NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali

Setelah 2 tahun meninggalkan Indonesia akhirnya Devan kembali untuk urusan yang mendadak. Kini dia sudah berada di bandara Soekarno-Hatta baru saja landing beberapa menit yang lalu.

"Dev tungguin dong kamu jalannya cepet banget" ucap Amanda yang sedang berlari kecil berusaha mengejar langkah Devan.

Devan merasa senang karena dia pulang ke Indonesia walaupun hanya beberapa Minggu akan tetapi yang membuat Devan kesal adalah Amanda yang selalu mengikutinya kemana pun dia pergi dan sekarang juga dia mengikuti Devan pulang ke Indonesia.

"Lo bisa jalan sendiri nggak usah ngejar gue". Ucap Devan kesal melihat tingkah Amanda.

Amanda yang melihat Devan tidak memperdulikannya dia langsung berjalan dengan terpaksa.

..........

Beberapa jam kemudian Devan sudah berada di rumahnya sedangkan Amanda ia antar pulang terlebih dahulu dari pada semakin lama dengannya membuat Devan kesal setiap harinya.

"Hai sayang, mamah kangen banget sama kamu" ucap Talia sambil memeluk hangat Devan.

"Iyah mah aku juga kangen sama mamah" ucap Devan membalas pelukan mamahnya.

"Akhirnya kamu pulang juga Devan" suara Johan yang membuat Devan malas berbicara.

"Mah aku mau ke kamar dulu yah" ucap Devan.

"Kamu baru pulang Devan kenapa kamu tidak menyapa papah, dimana sopan santun kamu" ujar Johan yang menghampiri Devan.

"Aku lagi capek pah, aku nggak punya waktu berdebat sekarang dengan papah" ucap Devan langsung meninggalkan Johan dan Talia.

"Udah pah Devan mau istirahat ntar juga dia  bakalan keluar dengan sendirinya" Talia berusaha menenangkan suaminya atas tindakan yang sudah di lakukan oleh Devan.

"Papah mau ke luar bentar" ucap Johan.

"Papah mau kemana?" Tanya talia yang melihat tingkah suaminya akhir-akhir ini berubah.

"Emm papah ada urusan sebentar" jawab Johan.

"Ya sudah papah hati-hati"

..........

Di dalam kamar Devan berusaha mencari cara agar bisa bertemu dengan Lila. Devan langsung mengambil haneponenya dan segera menghubungi bima.

"Hallo Bim Lo di mana sekarang" tanya Devan

"Gue lagi di sirkuit biasalah nyari cuan" jawab bima dengan santai.

"Gue udah di jakarta"

"Lo jangan bohong njir" bima tak percaya dengan ucapan Devan.

"Terserah Lo kalo gak percaya, tapi gue mau minta alamatnya Indri Lo punya nggak?" Tanya Devan.

"Punya ntar gue share lok aja"

"Oke" sambungan telepon langsung mati.

Devan segera mengambil kunci mobilnya segera bergegas menuju rumah Indri.

Beberapa menit kemudian Devan sudah berada di depan rumah Indri.

Indri dibuat kaget dengan seseorang yang sedang berada di depannya.

"De Devan?" Ucap Indri terlihat kaget.

"Kenapa?" Tanya Devan

"Ini beneran Lo kan" Indri masih tak percaya itu adalah Devan.

"Kenapa Lo kaget liat gue" ucap Devan kepada Indri.

"Ng nggak"

"Gue nggak di persipahin buat masuk nih" ucap Devan dengan santai.

"Ya udah silahkan masuk" Indri mempersilahkan Devan untuk masuk ke rumahnya dan kemudian duduk di ruang tamu.

"Gue ke sini cuma mau nanyain soal Lila"

"Buat apa Lo nyari temen gue lagi"

"Gue tau yang nagsih tau ke Lila itu adalah Lo masalah pertunangan itu" jelas Devan.

"Bagus kalo Lo udah tau, sekarang Lo mau ngapain ke sini" ketus Indri.

"Gue mau ceritain yang sebenarnya sama Lo, karena Lo adalah temen deketnya Lila" ucap Devan.

"Langsung to the point aja" Indri tidak mau basa basi mendengar ucapan Devan.

"Oke gue akan ceritain semuanya ke Lo tolong di denger baik-baik" dibalas anggukan oleh Indri.

"Emang gue sekarang tunangan sama Amanda tapi gue sama sekali nggak suka dan cinta sama dia, Amanda terobsesi sama gue makanya dia ngebujuk mamahnya supaya bisa tunangan dan nikah sama gue, karena orang tua gue punya hutang budi sama nyokapnya Amanda bokap gue terpaksa nyuruh gue buat tunangan sama Amanda".

"Trus semudah itu Lo terima yah walaupun Lo nggak cinta sama dia"

"Gue di paksa sama bokap gue dan bahkan gue di ancam kalo gue bakal kehilangan Lila selamanya" penjelasan Devan sudah membuat Indri puas karena dia merasa temennya tidak di hianati oleh lelaki ini.

"Trus Lo sekarang mau apa"

"Gue mau perbaiki semuanya dan gue bakal berusaha menyelesaikan masalah ini" jawab devan penuh keyakinan.

"Oke gue percaya sama Lo kalo Lo nggak bakal nyakitin Lila dan gue juga minta maaf soalnya gue yang udah ngasih tau Lila masalah tahun lalu.

"Udah yang kemaren nggak usah di bahas" Ucap Devan.

"Ya udah sekarang gue telpon Lila dulu"

"Oke"

Indri langsung masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil haneponenya.

"Tapi kalo Lila ngangkat Lo yang ngomong yah"

Langsung di balas anggukan oleh Devan.

Indri langsung mencari nomer kontak dari Lila dan menekan tombol hijau di sana tanda menelpon dan ternyata telepon Lila berdering artinya Lila sedang aktif.

"Hallo dri, sory banget yah gue kesiangan gak bisa nemenin Lo buat joging bareng pagi ini".

"Hallo dri, Lo marah sama gue sampe Lo gak mau ngejawab omongan gue". terdengar suara khas Lila di balik layar yang membuat Devan sangat senang sajak lama suara itu tak memenuhi telinganya, Devan sangat merindukan Lila lebih dari apa pun.

Indri sama sekali tak menjawab ucapan Lila di seberang sana karena Indri menyuruh Devan yang menjawapnya.

"Hallo Lil" ucap Devandan tidak ada jawaban dari Lila kemudian sambungan telepon pun mati.

Devan langsung memberikan hanepone kepada  Indri.

"Sambungannya mati mungkin dia tau kalo itu gue dan dia nggak mau ngomong kali sama gue". Devan meras putus asa.

"Mungkin hpnya lowbat kali makanya nggak sempet ngejawab" ucap Indri yang melihat raut muka Devan yang tak bersemangat lagi.

"bisa jadi sih" jawab Devan.

"Btw gimana kuliah Lo di Eropa?" Tanya Indri

"Gue udah nggak kuliah, gue kuliah cuma setahun doang abis itu bokap gue nyuruh gue ngurus bisnis" jelas Devan.

"Jadi Lo sekarang udah nggak kuliah"

"Iyah bisa di bilangs seperti itu".

Beberapa menit kemudian Indri dan Devan sudah banyak mengobrol dan secara tiba-tiba Devan terkejut dengan kedatangan seseorang yang sangat ia rindukan, wanita yang selalu ada di benaknya selama bertahun-tahun Devan sangat senang hari ini bisa melihat wajah cantik Lila hari ini yang tidak banyak berubah dan malah semakin cantik sekarang. Akan tetapi Devan melihat raut wajah Lila langsung berubah saat beratatapan dengannya saat ini. Terlihat jelas bahwa di pancaran mata Lila bahwa kehadiran Devan membuat Lila semakin terluka dan sangat kecewa kepadanya.

'maafin aku sayang' batin Devan yang berharap saat ini Lila berlari dan langsung memeluknya untuk melepas rindu padanya, akan tetapi hal itu sangat mustahil untuk sekarang karena keadaan telah mengubah segalanya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!