NovelToon NovelToon
IDIOT BUT LUCKY

IDIOT BUT LUCKY

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Hamil di luar nikah / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Mata Batin / Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: diahps94

Tiga sejoli menghabiskan usia bersama, berguru mencari kekebalan tubuh, menjelajahi kuburan kala petang demi tercapainya angan. Sial datang pada malam ketujuh, malam puncak pencarian kesakitan. Diperdengarkan segala bentuk suara makhluk tak kasat mata, mereka tak gentar. Seonggok bayi merah berlumuran darah membuat lutut gemetar nyaris pingsan. Bayi yang merubah alur hidup ketiganya.

Mari ikuti kisah mereka 👻👻

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon diahps94, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Mimpi Djiwa

Hujan lebat di dampingi gemuruh angin, petir menyambar saling berkejaran. Seroang wanita berlarian di tengah hutan. Menerobos hujan dan gulita, demi mempertahankan diri dari kejaran maut. Tersandung, hingga akhirnya dia jatuh. Perutnya berdenyut nyeri, dia bersandar ke sebuah pohon dengan menyeret tubuhnya perlahan. Menitikkan air mata, mengelus buah hatinya yang masih dalam buaian hangatnya. Isaknya terhenti, lolongan anjing mendekat, dia harus cepat meloloskan diri.

Vila megah di tengah hutan menghadap danau, jauh dari pemukiman warga, hanya ada beberapa vila lainnya namun kosong sedang tak di huni. Sulit bagi wanita untuk mendapatkan pertolongan. Memanjat doa, dalam semua langkah, memohon ampun atas segala dosa. Menawarkan nyawanya tapi memohon dengan tulus agar anaknya lahir selamat. Gila di dengar, ia tetap berharap Allah mengabulkannya. Zalina Rumi wanita itu, wanita hamil yang di teror oleh istri pertama karena menjadi duri dalam pernikahan.

Dewasa di ketahui, jikalau kau merebut suami orang kau bukan lagi gundik melainkan pelakor. Zalina dinikahi pengusaha kaya raya, namanya tersohor banyak orang kenal karena motivasi yang di berikan lewat media siaran. Motivator dalam bidang inventasi cemerlang di masa depan. Zalina gadis desa, televisi dan kabar media tak tersentuh olehnya. Hanya paras cantik yang bisa menjadikannya di cintai begitu brutal hingga menikah tanpa tahu asal usul si pria. Paras cantik yang menjadi malapetaka hidupnya.

"Dimana wanita sial itu, arghhhhhhh!!!!! Kau cari sebelah sana, kau ke arah barat, temukan sekarang juga, kalian harus membunuhnya sebelum suami ku datang, cepat temukan atau nyawa kalian taruhannya!" Wanita berusia 30 tahunan berteriak murka, dia ikut mengejar Zalina di bawah payung hitam.

Nafas Zalina tercekat, mengapa usaha kaburnya seolah sia-sia, mengapa sudah kabur lebih dulu masih terkejar. Tubuhnya mengigil, dia mengigit bibir agar tak bersuara. Naas anjing pelacak itu, menggonggong tepat di depan dirinya. "Ya Allah, jangan ku mohon, aku berlindung padamu meski aku seorang pendosa, tolong lah aku yang menguasai hidup dan matiku."

"Disini kau rupanya, wanita jalaaang!" Musdalifah puas dengan kinerja anjing kesayangannya.

Berlutut, Zalindra bersimpuh di kaki Musdalifah. "Aku mohon Bu, aku lepaskan suami ibu, aku tak tahu kalau beliau sudah menikah, aku mohon tolong ampuni aku Bu, apapun yang ibu mau akan ku turuti."

Musdalifah menjambak rambut Zalina, sampai kepalanya tertarik menghadap atas. "Heh wanita sundel, yang ku mau ya jelas nyawa mu, jangan memelas di hadapan ku, kau wanita murah!"

Zalina mengais sejadinya, memegangi kaki Musdalifah. "Aku mohon bu, aku punya anak yang bahkan belum sempat melihat dunia, tolong ampuni aku Bu."

"Cuihhh, semua wanita hanya meminta belas kasih saat sudah ketahuan boroknya, kemana kau saat menjajakan selangkangaan mu pada suami ku, apa kau ingat dosa, apa kau tahu betapa sakitnya diriku saat di khianati, apa kau merasakan hancurnya keluarga ku, aku dan anak-anak ku menderita karena wanita seperti mu!" Musdalifah menendang Zalina sampai wanita itu kembali bersandar di pohon.

"Akhh." Pekik Zalina, dirinya mengalami pendarahan, perutnya semakin mulas.

Ya Allah kau maha adil, jika benar akhir hayat ku seperti ini dalam takdir, maka izinkanlah aku datang dengan keadaan berlapang dada. Izinkanlah aku melahirkan anak ku, dia masih suci ya Allah. Hamba berserah diri pada engkau dzat yang menggenggam diriku. Zalina berdoa dalam tangis, dia tak bersuara, hanya merintih kesakitan, dia tak lagi minta di ampuni, dia menyerahkan semuanya pada tuhan. Dia bukan seorang pezina, dia bukan pelakor, dia hanya korban keserakahan laki-laki.

Musdalifah gemetar, dia segera memanggil orang suruhannya untuk mengakhiri nyawa Zalina. Jika di tunda lebih lama, dia takut rasa iba datang lantas ia berbelas kasih pada Zalina. "Seret mayatnya, kuburkan di pedesaan sekitar, suap aparat desa, dan jangan sampai meninggalkan jejak sedikitpun. Apalagi suamiku sampai tahu, aku terima beres aku akan kembali ke rumah."

Mobil yang di tumpangi Mahendra berpapasan dengan mobil yang di bawa istrinya. Musdalifah keluar areal vila dengan perasaan campur aduk, dia tak melihat suaminya datang. Mahendra tak melihat jelas karena kaca mobil buram, kondisi jalanan curam sebab hujan teramat deras. Mahendra melirik bunga yang ia beli di penghujung jalan, senyum tak lepas dari bibirnya, tak sabar melihat reaksi sang istri. Mahendra meraba baju bayi yang ia beli dari luar kota, perjalanan dinas begitu melelahkan tapi lelahnya hilang saat sudah dekat dengan si buah hati.

Pohon Cemara tak memberi celah sinar lampu yang terpasang di sepanjang jalan menuju vila. Mahendra memilih menggosokkan kedua tangan menghasilkan kehangatan sesaat. Dia kedinginan, tubuhnya menggigil dan merasa cemas berlebihan. Sudah berulang kali memarahi supirnya, mengumpat karena merasa si supir tak becus berkendara hingga lama sekali untuk sampai ke vila.

Lantunan musik klasik terdengar dari dalam vila, Mahendra mengelus dada, kecemasannya tak bermakna. Rupanya istrinya sedang mendengarkan musik untuk putra yang di kandungnya. Mahendra bergegas masuk, berulang kali menekan bel namun Zalina tak kunjung membukakan. Memerintahkan supirnya mencari kunci cadangan, setelah di terima sibuk memasukkan anak kunci. Bengong saat pintunya terbuka begitu saja saat angin kencang meniupnya.

Sadar ada yang tidak beres Mahendra berlari ke lantai dua. Dia terus berlari tanpa memperdulikan kakinya yang menginjak serpihan kaca di anak tangga terakhir. Kaca itu mengoyak kakinya cukup dalam, darah tercecer seiring langkahnya. Berkeliling dengan teriak kencang menyuarakan nama Zalina, tak ada sahutan. Semua ruang sudah di kelilingi, dan ada jejak keberadaan Zalina. Hanya serpihan kaca di bawah tangga jejak satu-satunya yang ia lihat.

"Ucup tolong bersihkan serpihan kaca ini, untuk kaca yang ada darahnya ini bisakah kau tanya ke Riswan untuk di selidiki, pastikan siapa pemilik darah itu." Perintah Mahendra.

"Baik pak besok saya akan kirimkan ke pak Riswan." Ucup berujar patuh.

"Apa kau gila? Aku meminta mu sekarang, cepat pergi aku butuh kepastian sekarang juga!" Teriak Mahendra kalap.

Ucup mengerti tuannya tak bisa di bantah. "Baik pak, tapi bapak sendirian disini."

"Pergi Ucup, ku mohon pergilah aku tak butuh siapapun aku butuh istri ku, jadi bisakah kau tak banyak tanya dan melakukan yang ku minta?"

Ucup tak pernah melihat kekacauan separah ini dari tuannya. Puluhan tahun mengabdi, dia bahkan sering mendapati Mahendra ketahuan selingkuh, selingkuhannya di bunuh, dan di celakai oleh istri pertama dia masihlah santai. Setahu Ucup dari banyaknya gadis selingkuhan Mahendra hanya Zalina yang di nikahi secara sah, baik secara agama maupun secara negara. Ucup tak bisa meninggalkan tuannya sendirian, tapi tugas tetaplah tugas, tanpa permintaan tuannya dia memanggil bala bantuan teman kerja untuk datang ke vila. Secepatnya ia pergi pun tak akan sampai malam ini, Riswan orang kepercayaan tuannya berada jauh di luar kota.

Mahendra menelusuri halaman vila, keluar dari rasa nyaman di guyur hujan deras. Hujan merabunkan matanya, dia tak bisa melihat dengan jelas. Mencari ke segala penjuru, menemukan secarik baju Zalina yang koyak. Mahendra mengambil baju itu, mencium aromanya yang tak lagi ada, terbilas hujan malam. Tetap nekat, masuk ke dalam hutan di belakang vila, dan mendapati jejak kaki banyak orang disana, dia bahkan melihat jejak anjing meski samar.

"Tidakk, ku mohon tidak, TIDAKKKKKKKK!"

"Tidak mungkin ini darah istri ku, tidak mungkin bukan, tidak...tidak...tidakkkkkkk!!!!!!"

Mahendra menyentuh tetesan darah segar yang bersatu dengan daun kering di bawah pohon besar. Darah cukup banyak, dan saat diikuti darah itu berceceran memberi petunjuk. Mahendra tahu siapa dalang hilangnya Zalina. Merogoh saku menarik ponselnya, menelpon Musdalifah. Telponnya diabaikan, hingga dia menelpon orang rumah tak juga di angkat. Frustasi tak ada yang menerima panggilannya, dia menelpon supir yang selalu di bawa Musdalifah.

"Ha...halo pak, ada apa ya?" Cicit supir itu gugup.

"Kau dimana Udin?" Mahendra mengendalikan diri, dia harus bisa dapat informasi dari orang kepercayaan, Udin ada di pihaknya selama ini.

"Saya ada di rumah pak, hari ini saya cuti ada apa pak?" Udin berdusta untuk pertama kalinya.

"Ibu dimana?" Mahendra enggan menyebut nama Musdalifah.

"Kalau tidak salah dengan non Alea pergi ke London, makanya saya cuti pak, katanya udah izin sama bapak." Lancar sekali mulut Udin.

Tut

Sambungan terputus, Udin seolah baru bisa bernafas kembali. "Sudah Bu."

Musdalifah mencium Udin mesra, tangannya tak mau diam meraba kesana kemari. "Kau memang kesayangan ku."

Bersambung

1
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
aduhhhh djiwaaaaaa tolonginnnn
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
yaa alloh,,, knp jd kerasukan lagiiii...
mkny pakkkk dekatkan diri sama yg maha kuasa....
jd kasiannn sm C musdal🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
djiwa dipercaya 👍👍👍👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
gelang ny sayang ma djiwa
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
ya salammmm galauuuuu😂😂😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
ngareppp yaaa🤭🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
😱😱😱
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
waduh 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Memang kesurupan 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Setuju 🤫
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
klo tinggal di desa,,, bareng2...
koplak nyaa nularrr nnti😂😂😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
wajarrrrr
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
😂😂😂😂😂
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
diaa inget Zalina🤧
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
😂😂😂😂
lbh kyakkk yaaa,,,
bpk nyaa djiwa sultannn
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Itu ujian untukmu Djiwa, semoga kamu bisa menjaga amanah kiai 😁
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Ternyata Djiwa msh keturunan kiai 👍😍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Alhamdulillah ternyata gelangnya bisa melindungi Djiwa lg 😉
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Wow apa gelangnya hidup lg 😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!