laura almeira,model cantik yang dipinan oleh sang kekasih yang berasal dari keluarga konglomerat,namun semua sifat romantis sang kekasih sirna,setelah ia menganti status nya menjadi seorang istri,di tambah ibu mertua nya yang selalu menyudutnya....
bagaimana kisah,selanjutnya,yuk mampir dan baca.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB~~18 kembali ke mansion
Hari mulai malam,Laura yang tadi sudah melepaskan semua bebang pikiran,kembali ke apartemen miliknya dengan wajah yang kembali ceria,namun seketika wajah ceria nya pudar saat melihat Noel sedang berdiri di depan pintu apartemen miliknya....
"dari mana saja kamu?"Tanya Noel dengan ekspresi dingin.
Laura memalin wajah dan lanjut melangkah menuju pintu apartemen,namun saat ia hendak memasukan key password tangan nya langsung di cekal oleh Noel....
"Laura! Apa kamu tuli! Aku bertanya dari mana kamu?" dengan nada tinggi Noel membentak Laura.
Laura yang kesal langsung menghempas tangan Noel dengan kasar dan menatap nya dengan tajam...
"Lepaskan! Aku sudah bilang berapa kali,aku mau kemana pun itu urusan aku."Tegas Laura.
Noel yang marah langsung mengendong Laura ala karun beras dan membawa nya pergi meningalkan apartemen,tak lupa ia memerintah asisten nya yang sedang berdiri menungu mereka di mobil,untuk menjual apartemen Laura....
"kamu,jual apartemen sial itu secepat mungkin."Perintah Noel.
Sang asisten membungkuk hormat dan menjawab,"Baik tuan." sambil membuka pintu mobil.
"dasar gila! Jangan berani kamu menjual apartemen ku Noel!"Teriak Laura mengema sambil meronta.
Laura pun di paksa masuk ke dalam mobil,dan mereka bertiga pergi meningalkan apartemen Laura menuju mansion,setelah tiba di mansion,keluar Abimana yang hendak makan malam seketika terhenti karna terganggu dengan suara teriakan Laura yang di bawa masuk oleh Noel....
"Ada apa ini Noel?"Tanya tuan Herlando.
"iya Noel,ada apa ini? Kenapa kamu membawa dia pulang?" sambung nyonya Alisia ikut bertanya.
Namun Noel tidak menghiraukan mereka,la lanjut hendak melangkah menuju kamar tamu yang sudah menjadi kamar Laura,dan tiba-tiba suara teriakan menghentikan langkah kaki nya....
"Noel! Kenapa kamu bawa dia kembali? Aku sedang hamil,dan aku lebih membutuhkan mu dari dia."Sentak Flora tak terima Laura kembali.
Perlahan Noel menurungkan Laura,lalu berbalik dan menatap Flora dengan tatapan dingin."Kau jangan lupa kalau Laura Adalah istri pertamaku Flora,camkan itu."Tegas Noel.
Flora mengepal kuat kedua tangan dengan mata berkaca-kaca,nyonya Alisia yang melihat itu,langsung menegur Noel dan membelah Flora....
"Noel cukup! Kau jangan membuat menantu ku sedih,aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi kepada menantu ku,dan kau urus saja istri mandul mu itu."Cibir nyonya Alisia menatap sinis Laura,dan membawa Flora pergi meningalkan meja makan.
"Lihat! Karna itulah aku malas pulang Noel,aku malas dihina setiap hari,aku sudah bosan!"Raung Laura meneriaki Noel,lalu berbalik dan masuk ke dalam kamar.
Kini hanya tinggal tuan Herlando dan Noel,terlihat Noel sedang memijit kepala nya sakit akibat berdebatan ibu dan kedua istrinya itu,tuan Herlando hanya tersenyum mengejek dan melangkah mendekati anak bungsu nya itu....
"Cepat kamu selesaikan masalah mu,karna papa tidak mau setiap kali pulang selalu menghadapi masalah."Tekan tuan Herlando menepuk pelang bahu Noel dan berjalan meningalkan nya.
Noel pun menghela nafas berat.lalu berjalan menaiki anak tanga menuju kamar miliknya dan Flora....
(tenga malam)
Laura yang kesusahan tidur karna belum makan apa-apa,membuka pintu kamar dan berjalan pelang menuju dapur.dan mulai memasak dan makan,setelah selesai,ia pun kembali ke kamar dan mengunci pintu kamar,dan saat ia hendak berbalik....
"Kya! Hhmmpppp."
"ssttsss...sayang ini kau."Bisik Revan membungkam mulut Laura.
Dengan keras Laura melepaskan tangan Revan dan melototinya."Kenapa kamu disini? Bagaimana kalau ada orang yang melihat mu?"Tanya Laura bertubi-tubi.
Revan tersenyum lalu membelai pipi Laura dengan lembut."Aku disini karna aku tidak mau,bajing*n itu datang dan tidur disini."Bisik Revan.
"Sekarang kamu keluar dari kamarku,cepat."Usir Laura dengan suara pelang.
Bukan nya keluar dari kamar,Revan malah mengunci pintu kamar dan membuang kunci pintu kamar ke sembarang arah sambil tersenyum menyeringai,melihat itu,Laura langsung melotot tak percaya....
"Apa yang kamu lakukan? Kau-"perkataan Laura terhenti saat bibir nya di tutup oleh Revan yang tiba-tiba mencium nya.
Sekuat tenaga Laura meronta,namun tenaga nya tak selaras dengan Revan,alhasil semua baju Laura dilucuti oleh Revan tampa melepaskan tautan bibir,lalu Revan membawa Laura menuju kasur dan membaringkan nya disana....
"Aku selalu merindukan mu sayang."Ucap Revan menatap sendu tubuh polos Laura sambil melepaskan kain di tubuh nya satu persatu sampai polos.
Laura menatap Revan dengan mata Berkaca-kaca."Kamu bilang akan kita sedang bertarung,tapi semua itu hanya kebohongan."Tutur Laura.
"iya sayang aku memang mengatakan itu,tapi aku tidak mengatakan kalau tidak melakukan ini saat pertarungan berlangsun."Jawab Revan sambil tersenyum nakal.
Dengan cepat Revan kembali menindih tubuh kecil Laura,dan mulai melakukan pemanasan,serasa sudah cukup.benda tumpul itu pun diluncurkan dengan bebas masuk ke dalam goa milik Laura membuat wanita itu sekuat tenaga menahan suara desahan,dan malam panas pun terjadi berulang kali sampai Laura tertidur pulas,dan Revan kembali ke kamar miliknya tampa sepengetahuan orang-orang....