NovelToon NovelToon
Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Gadis Buta Milik Sang Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Oktana

Pertemuan yang tidak di sengaja antara gadis buta bernama Alana Maherwari, dengan seorang pria malah membawanya pada cerita romansa sekaligus awal dari kepahitan.
Siang itu sehabis ia menjual bunga di temani oleh anjing husky kesayangannya tiba-tiba tongkat kayunya mengenai sesuatu. Alana kira itu sebatang kayu namun tak lama terdengar suara melenguh seperti orang yang sedang kesakitan.
Setelah mengetahui itu adalah seseorang, Alana langsung membawanya ke rumah tanpa ia tahu latar belakang orang itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Bisa Menolak Hasrat

Plasss!!!!!

Bunyi anak panah sukses menembus perut seekor rusa.

"Dapat!" ucap Robin dengan senang.

Robin dan Agusta diperintahkan untuk berburu di hutan oleh Kakek Issac. Kakek Issac merasa bahwa Robin adalah orang yang benar bisa diandalkan dalam hal berburu namun di hati kakek tua itu ada keraguan mengenai Robin Karena ia merasa Robin mempunyai dua sisi kepribadian.

"Agusta cepat kau ambil rusa itu" perintah Robin padanya.

Agusta dengan tergopoh-gopoh berjalan menyusuri semak belukar untuk mencari dimana rusa itu terpanah. Tak lama kemudian Agusta menemukannya! Rusak itu masih hidup namun terlihat begitu kesakitan karena anak panah yang Robin lesatkan ternyata menembus perutnya.

"Di sini" teriak Agusta.

Robin pun segera berlari menuju di mana Agusta berada.

"Apakah rusanya masih hidup?" tanya Robin.

"Masih tuan, tetapi sepertinya dia terlihat kesakitan" jawab Agusta.

Robin segera mengambil pisau yang sangat tajam lalu menyayat leher rusa itu hingga urat lehernya terputus.

"Sudah mati" ucap Robin.

Agusta segera membawanya menuju rumah kakak Issac.

"Tuan, apakah anda merasa bahagia hidup di hutan seperti ini?" tanya Agusta.

"Lebih baik aku berada di sini daripada aku berada di lingkungan yang dikelilingi dengan orang yang sangat munafik" jawab Robin.

"Benar sekali tuan, namun keadaan ini tidak akan selamanya anda harus jalani, bukan. Dunia anda yang sebenarnya itulah yang harus anda jalani. Saya sangat tidak mau jika apa yang sudah anda lakukan menjadi hal sia-sia dan dimiliki oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan. Tolong tuan pertimbangkan lagi kehidupan anda. Tempat anda bukan di sini" Papar Agusta.

"Kau benar Agusta, aku tidak akan selamanya berada di tempat ini. Aku akan kembali ke kehidupanku yang sebenarnya jika aku sudah menemukan cara untuk menghancurkan mereka" balas Robin.

"Bagaimana dengan nona Alana, apa anda akan meninggalkan dia?" tanya Agusta.

"Tidak! Aku tidak akan meninggalkan Alana karena sampai saat ini Alana juga belum tahu siapa aku yang sebenarnya. Aku hanya merasa aku harus melindunginya dan menyembunyikan untuk sementara waktu demi keamanan dia" jawab Robin.

"Apakah anda benar-benar mencintai nona Alana, tuan?" tanya Agusta.

"Ya, aku benar-benar mencintai Alana! Dia satu-satunya gadis yang bisa benar-benar menghangatkan hatiku" jawab Robin.

"Dan menghangatkan tidur anda, tuan?" timpal Agusta sembari tertawa.

"Kau benar, bahkan dia sudah suka rela memberikan tubuhnya padaku untuk ku menikmati. Alana benar-benar tulus padaku walau sejatinya dia tidak pernah melihat rupaku yang sebenarnya" Papar Robin.

"Sejatinya cinta itu dari hati, tuan lalu turun ke nafsu" gumam Agusta.

Kini keduanya sudah sampai di depan rumah kakek Issac. Terlihat di sana kakek tua itu sedang membereskan kayu bakar yang akan digunakan untuk memanggang daging rusa.

Brughhhh!!!!

Agusta menurunkan rusa dari pundaknya.

"Kakek lihat" ucap Agusta.

"Sudah aku duga, pasti kalian mendapatkannya" ujar kakek Issac senang.

"Alana dimana, kek?" tanya Robin.

"Dia sedang membersihkan ruang musik" jawab kakek Issac.

Robin merasa bahwa ini kesempatan dirinya untuk melakukan sesuatu pada Alana apalagi ia sedang sendiri.

Robin berjalan lalu masuk kedalam ruang musik. Disana terlihat Alana sedang membersihkan meja.

Grep!!!

Sebuah tangan kekar nan kokoh sukses melingkar di pinggang kecil Alana.

"Vin" rengek Alana.

"Tepat sekali baby girl" balas Robin sembari mencium kepala Alana.

"Ada apa kemari Vin?" tanya Alana.

"Aku sangat merindukanmu" jawab Robin.

Sejenak keduanya terlarut dalam keheningan namun pelukan hangat Robin sangat terasa nyaman oleh Alana.

"Tubuhmu selalu hangat Vin" ucap Alana dengan tangan meraih wajah Robin kemudian jari lentik itu mengusap-usapnya dengan syahdu.

"Kau menyukainya, sayang?" tanya Robin.

"Sangat!" balas Alana.

Robin membalik tubuh Alana hingga menghadapnya.

"Alana, aku menginginkan terbang lagi" ucap Robin.

"Vin, jangan" tolak Alana.

Robin yang tak bisa di tolak, ia dengan berani memangku Alana dan mendudukkannya di atas meja.

"Kita lakukan percintaan kilat saja sayang" ucap Robin.

"Buka kakimu, sayang" perintah Robin.

Alana langsung membuka kakinya lebar-lebar seakan siap untuk Robin masuki.

Adegan percintaan panas pun kembali terjadi di ruangan musik itu, Alana begitu terhanyut dengan semua yang Robin lakukan.

"Ahhhhhhhhhhhh" keduanya pun akhirnya mendesah panjang kala badai kenikmatan kembali menyapu.

Robin segera mencabut miliknya menyisakan tumpahan yang sangat banyak pada milik Alana.

"Terimakasih sayang, ini sungguh nikmat" ucap Robin.

Alana hanya tersenyum dengan nafas tersenggal.

Robin lalu membantu merapihkan pakaian dan rambut Alana.

"Ayo kita keluar, pasti semuanya sudah menunggu" ajak Robin.

Kini keduanya sudah sampai di halaman rumah. Disana terlihat kakek Issac sedang memanggang rusa bersama Agusta sementara nenek maya sedang membuat roti gandum.di pemanggangan yang ada di dapur.

"Alana, Vin dari mana saja kalian kenapa lama sekali?" tanya Kakek Issac heran.

Di tanya seperti itu membuat Alana gelagapan namun tidak dengan Robin. Ia memasang wajah setenang mungkin.

"Kami membersihkan tempat musik, kek. Debunya sangat banyak" jawab Robin.

"Memang akhir-akhir ini aku jarang mengontrol ruangan musik, pasti sangat kotor sekali. Yasudah Alana, kau bantu-bantu nenek di dapur saja dan kau, Vin bantu Agusta memanggang, punggungku sakit" ucap kakek Issac.

Alana menghampiri nenek Maya yang sedang sibuk memanggang roti. Baunya sungguh harum membuat Alana ingin menghabiskan roti buatan sang nenek.

"Nek, apa yang bisa aku bantu?" tanya Alana.

"Duduk kemari Alana, kau harus coba roti isi daging rusa buatan nenek" ucap nenek Maya.

Alana lalu duduk di samping nenek Maya, namun indra penciuman wanita tua itu mencium sesuatu dari tubuh Alana.

"Alana, apa kau memetik pandan? Tubuhmu bau pandan?" tanya nenek Maya.

Alana menggeleng.

"Apa kau tadi ke ruangan musik?" tanya nenek Maya.

Deg!!!

Seketika wajah Alana memucat, ia takut jika nenek Maya akan mencurigai bahwa tadi ia bersama Robin bercinta di tempat itu.

"Iya nek!" jawab Alana dengan takut-takut.

"Pantas tubuhmu bau pandan, kau pasti menyenggol daun disana" ucap nenek Maya yang tahu bahwa banyak sekali daun pandan di dekat ruangan musik yang sengaja di tanami kakek Issac.

"Nenek pasti mencium bau sper*a milik Vin" ucap Alana dalam hatinya.

Ingin Alana menolak ketika Robin mengajaknya untuk melakukan penyatuan, namun Robin selalu bisa membuat Alana tak bisa menolak.

Alana selalu kalah, Alana selalu terlena oleh gelora hasrat kenikmatan yang Robin berikan.

"Alana ayo kita keluar, nenek sudah selesai membuat rotinya" ajak nenek Maya.

Kini semuanya sudah berkumpul di meja makan. Rusa panggang iris di padukan dengan roti gandung tak lupa saos tomat membuat makan malam mereka menjadi sangat lezat.

1
Bivendra
koq gt sih mnt jd kekasih cm buat kuda²an terus dtggl kmdian hamil kan kasihan
Lembayung Senja: Robin baik kok....😢
total 1 replies
Suanti
cerita menarik, bagus mudah2an cerita nya ngak berbelit-belit 🥰🥰🥰🥰
Lembayung Senja: terimakasih Kak...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!