Seorang Duta Besar Republik Indonesia yang bertugas di Belanda, diperintahkan pulang oleh pimpinan Partai, untuk dicalonkan sebagai Presiden pada Pemilu 2023. Dialah Milano Arghani Baskara. Pria mapan berusia 35 tahun yang masih berstatus single. Guna mendongkrak elektabilitasnya dalam kampanye, Milano Arghani Baskara, atau yang lebih dikenal dengan nama Arghani Baskara, diminta untuk segera menikah. Tidak sedang menjalin hubungan dengan wanita manapun, Argha terpaksa menerima Perjodohan yang diatur oleh orang tuanya. Dialah Nathya Putri Adiwilaga. Wanita muda berumur 23 tahun. Begitu Energik, Mandiri dan juga Pekerja keras. Nathya yang saat ini Bekerja di sebuah Hotel, memiliki mimpi besar. Yaitu melanjutkan pendidikan S2 nya di Belanda.
Akankah cinta beda usia dan latar belakang ini bersemi?
Mampukah Nathya menaikkan elektabilitas suaminya dalam berkampanye??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirchy_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 18
Nathya sudah kembali menginjakkan kakinya di Bandara Ngurah Rai pagi ini. Sebelum mendatangi The Westen, Nathya mampir dulu ke kosannya untuk meletakan koper kecilnya. Setelah itu, ia bergerak ke The Westen tempat ia bekerja dengan menaiki gojek.
Entah alasan apa yang harus ia katakan pada pak Kadek, mengenai pengunduran dirinya yang tiba- tiba. Namun apapun itu, ia harus segera mengajukan pengunduran diri karena tidak memiliki waktu banyak.
"Nathya, ini menyalahi kontrak. Kamu baru boleh resign bulan depan," ucap pak Kadek betulan menentang keputusan Nathya untuk resign dariThe Westen mulai besok.
Anak gila, pikir pak Kadek. Bagaimana bisa Manager front desk menemukan aset cemerlang seperti Nathya dalam sehari?
Pak Kadek sungguh tak menyangka, maksud baiknya memberi Nathya cuti selama satu minggu, malah dibalas pengajuan surat resign dari sosok kebanggaan front desk office yang cantik paripurna itu. Benar- benar definisi air susu dibalas dengan air tuba.
Namun, Nathya juga tidak bisa melakukan apa- apa selain meminta maaf dan memohon kebaikan hati pak Kadek, agar mau menyetujui pengunduran dirinya, dari Hotel yang sudah banyak memberinya pengalaman mengenai kesabaran dan ketaqwaan kepada sang pencipta.
Untuk saat ini, Nathya lebih memilih pernikahan daripada memberi rasa prihatinnya pada The Westen, yang akan kehilangan budak korporat seperti dirinya.
"Ya udah sih, pak. Mulai besok, saya sudah gak datang lagi kesini," balas Nathya santai.
"Kamu jangan main- main ya Nathya. Kamu pikir hotel ini punya bapakmu?" pak Kadek cukup jengkel mendengar jawaban Nathya yang kelewat santai namun meyakinkan.
"Pak, saya gak bisa tetap kerja, karena saya,"
"Memangnya kamu mau ngapain resign? gak profesional sekali kamu, gak bertanggung jawab itu namanya."
Yang dikatakan pak Kadek memang benar, namun Nathya memiliki agenda sinting namun penting. Bahkan lebih gawat dari jabatan pak Kadek sendiri. Nathya pun menghela nafas frustasinya sebelum memberitahu pak Kadek hal apa yang akan ia lakukan, begitu resign. Gadis manis itu benar dalam keadaan tidak bisa memilih.
"Saya akan menikah minggu depan pak."
...----------------------------...
"Nath, betulan kamu mau nikah?" Tanya Lina sahabat Nathya semasa kuliah, sekali lagi. Ia masih tidak yakin akan ucapan sahabatnya ini, yang mengatakan akan menikah minggu depan.
Lina adalah saksi bisu bagaimana Nathya sewaktu kuliah dulu. Si sulung Adiwilaga ini sungguh terobsesi pada pelajaran. Bahkan pernah sekali, dirinya hampir terkunci di perpustakaan kampus karena menemani Nathya belajar hingga larut. Semua itu, demi mimpi Nathya untuk melanjutkan S2 di Belanda.
"Hmm," jawab Nathya santai.
"Fixed sih ini, kamu pasti udah gak sabar pengen rasain enaknya ngewe kan? Udah menyerah sama beasiswa yang gak jebol- jebol? Makanya pengen jebolin diri sendiri?"
"Cangkem mu Mahalina, ya Lord. Sembarangan saja kamu."
Demi Langit dan Bumi, Nathya bahkan tidak berniat untuk berhubungan seks dengan Argha. Bagaimana jika ia hamil setelah melakukan itu? Dan bagaimana nasib dirinya dan sang anak nanti, setelah perceraian? Membayangkannya saja Nathya, moh. Apalagi jika betulan terjadi? Gak mungkin kan anaknya di taruh di panti asuhan, demi mewujudkan mimpi S2- nya ke Belanda? Dan Argha, pasti ingin fokus pada karirnya. Ah, Gak dulu deh.
"Udah, kamu jangan banyak tanya. Datang saja pokoknya ke resepsi ku yang seadanya ini."
Cih! Ingin sekali Lina menggampar sahabatnya ini. Bagaimana bisa resepsi yang diadakan di Hotel berbintang 5 di Uluwatu, dikatakan seadanya. Apakah sahabatnya ini, merendah untuk meroketkan diri?
Benar- benar jahanam kalau memang itu tujuan Nathya.
Tidak hanya Mahalina yang kaget bukan main, mendengar Nathya resign dari pekerjaan yang memberi gaji di atas UMR, kepala dua lagi. Rekan- rekan kerjanya di The Westen pun sama kagetnya. Semakin kaget lagi ketika mendapat kabar, langsung dari Nathya. Yang bersangkutan baru saja mengirim undangan Digital ke Group The Westen, bahkan secara personal. Mengatakan, dirinya akan menikah minggu depan, dengan pria yang bernama Milano Arghani Baskara.
"Ini serius?"
"Kok bisa sih, sama pak Argha?"
"Kek mana konsep pedekate nya?"
"Nathya kampret, bisa- bisanya dikawinin capres."
"Fix sih ini, lu pasti pake pelet kan Nath? Spil dukun yang ngasih?"
"Pantes makan berdua waktu itu, di restoran Hotel."
Banyak komentar bergaung di sekitar Nathya. Ponselnya pun ribut dari tadi, tak henti- hentinya berdering setelah Nathya menyebar undangan secara digital pada teman, rekan dan juga Koleganya, baik secara personal maupun di group.
Namun, anak itu memilih abai dan tetap fokus akan kegiatan fitting baju pernikahannya, sebelum melalukan perawatan eksklusif seperti meni pedi, spa, dan lain- lain bersama Bundanya dan juga mama Dewina. Kini, panggilan Nathya pada ibu dari calon suaminya sudah berubah. Tidak lagi tante Dewi, tapi mama Dewi.
Sementara itu di tempat lain, Timses Argha sudah memasang spanduk dan iklan, mengenai pencalonan dirinya sebagai nakal capres pada pertarungan pemilu 2023. Hal ini jelas membuat kenalan Nathya tidak tahan untuk tidak bertanya atau mendapatkan komfirmasi langsung dari yang bersangkutan, bahwa calon suami anak itu, benarlah Milano Arghani Baskara bakal capres 2023.
Tidak pernah terpikirkan sedikit pun oleh mereka kenalan Nathya, bahwa pribadi yang barbarly, emosional dan gemar berkata- kata kasar ini, akan menjadi calon istri Mantan Dubes yang terkenal dengan imej santun, ramah, beradab dan beretika.
Bahkan kini orang- orang yang pernah berseteru ataupun hang pernah menggoda Nathya di tempat kerja, benar- benar kena Mental dibuatnya. Terutama pak Kadek, yang sering semena- mena pada Nathya. Kembali teringat oleh pak Kadek, saat ia memarahi Nathya 2 hari yang lalu. Ternyata bapak (mertua) Nathya betulan yang punya Hotel, tempat ia bekerja.
Pak Kadek pun hanya bisa termenung dan mengurung diri di ruangannya. Memikirkan bagaimana nasibnya setelah ini, yang sering melecehkan Nathya dengan Lisannya.
Kehebohan itu masih saja berlanjut, hingga keesokkan hari. Nathya yang biasanya selalu update tentang kesehariannya, sekarang mendadak jadi tertutup. Bahkan pesan yang dikirimkan oleh teman dan rekan- rekannya tidak satu pun yang dibaca. Dan Pagi ini, WhatsApp- nya sengaja di non aktifkan. Terlalu banyak pesan, membuat Nathya Stres sendiri. Selain itu, ia merasa tak pantas untuk memamerkan apa yang ia dapatkan sekarang, karena sesuatu ini tidak lama lagi akan dilepaskan juga.
Lagipula, sudah ada acara gosip dan berita di televisi maupun media cetak, yang dengan baik hatinya terus meng- update proses persiapan pernikahan Milano Arghani Baskara, dengan sosok misterius Nathya Putri Adiwilaga. Bukanlah hal ini sudah cukup memenuhi rasa penasaran semua orang termasuk rekan- rekannya?
Namun berita baik selalu diikuti oleh pemberitaan buruk, berdasarkan pada asumsi. Tidak tau bagaimana awalnya, ada berita dengan judul " Menelisik terburunya pernikahan bakal capres Milano Arghani Baskara dengan sosok yang tidak famous? Netizen: pasti hamil duluan.
Kepala Nathya sungguh pening memikirkan rumor tersebut. Bisa- bisanya ada tuduhan semacam itu. Namun Nathya menyadari bahwa ia tidak bisa mengendalikan isi kepala seluruh rakyat Indonesia. Yang terpenting adalah, berita itu tidak lah benar dan hanya hoax. Terkutuklah orang- orang yang menyebar rumor palsu tersebut.
Namun, inti dari chapter ini adalah Nathya benar- benar tidak menyangka kehidupannya jungkir balik dalam sekejap mata. Tidak pernah terbayangkan olehnya akan memiliki suami seorang manyan Dubes. Dan di ikuti kejadian- kejadian lainnya yang membuat ia merasa, hidup ini seperti angin lewat. Terasa cepat dan tidak terasa.
nunggu loh ini
ayo thya, kekep truss. jngan ksih celah buat mantan alias sidugong.
smngat thor, up trus.... hehe
sehat sllu. 💖💖💖💖💖
dri kmrin kutunggu up
double dong thor!?
pling kutunggu upnya
smoga kk othornya khilap up lg. hehehhe.
smngat kaka
sehat selalu 😍😍😍😍😍😍😍😍
hehehe up