NovelToon NovelToon
Dong Fangxuan

Dong Fangxuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Iblis / Epik Petualangan / Pusaka Ajaib / Tumbal
Popularitas:60.9k
Nilai: 4.6
Nama Author: lienmachan

Walaupun identitasnya adalah seorang Tuan Muda dari keluarga Dong yang terkenal di dunia kultivator, tapi Fangxuan menjalani kehidupan yang begitu sulit karena tidak memiliki jiwa martial seperti murid sekte yang lainnya.

Hidupnya terlunta-lunta seperti pengemis jalanan. Fangxuan juga sering dihina, diremehkan, bahkan dianggap sampah oleh keluarganya sendiri.

Mereka malu memiliki penerus yang tidak mempunyai bakat apapun. Padahal, keluarganya adalah keluarga terhebat nomor satu di kota Donghae.

Karena malu terhadap gunjingan orang, tetua sekte Tombak Api mengutus seorang guru untuk melenyapkan nyawa Fangxuan dengan cara membuangnya ke lembah Kematian Jianmeng.

Namun, nasib baik masih berpihak padanya. Fangxuan diselamatkan oleh seorang Petapa tua. Bukan hanya itu, Petapa tua tersebut juga mengangkatnya sebagai murid satu-satunya dan mewariskan seluruh ilmu kanuragan yang dimilikinya.

"Aku akan membalas mereka semua yang selama ini menindas ku. Tunggulah ajal kalian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lienmachan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 9

Bab 9~Dimulainya Kompetisi

Seorang gadis muda turun dari kudanya, kemudian melangkahkan kaki memasuki penginapan. Di tangannya ada sebilah pedang dengan sarung yang antik serta cantik.

Semua pasang mata menatap kagum ke arah gadis tersebut, bahkan beberapa pria sampai meneteskan liur melihat paras cantik gadis tersebut.

Namun, tak ada ekspresi dari wajah cantik itu. Gadis tersebut terkesan cuek dan dingin menanggapi godaan para lelaki tak tahu diri yang berusaha menggodanya di sana.

Kakinya terus melangkah menaiki anak tangga menuju sebuah kamar. Tangannya bergerak mengetuk pintu sedikit keras.

Tok ... tok ...tok

"Buka pintunya! Aku tahu, kau ada di dalam!" teriak gadis tersebut.

Fangxuan mengerutkan kening bingung sebelum melangkah membukakan pintu. Pemuda itu semakin bingung mendapati seorang gadis berdiri di depan kamarnya dengan wajah galak.

"Di mana dia?!" Gadis tersebut mendorong tubuh Fangxuan segera setelah pintu terbuka. Kakinya hendak melangkah namun tangan Fangxuan bergerak menghentikannya.

"Tidak sopan bagi seorang gadis masuk ke dalam kamar seorang pemuda!" Nada bicara Fangxuan penuh penekanan.

Gadis tersebut berdecih setelah menghempas tangan Fangxuan keras. "Hemh, yang tidak sopan itu adalah kau. Seenaknya saja memegang tanganku! Cari mati, heh?!" Tatapan tajamnya seolah ingin membunuh Fangxuan saat itu juga.

Namun, Fangxuan hanya menyeringai nampak mengejek menanggapi perkataan gadis tersebut.

"Kita tidak saling mengenal, maka sebaiknya kau pergi saja!"

"Tapi itu, aku ... dia__"

"Haish, sudahlah! Jika tidak tidak ada apa-apa lagi, sebaiknya kau pergi karena aku ingin istirahat." usir Fangxuan sembari mendorong tubuh gadis tersebut agar ke luar kamarnya.

"Eh, tunggu. Siapa yang menyuruhmu mengusirku?!"

Fangxuan tetap mendorong gadis tersebut ke luar kamarnya.

Seminggu telah berlalu, hari yang dinantikan akhirnya tiba. Tepat hari ini, di alun-alun kota diadakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Walikota Zhengwu, tuan Bao Lu.

Kompetisi ini bertujuan untuk mencari kesatria hebat yang akan dijadikan prajurit khusus, kemudian ditugaskan menuju perbatasan negara sesuai instruksi Kaisar Hong Ju untuk mengikuti perang kali ini.

Dengan diiming-imingi hadiah besar, para kesatria yang mengikuti kompetisi pasti banyak dari biasanya. Bagaimana pun, hadiah yang dijanjikan bisa menarik minat mereka walau hanya mendengar namanya saja. Sebuah benda pusaka langka yang bernama Batu Keabadian, ditambah lima puluh batu spirit, itu bukan jumlah yang sedikit.

Satu batu spirit setara dengan sepuluh ribu koin perak. Jika lima puluh batu spirit? Hemh, kalian bisa bayangkan bukan jumlah uang yang akan didapatkan dari kompetisi ini, mereka akan mendadak kaya.

Sesuai yang dipikirkan Fangxuan sebelumnya, bahwa tempat ini pasti sudah dipenuhi orang-orang kuat yang akan mengikuti kompetisi. Kompetisi ini bisa disebut ajang pencarian bakat atau adu kekuatan para kesatria. Bukan hanya penduduk kota Zhengwu saja, melainkan penduduk kota sekitar pun ikut dalam kompetisi tersebut.

Banyaknya penduduk yang mengikuti kompetisi, mengharuskan para tetua membentuk Tim yang sudah dipilih acak sebelumnya. Satu Tim terdiri dari lima orang, termasuk pria dan wanita. Dengan cara ini, mereka bisa memperkecil jumlah kesatria yang mengikuti kompetisi tersebut. Jika diseleksi atau diuji satu persatu, maka membutuhkan waktu yang sangat lama. Maka dari itu, para tetua pun berpikir untuk mempersingkat waktu dengan cara menyingkirkan lewat per kelompok.

Yang terkuat yang akan bertahan. Namun, bukan hanya kekuatan saja yang dibutuhkan dalam sebuah Tim, melainkan kerja sama antar anggota.

Pria, wanita, tua, muda, miskin, kaya, semua kalangan bisa mengikuti kompetisi tersebut dengan catatan memiliki ilmu bela diri yang cukup. Semua orang bebas mengikuti kompetisi ini asalkan dirinya siap untuk menanggung konsekuensinya.

Apapun bisa terjadi di dalam kompetisi ini. Maka dari itu, mereka harus bersiap menanggung resiko yang kemungkinan akan terjadi kepadanya. Seperti terluka ringan ataupun terluka berat, dan yang paling terburuk yaitu, kematian.

Benar, kematian. Karena, di dalam kompetisi ini mereka harus berusaha mengalahkan musuh untuk bisa bertahan dan maju ke tahap selanjutnya agar terpilih menjadi prajurit khusus.

Setelah dilakukan pemilihan acak, satu persatu nama yang disebutkan berbaris sesuai tim masing-masing termasuk gadis yang waktu itu menerobos masuk kamar Fangxuan.

Sedangkan Fangxuan sendiri hanya melihat-lihat saja tanpa mendaftarkan namanya untuk ikut kompetisi. Ia terlalu malas untuk itu.

Namun, tiba-tiba saja salah satu tetua menunjuk Fangxuan agar masuk ke barisan ketika melihatnya di antara kerumunan warga.

"Hah? Aku?!" Fangxuan menunjuk dada menggunakan jarinya. Ia celingukan tak percaya jika tetua itu menunjuk dirinya untuk ikut serta.

"Ya, tentu saja kau, anak muda. Bukankah kau berada di sini untuk ikut kompetisi?!" Tetua tersebut berjalan menghampiri.

"Tapi, aku tidak mendaftarkan namaku."

"Tidak apa-apa, biar aku yang mewakili untuk menulis namamu di lencana ini." Tetua tersebut mengeluarkan sebuah lencana yang sama bagi peserta kompetisi dan menuliskan nama Fangxuan.

Suasana menjadi ricuh seketika karena tetua Fu menunjuk seorang pemuda asing yang bahkan tak mendaftar.

"Apa kalian menolak keikutsertaannya?!"

Semua orang bungkam atas pertanyaan tetua Fu yang terkenal kejam dan tak pernah ingin dibantah.

Para tetua lain dan pejabat kota saling memandang, kemudian mengangguk setelah berunding. Tapi, peserta yang berada satu tim dengan Fangxuan masih menolak dan tak mau bergabung dengannya.

Mereka menganggap Fangxuan tidak memiliki kualifikasi sebagai pendekar dari segi penampilan juga kekuatan dan bisa saja akan menjadi beban dalam tim.

Fangxuan memiliki ilmu menekan kekuatan jiwa martial yang diajarkan gurunya, kakek Yaoshan, agar pemuda itu tak mendapat intimidasi orang-orang kuat yang akan membahayakan nyawanya.

Tiba-tiba saja gadis yang menerobos kamar Fangxuan berdiri di sampingnya diikuti seorang pemuda seumuran dengannya. Mereka menyatakan akan bergabung bersama tim Fangxuan.

"Aku tak percaya, Nona Muda Chan memilih bergabung dengan si pecundang itu." cibir salah satu.

"Waah, sepertinya mereka memilih untuk kalah di tahap pertama!"

"Benar. Aku yakin, kedua orang itu pasti menyesal setelahnya."

"Kumpulan orang bodoh,"

Celotehan mereka terdengar jelas di telinga ketiganya. Namun, mereka memilih diam tak membalas ejekan semua peserta kompetisi itu. Bukan hanya para peserta, bahkan para penduduk yang menonton pun ikut mengejeknya. Tapi, ketiganya hanya tersenyum menanggapinya.

Setelah walikota mengumumkan untuk memulai kompetisi, para peserta bersiap memasuki ruang dimensi yang akan segera dibuka ketika hitungan terakhir.

Satu ... Dua ... Tiga ...

Wuuuusssshhhhh

Satu persatu tim memasuki ruang dimensi yang mulai dibuka oleh tetua sekte Tengkorak Iblis. Mereka melesat cepat seperti kilat, berhembus seperti angin.

Portal ruang dimensi tertutup kembali ketika semua peserta sudah masuk ke dalam. Namun, tak lama kemudian jeritan peserta lain terdengar melengking dari kejauhan.

"AAAAAARRRRRGGGGGHHHHHH!"

Semua peserta terkejut mendengar jeritan tersebut sehingga mereka diam saling memandang.

"Apa yang terjadi?!"

...Bersambung ......

1
Derajat
Raja Iblis takut sama Srigala Putih... ini Iblis Jadi jadian
Jimmy Avolution
terus
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
Terus
Derajat
Mantap.... cincang tubuhnya buat makanan Babi
Lien Chan: wew ah, sadis amat ya😀
total 1 replies
Laskar Pelangi
makin seru kayak nonton film pendekar.lanjut kakak💪💪
Fatimatuzzahra Fatimah
masih nyimak boss 😃
Lien Chan: asyiaaapp bosqu😁
total 1 replies
Derajat
Matilah.... Bakar Semua Siliman
zendra: betul biar musnah sekalian
total 1 replies
Derajat
Bakar saja buat santapan Bai Lang
Lien Chan: sedang disiapkan bumbunya😂
total 1 replies
ⱮαLєƒι¢єηт
Tetep konsisten, Machan.
Jangan biarkan aura negatif mengerubungi dua jempol yang sedang mengetik.
baik-baik, ya, otak.
eneng bawain sajen, segelas eskopi /Bomb//Determined/
Lien Chan: mending dikerubungi oppa sun jae ma pangeran k-3 ya, biar otak makin fresh😅

makasih sajennya😍😘
total 1 replies
Arif Arifin
seperti ya lumayan menarik lanjutkan semangate thor
Derajat
Apa yang mereka temukan dihutan larangan nantinya
Lien Chan: kira" apa ya, kak🤔🤔😁
total 1 replies
Uswatun Hasanah
hadir
Lien Chan: makasih udah mampir baca, kakak🥰
total 1 replies
alexander
bagus ceritanya
Lien Chan: makasih kakak🤗🥰
total 1 replies
Setyadi Heru
Thor ayo bikin MC nya biar hebat biar sangar kayak MC MC lainnya
Lien Chan: ditunggu aja chapter" selanjutnya ya kakak🤗😁
total 1 replies
Derajat
Srigala dan Naga sok jual mahal
Lien Chan: hooh, emang dasar
total 1 replies
Derajat
Yang paling reader suka jika Mcnya tdk lemah menghadapi rayuan /Kecantikan Wanita itu Baru Novel Jooooosst
Lien Chan: ditunggu aja chapter selanjutnya ya, kakak. alurnya udah diatur, biar othor gak oleng nulisnya😁🙏
total 1 replies
Van Jave
mc bodoh, lemah
Lien Chan: ditunggu aja chapter selanjutnya ya, kakak. alurnya udah diatur, nanti othor oleng nulisnya😁🙏
total 1 replies
Derajat
Salah sendiri siapa suruh mau di ikuti perempuan.... gak seru Tor, jujur sebabnya sdh males baca krn Mcnya mau saja dikuti cewek
Jaka tingkir: lanjut biar gk penasaran🤣
Lien Chan: perjalanan masih panjang, kakak. cewek adalah salah satu rintangan menuju tahap tertinggi😅
total 2 replies
Derajat
Mcnya jangan dibiarkan lemah hanya krn Rengekan Seorang gadis.... tidak seru Tor
Jaka tingkir: setuju☝️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!