NovelToon NovelToon
Muridku Suamiku

Muridku Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / berondong / nikahmuda / CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:112.1k
Nilai: 4.7
Nama Author: Mona_minYoongi

Nawang wulan gadis cantik dan manis berusia 23 tahun yang baru saja diterima menjadi tenaga pengajar di sebuah SMA swasta yang terkenal elit dan mahal dikotanya. Wulan dipertemukan dengan seorang murid laki-laki bernama Alexander yang tanpa diduga jatuh cinta dan menunjukkan perhatiannya dengan brutal kepada wulan.
Akankah wulan luluh dengan perhatian dan cinta murid nya yang terpaut jarak 4 tahun dari wulan ? bahkan wulan menganggap nya masih bocil (bocah kecil) bukan sebagai seorang pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mona_minYoongi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Gaun seksi

Bell tanda pergantian jam pun berbunyi. Akhirnya Wulan bisa bernafas lega. Ia baru saja selesai mengajar dikelas Alex. Selama pembelajaran, Alex tak berhenti menatapnya, membuat Wulan semakin malu dan tak berkutik.

Wulan pun segera menuju ke kantor guru. Ia ingin istirahat, tubuhnya lemas. Dikantor Wulan melihat Silvi sedang duduk dimejanya.

"Sil, sudah selesai mengajar ?"

"Masih ada satu kelas lagi setelah jam istirahat, makan dikantin yuk" ajak Silvi

Wulan pun menggeleng pelan, ia benar-benar lelah dan ingin istirahat saja. Silvi pun melaju ke kantin sendirian, ia merasa sangat lapar.

Suasana dikantor tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa guru yang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Bell jam istirahat belum berbunyi jadi masih banyak guru yang mengajar.

Wulan kemudian merebahkan kepalanya di meja. Ia sangat malu mengingat kejadian tadi pagi. Entah ia harus marah atau tidak pada Alex. Pipi Wulan merona mengingat ia juga sangat menikmati permainan nya. Anak itu benar-benar membuatnya tak berdaya. Ia pun mengutuki kebodohannya. Saat bersama Alex, Wulan selalu kehilangan akal sehat.

Tiba-tiba handphone Wulan bergetar, ia melihat Gilang menelpon. Wulan menghela nafas pelan.

"Halo"

"Halo dek, pulang jam berapa hari ini ?"

"Maaf mas hari ini aku pulang naik motor aja ya" tolak Wulan, Gilang pun mendengus kesal diseberang sana.

"Mas jemput ya, mas mau bawa kamu kesuatu tempat" gantian Wulan yang mendengus kesal. Ia benar-benar ingin istirahat.

"Gak bisa mas, motor aku bagaimana ?"

"Nanti asisten mas yang bawa kerumah, mas jemput ya, pulang jam berapa ?"

Wulan tercekat, alasan apa lagi ya, tiba-tiba otaknya buntu.

"Wulan" panggil Gilang lagi, ia mendengar tidak ada jawaban dari Wulan

"Eh.. Itu...jam...jam dua belas siang" Wulan tergagap, ia berbohong. Sebenarnya tidak ada jam lagi.

"Baiklah" panggilan pun terputus.

Wulan gundah. Entah mengapa hatinya menolak keras untuk ikut dengan Gilang. Wulan berdebar-debar tak menentu. Alasan apa ya agar Gilang tidak memaksanya.

Wulan melihat jam ternyata menunjukkan pukul 12.00. Wulan panik dan frustasi. Ia salah sebut jam. Wulan pun bergegas keparkiran. Ia harus segera pulang sebelum Gilang datang.

Saat Wulan sampai diparkiran, ia melihat mobil Gilang sudah berada disana. Wulan pun kaget, ia termangu. Gilang turun dari mobil dan melihat Wulan.

"Terlambat" bathin Wulan jengkel

"Dek, tahu aja mas udah nyampe" Gilang tersenyum manis, Wulan hanya mengangguk pelan.

Gilang kemudian memegang tangan Wulan, tapi segera ditepis oleh Wulan.

"Maaf mas ini sekolah gak enak dilihat murid-murid" Gilang pun tersenyum mengerti

Mereka kemudian memasuki mobil dan mobil pun bergerak menjauhi sekolah. Alex yang sedari tadi berdiri disamping labor komputer menjadi geram, ia mengepalkan kedua tangannya.

"Kita mau kemana mas ?" Wulan penasaran

"Mas mau ajak kamu makan siang, kita ke Loyal Mall ya" Wulan hanya mengangguk, membantah pun tak ada gunanya batin Wulan.

Suasana mall sangat ramai saat Wulan dan Gilang masuk kedalamnya. Udara terasa segar dan menyejukkan. Gilang pun mengajak Wulan kelantai tiga. Mereka masuk kerestoran Padang, Gilang sangat ingin makan masakan Padang. Wulan pun menjadi berselera, makanan Padang adalah makanan kesukaannya.

Setelah siap menyantap makan siang, Gilang mengajak Wulan ke lantai empat. Di bagian kanan lantai ini tersebar store yang menjual pakaian dan tas branded, dibagian kiri nya berisi store sepatu, aksesories berupa perhiasan kalung gelang cincin dan lain-lain, ada yang dari emas ada yang dari permata.

Gilang kemudian menggenggam tangan Wulan dan menariknya ke sebuah toko baju di bagian kanan lantai. Wulan berusaha menepis tangan Gilang, tapi pria itu menggenggamnya sangat erat membuat tangan Wulan nyeri.

"Selamat datang tuan nona" ujar pelayan didepan pintu toko dengan senyuman ramah. Wulan pun membalas dengan tersenyum sementara Gilang hanya menatap lurus kedepan.

"Silahkan duduk tuan nona" pelayan dibagian dalam toko mempersilahkan mereka duduk disofa empuk yang berwarna biru tua.

"Carikan gaun yang bagus dan mahal untuk kekasihku" perintah Gilang dengan angkuh. Wulan menelan saliva nya kasar mendengar kata 'kekasih'.

"Ayo nona" ajak pelayan ramah dan mengarahkan Wulan menuju ruang ganti.

Setelah didalam ruang ganti, ada satu pelayan yang membawa beberapa gaun yang terlihat mewah dimata Wulan. Ia melihat nama pelayan itu Ana, dan pelayan yang satu lagi bernama Naura.

Naura memberikan gaun berwarna merah menyala pada Wulan. Gaun itu sangat seksi, mirip seperti kemben. Naura membantu Wulan memakainya, dan ia memandang Wulan takjub. Wulan terlihat sangat cantik, gaun itu mencetak lekuk tubuhnya dengan jelas. Naura tidak menyangka jika ukuran dada Wulan ternyata besar, pinggulnya besar dan pinggang nya kecil. Seperti gitar spanyol bathin Naura.

Wulan benar-benar tidak nyaman. Gaun ini sangat ketat dan memperlihatkan separuh dadanya dan juga paha bagian atas. Wajah Wulan memerah, ia merasa sedang bertelanjang.

"Aku tidak mau gaun ini, tolong cari yang lain ya" Wulan mulai tak nyaman.

"Baik nona" Ana segera memberikan gaun berwarna hitam. Gaun ini tidak memakai lengan, ketat dan panjangnya hanya sebatas paha atas Wulan. Lagi-lagi gaun ini sangat seksi. Wulan pun mengambil semua gaun yang dipegang Ana. Ia melihat nya satu persatu.

"Ini gaunnya seksi semua, aku tidak mau. Tolong cari gaun yang sopan" Wulan mulai lemas

"Maaf nona, di store kami memang seperti ini model gaun yang ada" ucap Naura

"Kenapa lama sekali ?" Gilang berkata dengan ketus, ia sudah tak sabar ingin melihat tubuh Wulan. Gilang sengaja mengajak Wulan berbelanja gaun agar ia bisa melihat lekuk tubuh gadis itu. Gilang telah berpesan pada Ana dan Naura agar memberikan gaun yang seksi saja dan ia memberikan uang sebagai imbalannya.

Gilang sangat penasaran, Wulan selalu menggunakan baju yang longgar bahkan blazer yang ia gunakan juga terlihat besar.

Wulan pun kaget. Ia segera mengganti gaun yang sedang dipakai dengan baju blazer nya. Wulan pun keluar kamar ganti.

"Loh...kok gak pakai gaun dek ?" Gilang kaget, Wulan masih menggunakan blazer mengajarnya yang longgar.

"Gaunnya gak ada yang bagus mas" elak Wulan. Wajah Gilang langsung memerah. Ia menarik tangan Wulan ke dalam kamar ganti. Wulan pun kaget.

"Cepat ganti baju mu dengan gaun yang dipilih pelayan" Gilang berkata dengan nada meninggi. Gilang benar-benar ingin melihat tubuh Wulan.

"Tidak mau" Wulan berontak dan menepis tangan Gilang

"Turuti kata-kataku Wulan" Gilang mulai marah

"Aku ini calon suami kamu, kamu mau membantahku ?" Gilang mulai berjalan mendekati Wulan. Wulan ketakutan, ia tidak menyangka jika Gilang orangnya sangat tidak sabaran dan mudah marah. Wulan tidak menjawab kata-kata Gilang, ia segera berlari kencang keluar dari store itu. Gilang pun kaget. Ia segera mengejar Wulan keluar.

Wulan sudah berada diluar toko, ia pun segera melarikan diri ke lantai tiga, Wulan turun menggunakan eskalator.

"Wulan tunggu" terdengar suara Gilang. Wulan menoleh ke atas dan terlihat Gilang berlari menuruni eskalator mengejarnya. Wulan panik. Ia pun berlari menuruni eskalator. Wulan sampai dilantai tiga dan terus berlari menuju eskalator lantai dua yang berada di ujung sana. Namun saat akan mencapai eskalator, tiba-tiba ada yang menarik tubuh Wulan.

"Aarrgghhhhh

1
Yuni Nurapriliani
aduh jadi penasaran/Left Bah!//Left Bah!/
lanjut dong kak,, please /Grimace//Grimace//Grimace/
rama
lanjutkan
Mon_minYoongi: siap 💪🏻💪🏻💪🏻
total 1 replies
Ahmadi Aku
gcgv
Mon_minYoongi: 🤔🤔🤔🤔🤔🤔
total 1 replies
Sri Suhartini
lanjutkan ka
Mon_minYoongi: siap 💪🏻💪🏻💪🏻
total 1 replies
Sri Suhartini
jngn lama2 ya ka off nya
Mon_minYoongi: siap 💪🏻💪🏻💪🏻
total 1 replies
Sri Suhartini
bibit pelakor
Mon_minYoongi: 🤭🤭🤭🤭😁😁😁
total 1 replies
rama
lanjutkan
Mon_minYoongi: siap 💪🏻💪🏻💪🏻
total 1 replies
Yuni Nurapriliani
dasar pelakor,, alex hrs kuat jgn smpai lemah dgn si pelakor,, kesel bgt,, pgen nendang smpai k bermuda/Panic//Panic//Panic//Panic//Panic/
kyanya wulan di kasih obat tidur deh,, ko smpai ga sadar ad suaminya/Shame//Shame//Shame/
Mon_minYoongi: 🤭🤭🤭🤭 analisa yang luar biasa sistaku
total 1 replies
rama
lanjutkan
Mon_minYoongi: udah up kak mohon dukungannya
total 1 replies
Silvia Tatipikalawan
lanjut thour
Mon_minYoongi: siap 💪🏻💪🏻💪🏻
total 1 replies
Tatia En
lanjut ya thorrr, aku suka, menghibur
Mon_minYoongi: thankyou sistaku 😍😍😍
total 1 replies
Sri Suhartini
lanjut donk ka
Mon_minYoongi: siap sista ku 💪🏻💪🏻💪🏻
total 1 replies
rama
lanjutkan
Mon_minYoongi: siap 💪🏻💪🏻💪🏻
total 1 replies
Tatia En
lanjut thorr
Tatia En
semangat ya thorr
Mon_minYoongi: thankyou sista 😍😍😍
total 1 replies
Yuni Nurapriliani
aku penasaran D itu siapanya alex??/Left Bah!//Left Bah!//Left Bah!/
lanjut lg kak/Smile//Smile//Smile/
Mon_minYoongi: hayooo siapa 🤭🤭🤭🤭
Mon_minYoongi: siap sistaku 💪🏻💪🏻💪🏻
total 3 replies
Ahmadi Aku
yaaaaa
Mon_minYoongi: dukung aku terus ya ka 😁😁😁
total 1 replies
Rani Zettiana
lanjut tor
Mon_minYoongi: siap 💪🏻💪🏻💪🏻
total 1 replies
Ahmadi Aku
lanjutkan
Mon_minYoongi: udah up ya kak
total 1 replies
Ahmadi Aku
bolehlah
Mon_minYoongi: udah up ya kak, mohon dukungannya 😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!