NovelToon NovelToon
Mira: Jiwa Api, Darah Malam

Mira: Jiwa Api, Darah Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Vampir
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: revanyaarsella

Mira Elvana tidak pernah tahu bahwa hidupnya yang tenang di dunia manusia hanyalah kedok dari sesuatu yang jauh lebih gelap. Dibalik darahnya yang dingin mengalir rahasia yang mampu mengubah nasib dua dunia-vampir dan Phoenix. Terlahir dari dua garis keturunan yang tak seharusnya bersatu, Mira adalah kunci dari kekuatan yang bahkan dia sendiri tak mengerti.

Ketika dia diculik oleh sekelompok vampir yang menginginkan kekuatannya, Mira mulai menyadari bahwa dirinya bukanlah gadis biasa. Pelarian yang seharusnya membawa kebebasan justru mempertemukannya dengan Evano, seorang pemburu vampir yang menyimpan rahasia kelamnya sendiri. Mengapa dia membantu Mira? Apa yang dia inginkan darinya? Pertanyaan demi pertanyaan membayangi setiap langkah Mira, dan jawabannya selalu membawa lebih banyak bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon revanyaarsella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 14: Dunia Vampir

Setelah menghadapi kegelapan dalam dirinya, Mira melanjutkan pencariannya untuk menemukan Evano. Langkahnya membawa dia lebih dalam ke dalam hutan, dan saat itulah dia merasakan sesuatu yang aneh. Aura misterius melingkupi sekelilingnya, menandakan bahwa dia telah memasuki dunia yang sama sekali berbeda—dunia vampir.

Hutan itu seakan berubah di depan matanya. Pepohonan yang sebelumnya akrab kini menjulang tinggi, cabang-cabangnya melengkung seperti tangan yang menghalangi cahaya bulan. Suasana semakin gelap, dan hembusan angin malam membawa aroma yang tidak biasa—bau tanah lembap dan sesuatu yang lebih tajam, lebih berbahaya. Setiap langkah membuat Mira merasa semakin terjebak di antara dua dunia, dunia manusia yang telah dia tinggalkan dan dunia malam yang kini mengancamnya.

Ketegangan terasa di udara. Mira mempercepat langkah, merasakan hati yang berdegup kencang. Dia tahu bahwa dia tidak sendirian. Tak lama kemudian, bayangan meluncur keluar dari kegelapan. Seorang vampir, dengan mata merah menyala seperti bara, menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu. Kulitnya seputih salju, hampir tembus pandang, dan senyum tipis yang terukir di wajahnya membawa aura misteri. “Apa yang kau lakukan di sini, gadis api?” tanyanya, suaranya lembut, namun mengandung ancaman yang tidak bisa dia abaikan.

Mira berusaha menahan ketakutannya. “Aku mencari seseorang. Evano. Apakah kau tahu di mana dia?” tanyanya, suaranya bergetar, tetapi dia berusaha menampilkan keberanian.

Vampir itu tertawa, namun tawanya terdengar sinis. “Evano? Dia sudah lama terperangkap di sini, dalam dunia kami. Kau tidak tahu betapa berbahayanya tempat ini, bukan?”

“Apakah berbahaya atau tidak, aku harus mencarinya,” jawab Mira, menantang meskipun jantungnya berdebar kencang.

Vampir itu melangkah lebih dekat, jarak di antara mereka terasa semakin sempit. “Kau berani sekali, gadis api. Tapi sebelum kau melanjutkan pencarianmu, kau perlu memahami dunia yang kau hadapi. Di sini, kekuatan bukan hanya soal kemampuan fisik, tetapi juga kecerdasan dan manipulasi.”

Mira merasakan hawa dingin menyelimuti tubuhnya. Dia tahu bahwa dunia vampir bukanlah tempat yang bersahabat. “Apa yang kau maksud?” tanyanya, berusaha untuk tetap tenang, meskipun ketakutan mulai merayap.

“Vampir tidak hanya hidup dalam kegelapan; mereka menguasai kegelapan itu. Setiap langkahmu akan diawasi. Mereka yang kuat akan menjadikanmu pion dalam permainan mereka,” jelas vampir itu, nada suaranya tegas dan penuh peringatan.

“Apakah itu yang terjadi pada Evano? Apakah dia terjebak dalam permainan ini?” Mira merasa marah dan bingung. Rasa putus asa melanda hatinya. Betapa beratnya mencari seseorang yang dicintainya di dunia yang tidak dikenal.

Vampir itu mengangguk pelan. “Evano terperangkap dalam kekuatan yang tidak bisa dia kendalikan. Dia mengabaikan peringatan dan kini menjadi bagian dari konflik yang lebih besar. Dan kau, gadis api, mungkin bisa menjadi solusi atau kehancurannya.”

Mira merasa hatinya terombang-ambing. Mengapa dunia ini begitu rumit? Kenapa semua orang harus terjebak dalam permainan kekuasaan yang menyakitkan? “Apa yang bisa aku lakukan?” tanyanya, matanya mulai berkaca-kaca. Dia merasakan beban tanggung jawab yang berat.

“Untuk membantu Evano, kau harus memasuki inti dari kekuatan vampir. Kau perlu menemukan Pusat Kegelapan, tempat di mana semua energi vampir berpusat. Hanya di sana kau bisa menemukan Evano dan membebaskannya,” jawab vampir itu, nada suaranya menjadi lebih serius.

“Di mana tempat itu?” Mira bertanya, semangatnya mulai menyala kembali meskipun ketakutan masih menyelimuti hatinya.

“Melalui lembah yang dilindungi oleh bayangan. Kau harus menghadapi berbagai makhluk yang berusaha menghentikanmu. Mereka adalah penjaga yang ditugaskan untuk melindungi rahasia ini,” jelas vampir itu. “Tapi ingat, perjalanan ini tidak hanya tentang menemukan Evano. Ini juga tentang menemukan dirimu sendiri.”

Dengan hati yang bergejolak, Mira mengangguk. Dia tahu dia tidak bisa mundur. Dia harus berjuang untuk Evano, untuk mengembalikan apa yang hilang. Namun, di dalam dirinya, ada keraguan—apakah dia benar-benar cukup kuat? Apakah dia mampu menghadapi kegelapan yang menanti?

Vampir itu memperhatikan perubahan di wajah Mira. “Jangan biarkan ketakutan menguasaimu. Kekuatanmu sebagai jiwa api akan membantumu mengatasi rintangan ini. Ingat, kegelapan hanya akan menang jika kau membiarkannya.”

Dengan semangat baru, Mira melangkah maju. Hatinya berdegup kencang, tetapi kali ini bukan karena takut. Dia merasakan api yang membara dalam dirinya, kekuatan warisan dari darah Phoenix. Dia siap menghadapi apa pun yang ada di hadapannya.

Saat dia meninggalkan vampir itu dan melangkah ke dalam kegelapan, suara-suara malam mengelilinginya. Suara bisikan dan lolongan membuatnya merasa terasing, namun Mira berusaha untuk tetap fokus. Dia harus menemukan Evano, harus membawanya pulang. Tidak peduli seberapa gelap jalannya, dia bertekad untuk menemukan cahaya.

Dalam perjalanan menuju Pusat Kegelapan, Mira menghadapi berbagai makhluk malam—serigala dengan mata bercahaya, bayangan yang melayang tanpa bentuk, dan hantu-hantu yang berbisik dalam gelap. Setiap makhluk menguji keberaniannya, setiap langkah membawa tantangan yang lebih berat. Namun, setiap kali dia merasa putus asa, api dalam dirinya menyala lebih terang, membimbingnya untuk terus maju.

Ketika akhirnya dia tiba di lembah yang gelap, suasana berubah menjadi mencekam. Batu-batu besar menjulang tinggi, menyelimuti area itu dalam bayang-bayang. Di tengah lembah, dia melihat cahaya samar—Pusat Kegelapan. Dengan tekad yang membara, Mira melangkah maju, siap menghadapi apapun yang akan terjadi.

Setiap langkahnya adalah perjalanan menuju penemuan diri. Dia tahu bahwa ini bukan hanya tentang Evano. Ini adalah tentang menghadapi ketakutan, tentang mengatasi rintangan, dan menemukan siapa dia yang sebenarnya—sebuah jiwa api yang tak tergoyahkan, bahkan di tengah kegelapan paling pekat.

Dan saat dia memasuki Pusat Kegelapan, Mira tahu, pertarungan sejati baru saja dimulai.

1
Yurika23
aku mampir ya thor....bagus ceritanya..penulisannya juga enak dibaca...lanjut terus Thor..
Yurika23: gak membingungkan kok kak...semangat terus...
Revanya Arsella Nataline: iya, makasih
maaf kalau agak membingungkan
total 2 replies
Afiq Danial Mohamad Azmir
Tidak sabar untuk mengetahui bagaimana kisah ini akan berakhir. Semangat thor! 💪
Revanya Arsella Nataline: makasih, maaf kalau kurang nyambung
total 1 replies
Ngực lép
Semoga semangatmu selalu terjaga agar bisa sering nulis, thor 💪
Revanya Arsella Nataline: makasih, semoga suka dengan ceritanya soalnya masih pemula
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!