NovelToon NovelToon
Warm Life

Warm Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Wanita Karir
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ariadna Vespera

Farah adalah seorang psikolog muda yang energik dan penuh dedikasi. Setiap pagi dimulai dengan keceriaan, berinteraksi dengan penjaga gedung sebelum menuju tempat kerjanya di lantai enam. Sebagai seorang psikolog yang sudah berpraktik selama empat tahun, Farah menemukan kebahagiaan dalam mendengarkan dan berbagi tawa bersama pasien-pasiennya.

Pada suatu hari, saat makan siang, Farah mendengar kabar bahwa ada seorang psikiater baru yang bergabung di rumah sakit tempatnya bekerja. Jantungnya berdebar-debar, berharap bahwa psikiater baru tersebut adalah kakaknya yang telah lama tak ia temui. Di tengah-tengah rasa penasaran dan kekecewaannya karena belum mendapat kepastian, Farah bertemu dengan seorang pria misterius di kantin. Pria itu, seorang dokter psikiater dengan penampilan rapi dan ramah, membuat Farah penasaran setelah pertemuan singkat mereka.

Apakah pria itu akan berperan penting dalam kehidupannya? Dan apakah akhirnya Farah akan menemukan kakaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariadna Vespera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 18

Malam pun semakin sunyi, mereka bertiga juga sudah

kelelahan. Farah pikir yang akan tidur di kamarnya hanyalah Rendi, ternyata

Iplan juga ikut bahkan, yang tidur duluan adalah Iplan. Iplan tidur di sofa

depan pintu sedang Rendi tidur di kasur tamu di samping kasur pasien.

"Sedang apa kalian berdua tidur di sini?"

Ucap Ical.

Farah yang terbangun karna mendengar suara Ical pun

hanya menatapnya.

"Benar-benar seenaknya orang itu." Gumang

Farah.

"Aku kesini hanya ingin berpamitan, karna jika

Pera tau Pera mungkin akan luluh kepadaku." Ucap Ical.

"MODUS." ucap Farah dengan keras.

Ternya Iplan sudah memesan makan terlebih dahulu,

Iplan memesan banyak sekali makanan. Lagi-lagi kamarku seperti rumah makan

pikir Farah. Tidak lama setelahnya kurir pun datang bersama dengan Reno.

"Apakah dokter yang menjagaku dokter

Reno?" Tanya Farah.

"Bukan." Jawab Reno.

Jadi sedang apa Reno di sini, Reno hanya ikut duduk

untuk makan ini aneh sungguh aneh pikir Farah. Memang benar aura yang di

keluarkan oleh Reno tetap mengerikan tapi mereka bertiga seperti sudah terbiasa

dengan hal itu.

Tanpa ada masalah mereka berlima menikmati dengan

nikmat makanan yang sudah Iplan pesan.

Saat sudah selesai makan mereka perempatan juga

keluar bersamaan.

Farah juga sudah di perbolehkan pulang hari itu

tapi Rendi tidak membiarkan Farah begitu saja, Rendi menyewa bodyguard untuk

Farah. Bukan hanya satu tapi lima, Farah sangat tidak nyaman di perlukan

seperti itu. Kemana pun Farah pergi selalu di ikuti.

Bukan hanya sehari tapi sudah seminggu berlalu para

bodyguard itu masih mengikuti Farah kemana-mana bahkan saat Farah di kantor.

Awalnya mereka berlima masuk ke dalam kantor tapi Farah memarahi merak lalu

protes dengan Rendi. Jika terus seperti ini aku akan mengembalikan mereka semua

ketik Farah dalam pesan. Akhirnya mereka berlima tidak ikut masuk kantor.

Lima bodyguard itu hanya tidak mengikuti Farah saan

di dalam kantor, dan di dalam kamar apartemen tapi mereka selalu siaga di depan

pintu keluar.

Hari libur pun telah tiba, Farah pergi ke toko

Bungan ibu dan mengadukan semua yang terjadi. Bukannya mendapat pembelaan

seperti yang di harapkan Farah malah mendapat tekanan lebih dari ibu.

Ibu bilang kenapa hanya ada lima bukan kah lebih

baik jika lebih banyak. Oh... Ibu, kenapa ibu juga ikut menyiksa ku ucap Farah.

Di sore hari Farah mendapatkan undangan pemakaman

membuat rumah sakit. Tentu saja Farah harus hadir Karna secara tidak langsung

Farah juga merupakan orang penting karna cucu direktur utama rumah sakit namun,

Farah malu terus di ikuti oleh para bodyguard itu. Akhirnya Farah memutuskan

untuk kabur dari mereka.

Farah pergi ke tangga darurat ruang pemakaman, saat

berada di sana Farah mendengarkan suara tangisan. Farah yang mempunyai empati

sangat amat tinggi itu tidak merasa curiga sama sekali, bukankah dia sedang

berada di daerah orang-orang yang baru meninggalkan dunia.

Seharusnya mereka masih ada di sekitaran sini tapi

Farah tidak pernah berpikir seperti itu. Saat sudah menemukan sumber suara

tangisan itu Farah melihat ada seorang pria berpakaian hitam sedang menunduk

sambil menangis. Sebelum menghampirinya Farah mendalami situasi dari pria itu

dulu apakah dia ingin sendiri atau butuh seseorang. Tapi ternyata pria itu

menyadari kehadiran Farah dan langsung menghampirinya.

Farah terkejut saat melihat siapa pria itu. Karan

yang Farah lihat adalah seorang Reno. Auranya benar-benar berubah dia sedang

sedih siapa yang telah meninggalkannya. Reno berlutut di hadapan Farah sambil

terus menangis.

Farah juga tidak mungkin diam saja dia langsung

berlutut juga dan memeluk Reno erat. Tangan kanan Farah berada di kepala Reno

sedangkan tangan kirinya berada di punggung Reno.

Tangisan Reno berlangsung cukup lama, dia menangis

hampir 3 jam lamanya hingga malam telah menyelimuti langit.

Farah benar-benar tidak tega meninggalkannya

sendiri, dan saat Farah menyadari suara tangisan Reno telah berhenti Farah

kebingungan apakah dia pingsan atau tertidur karna kelelahan.

Karna di sana sudah sangat sepi tidak ada orang

lagi, akhirnya Farah memutuskan untuk menggendong Reno di bahunya. Kenapa tidak

memanggil satpam saja, Farah hanya tidak ingin lima bodyguard itu kembali

mengikutinya.

Jadi dengan sekuat tenaga Farah akhirnya berhasil

membawa Reno ke mobilnya. Mobil Farah juga sudah di perbaiki sepenuhnya, Jadi

Farah juga merasa aman.

Secara tidak sadar Farah ternyata membawa Reno ke

apartemennya. Di parkiran Farah berpikir kerasa apakah ku bangun saja atau...

Farah benar-benar tidak tahu harus berbuat apa pada Reno.

Karna Farah juga sudah lelah, dia pun juga tertidur

di dalam mobil.

Pagi pun telah tiba, Farah panik karna ketiduran di

dalam mobil saat melihat ke kursi penumpang Reno sedang tidak ada. Yang wajar

saja pikir Farah, Farah pun bersiap untuk bekerja.

Setelah selesai bekerja Farah ingat bahwa dia punya

janji dengan neneknya untuk menemui pria yang sudah neneknya pilihkan. Tanpa

basa-basi Farah langsung berangkat menuju rumah neneknya di balik bukit.

"TING... TONG..." Suara bel rumah nenek.

Saat pintu itu terbuka ada seorang pria asing

"Kamu Farah yah?" Dengan nada lembut pria

itu menanyakannya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!