Marriage By Agreement

Beberapa hari berlalu, Mila dan Dewa menjalani hidupnya seperti biasa. Hari ini, hari dimana kegiatan kemahasiswaan akan berlangsung, setelah diundur hampir satu minggu, hari ini terlaksana juga, para mahasiswa akan mengikuti kegiatan kemahasiswaan selama dua hari, mereka akan camping dan mengikuti kegiatan lainnya.

" Mas.. saya berhenti di halte depan kampus aja ya " ucap Mila.

" Kenapa harus berhenti di halte ? " tanya Dewa

" Euhh gak apa-apa di depan aja ya " balas Mila.

" Kamu malu punya suami seperti saya Mil yang cuma owner kedai kopi " susul Dewa dengan santainya.

Mila menoleh ke arah Dewa. Ia tidak menyangka dengan ucapan suaminya yang terkadang di luar pemikiran nya.

" Kamu bicara apa Mas ? Ya kan sesuai perjanjian kita " balas Mila.

" Barang yang kamu bawa banyak, bisa bawa sendiri ? " tanya Dewa lagi.

" Bisa " balas Mila lantang.

Dewa menuruti keinginan Mila, Mila turun dari dalam mobil Dewa, Dewa kembali melajukan mobilnya untuk sampai kampus. Sesekali ia melihat Mila dari kaca spion, ia melihat Mila sedang berjalan sambil membawa tas ransel dan menenteng kantong alat-alat keperluan camping nya.

" Keras kepala " gumam Dewa.

Dewa melihat sekilas Mila bergabung bersama teman-temannya, ia pun memarkirkan mobilnya sembarang.

***

Para Mahasiswa telah berkumpul di parkiran disana sudah terparkir beberapa bus yang akan membawa mereka.

Dewa selaku Direktur kampus, menyampaikan pesan kepada para mahasiswa sebelum keberangkatan.

Para dosen dan staf pun sudah siap, untuk ikut melancarkan acara kegiatan kemahasiswaan ini.

Hati-hati dijalan... Selamat samai tujuan.. Nanti kita bertemu lagi di lokasi ya.. Selamat pagi...

Ucap Dewa menutup pesannya.

" Mil.. Pak Dewa ikut juga ? " tanya Ara.

" Gak tau " jawab Mila singkat.

" Lah.. Kamu kan istinya Mil "

" Udah ah ayo naik bis "

Mila dan Ara mencari Bus sesuai daftar yang sudah diatur oleh kampus, Setelah menemukan Bus yang sesuai dengan nomor, Mila dan Ara duduk di kursi yang sudah diberi nama, pihak kampus melakukan ini agar para mahasiswa dapat tertib dan disiplin duduk sesuai kursinya.

Mila dan Ara menemukan kursi nya di bus mereka duduk disana.

Tidak lama dosen pembimbing nya masuk lalu menghitung mahasiswa yang sudah masuk ke dalam Bus.

" Sudah lengkap ya semua " tanya Bu Kinan.

" Sudah Bu "

" Oke sebentar lagi kita akan berangkat "

Para mahasiswa masih menunggu keberangkatan mereka, saat Mila dan Ara sedang ngobrol seperti biasa. Tiba-tiba Dewa datang menghampiri Mila ke dalam Bus.

" Mas Dewa " gumam Mila.

Dewa hanya tersenyum.

Ara yang mengerti jika suami sahabatnya ada, ia langsung berpindah duduk nya ke kursi yang kosong.

Dewa duduk tepat disebelah Mila.

" Mas Dewa ngapain disini ? " bisik Mila.

" Saya juga mau ikut kegiatan " balas Dewa.

" Kenapa harus di Bus ini "

" Loh memangnya kenapa ? Coba lihat di denah Bus yang sudah dibagikan siapa pembimbing di Bus ini "

Mila lalu mengeluarkan secarik kertas yang ia simpan di dalam tas nya. Benar saja terlihat jika di dalam Bus nya pembimbing nya adalah Bu Kinan dan Pak Dewa.

Dewa hanya tersenyum, menggerak-gerakkan kedua alisnya.

" Ya tapi gak mesti duduk sebelah saya juga kan ? "

" Memangnya kenapa ? Kamu kan istri saya "

" Istri bohongan ! " Mila menekan kan.

Dewa hanya menghela nafas dalam. Ia lalu melipat kedua tangannya pura-pura memejamkan matanya.

Mila lalu melihat ke arah Ara yang duduk di belakangnya.

" Ar... " panggil Mila.

Ara menganggukkan kepalanya.

" Gimana nih ? " tanya Mila

" Ya udah Lo disitu aja " ucap Ara.

" Hmmmm.... Ck.... Gak bisa ngegosip tau gak "

Ara hanya tertawa kecil. Mila kembali duduk lalu menyenderkan tubuhnya ke senderan kursi.

" Kamu mau ngegosip apa Mila, sama saya aja " ucap Dewa dengan mata masih tertutup.

Mila hanya melihat sekilas ke arah suaminya.

***

Para mahasiswa telah tiba di lokasi, mereka sudah mulai membuat tenda, begitupun kelompok Mila.

Setelah tenda selesai, kegiatan pertama akan dimulai, para mahasiswa akan melaksanakan kegiatan outbound beberapa kegiatan outbound diantaranya beberapa permainan dan diakhiri dengan arung jeram.

Mata elang Dewa selalu memperhatikan Mila, ia terus memantau istrinya, entah mengapa setelah beberapa minggu hidup bersama istrinya, ia merasa sangat bertanggung jawab atas diri Mila.

Walaupun ia tahu pernikahan mereka terjadi karena perjanjian yang ia ajukan sendiri. Belum lagi jika melihat Mama yang amat sangat menyayangi Mila, ia pun tidak tahu bagaimana kedua orangtua jika benar-benar nantinya mereka berpisah.

Beberapa kegiatan telah diikuti Mila, pakaian yang digunakan Mila sudah mulai kotor karena lumpur yang memang khusus dibuat agar kegiatan outbound ini semakin seru.

Mila sedang duduk di pinggiran lapang, ia sedang memperhatikan Ara yang sedang bermain game, tiba-tiba Dewa menghampiri Mila dengan membawa air mineral dalam botol.

" Minum dulu Mil " ucap Dewa menyodorkan botol berisi air mineral.

" Terima kasih " tanpa berpikir panjang Mila meraih botol itu.

Karena ia pun sedang haus ia langsung meminum air di dalam botol itu, ia tidak sadar jika teman yang lain yang berada di sampingnya memperhatikan nya.

Mila menoleh ke arah kedua temannya.

" Mil... Jadi beneran berita Lo sama Pak Dewa ? " Ucap Gisel.

Mila hampir saja menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya.

Dewa mendengar ucapan Gisel, karena ia masih berada tidak jauh dari mereka.

" Saya akan memberikan air minum ke setiap mahasiswa yang terlihat kehausan " ucap Dewa.

Lalu ia mengeluarkan kembali dua botol air mineral dari dalam kantong yang ia bawa.

" Oh... Ma..maaf Pak.. Terima kasih " ucap Gisel.

" Terima kasih " ucap salah satu teman yang lain.

Mila menoleh ke arah suaminya.

Dewa hanya tersenyum kecil, seakan ia tahu apa yang sedang Mila pikirkan.

" Oke lanjut ya kalian, kalau masih haus di dekat pos 1 masih banyak air mineral disana " ucap Dewa.

" Terima masih banyak Pak " ucap Gisel dan satu temannya.

Mila hanya mengangguk.

Ia merasa terselamatkan dari pertanyaan teman-teman nya.

Kegiatan permainan satu persatu telah selesai di lakukan, hanya tinggal puncak kegiatan outbound ini yaitu arung jeram.

Para mahasiswa sudah bersiap menggunakan pelampung dan alat-alat pengaman lainnya. Tanpa terkecuali Mila.

Kelompok Mila masih menunggu giliran untuk menggunakan wahana arung jeram yang sudah disediakan.

Setelah selesai semua kegiatan outbound, para mahasiswa kembali berkumpul untuk melaksanakan isoma, karena waktu sudah menjelang sore, setelah membersihkan diri Mila kembali ke tenda, disana sudah ada Ara dan beberapa teman yang lain.

Ara sedang membuat air hangat untuk membuat teh, karena semakin sore udara mulai dingin.

" Ar Lo bikin apa ? " tanya Mila.

" Air teh, Lo mau ? " jawab Ara.

" Hmm " Mila mengangguk.

" Badan Gue kok gak enak ya Ar " susul Mila.

" Gak enak gimana ? " tanya Ara menghampiri sahabat nya.

Ara lalu memegang tangan Mila lalu keningnya.

" Mil.. Lo sih ini demam, duh gimana dong, Lo bawa obat gak ? " tanya Ara.

Mila menggeleng.

" Gisel, Arum, kalian bawa obat demam gak ? " tanya Ara.

" Hmm.. Gak bawa Ar, Mila kenapa ? Sakit ? " tanya Gisel.

" Demam badannya " jawab Ara.

Mila merasakan kepala nya yang cukup pening.

" Mil, Lo tiduran dulu deh, Gue ke pos dosen dulu ya.. Gue mintain obat buat Lo, oya nih Gue ada minyak angin, kayanya Lo masuk angin deh " ucap Gisel.

" Makasih ya seL " ucap Mila.

Gisel keluar tenda, ia berjalan menuju pos dosen, disana ketua kegiatan sudah memberikan informasi jika malam ini kegiatan kemahasiswaan akan dilanjutkan dengan malam keakraban.

Sesampainya di pos dosen, semua dosen berkumpul disana termasuk Dewa, Dewa pun berniat untuk mengikuti acara sampai selesai, biasanya direktur hanya akan datang saat pembukaan dan penutupan namun beda bagi Dewa, ia akan mengikuti semua kegiatan kemahasiswaan hingga selesai.

" Permisi Pak Bu "

" Iya ada apa Gisel ? " tanya Bu Kinan.

" Bu maaf, ada obat demam gak ? " tanya Gisel.

" Siapa yang sakit ? " tanya Bu Kinan lagi.

" Mila Bu "

" Mila ? "

" Iya Bu Sharmila "

Deg

🌼🌼🌼

Jangan lupa untuk selalu dukung author dengan vote like dan komennya ya ❤️