NovelToon NovelToon
Rumah Kutukan Istri Pertama

Rumah Kutukan Istri Pertama

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Konflik etika / Iblis / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: skavivi selfish

Satu persatu teror datang mengancam keselamatan Gio dan istri keduanya, Mona. Teror itu juga menyasar Alita, seorang anak yang tidak tahu apa-apa. Konon, pernikahan kedua Gio menjadi puncak kengerian yang terjadi di rumah mewah milik Miranda, istri pertama Gio.

“Apakah pernikahan kedua identik dengan keresahan?”

Ada keresahan yang tidak bisa disembuhkan lagi, terus membaji dalam jiwa Miranda dan menjadi dendam kesumat.

Mati kah mereka sebagai tumbal kemewahan keluarga Condro Wongso yang terus menerus merenggut bahagia? Miranda dan Arik kuncinya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skavivi selfish, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Kutukan Istri Pertama ¹⁸

Satu-satunya hal yang tidak sanggup Gio ketahui, meskipun teman-temannya menerima setiap panggilan teleponnya, kuasa Miranda lebih sanggup mengekang kebebasan mereka hingga penantian panjang Gio berubah menjadi rasa cemas. Watak gigihnya di ujung tanduk, terganti geraman frustasi di ruang tamu, tempatnya menanti teman-temannya itu.

“Kamu benar-benar gila Miranda! Kamu tidak sebaik yang kukira.” Gio menatap foto pernikahannya dengan Miranda. Cintanya telah berkhianat, pengkhianatnya telah menyakiti wanita yang terlambat dia kenali secara seksama. Tetapi sekarang, setelah menyadari semua, tumbuhlah gelombang rasa benci dan rasa lega. Tiada lagi kekhawatiran dan penyesalan yang berlebih karena telah mendua.

“Mona jauh lebih baik darimu.” Gio menatap foto pernikahannya lekat-lekat.

“Aku mungkin telah menghancurkan semua yang kita miliki, tapi aku lebih senang sekarang, tabir rahasia keluargamu yang mirip butiran debu yang gak penting bagiku itu lebih buruk dari tingkahku!”

Gio tersenyum getir, bersekutu dengan iblis? Bila memang pertimbangan yang diajukan keluarga Condro Wongso seperti check list barang yang gampang dikerjakan. Dia bisa melakukannya tanpa beban.

“Perceraian jauh lebih baik untuk kita!”

Gio menelepon empunya rumah. Kejutan yang dibuat Miranda membuatnya tercekat dan berakhir dengan hancurnya foto pernikahannya.

Gio memungut foto pernikahannya di bawah pecahan kaca yang berserakan di lantai. Nomernya sudah di blokir, bagus sekali.

“Kamu benar-benar bangsat Mir, kelakuanmu benar-benar!” Sakit hati yang diterima Gio menjadikannya memiliki pandangan dendam.

Gio memandangi langit-langit ruang tamu seolah sedang mencari sesuatu. Wajah bengisnya terlalu bersemangat menantang yang tidak terlihat dan dia yakini ada di sana.

“Aku gak takut dengan setan-setanmu, Mir.” teriaknya. “Kacungmu bangsa rendahan, lebih rendah dari diriku!”

Gio meludah seraya meremas foto pernikahannya dan membuangnya.

“Mona jadi-jadian, Darmi jadi-jadian, dan setan kambing itu pasti...?” Gio berdecak. “Selama ini kamu pura-pura takut di rumah sendirian, takut ada apa-apa. Tapi ternyata... Temanmu saja setan, iblis. Rasa takutmu cuma pura-pura!”

Mona jadi-jadian, Darmi jadi-jadian, bahkan Miranda jadi-jadian dan si kambing mata satu yang ada di rumah itu saling pandang. Di tempat mereka mangkal, tidak ada satu pun yang menggubris selagi Miranda tidak mengajukan perintah penyerangan.

“Keluar kalian, aku tahu kalian ada di sini!” tantang Gio.

Dengan genit, hantu Ningrum yang telah menjadi media pengganti Mona malam itu mengepakkan tangannya sambil melayang dan hinggap di belakang tubuh Gio.

Hantu Ningrum mendekapnya, wanita berkebaya zaman dulu itu membelai dada Gio sambil merebahkan kepala di pundaknya.

‘Anugerah terindah yang pernah saya rasakan adalah jatuh cinta.’

Wajahnya mendadak dipenuhi ratapan kehilangan, kepingan-kepingan terakhir dalam alam sadarnya terlukis di sana, dan tangannya tiba-tiba mengekang dada Gio sampai-sampai pria itu tersentak kaget.

‘Laksamana muda mengganti cinta ini dengan cinta seorang netherlands di medan perang.’

Gio menarik napas dengan susah payah, wajahnya putus asa, tapi sepertinya dia tidak menyerah. “Kacungmu benar-benar datang ya?” Senyum bengisnya tampak sebelum dia membenturkan tubuhnya di tembok, berulangkali.

Hantu Ningrum tertawa keras, rupanya dia senang dengan ketololan Gio yang mengira dia dapat merasakan tekanan itu.

‘Laksamana muda sepertimu, goblok!’ Dekapannya semakin keras, wajah Gio memucat, punggungnya terasa sakit, dan sorak-sorai dari Miranda jadi-jadian dan Darmi jadi-jadian menyemangati hantu Ningrum mengambil keputusan besar.

Mustahil... Suara Miranda menggema di sana, ‘Jika kau menyakitinya, aku bersumpah tidak akan memberimu rumah!’

Suara itu mengalihkan perhatian hantu Ningrum yang dipungut Miranda dari sebuah rumah terbengkalai berusia puluhan tahun. Ningrum gentayangan setelah menghabisi nyawanya sendiri setelah laksamana muda bernama Purnomo mengkhianatinya.

Hantu Ningrum melepas tangannya seraya pergi menjauh dari Gio. Sukmanya yang berbentuk asap hitam itu menghilang dari rumah itu. Menghadap Miranda di rumahnya.

“Bagaimanapun juga yang aku lakukan hanyalah menjawab kesombongannya.” ucap hantu Ningrum.

Miranda melepas sepatunya selagi Gio kepayahan lari ke kamar dan mengunci pintunya dengan napas terengah-engah.

Miranda mendongak. Ningrum memang telah melalui pengalaman yang tidak menyenangkan dan terbengkalai di dunia ini tanpa bisa pulang ke langit ke tujuh. Tetapi tindakannya tadi menambah daftar panjang kejutannya untuk Gio malam itu.

“Gio bukan Purnomomu dan urusanmu itu hanya menakut-nakutinya!”

Hantu Ningrum rupanya masa bodoh kalau Miranda tidak terima dengan perbuatannya. Perbuatannya tadi kan sama saja menakutinya, lalu apa salahnya?

“Pura-pura tidak mendengar kamu?”

Wajahnya yang pucat berpaling menjauhi Miranda, sebisa mungkin dia mencegah kontak mata seolah pancaran energi yang dimiliki wanita itu terlalu besar untuk dilawan.

“Kenapa yang lain tidak kamu ajak?”

Diam-diam hantu Ningrum tersenyum lebar sampai cengiran di bibirnya menampakkan seluruh giginya yang jelek. Dia menghampiri Miranda, bersimpuh.

“Aku tidak suka tuanku terluka.”

“Tapi aku tidak suka Gio mati sekarang!” Miranda menghela napas, pertemuannya dengan Haikal dan Arik memblokir beberapa daftar jahat yang direncanakannya.

“Aku mau...” Miranda berdecak, menghapus tradisi yang ada di keluarganya sama saja menghapus semua teman-teman gaibnya, dan membicarakannya sekarang pada Ningrum yang emosian dan baperan itu lebih sulit dari yang dibayangkannya.

“Aku mau kamu balik ke rumahku, diam-diam saja sampai ada perintah dariku!”

Hantu Ningrum menurut dengan cepat, agaknya kembali melihat Gio menderita seperti melihat laksamana muda Purnomo menderita.

Gio melihat tirai jendela yang bergoyang seperti tertiup angin. Jantungnya yang masih berdenyut-denyut dan benak yang masih memikirkan hal-hal yang terjadi membuatnya sigap mengambil ancang-ancang menyerang.

Hantu Ningrum tertawa cekikikan, terus terang mendapatkan mandat untuk menakuti laki-laki tampan dan gagah seperti Gio membuatnya bersemangat menjalani hidup di keabadian. Tetapi ada hal yang lebih mengejutkan Gio, bahkan untuk hantu Ningrum sendiri.

Lampu tiba-tiba mati, seluruh alat elektronik berhenti beroperasi. Kegelapan menyelimuti rumah itu setelah petugas instansi terkait memutus saluran listrik beserta saluran internet dan air.

Gio mengambil ponselnya di atas meja lampu tidur. Menghidupkan lampu senter ponsel seraya mengarahkan ke sembarang arah.

“Bilang ke Miranda jika aku mencarinya!” serunya lantang. Pertemuan dengan Miranda semata-mata karena dia ingin semuanya beres tanpa membuang waktu dan pikiran serta kesehatan yang mengganggu pola hidupnya.

“Jika tidak, pecundang akan selamanya menjadi pecundang!”

Tanpa perlu bersusah-susah hantu Ningrum menyampaikan pesan itu, Miranda sudah tahu kapan dan di mana harus menemui Gio.

Miranda tersenyum sambil membaringkan tubuhnya di kasur empuk, pertemuan dengan Arik esok hari akan menjadi hari yang menyenangkan untuk dikerjakan.

“Silakan menikmati rumahku yang mau kamu jarah, Gi. Kamu bahkan tidak akan menemukan apa pun yang kamu cari!”

-

next

1
choowie
lanjutin dong mbak,jgn selesai sampe sini🙏🙏🙏
choowie
apa sekarang giliran s Mona yg jdi pengabdi setan😒
Wahyu
semoga Miranda tetep imannya
yuli anisa
seyeem mba vi bacanya takut tapi penasaran
Muhammad Dimas Prasetyo
untung selesai kalo ga Mona akan merajalela dengan dendam nya
🍃gιмϐυℓ 📴
Yaaahhh... kirain Arik & Mira bakal nikah 🤭🤭🤭 Syukurlah Gio & Mona menerima karma dari perbuatan mereka sendiri
Me mbaca
ini sudah tamat kak?
👍 great...
menegangkan, seru
mommyanis
nakal dikit gpp rik...asal jgn maen fisik aj,ckp maen hati lah 🤭🤭🤭🤭
Muhammad Dimas Prasetyo
masalah nya gio udah ga waras,emng bisa orang ga waras mengucapkan talak
🍃gιмϐυℓ 📴
Sama Gio kelarin dulu Mir, baru bisa posesif ke Arik si brondong manis 🤣🤣🤣
Me mbaca
Arik ..love you...
say Miranda
duh punya berondong manise disanding terus, alibi jadi sekretaris pribadi nih...
choowie
jdi sekpri ya Rik😁
choowie
cieeeee😍
choowie
bisa aza ah😬
choowie
bisa AE ah😬
Umine LulubagirAwi
Smoga Alita ga jd pnrus ilmumu utu, mir..mngerikan..
Umine LulubagirAwi
woowwh, mona bkal lngsg jd tumbl apa nggu bbrp hri ini?😱😱 ngerriii
Umine LulubagirAwi
Gio2, ga sadar apa kalau mona dan kmu bkal jd tumblnya
Umine LulubagirAwi
waduhh...misterii sklii ini. ngiranya itu, ini, lah kok bpknya bgtu.
next
Umine LulubagirAwi
tryta, krywan mnikhi anak bos, eh skrg ngelunjak, smpai selingkuhin miranda.

jgn2 miranda jd tumbl bpknya sndri. krn thu miranda sdg skit hati.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!