NovelToon NovelToon
Memeluk Luka

Memeluk Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta setelah menikah / Pengganti / Cerai / Keluarga / Angst
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: fromAraa

terkadang tuhan memberikan sebuah rasa sakit kepada para hambaNya sebagai perantara, agar mereka lebih dekat dengan tuhannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fromAraa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

di bait yang mana?

...Ada dimana susunan indah aksaraku?...

...Mengapa hanya ada buntu dengan kalimat di penghujung rindu. Apakah kisahku menemui akhir paling sakit? Hingga seisi hati bungkam, dengan lebam yang menghitam....

...Terletak di bait yang mana puisiku tersenyum? Mengapa hanya tersirat kenangan yang tak lagi ranum. Apakah diksiku menghilang dengan tenang. Seakan tak mau bersanding dengan kalimat sakit tiada banding....

...Aku mulai lemah, perihal sastraku yang menemui tua. Ia seakan lelah, tersebab tokoh dari rumahnya masihlah manusia yang sama. Pemberi sakit paling sering, juga pembanjir pipi tanpa kering....

...Entah, dengan majas seperti apa. Aku bisa sembuh dan melupa. Perihal luka yang rekahnya masih sama. Apakah dengan selesai, atau kembali memulai? Sungguh, andai serambi hatiku tak menemukan sembuh. Maka matilah aku tanpa rengkuh....

...~Nurul wulan suci~...

...✓✓✓...

Serayu memegangi dadanya yang terasa sesak. Sesak yang begitu mendera saat telinganya mendengar raungan itu lagi. Raungan yang masih ia dengar hingga kini, seperti tak akan pernah berujung hingga waktu yang tak dapat di tentukan.

Laki-laki yang selalu menebar senyum hangat padanya, laki-laki yang selalu merengkuh raga nya, laki-laki yang selalu terlihat baik-baik saja saat ada di hadapannya.

Ternyata, semua itu hanyalah sebuah tipuan belaka. Tak ada yang benar-benar sembuh disini. Bahkan serayu tak tau pasti bagaimana caranya membawa pergi laki-laki itu ke luar dari lubang kelabu, tanpa adanya luka yang tergores di tubuh sang penyelamat.

Jovandra masih sering menangisi ila. Masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri hanyalah sebuah alasan yang jovandra berikan kepada istrinya. Yang sebenarnya terjadi adalah, menangis meraung-raung karna rasa rindu yang datang setiap hari. Kian bertambah besar rasa rindu itu.

Jovandra sudah salah mengira. Menikahi serayu guna membuat atensinya sedikit teralihkan oleh rasa rindu yang selalu bergelora di dasar hati. Namun kenyataannya, hal itu tak sedikitpun menghilangkan rindu itu.

Yang ada hanyalah, jovandra semakin tersiksa akan rindunya sendiri. Karna hadirnya serayu, hadir dengan wujud yang berbeda, namun segala yang serayu berikan kepada jovandra seperti tak ada bedanya dengan mendiang ila.

Tak jarang jovandra menyebut nama ila di hadapan serayu, bahkan ia peruntukan kepada serayu karna perlakuan wanita itu yang tak jauh berbeda dari perlakuan ila terhadapnya.

Beribu kata maaf telah keluar dari mulut jovandra. Berkali-kali raga itu bersimpuh karna rasa bersalahnya yang begitu besar kepada sang istri. Namun seolah tak jera dengan sebuah kelalaian yang selalu di lakukan. Semakin hari jovandra semakin sering salah menyebut nama serayu menjadi ila.

Tak jarang juga serayu hanya terdiam menanggapi hal itu. Memaklumi sesuatu yang sama berulang kali, terkadang membuat hati serayu berdenyut nyeri.

Serayu mengetuk pintu kamar mandi itu dengan perlahan, "jo...udahan mandinya, udah malem kamu belum makan loh..."

Suara lembut itu, selalu beralun di dalam telinga jovandra. Semakin membuat laki-laki itu merasa bersalah terhadap istrinya. Bagaimanapun jovandra berbuat kesalahan, serayu tetap akan menerimanya dengan segala kelapangan jiwa yang wanita itu punya.

"Iya ra, sebentar lagi"

Jawab jovandra dari dalam sana dengan suara tertahan agar tak begitu terdengar bergetar. Serayu menghela nafasnya, ia tau betul bahwa jovandra masih terisak di dalam sana.

"Jangan lama jo, nanti masuk angin"

Tak ada jawaban lagi dari jovandra. Serayu memutuskan untuk menyiapkan baju ganti untuk suaminya dan bergegas turun untuk menyiapkan makan malam mereka berdua.

Serayu perlahan menuruni anak tangga dengan berpegangan pada tralis yang memanjang dari ujung tangga ke ujung tangga yang lain. Perutnya yang semakin membuncit membuat serayu harus ekstra hati-hati saat seperti ini.

Mbak sani sedang tak ada disini. Beliau izin pulang karna ada sanak saudara beliau yang meninggal. Jovandra sudah berniat untuk pindah ke kamar bawah agar serayu tak harus naik turun tangga. Namun serayu masih enggan untuk pindah ke kamar bawah dengan alasan sudah terlanjur nyaman tidur di kamar lantai atas atau kamar utama rumah ini.

Meskipun begitu, serayu masih bekerja menjadi dokter psikiater untuk para pasiennya. Tak jarang serayu membawa pasiennya kerumah jovandra. Selain jovandra yang sudah melarang serayu untuk bepergian jauh meskipun di antar oleh pak tarno, serayu pikir melakukan sesi konsultasi di rumah ternyata lebih nyaman dan serayu bisa lebih mudah ketika sedang membutuhkan sesuatu yang menyangkut tentang kehamilannya.

Terlebih lagi jovandra sudah membuatkan sebuah ruangan khusus untuk melakukan sesi konsultasi kala serayu sedang tak ingin pergi ke rumah sakit.

Cukup lama serayu menunggu suaminya sambil menonton tv, laki-laki yang serayu tunggu tiba-tiba saja sudah berada di sampingnya.

"Astaga!!! Kebiasaan ya jo!!!"

"Kamu juga ra, terlalu serius sama kegiatan kamu sampe ngga sadar kalo saya udah disini"

"Ya Udah ayo makan, kamu dari siang belum makan kan?"

...✓✓✓...

"Kamu serius mau dateng ke rumah sakit ra? Kenapa ngga konsultasi di rumah aja si?"

"Aku ngga enak sama reza karna terlalu sering bawa pasien ke rumah jo, lagian juga aku lagi pengen keluar buat menghirup udara segar"

Ucap serayu sembari menghirup dalam-dalam udara pagi ini.

"Emang kenapa si? Lagian kan kita satu mobil juga kan jo"

Jovandra berdehem kecil untuk menjawab ucapan istrinya. Serayu tak begitu mengindahkan akan hal tersebut karna wanita itu tengah sibuk mengurus data-data pasien yang ada di dalam ipad miliknya.

Bahkan serayu tak tau jika suaminya sedang memikirkan hal-hal masa lampau yang tiba-tiba saja mendatangi pikiran jovandra.

Melihat serayu yang sedang mengandung darah dagingnya, dengan perut yang membuncit karna kehamilan serayu yang sudah menginjak umur 8 bulan. Kembali membuat jovandra teringat akan kejadian itu.

Kejadian yang telah merenggut seorang wanita yang sangat di cintai beserta darah dagingnya yang masih berada di dalam kandungan. Jovandra menggeleng samar, mencoba untuk membuang jauh-jauh ingatan buruk itu.

Meskipun ia tak tau takdir tuhan yang selalu mengiringi hidupnya dan serayu. Tapi ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tak membiarkan serayu terluka barang sedikitpun.

Meskipun sebenarnya ia lah yang menjadi penyebab utama timbulnya sebuah luka dalam jiwa serayu...

"Nanti siang saya ada jadwal ketemu klien deh ra, kayanya kita ngga bisa makan siang bareng"

"Its okey jo, aku bisa makan siang di kantin rumah sakit sama yang lain. Semangat" ucap serayu lembur sembari mengusap lembut jemari jovandra.

"Aku masuk ya, jangan ngebut bawa mobilnya. Hati-hati saja" ucap serayu berpamitan kepada suaminya.

Jovandra mengangguk, menyempatkan untuk mengecup kening serayu.

"Kamu juga ra, pokoknya kalau ada apa-apa langsung hubungi saya atau jafran. Jangan sampai engga"

Serayu terkekeh "iya iya jovandra posesif rahandika" ucap serayu menggoda suaminya

"Ya Udah sana masuk, masih pagi sudah flirty saja"

Serayu tak menjawab, wanita itu melambaikan tangannya kepada jovandra dan berjalan perlahan menuju lantai 7 dimana ruangannya berada.

"Selamat pagi bumil..."

Serayu sudah sangat hafal dengan suara itu. Suara yang pemiliknya sudah menjadi teman nya sejak saat masih duduk di bangku SMA hingga kini mereka berdua sudah berprofesi sebagai psikiater.

Serayu memutar bola matanya malas ketika reza mengekori ia dan mengikuti cara wanita itu berjalan.

"Bukannya bantuin bawa barang, malah ngeledek!" Ucap serayu sarkas yang membuat reza terbahak hingga menggema di seluruh koridor rumah sakit.

"Sttt...pagi-pagi juga"

Reza mendesis kala serayu menepuk lengannya pelan.

"Lucu tau ra, gue ga nyangka aja sebentar lagilo bakal jadi ibu" ucap reza sembari membayangkan ucapannya tadi "pasti lucu" lanjutnya.

"Apanya yang lucu coba? Lagian kan istri kamu juga sama za lagi hamil. Malah ngeledek orang hamil yang lain"

Lagi-lagi reza dibuat tergelak dengan perkataan serayu. Memang seperti itu lah keduanya ketika sedang bersama. Reza adalah satu-satu nya teman dekat serayu yang ia miliki.

Laki-laki berdarah campuran jawa+manado itu juga punya istri yang sedang hamil 6 bulan. Keduanya melangsungkan pernikahan tak lama setelah serayu dan jovandra menikah.

Serayu tau semua tentang reza, begitu juga dengan reza. Termasuk jiwa lapang milik serayu yang mencoba untuk menyembuhkan luka milik jovandra ....

To be continued...

1
Yaka
best quote🖐️🔥
Tajima Reiko
Aku jadi terbawa suasana dengan ceritanya, bagus sekali! ❤️
fromAraa: terima kasih/Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Shinn Asuka
Kakak penulis, next project kapan keluar? Aku udah kangen!
fromAraa: nanti yaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!