Bagaimana rasanya jatuh cinta?
Pastinya indah bukan? Namun bagimana jika jatuh cintanya kepada istri orang? Sakit banget pastinya ya?
Mau pergi terlanjur cinta, tidak pergi tak bisa memiliki.
Itulah yang dirasakan oleh seorang pria bernama Lukas Abraham yang berprofesi sebagai seorang Jaksa Penuntut Umun. Saat dirinya terlanjur menjatuhkan hatinya kepada wanita cantik dan pendiam bernama Nadhya Almira, yang merupakan kliennya sendiri.
Lukas baru menyadari jika cintanya harus bertepuk sebelah tangan sebab Nadhya adalah istri orang.
"Aku akan melupakanmu, Nadh... " Ucap Lukas.
Namun tiba-tiba dia mendengar jeritan suara seorang wanita dari arah luar rumahnya.
"Lukas.... tolongin aku.. " - Nadhya Almira
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERASA BERSALAH
Setelah mendapatkan bentakan dari Lukas, Nadhya lalu naik ke atas. Dia menangis di dalam kamarnya. Kemudian membuka lemari pakaian dan mengeluarkan sebuah kotak kecil dari balik pakaian-pakaian lamanya.
Nadhya membuka kotak tersebut. Dua buah gelang yang di rangkai dari buah tanaman Hanjeli pun dia keluarkan dari kotak itu. Gelang yang selalu Nadhya lihat setiap kali jika hatinya sedang bersedih.
Di genggamnya gelang itu. Lalu di dekapnya ke dadanya. Nadhya pun semakin terisak.
...----------------...
Lukas... tolong aku....
Teriak seorang perempuan usia tujuh tahunan, kepada seorang anak laki-laki usia sepuluh tahunan, di tengah jalan...
Anak gadis itu terus di bawa masuk ke dalam mobil secara paksa oleh seorang wanita dewasa dan seorang pria dewasa.
Si anak laki-laki berusaha mengejar anak perempuan tersebut.
Dan saat mereka sudah dekat, anak laki-laki itu memberikan dua buah gelang yang baru saja mereka buat berdua, kepada sang anak perempuan.
Namun sayang, setelah memberikan gelang itu kepada anak perempuan tersebut, anak laki-laki itu kemudian di dorong oleh pria dewasa tadi. Sehingga ia pun terjatuh.
Dia hanya bisa melihat kepada anak perempuan berambut panjang itu, yang sudah pergi meninggalkan dirinya. Dengan perasaan yang sedih.
Nadhya..... teriak anak laki-laki tersebut....
...----------------...
Nadhya menutup matanya. Dia pun kembali menangis tersedu. Sendiri tanpa ada yang tahu betapa menderitanya dirinya saat ini. Seolah, bentakan Lukas tadi lebih menyakitkan dari tamparan atau pun pukulan David selama ini.
Sementara di luar rumah Nadhya, Lukas sudah masuk ke dalam mobilnya. Namun ia belum juga beranjak dari tempatnya. Dia terus memandang lurus ke depan. Matanya mulai berkaca-kaca. Di pukulnya stir mobilnya yang belum menyala itu beberapa kali. Seperti ingin meluapkan kekesalannya.
Kenapa sih Nadh? - Lukas Abraham
Lukas begitu kecewa kepada Nadhya. Bagaimana tidak, dia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat David jera, namun Nadhya justru menghalangi usaha Lukas. Membuat sang Jaksa merasa seperi tidak di hargai oleh si istri orang tersebut.
Namun setelah berdiam diri beberapa saat, akhirnya Lukas menyalakan juga mobilnya dan mulai bergerak meninggalkan rumah Nadhya.
Sesampainya di gedung kejaksaan...
Lukas membuka pintu ruangannya dengan tiba-tiba, yang membuat semua staf yang satu ruangan dengan dirinya berhamburan kembali ke meja kerja mereka masing-masing.
Namun Lukas tidak bicara apa-apa, dia langsung masuk ke dalam ruangannya. Dia membuka jasnya dan merenggangkan dasinya. Kembali mengingat kata-kata Nadhya tadi. Saat wanita idamannya itu mengatakan jika masalahnya bukanlah urusan Lukas. Seperti tombak tajam yang menusuk dan menembus jantung Lukas.
Tega sekali Nadhya berkata begitu? Apa dia tidak melihat ketulusan yang Lukas berikan? Kenapa dia seolah menutup mata dan telinga dari sekedar menghargai usaha sang Jaksa. Oke, jika Nadhya memang tidak mau David di penjara, setidaknya Nadhya jangan mengeluarkan kalimat seperti itu tadi. Itu sama dengan seperti Lukas tak berarti apa-apa baginya.
Lukas menundukkan kepalanya di meja kerjanya. Mencoba untuk menyadari segalanya, jika dirinya memang bukan siapa-siapa bagi Nadhya. Jadi wajar saja jika Nadhya tak pernah mau untuk dia bantu.
Tok Tok...
Suara pintu ruangan di ketuk. Lukas mengangkat kepalanya dan menegakkan duduknya.
"Masuk..." Ucap Lukas.
"Permisi pak." Putri berjalan mendekati Lukas.
"Pak... ini berkas penyidikan yang bapak minta tadi." Ucap asisten Lukas berambut pendek itu.
Lukas lalu mengambil berkas tersebut dan mengamatinya beberapa saat. Kemudian dia kembali memasukkan berkas itu ke dalam mapnya.
"Buang aja Put... " Ucap Lukas yang membuat dahi Putri bertaut.
"Maaf pak, tapi kenapa ya?" Tanya Putri penasaran. Sebab berkasnya baru saja rampung dia buat. Sekarang sudah di suruh buang. Putri pening.
"Kasusnya sudah ditutup." Jelas Lukas seraya tersenyum terpaksa.
"Oh, begitu ya pak. Baiklah.. Kalau gitu saya permisi dulu." Putri lalu keluar ruangan dan kembali menutup pintu ruangan.
Namun tidak lama dari Putri keluar pintu kembali terbuka.
"Permisi pak.. " Ucap seorang pria berpakaian OB.
"Iya Pak Eko, kenapa?" Tanya Lukas kepada pria paruh baya yang berprofesi sebagai OB di kantor kejaksaan itu.
"Bapak mau kopi nggak?" Tanya Pak Eko dari depan pintu ruangan Lukas.
"Iya boleh Pak Eko.." Lukas memakai kaca mata anti radiasinya dan mulai membuka laptopnya.
"Baik Pak... " Pak Eko kemudian pergi. Namun belum lama pak Eko pergi, tiba-tiba ada yang datang lagi.
"Pak... gulanya banyak atau nggak?" ternyata Pak Eko lagi.
"Dikit aja Pak... " Jawab Lukas dengan pandangannya tetap pada laptop.
"Oke... " Pak Eko pergi lagi. Namun lagi-lagi ada yang datang.
"Pak... pakai susu nggak... " Tanya pak Eko lagi.
"Boleh pak... bikin aja. Terserah bapak... " Lukas mulai kesal karena pak Eko terus menerus mengganggu fokusnya.
"Maaf pak... " Pak Eko lalu kembali menutup pintu.
Lukas menarik napas panjang. Dia kembali mengumpulkan fokusnya dalam bekerja. Akan tetapi, lagi dan lagi pintu ruangannya dibuka. Lukas akhirnya habis kesabaran. Dia pun bicara dengan suara yang sedikit keras.
"Kan saya udah bilang pak... terserah.. " Ucap Lukas tanpa melihat ke arah pintu.
"Pak... " Ucap Putri.
"Iya, ada apa put... " Lukas melihat ke arah pintu. Seketika Lukas langsung terdiam saat melihat siapa yang ada bersama Putri.
"Kamu boleh pergi put..." Ucap Lukas.
"Baik pak... " Putri pun segera keluar ruangan dan menutup pintu.
Lukas kembali mengalihkan atensinya ke laptop lagi. Dia seakan tidak peduli dengan wanita yang saat ini sedang berdiri di depannya.
"Mau apa ke sini?" Tanya Lukas dengan nada jutek. Tanpa melihat kepada wanita tersebut.
Pak Jaksa ngambek ni yeee😆
"A... aku mau minta maaf." Ucap wanita itu yang tak lain adalah Nadhya Almira.
Baru saja tadi Nadhya menyakiti Lukas dengan kata-katanya yang begitu menusuk, sekarang dia sudah menemui Lukas lagi.
Mau mu apa sih Nadh? - Lukas Abraham
Lukas tidak merespon apa-apa dari kata-kata Nadhya. Dia tetap melihat ke arah laptopnya. Bahkan dirinya tidak mempersilahkan Nadhya untuk duduk. Sampai-sampai wanita cantik itu harus berdiri sepanjang dia berada di ruangan Lukas. Kejam sekali anda pak Jaksa yang terhormat.
"Ya udah, kalau kamunya sibuk... Aku permisi dulu." Nadhya tersenyum simpul. Kemudian dia berlalu keluar ruangan dengan ekspresi wajah yang sulit untuk di jelaskan.
Sampai Nadhya berlalu, Lukas tetap tidak berkata apa-apa. Dia tampaknya benar-benar kecewa pada Nadhya. Padahal sulit sekali bagi Jaksa yang satu ini untuk mengabaikan wanita yang ia cintai itu.
Bahkan saat mendengar kata 'Tolong' dari Nadhya saja, Lukas nyaris melompat dari lantai dua rumahnya, demi agar cepat sampai di rumah Nadhya.
Nadhya terus berjalan ke arah luar gedung kejaksaan dengan menenteng tasnya. Dan tak berapa lama dia sudah sampai di pintu kaca otomatis. Nadhya sudah melangkah keluar dari dalam bangunan. Dirinya langsung menunggu taksi.
Sementara di dalam ruangan....
Lukas mulai tak tenang batinnya. Dia lalu membuka kaca matanya. Kembali merenggangkan dasinya. Mulai menyadari kekeliruan dirinya yang sudah mengabaikan Nadhya tadi. Membuat dirinya tak tahan menahan rasa bersalahnya.
Lukas pun segera mengambil kunci mobilnya serta ponselnya dan berlari keluar ruangannya dengan sangat cepat. Membuat semua staf yang satu ruangan dengan dirinya tercengang dan terkejut.
Mereka pasti akan berkumpul pada satu meja lagi untuk menggibah.
Lukas langsung berlari cepat menuju pintu utama gedung megah itu. Dia lalu berhenti di depan gedung kejaksaan. Melihat ke sana kemari mencari Nadhya. Namun Nadhya sudah tidak ada lagi di sana.
Nafas Lukas mulai naik turun karena kelelahan. Dia bahkan menopangkan kedua tangannya pada lututnya. Benar-benar melelahkan. Sang Jaksa mulai kehabisan tenaganya.
Karena pencariannya tidak membuahkan hasil, Lukas pun berniat untuk kembali ke dalam gedung. Mungkin Nadhya sudah pulang, pikirnya. Namun saat dia membalikkan badan....
*Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hai Fans Lukas dan Nadhya. Video klip I Love Istri Orang udah tayang di Instagram author lo... Jangan lupa nonton yang like ya... 😁
rindu...siapa...(bojone uwong)
kalau cinta milik orang lain, ya percuma saja...🤣🤣🤣
nyari penyakit emang...😅
salah banget kalau sampai Nadya bilang mencintai Lukas.... karena posisinya dia istri orang...🤭😋
cinta tak harus memiliki Luk...🤭