NovelToon NovelToon
Quadrangle Romance

Quadrangle Romance

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Fantasi Wanita
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: lalarahman23

Mandalika, gadis Indonesia dari keluarga berkecukupan, mengalami trauma masa kecil setelah diculik gurunya. Akibat dari penculikan tersebut, Ia dikurung selama bertahun-tahun lamanya. Tepat saat usianya memasuki 23 tahun, Mandalika dibebaskan, namun perilakunya membuat Kedua orangtuanya mengirim paksa putri tunggalnya ke Korea Selatan.

Di sana, Mandalika menjadi bintang kampus dan menarik perhatian Kim Gyumin. Bertemu dengan perundung berhati dingin bernama Park Ji Young, mahasiswi angkuh, mengancam Ia dengan bukti kejam, memaksa Mandalika meninggalkan Korea dengan rasa trauma yang membekas.

Sebelum kepergiannya, Mandalika mendapat dukungan dari Hwang In Yeop, pekerja di Apartemen tempatnya tinggal. Perasaan Kim Gyumin terungkap dan melalui malam terakhir mereka bersama.

Sekembalinya ke Indonesia, Mandalika memulai hubungan dengan Zoo Doohyun setelah tiga tahun berlalu. Dan kembali ke Korea menghadapi cinta segi empat yang rumit dengan Kim Gyumin, Zoo Doohyun, serta Hwang In Yeop

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lalarahman23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30: Kacau.

Dengan tatapan dinginnya, Gyumin sama sekali tidak memedulikan apapun yang Ji Young katakan. Ji Young, yang memeluk kaki Gyumin dengan sangat erat, sampai terseret hingga pelukannya pun terlepas. Mama dan Papa-Nya segera menghampiri Ji Young yang kini tampak sangat menyedihkan.

Orang tua Gyumin terkejut melihat perilaku anak mereka terhadap sang Istri. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Gyumin keluar dari restoran, menuju mobil, dan segera masuk ke dalamnya. Dengan perasaan sedikit kesal namun lega, Gyumin melajukan mobilnya menuju panti jompo tempat Neneknya tinggal.

Di rumah Manda, suasana malam yang seharusnya tenang berubah menjadi tegang. Manda mengintip ke arah sofa di ruang tamu, di mana Nam Gil dan In Yeop berada.

"Mereka mau apa sih?!" gumam Manda kesal.

Dengan langkah cepat, Manda menghampiri mereka berdua. "Kalian berdua masih di sini? Ini sudah malam, dan akan semakin larut," katanya dengan nada kesal.

"Aku menunggunya pergi dari sini, tapi dia tidak mau pergi," jawab In Yeop, menatap kesal ke arah Nam Gil.

"Aku menunggunya karena pekerjaan, kau saja yang pergi!" balas Nam Gil, tak mau mengalah.

"Tidak! Aku tidak akan pergi sebelum kau pergi. Kenapa aku membiarkan kekasihku berduaan denganmu di rumah ini?" In Yeop bersikeras.

"Kekasih?" Nam Gil mengangkat alisnya sembari tertawa hambar.

"Manda tidak mengakui hal itu, jadi jangan terlalu...," lanjut Nam Gil.

"Wah, kau ini keterlaluan sekali ya. Sayang, jelaskan padanya bagaimana hubungan kita sebenarnya!" In Yeop menoleh ke arah Manda, tetapi Manda sudah tidak ada lagi di tempatnya.

"Lho? Manda?" In Yeop bingung.

"Kalian bisa datang di lain waktu. Sekarang aku ingin istirahat, tolong...," Suara Manda terdengar dari kejauhan.

"Bukankah kau ingin mengatakan sesuatu?" tanya Nam gil.

"Apa?" jawab In yeop.

"Bukan urusanmu!" ketus Nam Gil.

"Aku akan menghubungimu lagi nanti. Maaf, tapi kali ini aku benar-benar ingin sendiri," ujar Manda yang menahan kesal.

Nam Gil pun menghampiri Manda. "Aku akan menunggu kabar darimu. Jika ada sesuatu hal yang ingin kau ketahui, kau bisa mengandalkan ku." ucapnya dengan suara lembut.

"Maafkan aku, aku tidak bisa mengatakannya sekarang," ujar Manda dengan nada penuh penyesalan.

Nam Gil melihat ke arah In Yeop dan keluar dari rumah Manda tanpa sepatah katapun.

"Kau!" Manda menatap In Yeop dengan tatapan tajam, menyipitkan kedua matanya

"Apa?"

"Kau seharusnya tidak mengatakan hal itu," ucap Manda memberi peringatan.

"Apa yang kau...," tanya In Yeop bingung.

"Aku ingin hubungan ini cukup diketahui oleh kita berdua saja," ujar Manda dengan tegas.

"Tapi kenapa?"

"Bukan apa-apa, tetapi untuk sedikit berjaga. Apakah kau bisa melakukannya?" tanya Manda, dan In Yeop pun mengangguk ragu.

"Maafkan aku, tapi ini untuk kebaikanmu juga."

"Iya, Sayang...," In Yeop berjalan mendekati Manda, ingin menyentuhnya.

"Ada apa?"

In Yeop semakin mendekatkan dirinya ke arah Manda, mencoba menciumnya. Namun, saat itu juga telepon Manda berdering.

Manda langsung menghindar, mendorong pelan dada In Yeop agar menjauh darinya. "Tunggu, aku harus menerima panggilan," Manda pergi menjauh dari In Yeop. Itu adalah panggilan telepon dari Doohyun.

"Sayang, hai... kau sedang apa sekarang?" tanya Doohyun, lembut.

Manda melihat ke arah In Yeop yang sedang memperhatikannya. Tentu saja, Manda tidak bisa menjawab pertanyaan dari Doohyun di depannya. Manda menonaktifkan suara dan menghampiri In Yeop.

"Ini panggilan dari orangtuaku. Jadi, aku harus bicara secara pribadi. Apa kau bisa menunggu? Jika tidak, kau bisa pulang. Aku akan menghubungimu lagi nanti," ucap Manda berbohong.

"Pergilah, aku akan pergi nanti," jawab In Yeop.

"Oke, setelah selesai nanti, aku akan menghampirimu. Tapi, sepertinya kau jangan menungguku. Ketika orangtuaku mengobrol, itu akan memakan waktu yang lama. Jadi, lebih baik kau pulang."

"Baiklah," In Yeop setuju, tanpa keraguan.

Manda pun berjalan menuju kamar, mengaktifkan kembali suara dari teleponnya, menghela napas sebelum berbicara.

"Halo, apa sinyalnya kurang baik?" tanya Doohyun, bingung karena suara Manda tiba-tiba hilang.

"Iya, halo? sepertinya sinyal disini kurang baik," jawab Manda.

"Tapi sepertinya sekarang sudah jelas."

"Hehe, iya. Maaf ya."

"Aku ingin bertemu denganmu, bisakah kau mengirimi ku alamat tempat tinggalmu?"

"Eh!" Spontan Manda.

"Ah, iya. Tentu saja," jawab Manda gugup, mencoba menutupi getaran di suaranya.

"Kau kenapa?" Doohyun mengangkat alisnya, matanya yang penuh rasa ingin tahu mengunci pandangannya pada layar.

"A-aku, akan mengirim alamatnya. Tapi, mungkin aku akan sedikit bersiap," ujar Manda dengan nada gemetar, menggigit bibirnya untuk menahan rasa panik.

"Kirimkan segera. Aku sudah tidak sabar untuk bertemu denganmu," ucap Doohyun dengan senyuman hangat yang melengkung di bibirnya, matanya berbinar penuh harap.

"Iya, beri aku sedikit waktu," Manda langsung memutuskan panggilan itu, dadanya berdebar kencang.

Manda bergegas keluar dari kamarnya, langkahnya tergesa-gesa. Matanya liar mencari sosok In Yeop yang masih duduk di ruang tamu. Ia berpikir keras, memeras otak untuk menemukan cara agar In Yeop pergi dari rumahnya.

Satu jam berlalu dengan rasa cemas yang terus menggelayuti pikirannya, namun tidak ada solusi yang terlintas. Hingga akhirnya, panggilan telepon dari Doohyun kembali masuk.

"Hai, Eee!"

"Apa kau bisa mengirimkan alamatnya sekarang juga? Aku hanya punya sedikit waktu," desak Doohyun, suaranya terdengar semakin mendesak.

"I-iya, aku akan mengirimkannya sekarang!" Manda mencoba terdengar tenang, meski tangan gemetar saat mengetik pesan.

"Kau baik-baik saja? Mau ku belikan sesuatu?" tawar Doohyun dengan nada penuh perhatian.

"Ah, tentu saja. Aku sedang ingin makan pizza! Bisakah kau membelikannya untukku?" Sebenarnya Manda ingin mengulur waktu Doohyun.

"Baiklah, kirim alamatmu. Aku sedang dalam perjalanan."

"Sudah ku kirimkan, berhati-hatilah." Setelah memutuskan panggilan itu, Manda dengan langkah terburu-buru menuju ke arah In Yeop. Dan, betapa leganya dia saat melihat In Yeop sudah tidak berada di tempat tersebut. Manda menghela napas panjang, merasakan sedikit beban terangkat dari pundaknya. Ia kemudian bergegas bersiap untuk menyambut kedatangan Doohyun.

Di luar rumah, tempat Security berjaga.

"Kenapa Tuan duduk di sini? Kenapa tidak di dalam saja? Di luar sangat dingin." tanya Security kepada In Yeop yang duduk di bangku kayu, tangannya dimasukkan dalam saku jaket tebalnya.

"Tidak ada teman mengobrol di dalam, jadi aku menghampirimu." In Yeop menjawab dengan senyum tipis, matanya menyapu sekeliling dengan santai.

"Apa hubungan Tuan dengan pemilik rumah ini?" tanya Security dengan nada penasaran, matanya sedikit menyipit.

"Aku? Aku kekasihnya... aku disini untuk menjaganya." In Yeop menjawab tanpa ragu, senyumnya semakin lebar.

"Tuan kekasihnya? Wah, anda sangat beruntung." Security itu berseru dengan suara keras, membuat In Yeop tertawa kecil.

"Kau benar, tidak mudah untuk mendapatkannya."

"Itu sudah pasti! Bahkan, aku pun sampai tidak berani untuk melihatnya terlalu lama. Kecantikannya itu sangat tidak biasa, mengapa ada manusia seindah dan secantik itu, pesonanya sangat di luar batas!" Security itu berbicara dengan semangat, matanya berbinar penuh kekaguman.

"Seumur hidup, aku belum pernah melihat gadis secantik dirinya." lanjut Security, In Yeop tersenyum puas, matanya bersinar bangga.

"Tapi, kau jangan sampai mengganggu nya! Jika itu terjadi, aku akan mengadukannya pada Kak Ryu Na dan kau dipecat dari pekerjaan ini!" ancam In Yeop, matanya menatap tajam ke arah Security.

"Ti-tidak! Aku mana berani melakukan hal seperti itu." Security nampak gugup, keringat dingin mulai muncul di dahinya.

"Bagus! Bekerjalah dengan baik. Dan jangan sampai kekasihku mengalami masalah di rumah ini."

"Itu sudah seharusnya ku lakukan." Security mengangguk dengan cepat, wajahnya menunjukkan tekad.

"Jangan melakukan apapun di luar pekerjaanmu!" In Yeop menambahkan dengan nada tegas, memastikan pesan tersampaikan dengan jelas.

Security itu langsung mengangguk patuh.

Di tengah-tengah obrolan In Yeop dengan Security, datanglah sebuah mobil mewah yang membunyikan klaksonnya. Security pun bergegas untuk membukakan pintu gerbang, dan mobil tersebut memasuki halaman rumah Manda. In Yeop yang kini kebingungan, segera menghampiri mobil tersebut.

Setelah memarkirkan mobilnya, Doohyun keluar dari mobil dan alangkah terkejutnya Doohyun melihat In Yeop yang berdiri tepat di hadapannya.

...To be continued....

1
Iren Nursathi
makin syukka aku kasih vote untk mu thor
lalarahman23: Komentarmu menyemangati sekali💌
total 1 replies
Iren Nursathi
apa yg terjadi thor jngn sampe ya
Iren Nursathi
jangan sampe foto nya tersebar thor kasihan
lalarahman23
Ingin BAB tambahan? Tolong sukai dan beri komentar kalian, juga penilaian anda. Terimakasih sudah mengikuti kisah Mandalika 📌
Ana@&
lanjut
Iren Nursathi
aku tidak suka tokoh anin jauhkan thor sudah terlalu banyak masalah manda
Sad Grill
asik ceritanya
lalarahman23: Terimakasih, Bab ke atas lebih menarik lagi kak.
total 1 replies
Iren Nursathi
makin seru lanjuuuuut thor
lalarahman23: Terimakasih, Jangan lupa kasi ratingnya ya Kak🙏
total 1 replies
Bintangkehidupan
Semoga Authornya doyan Update!
Bintangkehidupan
Semangat Thor! Yuk updatenya banyakinn
Bintangkehidupan
Cepetan lanjuttt🙀
Bintangkehidupan
/Puke//Puke//Puke/
Bintangkehidupan
GOMBALLL
Bintangkehidupan
Kasian in yeop, manda kamu bener bener yaa🙉
Bintangkehidupan
/Panic//Panic//Panic/
Bintangkehidupan
kok di gigit🙈
Bintangkehidupan
Kasian banget umin, pasti tersiksa banget di tinggalin manda. mana nikah sama sikopet it lagi. ngeri nasipmu
Bintangkehidupan
Padahal si mama itu dah bener, harusnya Manda move on, ini malah nekat balik lagi
Bintangkehidupan
Doohyun itu dari awal emang sebenernya suka sih sama manda, tapi ketutup sama sikapnya yang dingin.
Bintangkehidupan
/Whimper//Whimper//Whimper/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!