Second Life Agata II

" bajingan !" umpat tuan sirley saat ia melihat beberapa helikopter terus berputar di atas mansion milik nya .

Beberapa menit yang lalu ia merasa sangat senang setelah ia berhasil memenjarakan musuh bebuyutannya yaitu Jordy Maxwell.

Namun kini tampak nya keadaan sudah berbanding terbalik . tidak seperti sebelumnya dimana ia bisa tertawa dengan senang sambil menikmati segelas bir yang nikmat dengan nikotin yang melekat di sela sela jemarinya.

sekarang di wajahnya justru tercetak jelas ketakutan sekaligus keterkejutan . kerutan di wajahnya sangat jelas menggambarkan betapa ia sangat murka .

otot otot di rahangnya mengeras menahan emosi yang hendak meledak . gelas bir nya yang sedari tadi ia pegang kini telah berubah menjadi beling akibat kuatnya cengkeraman nya pada gelas itu hingga hancur di tangannya .

" sial ..pria tua yang sangat licik " ucap nya lalu buru buru untuk melihat kondisi di luar sana .

terlihat kini pasukannya berusaha menahan serangan dari sekelompok orang yang menyerang dengan brutal .api sekarang dimana mana . beberapa perabotan sudah terbakar dengan bau gosong yang tercium.

Dorrr

Dorrr

prangg

Suara tembakan dan bunyi kerusakan terdengar begitu memekakkan telinga. Asap asap hitam mengepul oleh kebakaran dari beberapa barang yang terbakar .

dengan gesit tuan sirley mengerahkan seluruh pasukannya. Para penjaga yang bertugas disana pun sedang dalam pertarungan .sedangkan para pelayan di mansion itu juga ikut bertarung .

sepertinya seluruh pelayan di mansion itu memiliki ilmu bela diri .setidak nya mereka bisa melindungi diri mereka sendiri. dahulu nya Agata sirley lah yang memiliki ide untuk itu .

Dan langsung di setujui oleh tuan sirley dengan alasan jika suatu saat nanti ada yang menyusup ke mansion maka seluruh pelayan bisa mengatasinya dengan ilmu bela diri mereka .

Meski begitu tetap saja pasukan dari sirley terlihat kewalahan dalam menghadapai nya . Penyerangan ini begitu mendadak dan tidak ada seorang pun anak buah nya yang memberikan laporan ada nya penyusup yang memasuki wilayahnya.

dengan geram tuan sirley menendang sebuah kursi yang di depannya .melihat pasukannya yang telah banyak tewas dan mulai mengendur di tengah pertarungan .

" apa ? bagaimana bisa itu terjadi ?!" sentak tuan sirley pada seseorang di seberang telepon sana .

" bodoh ! bagaimana bisa aku tertipu begini ?! Jordy Maxwell!!" teriaknya lalu membanting ponsel nya ke dinding dengan keras untuk meluapkan emosi nya yang meledak-ledak.

" tuan sirley sama seperti dengan pasukan kita di timur . para pasukan inti juga tidak ada yang bisa untuk di hubungi " lapor salah satu anak buah nya .

Dorr

dengan kecepatan secepat kilat tuan sirley menembakkan pelurunya menembus kepala pria yang baru saja melaporkan itu .

" bangsatt! Tidak berguna !" umpat nya setelah pria itu mati mengenaskan dengan kepala yang sudah hancur .

sedangkan seorang anak buah lainnya berdiri dengan takut . kaki nya terlihat gemetar melihat rekannya yang melaporkan sesuatu yang membuat sirley marah dan menghabisi nya begitu saja .

" apa hasil yang kau dapatkan?" tanya sirley dengan datar dan mata yang melotot tajam .

" t-tuan ma-maafkan saya tuan . Pasukan cadangan maupun inti telah terbunuh . bahkan seluruh markas kita telah di bakar habis " lapor anak buah itu dengan gemetar .

Bughhh

" pergidari hadapanku sialan !" teriak tuan sirley emosi .

pria itu dengan tertatih tatih berusaha untuk pergi dari dana sebelum tuan sirley mengamuk lalu menembak nya dengan mudahnya.

tuan sirley membunyikan alarm mansion itu . Hingga beberapa orang pengawal bayangan yang ia miliki keluar dan turun ke Medan perang.

seluruh pasukan cadangannya juga pasukan inti nya telah mati begitu juga dengan persiapan senjata yang ia miliki . pantas saja pasukan yang menyerang langsung ke mansion nya ini bisa dengan mudah nya mengakses seluruh wilayah nya .

Karena pasukan yang di perintahkan oleh sirley untuk memantau orang orang tertentu dan mencurigakan telah terbunuh .begitu juga dengan pasukan yang ia tugaskan untuk berjaga di sekitar wilayah Rusia .

" bagaimana dengan orca ?" tanya sirley pada asistennya .

" tuan .orca menolak untuk membantu kita . Ia juga mengancam akan ikut menyerang jika bayaran untuk senjata yang berhasil di selundupkan di wilayah eropa tidak di tambahkan .ia meminta bayaran hampir dua kali lipat dari bayaran sebelumnya "jelas sang anak buah .

" bajingan tidak tahu diri itu . Beraninya mengambil kesempatan " geram tuan sirley .

" arahkan semua nya untuk menahan serangan itu . Pasukan dari Maxwell terus saja bertambah . Jangan biarkan mereka memasuki mansion " perintah sirley.

" baik tuan " ujar nya kemudian berjalan ke arah luar .

Kediaman sirley memang sangat luas . Halamannya berhektar-hektar yang di kelilingi oleh kebun anggur kesukaan Agata dahulu .

sehingga untuk memasuki kedalam mansion itu perlu waktu sekitar duapuluh menit jika dalam keadaan yang normal . Namun untuk saat ini dalam kondisi saling menyerang tentu saja membutuhkan waktu yang lebih lama .

betapa terkejutnya sirley ketika ia membuka pintu penjara ruang bawah tanah namun ia tidak bisa menemukan keberadaan kakek Jordy yang membuat nya semakin berang .

" Jordy Maxwell!! " teriaknya marah .

dengan langkah lebar ia menyusuri lorong penjara .urat di lehernya sangat terlihat jelas karena menahan emosi .gigi nya bahkan bergemelutuk.

" sudah saat nya aku mengakhiri kejahatan mu sirley ! seharus nya aku lebih awal melakukan nya " ucap kakek Jordy tiba tiba yang sudah berada di belakang sirley .

" sebelum itu aku lebih dulu yang menghabisi mu " tekan sirley dengan berapi-api.

...----------------...