NovelToon NovelToon
Dewa Petir Kehancuran

Dewa Petir Kehancuran

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:265.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Jago

Di sebuah keluarga kultivator hidup anak bernama Lei Nan, meskipun dirinya dulu di agung-agungkan sebagai seorang jenius, namun terjadi kecelakaan yang membuat lenganya lumpuh, karena hal itu dirinya menjadi bahan cemohan di keluarganya, tapi hal itu berubah ketika dirinya tidak sengaja tersambar petir yang langsung mengubah hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan Terakhir

Deg*

Seluruh arena terdiam, dan di bangku VIP, semua orang juga ikut terdiam. Mereka tahu betapa sulitnya memasuki ranah Pembentukan Akar Suci. Namun, anak yang bahkan baru berusia 17 tahun ini sudah memasuki ranah itu. Meski begitu, perwakilan Sekte Sembilan Guntur hanya diam.

"Huf..., Lei Nan, mungkin aku harus lebih serius sekarang," ucap Feng Tian, suaranya menggelegar.

Lei Nan tidak bodoh. Dia menyadari kekuatan Feng Tian yang sudah memasuki ranah Pembentukan Akar Suci. Jika dibandingkan dirinya yang masih berada di ranah Penyerapan Energi tahap 8, perbandingannya seperti bukit dan gunung. Namun, Lei Nan tidak menunjukkan ketakutan di matanya. Ia terdiam beberapa saat sebelum mulai berbicara.

"Tuan muda Feng Tian, sepertinya aku juga akan mulai serius. Armor Petir," ucap Lei Nan perlahan.

Tiba-tiba, muncul sebuah armor petir yang menyelimuti tubuh Lei Nan, dan bisa dirasakan kekuatan Lei Nan yang terus naik hingga menyamai kekuatan di Ranah Pembentukan Akar Suci. Seluruh arena terdiam, tak percaya dengan apa yang mereka rasakan. Bahkan perwakilan Sekte Sembilan Guntur tidak bisa menyembunyikan wajah terkejut mereka.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana mungkin dirinya tiba-tiba bisa naik ke ranah Pembentukan Akar Suci?" ucap kepala keluarga Shu, Shu Peng, dengan nada tidak percaya.

Lei Nan berdiri tegap, tubuhnya diselimuti oleh kilatan-kilatan listrik yang bergerak liar di permukaan armor petirnya. Matanya bersinar dengan keteguhan dan keyakinan yang tidak tergoyahkan. Ia menghadap Feng Tian, yang kini menunjukkan ekspresi lebih serius.

"Armor Petir ini adalah teknik rahasiaku," ucap Lei Nan dengan suara mantap. "Dengan ini, aku bisa meminjam kekuatan ranah Pembentukan Akar Suci untuk waktu yang terbatas."

Ucap Feng Tian yang mencoba berbohong dan tidak semua ucapan Lei Nan kebohongan karena kekuatan ini memang memiliki batas.

Meskipun dirinya bisa naik tiga tingkat saat mengeluarkan armor petir namun dirinya hanya berada di tahap pertama ranah Pembentukan Akar Suci.

Feng Tian tersenyum tipis. "Menarik. Kau benar-benar mengesankan, Lei Nan," katanya sambil mengangkat pedangnya yang berkilauan. "Mari kita lihat seberapa kuat armor petirmu itu."

Pertarungan pun dimulai kembali. Lei Nan melesat maju dengan kecepatan yang mengagumkan, tinjunya dipenuhi energi listrik yang berderak. Feng Tian mengayunkan pedangnya, menciptakan gelombang energi yang memotong udara dengan kecepatan luar biasa. Kedua kekuatan itu bertabrakan, menciptakan ledakan yang memekakkan telinga dan menggetarkan arena.

Dentuman keras terdengar setiap kali serangan mereka bertemu. Lei Nan, dengan armor petirnya, mampu menandingi kekuatan Feng Tian yang berada di ranah Pembentukan Akar Suci. Penonton terpaku, mata mereka mengikuti setiap gerakan dengan penuh konsentrasi. Mereka tahu bahwa mereka sedang menyaksikan pertarungan yang luar biasa, sesuatu yang jarang terlihat bahkan dalam turnamen sebesar ini.

Lei Nan terus menekan, mencoba mencari celah dalam pertahanan Feng Tian. Namun, Feng Tian tetap tenang dan terfokus. Gerakan pedangnya halus namun mematikan, selalu berada di tempat yang tepat untuk menghalau serangan Lei Nan. Meskipun begitu, Lei Nan tidak menyerah. Dengan tekad yang kuat, ia terus menekan, menggunakan kelincahan dan kecerdasannya untuk mencari momen yang tepat.

Penonton terdiam dalam ketegangan, mengikuti setiap gerakan dengan penuh perhatian. Mereka tahu bahwa momen penentuan akan segera tiba. Kedua pendekar itu, meski lelah, tetap berdiri teguh, menunjukkan kekuatan dan keahlian yang luar biasa.

Boom!

Tabrakan serangan mereka barusan membuat mereka mundur beberapa langkah. Lei Nan mengangkat tangannya ke atas, dan dengan suara mantap ia berseru.

"Tombak Petir."ucap Lei Nan.

Dari kekosongan, perlahan tercipta sebuah tombak terbuat dari petir di genggaman Lei Nan. Ia sudah memutuskan akan mengakhiri pertarungan ini karena bisa merasakan qi-nya yang terkuras banyak hanya untuk mempertahankan armor petirnya.

"Tuan muda Feng Tian, aku akan mengakhiri pertarungan kali ini. Aku ingin kamu bersiap," ucap Lei Nan yang sudah siap dengan kuda-kudanya.

Feng Tian yang mendengarnya hanya tersenyum, dan tiba-tiba aura Feng Tian semakin kuat. Perlahan, qi melapisi pedangnya, membuatnya bersinar dengan intensitas yang mengagumkan. Seluruh penonton terdiam, mereka tahu jika qi bisa dimasukkan pada senjata penggunanya, dan itu sangatlah sulit. Namun, Feng Tian ini bahkan sudah bisa melakukannya di usianya yang baru 17 tahun.

Lei Nan dan Feng Tian saling menatap, mata mereka penuh dengan tekad dan konsentrasi. Di arena yang kini terasa lebih sunyi dari sebelumnya, kedua pendekar itu bersiap untuk mengeluarkan jurus pamungkas mereka.

Lei Nan mengayunkan tombak petirnya, menciptakan gelombang listrik yang menggetarkan udara di sekitarnya. Sementara itu, Feng Tian mengangkat pedangnya yang dilapisi qi, memancarkan cahaya yang hampir menyilaukan.

"Kau siap, Feng Tian?" tanya Lei Nan, suaranya penuh dengan kekuatan.

"Tentu saja," jawab Feng Tian dengan tenang, "Tunjukkan semua yang kau miliki."

Lei Nan melesat maju dengan kecepatan kilat, tombak petirnya menembus udara dengan kekuatan dahsyat. Feng Tian tidak tinggal diam. Ia mengayunkan pedangnya dengan kekuatan penuh, menciptakan gelombang qi yang bergerak cepat menuju Lei Nan.

Boom!

Ledakan besar terjadi saat tombak petir dan pedang qi bertabrakan di tengah arena. Getaran hebat terasa hingga ke bangku penonton, dan kilatan cahaya menyilaukan membuat beberapa penonton menutup mata mereka. Suara gemuruh bergema di seluruh arena, menciptakan suasana yang begitu mendebarkan.

Kedua pendekar itu tetap berdiri teguh di tengah ledakan tersebut, namun terlihat jelas bahwa mereka telah mengeluarkan seluruh kekuatan mereka. Lei Nan, dengan armor petir yang mulai memudar, berdiri dengan napas terengah-engah. Di sisi lain, Feng Tian juga tampak lelah, namun matanya masih memancarkan keteguhan.

Pertarungan terus berlanjut dengan intensitas yang semakin tinggi. Lei Nan dan Feng Tian bertukar serangan dengan kecepatan yang mengagumkan, membuat penonton semakin terpaku pada pertarungan ini. Setiap serangan menghasilkan ledakan dan percikan yang menambah ketegangan di arena.

Lei Nan tahu bahwa ia harus segera mengakhiri pertarungan ini. Dengan kekuatan terakhirnya, ia melesat maju, mengarahkan tombak petirnya langsung ke jantung Feng Tian. Feng Tian, yang menyadari bahaya tersebut, mencoba menangkis serangan itu dengan pedangnya yang dilapisi qi.

Boom!

Ledakan besar kembali terjadi, namun kali ini lebih dahsyat dari sebelumnya. Lei Nan dan Feng Tian terlempar beberapa meter ke belakang, tubuh mereka terguncang hebat. Penonton terdiam, menunggu dengan cemas siapa yang akan berdiri kembali.

Dalam keheningan yang menegangkan, Lei Nan perlahan bangkit, meskipun tubuhnya penuh luka dan armor petirnya hampir menghilang sepenuhnya. Di sisi lain, Feng Tian juga berusaha bangkit, namun terlihat lebih terluka dan lelah.

Suasana hening, seluruh orang menahan nafasnya tak percaya dengan apa yang barusan mereka lihat mereka yang awalnya pesimis Lei Nan bisa menang karena terpaut ranahnya namun.

Pembawa acara segera maju dan mengumumkan hasilnya, "Pemenangnya adalah Tuan muda Lei Nan!"

Setelah keheningan itu segera penonton meledak dengan sorakan gemuruh, mengakui kemenangan Lei Nan yang telah berjuang dengan keras. Lei Nan berdiri dengan bangga, meskipun tubuhnya penuh luka, ia telah membuktikan bahwa tekad dan keberanian bisa mengatasi segala rintangan. Feng Tian, meskipun kalah, tersenyum dengan penuh penghargaan kepada Lei Nan.

1
Asiyah Asiyah
hub mc dg ayahnya krg dkt..ini sdh bbrp episode tp tdk prnh ada pembicaraan diantara ayah anak
Asiyah Asiyah
klo reinkarnasi hrsnya mc sdh menguasai teknik2 n jurus brtarung ,pengalaman yg matang
Asiyah Asiyah
beh aneh sj pelayan tdk ada gunanya dijak mc , cm akan ikt campur ursn sj..
Asiyah Asiyah
hmmm hrs nya meningkatkan kekuatan dl dirumah ,jgn kluyuran tdk guna yg akhirnya cm dpt mslh
Asiyah Asiyah
hah sdh sakti msh bs nabrak org spt org awam sj
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Peri Harianto
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/lanjutkanthorrlanjutkanthorrlanjutkanthorrlanjutkanthorrlanjutkan

/Drool//Drool/
Derajat
Apakah Ada hub dg Aliran hitam yg mulai bergerak
bogel
teyuuuz
bogel
lanjuuuut
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
Derajat
Bocah Nakal... bagaimana tidak Hanton berpakaian seperti Biksu tapi suka Mabuk kepayang
bogel
gasss
bogel
tooop
algore
joz
algore
jos
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Iyeeeees
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!