NovelToon NovelToon
JANGAN KELUAR MAGRIB

JANGAN KELUAR MAGRIB

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Spiritual / Duda / Tumbal
Popularitas:157.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Desy kirana

Lintang yang baru pulang ke kampung halamannya setelah 2 tahun merantau ke kota menjadi baby sitter merasakan kampungnya sangat mencekam. Ia melihat sosok mahluk menyeramkan saat Maghrib karena tidak percaya dengan cerita Doni bahwa kampungnya sedang terjadi teror oleh hantu Seruni.
Siapa Seruni sebenarnya, mengapa ia meneror warga kampung Sedap Malam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Pagi ini Lintang terbangun karena cahaya matahari yang masuk melalui celah gorden yang tertiup angin, pintu kaca yang mengarah ke balkon sengaja tidak di tutup karena AC di dalam kamar Doni sedang rusak.

Lintang menyingkirkan tangan Doni yang memeluknya, ia turun dari atas ranjang menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. setelah itu ia memakai pakaian di walk in closet. Lintang menuju ke lantai bawah untuk membantu bibik menyiapkan sarapan.

saat di lantai bawah Lintang mendengar para asisten rumah tangga yang sedang membicarakannya dan Doni.

"Bik sum, semalam pas aku mau ambil minum di dapur, aku liat pintu belakang nggak tertutup, tapi pas mau aku tutup malah liat tuan muda sama wanita itu sedang bercumbu di dalam kolam renang. Hadeeeh kaya nggak ada tempat lain aja untuk bercinta, masa bercinta di kolam renang." kata Sri seorang art seusianya. Lintang merasa malu sekali karena semalam ada yang memergokinya bercinta dengan Doni di kolam renang.

"Huuusst, nggak usah ngomong sembarangan, nanti kalo tuan muda denger di pecat kamu, nggak usah ikut campur urusan majikan. Kamu tau kenapa aku bisa lama kerja disini?" kata bik sum menatap tajam Sri.

Sri lalu menggelengkan kepalanya.

"Ya karena bibik nggak pernah ikut campur urusan majikan, Kerja yang bener kalo masih mau kerja disini." ucap bik sum mengingatkan.

"Bukan maksud aku ikut campur bik, aku cuma mau cerita aja, memangnya siapa sih perempuan itu? Pacarnya Tuan muda ya bik? kok mau sih nginap dirumah laki-laki memangnya orang tuanya bolehin ya."

"Memangnya apa urusanmu jika pacarku menginap di rumahku? Ada masalah sama kamu? Aku nggak mau tau ya, mulai hari ini aku nggak mau lagi lihat muka mu ada di rumah ini." kata Doni Tiba-tiba, suara bariton miliknya membuat Lintang yang bersembunyi di pilar yang berada disana juga 2 art itu terkejut bukan main.

"Doni, sejak kapan kamu disini?" tanya Lintang penasaran, ia melihat kilat amarah di mata Doni. Doni merengkuh pinggang Lintang dan berjalan mendekati 2 art yang sedang ketakutan.

"memangnya kenapa kalau semalam aku dan kekasih ku bercinta di kolam renang, ini rumahku, terserah aku mau bercinta dimanapun. Kau yang seharusnya malu, berkeliaran tengah malam di dalam rumah orang. bukan kah aku sudah memberikan tempat sendiri untuk kalian, aku sudah katakan bukan, selesai makan malam jangan ada yang masuk ke dalam rumahku jika aku tidak memintanya." kata Doni dan menatap Sri dengan tatapan membunuh, namun Sri sama sekali tidak berani mengangkat wajahnya tubuhnya gemetar dan pucat karena sudah membuat majikannya marah.

"Doni sudah, sebaiknya kau mandi dulu." kata Lintang, ia merasa kasihan pada Sri karena tubuhnya gemetar.

"Eeeh, tuan maaf jika saya lancang, tolong kasih kesempatan buat ponakan saya sekali lagi untuk bekerja disini, saya yang bertanggung jawab atas kelakuannya, jika sekali lagi Sri membuat masalah, saya sendiri yang akan mengusirnya dari sini." kata bik sum membela, biar bagaimanapun ia masih merasa harus bertanggung jawab dengan Sri, karena ia di kota ini hanya memiliki bik sum sebagai keluarga nya.

"Ya sudah, semua karena bik sum yang sudah bertahun-tahun ikut saya, jika bukan karena bibik saya tidak akan menerimanya lagi." kata Doni dan menggamit pinggang Lintang untuk kembali ke kamar. setelah Lintang dan Doni pergi, bik sum memarahi Sri habis-habisan.

Sesampainya di kamar, Lintang mengajak Doni berbicara.

"Don, aku ingin memastikan apa yang kemarin kamu katakan itu adalah hal yang benar. Eem maksudku, apakah jika aku sudah tidak perawan Seruni sudah tidak mengincarku lagi?" tanya Lintang. Doni tersenyum hangat dan membawa lintang duduk di sofa.

"Hmm, aku rasa seperti itu. Memangnya kenapa?"

"Apa maksudmu 'aku rasa'. Kamu nggak lagi bohongin aku kan Don?" tanya Lintang dengan wajah merah karena menahan tangisan. Doni lalu mengecup kedua pipi Lintang dan mengusap pucuk kepalanya.

"Lintang, aku tidak ingin membohongi mu, seruni memang tidak akan mengincar mu, tapi dia akan mencelakai siapa saja yang ia temui ketika ia sedang mencari mangsa. Lebih baik kau tetap berada di dalam rumah ketika waktu magrib tiba." kata Doni menjelaskan.

"Kau kenal dengan Putri anak pak RT?" tanya Doni serius, Lintang mengangguk lemah.

"Sebelum kamu pulang ke kampung, anak pak RT yang bernama putri juga pulang untuk liburan di kampung selama libur kuliah, saat itu ia sudah di beri tahu jika sedang ada teror di kampung ini, tapi ia tidak percaya. Dengan bangga nya Putri keluar rumah. dan saat ia sedang bermain ponsel di depan rumah, putri melihat sosok seruni, sedang mendekatinya."

Doni menjeda ceritanya dan mengusap rambut panjang Lintang.

"Lalu apa yang terjadi pada putri?" tanya Lintang penasaran.

"Seruni mencekik lehernya hingga leher ya berwarna biru, setelah itu putri jatuh sakit hingga saat ini kabarnya masih belum sembuh, dan saat aku cari tau ternyata putri juga salah satu gadis yang lahir pada malam purnama. aku bertanya-tanya kenapa Seruni tidak membunuh Putri, dan kau tau apa yang terjadi? Ternyata putri sedang hamil 2 bulan saat sampai di kampung. saat ini ia di rawat di rumah sakit karena lehernya melepuh seperti terbakar. aku sedang berusaha mencari cara agar kampung Sedap malam tidak lagi di teror seperti saat ini. Aku ingin ketika nanti kau hamil, desa itu kembali aman, tidak ada lagi teror untuk ibu hamil dan wanita perawan." kata Doni dengan mengedipkan matanya. lintang tersipu mendengar perkataan Doni tersebut.

"Apaan sih Don, siapa juga yang mau hamil." kata Lintang dengan wajah tertunduk. Doni terkekeh mendengar jawaban Lintang.

"Hei, semalam aku sudah menanam benih hingga 2 kali. Dan jika benih yang ku tanamkan berkembang bukankah kau akan hamil." kata Doni lagi.

"Sudah lah Don, daripada kamu terus menggodaku lebih baik kamu mandi sana , aku mau pulang sekarang aja." kata Lintang menarik tangan Doni. Tapi Doni yang tenaganya lebih kuat menarik Lintang hingga duduk di pangkuannya.

"Aku belum mau memulangkan mu ke kampung." kata Doni tersenyum.

"sampai kapan kamu mau mengurungku disini?"

"Sampai aku puas bercinta denganmu sayang." kata Doni dan kembali memagut bibir merah alami Lintang dengan bringas.

Sementara di kampung Sedap malam kembali berduka dengan meninggalnya Shita.

Andre sedang histeris menatap tubuh Shita yang sudah tak bernyawa dengan keadaan perut terkoyak dan janinnya hilang. Andre sudah seperti orang gila karena menangis berguling-guling di tanah. Ia benar-benar tak habis pikir pada orang yang tega melakukan hal keji seperti ini.

"Sabar le sabar, Iki wes takdir." kata ibunya yang juga ikut menangis, Andre adalah anak satu-satunya yang ia miliki, sudah jelas jika kehamilan Shita menjadi kabar yang sangat membahagiakan ya. Siapa yang tidak bahagia akan memiliki cucu. tapi ternyata takdir berkata Lain.

Semalam Andre sedang tidur dengan istrinya, ia memeluk erat tubuh istrinya karena mereka selesai bercinta. tapi saat pukul 2 dinihari ibunya membangunkannya karena melihat Shita keluar rumah sendirian, ibunya sempat menahan Shita tapi tenaga Shita sangat kuat seperti ada kekuatan lain di dalam tubuhnya. Karena tidak bisa menghentikan Shita, ibunya membangunkan Andre yang saat itu masih tidur pulas.

Andre yang mendengar Shita keluar rumah cepat cepat memakai pakaiannya dan mencari Shita di luar rumah, tapi ternyata ia tidak menemukannya. ketika subuh, para warga membantu Andre untuk mencari keberadaan Shita. dan mereka menemukan jasad Shita berada di sungai yang menjadi batas antara kampung Sedap malam dan hutan larangan. Saat itu juga jasad Shita di bawa ke rumah duka.

Keluarga Shita meminta agar Shita di otopsi jadi pagi ini menunggu pihak kepolisian membawa jenazah Shita ke rumah sakit di kota.

1
Hamliah Lia
mantap
Zara Rahmi
kok bisa, edannnn
Ajeng Sripungga
Luar biasa
Suci Fatana
apakah pak surya tdk curiga ya..
Ekayadi
ternyata oh ternyata umi fatiah adalah pemain juga udah pro malah
Ekayadi
apakah rumi juga salah satu dri anteknya...
Ekayadi
ternyata benar dugaan ku emang ustadz Danu ...d episode yg membahas org itu sudah mengambil rambut Surya, Doni dan Andre d situ lah hanya ad ustadz danu yg dekat dengan mereka..
arniya
luar biasa kak
arniya
sama Doni aj lintang
arniya
apa pak lurah ya??!
arniya
doni gentle dan tanggung jawab....
arniya
takut tapi penasaran
arniya
pak lurah yang pesugihan??!
Ekayadi
terkuak sudah
Ekayadi
hncur sudah perasaan orang tua mu lintang.. anak nya sibuk d gagahi sedangkan orang tuanya ketakutan
Ekayadi
bapaknya percaya bnget sama anak dan org baru itu... semoga doni gk akan mengecewakan lintang
Ekayadi
Buruk
Ekayadi
semoga aj endingnya andre dan lintang bersama
xylaa.
keren uy/Sweat/
Ekayadi
nah loh dondon ternyata ad udang di balik bakwan kannnn.... aduh lintang kelar dah lu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!