Seorang murid mesti mematuhi apa kata gurunya. meskipun itu sulit. yah mengambil senjata ampuh memang bukan perkara mudah. bakalan ada halangan dan rintangan. baik di perjalanan maupun menghadapi musuh. namun semua di perlukan untuk melakukan perjalanan ke barat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 3112, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18
“Cepat kita. Mesti menuju ke perguruan. Supaya banyak yang membantu.“
Mereka terus memacu kuda. Serta mencoba meninggalkan mereka
“Ah..“
Namun luka itu. Tetap terasa sakitnya. Sehingga sepanjang perjalanan dalam memacu kuda tersebut. Membuat Hong-li terus meringis. Bahkan terkadang menjerit lirih. Semua itu di usahakan supaya luka tetap stabil, serta tidak menambah lebih parah. Sebab mendapat luka begit semestinya istirahat. memulihkan diri Dan membiarkan diri sendiri itu bisa menyembuhkan diri sendiri. Karena memang semua itu sudah di buat sedemikian rupa oleh sang pencipta agar bisa menolak penyakit dari luar. Dan sebagai pendekar Tangguh bakalan sanggup membuat apa yang terjadi tadi bisa di minimalkan penderitaannya. Serta sanggup membuatnya sembuh dengan sendirinya.
“Ada yang mencegat.“
Selain pengejar tadi, nampak beberapa di depan sudah menghadang. Dan nampaknya terdiri dari beberapa lapis pasukan yang di pasang berturut. Sehingga kala satu di lewati, masih ada yang lain.
Dan ini yang terjadi. Sehingga yang Nampak kini semakin banyak di belakang sana. Ini yang begitu mencemaskan. Serta semua memegang senjata.
Walau beberapa diantaranya membawa senjata. Karena itu yang seringkali mengakhiri pertikaian. Walau tak di pungkiri akan berakhir mengerikan. Kalau tidak luka maka akan menimbulkan kematian. Ini makanya sering di hindari oleh mereka yang suka kedamaian. Akan lebih indah di Lokasi sunyi yang damai. Sehingga apa yang menakutkan itu. Sedikit di hindari.
Namun kalau sudah begini mau bagaimana lagi. Sebab mereka sudah di latih dan terlatih untuk menjadi seorang perkasa. Meskipun itu serang Wanita. Namun tak gentar menghadapi bahaya. Karena bahaya itu akan datang se-waktu-waktu.
Dan tak mudah pergi kalau tidak di Atasi. Sehingga dalam mengatasinya yaitu demikian. Pipi balas pipi. Dan mata ganti mata. Makanya dendam itu juga tak putus-putusnya.
Mengakibatkan segalanya berjalan seiring waktu. Dan berjalannya dunia. Seiring dengan kekerasan yang mengiringi.
Dengan acuan Siapa kuat Dia yang ada di rantai teratas Serta sanggup memimpin dunia di bawahnya Atau dengan kata lain. Siapa menguasai siapa. Maka yang akan menjadi korban adalah pelanduk yang kecil. Sehingga akan menjadi satu komplotan. Dimana ingin memperkuat diri. Supaya bisa hidup dengan aman. Nyaman dan tenang.
Diatas orang lain yang tidak mau bergabung itu akan selalu terpinggirkan.
Makanya kebanyakan orang akan lebih memilih menggabungkan diri dengan sesame mereka yang perkasa. Supaya bisa saling melindungi dan membantu. Karena dengan kekuatan besar. Itu juga yang membuat mereka semakin Tangguh dan perkasa.
“Awas… Kita mesti membelok sedikit. Dan menghindari mereka.“
“Awas kak!“
“Yah..“
Nampak meluncur benda-benda tajam yang di luncurkan mereka yang ada di belakang sana. Namun pusaka itu menangkisnya. Sehingga pada rontok di sekeliling tempat tadi. Sementara yang menghadang langsung menancapkan tombaknya.
Untung kuda itu bisa menghindar. Walau dalam menarik tali kekangnya begitu kuat. Sampai mulut binatang tadi terbuka lebar. Dan itu membuat terkejut yang naik. Dalam posisi yang terangkat ke depan. Walau tak sampai jatuh.
Akan tetapi membuat kondisi begitu panik dan bergetar luar biasa.
“Tombakku sudah menangkisnya, tenang saja.“
Pusaka itu terhunus dengan mantap. Dan di kendalikan dengan luar biasa. Sehingga tiap senjata yang mengarah pada mereka terus kena di tangkis.
Walau tidak jarang ada yang menggoresnya. Baik itu kuda tunggangan atau bahkan diri sendiri. Tapi semua tidak parah. Sehingga tidak mengurangi kekuatannya untuk terus bergerak. Dan itu bisa menambah keberingasan Binatang terluka tadi. Sehingga tidka jarang ikut menyepak dan menyerang para pengeroyok.