setelah itu pelayan tersebut pergi dari hadapan mereka.
"ayo dita dimakan."
Ajak rio, saat dia sedang asik menikmati makanan pandangannya teralihkan saat melihat eric dan elsa serta memei berjalan di samping tempat makan rio.
Pandangan dita juga teralihkan melihat eric yang berjalan melewati stand makan mereka.
"OMG... macho banget tuh cowok."
Batin dita melihat penampilan eric yang melewati tempat makan mereka.
Rio yang menyadari tatapan dita melihat ke arah eric yang baru saja lewat disamping mereka, berusaha menegur dita yang diam terpaku menatap atasannya.
"ehem... Dita..."
Satu detik, dua detik, tiga detik, dita belum tersadar dari padangannya menatap eric.
akhirnya dita sadar saat rio mengenggam tangan dita.
"eh iya ri, ada apa...?"
Dengan panik dita mealihkan pandangannya menatap ke arah rio yang ada di depannya.
"gue tahu lo lagi natap siapa, dia atasan gue di perusahaan."
Rio tahu siapa yang membuat pandangan dita teralihkan saat ini.
"eh... Iya, mmm... Nggak.."
Dita merasa seperti seseorang yang ketahuan mencuri, dia gugup dengan ucapannya sendiri.
Rio yang melihat tingkah gugup dita merasa geli sendiri, tapi pandangan rio tadi teralihkan bukan karena eric yang berjalan di samping mereka, tapi pandangan rio menatap elsa dan memei yang berjalan di belakang mereka.
Tadinya rio akan menyusul elsa tapi berhubung ada atasannya yang berjalan bersama mereka, niat itu seketika hilang, pikir rio nanti bisa dia selesaikan saat besok waktu dia masuk kantor.
Rio dan dita meneruskan sesi makan mereka yang tertunda, dita yang sangat menikmati makanan pedas kesukaannya dan rio yang menikmati soto daging yang telah tersaji di depan mejanya.
Sambil bergurau mengingat kenangan masa masa mereka saat memakai seragam putih biru, sampai tak terasa makanan di depan mereka telah habis tak tersisa.
"gue anter lo pulang ya."
Dita mengangguk mengiyakan keinginan rio saat ini.
Merekapun akhirnya keluar dari dalam mall tersebut, rio dan dita berjalan menuju dimana mobil rio parkir.
...****************...
Didalam sebuah cafe shop, eric yang sedang menikmati segelas americano duduk dengan santai bersama hand phone di tangan nya.
Dia sedang membaca berita bisnis di gadgetnya, tanpa sadar elsa sudah ada di depannya.
"pak..."
Elsa mengetuk ngetukkan jari telunjuknya di atas meja eric, eric yang terkejut dengan ketukan jari elsa beralih menatapnya.
"sudah..."
Jawab singkat eric, elsa hanya mengangukan kepalanya tanpa mau menjawab.
Sebenarnya elsa sedikit kesal dengan atasannya itu, eric selalu bersikap seenaknya sendiri dan selalu irit dalam berbicara.
jadi dengan kecerdasan elsa yang di atas rata rata, dia di tuntut memahami apa yang eric inginkan.
"ayo..."
Eric berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju ke meja kasir, sedangkan elsa yang melihat kepergian eric berinisitif keluar dadi cafe tersebut, dia akan menunggu eric di depan cafe shop tersebut.
Eric yang sudah selesai dengan transaksinya, berjalan mendekati elsa, dengan membawa satu cup espresso dingin di tangannya.
Setelah sampai di samping elsa, eric menyerahkan espresso dingin yang di pesannya tadi depan elsa.
Pikiran elsa sempat loading lama, tapi melihat ekspresi eric dia paham kalau eric telah berbaik hati membelikannya.
Elsa menerima pemberian eric dengan senyum cerah mengembang di wajah cantiknya.
"terima kasih pak..."
Ucap elsa setelah menerima pemberian eric.
Mereka berjalan ke arah basecamp di mall tersebut, dimana mobil eric terparkir disana.
eric yang kesal dengan cara jalan elsa di belakangnya, dengan secepat kilat dia memegang tangan elsa tanpa ijin dari sang pemilik tangan.
elsa terpaku melihat tangan eric yang mengenggam tangannya, mereka berjalan beriringan masuk ke dalam basecamp.
Eric menghentikan langkahnya saat berada di depan mobilnya, dia melepaskan genggaman tangannya dari tangan elsa.
"kenapa rasanya nggak rela gini ya, saat pak eric lepasin tangan gue."
Elsa menatap tangannya sendiri, eric yang sudah membuka pintu mobilnya dan masuk kedalam mobil, langsung membunyikan klakson mobilnya untuk menyadarkan lamunan elsa.
Elsa sempat terkejut mendengar suara klakson mobil, dia paham apa yang eric inginkan.
dengan sedikit tergesa elsa berjalan dan membuka pintu samping kemudi mobil eric.
Seperti biasa elsa sedikit kesusahan memasang seat belt nya.
"ck..."
Eric berdecak kesal melihat kebodohan elsa, seperti biasa dia membantu elsa memasangkan seat beltnya.
"terima kasih pak..."
Ucap elsa sungkan ke atasannnya tersebut.
"ni cewek emang dasarnya bodoh atau cuma modus aja sih."
Batin eric menerka sikap elsa saat ini.
eric melajukan mobilnya sedikit cepat, karena dia tidak mau sampai di rumah nanti kemalaman.
Elsa yang takut dengan cara berkemudi eric, mencengkram erat tali sabuk penggamannya.
Eric tersenyum devil melihat wajah takut elsa, dia semakin mempercepat laju mobilnya, kurang dari setengah jam mobil eric sampai di depan rumah elsa.
Elsa yang melihat kalau dirinya sudah sampai di rumahnya, berusaha melepaskan seat belt nya, eric tahu kalau elsa nggak akan bisa dengan mudah melepaskan seat belt di mobil eric.
Dengan sigap dia melepaskan sabuk pengaman elsa, tanpa menoleh ke arah elsa yang ada di sampingnya.
"terima kasih pak, atas tumpangannya."
setelah berpamitan elsa turun dari mobil eric, eric yang melihat elsa sudah turun dan menutup pintu mobil, dia melajukan mobilnya dengan pelan menjauh dari rumah elsa.
Elsa yang teringat akan paperbag yang dia bawa serta black card eric, berlari mengejar mobil eric, eric melihat elsa berlari mengejar mobilnya seketika menghentikan laju mobilnya.
Elsa berlari menuju pintu kemudi eric.
"pak... Buka dulu..."
Elsa terengah menyuruh eric membuka kaca pintu mobilnya.
"apa...?"
Tanya eric singkat.
"ini, maaf tadi lupa."
Elsa menyerahkan paperbag beserta black card eric yang dia taruh di dalam paperbag tersebut, eric menerimanya, dia membuka paperbag dan menggambil salah satu baju tidur yang elsa beli tadi.
Dia menyodorkan baju tersebut ke depan elsa, elsa yang bingung menerima pemberian eric.
"buat kamu"
Ucap singkat eric.
setelah elsa menerimanya dan sedikit menjauh dari mobil eric, eric menjalankan mobilnya kembali.
Elsa terpaku dengan sikap dingin eric, akhirnya dia kembali ke rumahnya.
hari ini elsa sangat capek badan dan pikirannya, dia berencana setelah mandi dia akan langsung tidur.