NovelToon NovelToon
I Love You OM

I Love You OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

"I love you, om!!
maaf Tari pergi tanpa pamit, karena ternyata selama ini perasaan Tari, bukanlah rasa sayang seorang ponakan pada pamannya, melainkan rasa sayang seorang wanita pada lawan jenisnya, maaf sekali lagi, Tari pergi tanpa pamit, dan semoga kita bertemu setelah Om menikah."

Itu adalah isi surat dari Mentari Putri untuk pamannya yang bernama Andre tian.

Putri pergi tanpa pamit, karena sungguh jika dia harus pamit secara langsung, rasanya tidak mungkin, Tari tidak akan kuat, sungguh.

Sementara itu yang membaca surat langsung meremas surat tersebut dengan sangat kuat, sampai urat ditangannya terlihat mengeras,-

Dan semoga karya saya kali ini, bisa dinikmati banyak pembaca Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Abang...

Hari Telah berganti dan seperti biasa dipagi hari Mentari akan membuat sarapan, dan untuk pagi ini dia akan membuat sarapan untuk tiga orang karena Bayu masih ada, belum pulang dan sepertinya kali ini dia enggan untuk pulang lantaran rasa khawatir yang terus menyelimutinya.

Ya khawatir walau pikiran positif sudah ditanaman dibenak, tapi tetap saja rasa takut jika sang Om khilaf itu terus menghantuinya, bahkan dia tidak bisa tidur memikirkan kekhawatirannya itu.

****

Semua sudah berkumpul di meja makan, siap untuk sarapan nasi goreng, dengan toping yang setiap hari selalu sama, telur ceplok, namun hal itu tidak membuat Mentari dan Tian bosan.

"Tari apa kamu tidak berencana pindah kampus??" sebuah pertanyaan yang muncul disela mereka sarapan, karena sungguh sekarang Bayu tidak tenang jika Mentari harus tinggal dirumah Tian, namun untuk menyuruh Mentari tinggal di kosan pun tidak ada dalam pikirannya.

"Tidak Bang, aku nyaman dikampusku, memangnya kenapa?" ucap Mentari yang memberitahu Bayu jika dia sudah Nyaman dan tidak berniat untuk pindah kampus, dan setelah itu dia ingin tahu alasan Bayu bertanya seperti itu padanya karena apa, karena menurutnya Mentari saat ini sudah bukan waktunya Sang abang bertanya demikian.

"Tidak apa-apa, Ya siapa tahu kamu mau berubah pikiran, bukankah kamu bilang jika kamu merindukan ibu dan Ayah?," ucap Bayu beralasan.

"Abang memang benar, aku memang merindukan mereka, tapi aku juga suka disini dan lagi disini aku bisa belajar mandiri dalam semua hal." ucap Mentari dengan penuh semangat pada akhir ucapannya, walau tadi sempat bersedih saat mengingat kedua orangtuanya yang benar-benar dia rindukan.

Dan pada akhirnya Bayu pun menyerah dengan berkata,

"Baiklah, tapi jika besok atau lusa kamu tidak nyaman lagi disini, katakan pada abang."

"Tidak akan, aku tidak akan pulang sebelum aku sukses jadi guru yang bisa mencerdaskan anak bangsa" ucap Mentari sambil menatap lurus kedepan, dengan penuh semangat, semangat muda yang membara.

"Ya ya ya," ucap Bayu yang malah terdengar seperti sedang meremehkan mimpi Mentari.

"Abang kok gitu, apa Abang gak yakin jika aku akan bisa mencerdaskan anak bangsa?" ucap Mentari yang berpikir jika Bayu sedang meledek cita-citanya, padahal Bukan meledek hal itu.

"Siapa yang bilang?"

"Abang. tadi abang bilang ya ya ya, itu kan ngeledek" ucap Mentari mengingatkan, siapa tahu abangnya yang sudah tua itu, juga sudah pikun jadi harus diingatkan.

"Jangan baper, sudah habiskan sarapanmu dan cepat pergi kekampus, mataku perih harus melihatmu terus."

"Aku masuk siang, jika Abang tidak mau melihatku, Abang saja yang cepat pergi, pintu keluar terbuka lebar." jawab Mentari penuh dengan rasa kesal.

Sementara Tian hanya jadi penonton yang baik, yang menikmati perdebatan kecil dihadapannya tanpa mau membela siapa pun.

"Om, cepat usir Abangku yang nyebelin ini" ucap Mentari yang kini menyeret Tian dalam perdebatannya dengan Bayu sang kakak.

"Sudah, sudah, apa kalian tidak malu dengan usia kalian" ucap tian yang kini memilih untuk menjadi penenang mereka.

"Pokonya, aku mau Om usir bang Bayu sekarang titik, kalau tidak ponsel Om gak bakalan aku benerin," ancam Mentari dan tentu saja Tian tidak takut sedikit pun.

"Ya ampun, katanya sudah mandiri, Tapi kenapa barusan kamu minta bantuan Om Tian."

"Abang.... itu beda judul." dan dengan terpaksa Tian harus berkata "Bayu cepat habiskan sarapanmu dan cepatlah pergi!!"

"Bela terUuuuuus, mentang-mentang ponakan kesayangan" ucap Bayu dengan makna yang berbeda dengan yang dipikirkan Mentari.

"Iyalah kesayangan, dimana lagi Om tian bisa nemuin keponakan yang cantik, baik hati, rajin dan.." Ucapan Mentari terhenti karena Bayu langsung menjawab "Boros."

"Abang..... aku tidak boros" elak Mentari.

"Kalau tidak boros lalu pengeluaran kemarin disebut apa, kalau bukan boros?" tanya Bayu yang ingat berapa banyak uang yang keluar dari rekening Menyari saat berlibur kemarin.

"Itu kan Abang yang maksa." ucap Mentari dengan nada ketus dan dia langsung membereskan tempat makannya walau belum selesai sarapan.

1
Ade Diah
Dapat kontrak itu gampang, tapi untuk dapat menghasilkan pembaca lebih dari seribu perhari rasanya hanya ada dalam mimpi.
Yulleanz Yuniie
ngapain masih mikirin indah sih , seharus nya kalo cinta sama mentari putus in indah saja ,,
jadi cowok munafik banget, sudah jelas tau kalo mentari mencintai nya dan dia pun mencintai nya kenapa gak mutusin indah saja
Robby'adja
ditunggu kelanjutannya...semoga jodoh klo ga, autor harus jodoh2kan mereka
Ade Diah: Siap!!!
Makasih dah komen.
total 1 replies
Ade Diah
Beginilah..... nasib penulis abal-abal, sepi vote, sepi like, sepi hadiah dan komentar.
Sabar terus mau selebar apa tubuhku ini kalau harus sabar terus hik hik hik/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Satria Sikki Daeng Nurung
semangatt Thor 💪💪🥰🥰
Ade Diah: /Pray//Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Ade Diah
Pasrah, bukannya semakin banyak malah semakin menurun, namun karya sudah dibuat jadi berusaha terus menulis sampai kata tak sanggup keluar dari mulut.
Dewinggi
best
Ade Diah: Terimakasih
total 1 replies
Ade Diah
Man teman like, dan komentarnya dong.
plissssssss./Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
ku mohon.....
Robby'adja
lanjut...
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
total 3 replies
Ade Diah
Kata editornya sih bagus tapi sampai sekarang belum ada yang kasih bintang.

Jadi plis kasih bintangnya dong biar penulis amatir ini semangat nulisnya /Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Ade Diah
Katanya editor sih bagus tapi belum ada yang kasih bintang.
Ade Diah
Hai teman-teman, ini novel ku yang kesekian, semoga banyak yang suka, dan terimakasih yang udah baca, semoga bisa terus mendampingi Mentari dan Tian sampai tamat. semoga.
satu lagi jang lupa tinggalkan jejak dengan cara vote, dan like. makasih dan sehat selalu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!