"Mau gak Lo jadi pacar gue?"
"Gue udah jadi istri Lo kalau Lo lupa"
"Jawab atau gue cium Lo di sini"
UTTARA PRADIPTA ARSENIO putra tunggal seorang konglomerat di jakarta yang pindah ke sekolah baru untuk mengejar cinta pertamanya. Siapa sangka karena sebuah kesalah pahaman dia malah harus menikah dengan FANAYA LOVANIA seorang gadis biasa yang terkenal ambisius dan cerdas. mereka menyembunyikan pernikahannya dengan teman sekolahnya dan berjanji akan berpisah setelah lulus sekolah.
lalu bagaimana perasaan Uttara dengan cinta pertamanya? mengapa di saat melihat Fanaya di dekati pria lain Uttara merasa cemburu. akankah tumbuh rasa cinta di antara keduanya? atau mereka tetap teguh berpisah dan menganggap tidak ada yang terjadi di antara keduanya?
yuk baca lanjutannya gengs di jamin menghibur
happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TITAH MAMI
"Iya Boy ntar kalau sudah liburan sekolah sekalian kamu bawa Fanaya biar Fanaya tau kampung kamu dimana" sahut Kakek
Uttara menghela napas panjang, sepertinya semuanya telah berubah. Kakeknya yang dulu selalu membelanya bahkan rela merayu Sonya agar mengijinkan Uttara ikut ke kampung kini hanya diam. Kalau boleh memilih Uttara ingin ikut Nenek di kampung atau ikut Oma di luar negeri. Uttara lebih memilih ikut Nenek di kampung. Katanya di kampung itu lebih damai, tidak ada hiruk pikuk seperti di kota
Sementara Fanaya hanya mendengarkan perdebatan di meja makan itu sambil menguap sedikit demi sedikit makanannya. Ia sedikit iri melihat keluarga Uttara yang begitu hangat. Keluarga kaya raya itu terlihat sederhana tidak ada kesombongan di sana yang Fanaya lihat hanya kehangatan di keluarga Uttara
Meskipun Uttara dikatakan pemberontak tapi sejujurnya pemuda itu sangat lembut. Dia memang pembuat onar tapi semuanya dia lakukan hanya untuk membela dirinya sendiri
"Ya udah kalau nggak boleh ikut Nenek ke kampung aku ikut Oma aja!" Uttara tengah merajuk. Ia berniat kabur ikut Oma nya ke luar negeri
"Emangnya kamu punya uang untuk ngusulin Oma ke luar negeri?" tanya Nenek sambil meledek
Uttara berdecih itu urusan kecil untuknya. Dia bisa membobol tabungannya dari SMP yang jumlahnya sangat cukup untuk ke luar negeri
"Nantangin nih? Jangan nangis kayak kemarin pas aku ke Singapura ya. Awas aja kalau sampai ada yang nangis sampai berhari-hari "
Perdebatan itu selesai saat Sonya membesarkan matanya melihat Uttara. Entah kenapa pemuda badboy itu takut sama Mami nya. Fanaya kira Uttara ini tidak mengenal yang namanya takut
*
*
*
Setelah selesai makan Nenek mengajak semuanya berkumpul di ruang keluarga. rencananya wanita paruh baya itu lusa akan pulang kampung
Sekedar informasi Nenek sebenarnya tinggal di kampung jika rindu sama cucunya baru pergi ke Jakarta
Seperti sekarang ini Nenek sudah dua bulan lebih berada di Jakarta hanya Kakek yang bolak-balik Jakarta - kampung
"Uttara lusa Nenek sudah pulang kampung, jadi jangan nakal ya, malu dong kalau nakal kan sudah punya istri!" ucap Nenek sambil merangkul Uttara yang duduk di sampingnya
"Nakal? Apa itu? Sejenis makanan kah?" Uttara mulai lagi. Pecicilan yang selalu membuat Sonya dan Nenek geram
Fanaya hanya bisa diam. Dia yang hanya hidup berdua bersama ibunya pun sedikit canggung berbicara dengan keluarga lengkap seperti ini
"Kamu jangan mulai, Boy! Nanti Nenek kepret baru tau rasa!"
Uttara tergelak, memang dia hobi membuat seisi rumah geram "Apa sih Nek? emosian banget, udah tua juga. Awas darah tinggi!"
"Mulai besok kamu ke sekolah bersama Fanaya!" celetuk Sonya tiba-tiba
sontak Uttara dan Fanaya terkejut. Bagaimana mungkin mereka ke sekolah bersama
"Nggak Mi, Fanaya ke sekolah seperti biasa aja. Aku tu kalau bawa motor laju, ntar yang ada Fanaya malah ketakutan " kilah Uttara. Tidak mungkin dia ke sekolah bersama Fanaya. Bisa ketahuan semuanya
"Yang nyuruh kamu bawa motor siapa? Pergi Sama Fanaya naik mobil!' titah Sonya tanpa bisa di bantah
Uttara menoleh kepada Fanaya dan memberi kode agar Fanaya menolak, beruntung Fanaya cerdas dan cepat mengerti maksud Uttara
"Iya Mi kita perginya kayak biasa aja. takutnya ada yang curiga" ucap Fanaya. Dia juga tidak ingin pergi bersama Uttara
"Gampang itu, kalau ada yang curiga bilang aja kalian pacaran, iya kan?'
Pacaran? Sangat mustahil sekali Fanaya dan Uttara berpacaran. Yang satunya badboy yang pecicilan dan yang satunya lagi si cerdas yang punya pendirian tidak mau berpacaran
"Ide Mami ngaco! nggak mungkinlah kita ngaku-ngaku pacaran. Lagian peraturan sekolah melarang muridnya berpacaran! Masa sih lupa! siapa yang bikin peraturan itu?"
"Ngaco gimana? Kalian itu udah nikah malah. Nggak ada yang namanya ngaco-ngaco, pokoknya Mami nggak mau tau kalian harus pergi bersama ke sekolah. Motor itu mau Mami museumkan! Masalah peraturan biar jadi urusan Papi kamu!"
"Kok papi?" Andi tidak terima semua di limpahkan padanya
"Ya kamu lah Mas, kan yang punya sekolah itu kamu. Jadi semua aturan itu ada di tangan kamu!"
"Kan kamu sama Mama yang ngusulin peraturan itu dulu. Lagian sekolah itu atas nama kamu lho. Jadi, kamu pemilik sah nya"
Sonya mendelik dia tidak mau berurusan dengan peraturan-peraturan sekolah "Pokoknya motor kamu tetap Mami museumkan! Nggak ada protes-protes!'
Uttara tidak terima, bagaimana mungkin motor kesayangannya itu mau di museumkan begitu saja. Sudah bertahun-tahun dia bersama motor kesayangannya itu. Dan sekarang harus berpisah, ah Uttara merasa tidak siap
"Tolong! siapapun selamatin motor kesayangan gue!" pekik Uttara penuh drama
Sonya yang terkejut mendengar suara Uttara itu pun reflek menggeplak kepala Uttara "Pecicilan banget sih kamu ini"
"Au sakit Mi. Nggak boleh mukulin kepala anak begitu Mi!" protes Uttara
"Jangan nyalahin anak pecicilan. Kamu nggak ingat dulu kamu kayak gimana?" ucap Kakek mengingatkan Sonya
Kalau mau melihat Sonya versi laki-laki Uttara lah orangnya. Wajah boleh mirip Papi nya tapi sifat sama persis dengan Mami nya
Uttara tertawa penuh kemenangan. Inilah yang dia suka di bela sama Kakeknya
Berkat bujuk rayu Papi dan Kakek nya Uttara akhirnya terbebas dari peraturan Mami nya. Motor kesayangannya tidak jadi di museum kan, selamat!
*
*
"Gue tunggu di sekolah" ucap Uttara sebelum dia menggeber motornya meninggalkan Fanaya
"Ngapain nungguin gue" gumam Fanaya sambil masuk ke mobilnya
Seperti biasa Fanaya berhenti tidak jauh dari sekolah. Ia belum siap ditanya kenapa bisa bawa mobil mewah
Sesampainya di kelas Fanaya melihat Uttara duduk bersama Mutiara, ia tidak peduli dan tidak menghiraukan kedua manusia itu
"Nay, katanya jadwal olimpiade udah keluar" ucap Reina sambil menundukkan ponsel nya pada Fanaya
"Di sekolah Tunas Bangsa? bukan di sekolah kita?" tanya Fanaya. Dia sedikit heran karena biasanya seleksi olimpiade selalu di lakukan di sekolah mereka
"Iya, katanya sih gitu, tapi bagus deh Nay Lo bisa lihat suasana sekolah di sana bagaimana"
Fanaya mengangguk, dia juga penasaran SMA Tunas Bangsa yang saingan SMA Garuda itu bagaimana
Aldo datang dan langsung mengusir Mutiara yang duduk di kursinya. Gadis itu mendelik dan tidak terima diusir begitu saja oleh Aldo
"Lo yang pindah! Gue mau duduk sama Uttara!" ucap Mutiara sambil bersedekap dada, ia bahkan sudah membawa tasnya
"Nggak bisa! Ini kursi gue, kalau Lo mau duduk sama Uttara ajak dia duduk di belakang!" ucap Aldo yang memang tidak menyukai Mutiara itu pun langsung menyeret gadis itu. "Balik ke kursi Lo! Jangan duduk di sini!"
Fanaya dan Reina saling pandang mereka hanya menyaksikan perdebatan antara Aldo dan Mutiara. Sementara Uttara yang sejak tadi sudah merebahkan kepalanya, dia tak ambil pusing dengan perdebatan dua orang itu
"Skalian berantem di lapangan basket sana kalian berdua!" gumam Uttara sambil memejamkan matanya