NovelToon NovelToon
Love Is You

Love Is You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: neng_86

Arga Bimantara yang menyukai Aisya Yuna teman semasa putih abu-abu. Cinta yang terpaksa ia pendam hingga akhirnya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Arga kembali bertemu dengan Yuna setelah 10 tahun berlalu. Namun ia harus menelan patah hati karena ternyata Yuna sudah bertunangan dengan pria lain yang merupakan anak dari sahabat ayah Arga.

Tapi Arga tidak menyerah begitu saja. Sebelum janur kuning melengkung, ia masih bisa mendapatkan Yuna.

Berhasilkah Arga atau ia harus gigit jari dan hadir sebagai tamu undangan...???

Yuk simak kisah mereka....😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita usahakan bahagia

Indri melajukan mobilnya ke arah toko bunga sahabatnya, Aisha Yuna.

Ia hanya ingin menangis disana, dalam dekapan sahabatnya.

Indri tidak ingin menangis sendirian seperti gadis bod*h dan berakhir menyedihkan.

Tidak... dia tidak ingin.

Indri memarkirkan mobilnya tepat di halaman Bougenville florist dan berjalan dengan langkah gontai menaiki anak tangga menuju rumah atap milik Yuna.

Yuna yang tadinya sibuk melayani beberapa pelanggan melirik kearah tangga.

Wajahnya menyiratkan kekhawatiran pada gadis yang baru saja naik itu.

"Leni... bantu sebentar ya. Aku mau keatas" pinta Yuna pada salah satu karyawannya.

Yuna telah tiba di lantai rooftop tokonya dan mendapati Indri sedang duduk di meja pendek dan besar yang muat hingga lima orang jika berbaring diatasnya. Meja yang sering mereka jadikan tempat berkumpul dan barbeque.

Yuna mengangsur kaleng minuman bersoda pada Indri.

"Apa ada masalah berat?" tanya Yuna yang kini ikut duduk disamping Indri.

Indri meneguk minuman itu hingga dinginnya air membuat tenggorokannya menjadi sejuk.

Indri lalu menghela nafas panjang alih-alih menjawab pertanyaan Yuna.

"Gua tadi ketemu Heru. Gua nggak tahu jika dia yang bakalan jadi narasumber untuk artikel yang akan terbit minggu depan..." cerita Indri setelah hampir lima belas menit Yuna menunggu.

Yuna melipat bibirnya. Ia tahu bagaimana rasa sakit yang Indri rasakan ketika Heru mengkhianatinya. Yuna merasa dejavu. Ini pernah terjadi saat Indri bercerita papanya dulu memilih wanita lain dan meninggalkan Indri serta kedua saudaranya. Beruntung keluarga mama Indri orang berada dan memiliki kantor berita yang diwariskan dari kakeknya, ayah dari mama Indri, hingga mereka tidak kekurangan dari segi ekonomi.

Yuna tak berkata apapun, ia hanya memeluk erat gadis yang selalu ceria itu dan selalu menjadi garda terdepannya saat dulu Yuna dibully oleh orang-orang karena hanya anak seorang penjual bunga namun bisa bersekolah di sekolahan elit SMA BINA BANGSA saat awal-awal mereka masih kelas satu atau junior.

Indri menumpahkan semua rasa sakit yang tertahan tadi. Ia menangis tanpa suara dan semakin memeluk erat tubuh mungil Yuna, hanya isakan yang keluar dari bibirnya.

"Gua benci pengkhianat dan tukang selingkuh..Gua benci Heru..." ujarnya disela-sela tangisannya.

Yuna mengusap punggung yang bergetar.

Meski Yuna tak tahu bagaimana rasanya dikhianati tapi satu hal yang pasti, ia tidak imgin melihat Indri menangis hanya karena seorang pria bernama Heru.

Hampir setengah jam Indri menangis hingga gadis itu melepaskan pelukannya.

"Lalu rencana kamu apa? Apa mau tetap lanjut kerja dan profesional atau menjadi seorang pengecut yang lari dari tanggung jawab... Pilihannya hanya satu Dri.. Dan kamu tahu jawabannya..." ucap Yuna menatap serius kearah Indri.

"Tapi tadi aku lihat dia disamperin cewek Yuna.. dan aku nggak suka...!"kilah Indri.

"Lalu..? kamu cemburu? Bukankah bagus jika dia sudah punya pacar, itu artinya dia nggak bakalan ganggu kamu lagi. Jadi, kalian hanya akan bekerja secara profesional jika memang kamu melanjutkannya..."sahut Yuna bijak.

Indri diam setelahnya. Apa yang dikatakan Yuna benar. Dan mereka hanya sebagai pewawancara dan narasumber, tidak lebih.

Yuna menantikan dengan sabar jawaban dari sahabatnya.

"Baik...! Gua ikutin saran lo... Hanya profesional kerja dan tidak lebih..." ucap Indri mantap dan yakin.

Yuna kembali memeluk Indri sebagai bentuk penyemangat darinya.

"Kita harus usahakan bahagia kita sendiri Dri... Aku yakin, jika diluar sana masih banyak pria baik dan tidak akan menyakiti mu.."ucap Yuna lagi.

Indri mengangguk meski ia juga tidak yakin akan mendapatkannya karena traumanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah hampir satu jam Indri pergi dari cafe miliknya, Heru masih saja duduk diam dikursi kebesarannya.

Gadis yang tadi datang sudah ia usir. Lana hanya mantan baginya dan tidak lebih. Gadis itu telah membuat karma Heru lebih cepat datang padanya.

Heru yang untuk pertama kali merasakan pengkhianatan dari orang yang ia cintai sama dengan apa yang ia lakukan dulu pada Indri.

Pikirannya kembali flashback sesaat ia dan Indri bertemu tadi.

Ia menatap telapak tangannya dan mencium aroma parfum Indri yang masih tertinggal dilengan dan bajunya.

"Bahkan wanginya masih sama. Dia tidak mengganti merek parfumnya setelah hampir sepuluh tahun ini.." Heru berbicara sendiri.

"Ru... saya mau numpang sembunyi..."

Arga tiba-tiba masuk dan langsung duduk disamping Heru yang terkejut saat melihat workaholic berkunjung kekantornya disaat jam bekerja.

"Kenapa...? Bokap buat masalah lagi? Kali ini siapa?" tanya Heru yang paham kenapa wajah tampan Arga menjadi tidak bersemangat dan kusut.

"Keponakan dari dokter yang sedang merawatnya" sahut Arga lesu.

"Hah... ck..ck... bokap lo kayaknya emang punya tabiat buat ngatur hidup orang. Gua yakin jika putrinya itu dewasa, bakalan diatur semua sama dia...." duga Heru.

"Aku nggak perduli Ru... Aku udah muak sebenarnya tapi masa ia aku harus melepaskan semua yang udah aku rintis.... " ucap Arga meringis.

"Perusahaan...? Bukannya lo bakalan pindah keluar negri jika keadaan perusahaan udah stabil dan memulai karir lo disana. Apa lo berubah pikiran?" tanya Heru penasaran.

Arga memijit keningnya.

"Harusnya... tapi beberapa waktu lalu, pengacara ku bilang jika tante Mona sedang mengupayakan bagian putrinya lebih besar dari bagian aku dan mas Dewa dan itu artinya dia sedang mempersiapkan perang dengan kami. Padahal dia sebenarnya tidak ada hak disini. Ini ada saham mama sebanyak 2,5 % dan mama tidak pernah menuntut apa-apa selama ini. Bahkan rumah yang harusnya mama tempati yang kini ditempati oleh papa dan tante Mona juga mama nggak pernah nuntut. Mama hanya ingin pisah dari papa.... " ujar Arga kesal.

"Nyokap lo terlalu baik Ga..." sahut Heru.

Arga membenarkan ucapan Heru. Mamanya memang terlalu baik dan tidak ingin ribut-ribut.

"Lalu rencana lo...? Kalau lo mau ngejar Yuna, doi mau nikah.. Jangan jadi pebinor Ga... nggak cocok sama tampang lo yang anak baik-baik..." ejek Heru.

"Aku nggak tahu. Tapi kemarin lihat wajah Yuna yang murung karena membatalkan makan malam, membuat aku nggak tega...Yuna berhak bahagia.." tutur Arga mengingat kejadian beberapa malam lalu.

"Wah... benar-benar calon pebinor ini orang..."

"Aku yang lebih dulu kenal Yuna. Jika dia tidak pergi gitu aja mungkin aku udah nyatain perasaan ku padanya sepuluh tahun lalu...." ujar Arga dengan wajah amarah.

Heru hanya menghela nafas. Ia tahu jika Arga bukan pria yang sering gonta-ganti pasangan, bahkan jika ada yang terang-terangan menyatakan cinta padanya, Arga akan secara tegas menolak gadis tersebut.

"Gua nggak tahu mau bilang apa Ga... tapi yang jelas kita harus mengupayakan bahagia kita sendiri..." ucap Heru sambil menepuk pundak Arga.

bersambung....

1
Rian Moontero
lanjooot🤩
Lies azzah
hadiiiiiir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!