NovelToon NovelToon
Satu Milyar Untuk 30 Hari

Satu Milyar Untuk 30 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tya

zea perempuan cantik yang harus menikah kontrak selama 30 hari dengan leon pengusaha kaya raya.
di dalam perjanjian pernikahan kontrak mereka tidak boleh saling jatuh cinta.
namun berjalannya waktu zea mulai ada rasa dengan Leon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Leon menatap Viona dengan tatapan tajam dan dingin, seolah-olah ada badai yang tengah menyelimuti hatinya.

"Viona, sebaiknya kamu pergi dari ruanganku. Aku tidak ingin melihatmu sekarang," ucapnya dengan nada yang sangat tegas dan menyakitkan.

Viona terkejut, sekaligus merasa tertampar oleh perkataan Leon. Ia berusaha menelan rasa sakit yang terasa di dadanya,

"Tapi Leon"

"Keluar sekarang viona !!" Lantang Leon

Viona berdecak kesal, lalu berjalan keluar dari ruangan Leon dengan langkah gontai.

Di luar ruangan, Zea yang baru saja mendapat hadiah ponsel dan bunga dari Leon merasa sangat sedih melihat Leon berpelukan dengan viona.

Ia tak mengerti mengapa hatinya begitu sakit melihat sahabatnya itu terluka. Namun, Zea tidak bisa berbuat banyak, ia hanya bisa menyaksikan Viona pergi dengan air mata yang menggenang di matanya.

Viona berjalan menuju lift, berusaha melupakan apa yang baru saja terjadi. Saat lift terbuka, ia terkejut melihat laki-laki yang pernah bertemu dengannya beberapa waktu laki laki itu keluar dari lift. Mereka hanya saling pandang, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Zea yang menyaksikan kejadian tadi merasa semakin sedih. Ia juga berjalan menuju lift, berharap bisa menghibur diri. Namun, saat lift sudah tertutup, Zea hanya bisa menunduk, menahan rasa sedih yang kian menjadi-jadi.

Zea melangkah keluar dari lift dengan langkah tergesa-gesa. Ia bergegas menuju tempat parkir mobil, berharap bisa segera pergi dari situ. Namun, tak lama kemudian, terdengarlah suara Viona yang berusaha mengejarnya.

"Tunggu!" teriak Viona dengan napas terengah-engah.

Zea menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Viona. Dengan langkah cepat, Viona mendekati Zea yang menatapnya dengan tatapan dingin.

"Ada apa?" tanya Zea ketus.

"Apa kamu istrinya Leon?" tanya Viona, mencoba untuk basa-basi.

"Iya," jawab Zea singkat.

"Kenalkan saya Viona," ucap Viona sambil mengulurkan tangan.

"Saya Zea," balas Zea sambil berjabat tangan dengan Viona, meskipun tatapannya masih dingin.

Tiba-tiba, terdengar suara Tiger yang memanggil nama Zea. Mereka berdua menoleh dan melihat Tiger berjalan mendekat. 

Sebenarnya, Tiger disuruh oleh Leon untuk menyuruh Zea pulang agar tidak mengobrol lebih jauh dengan Viona. Leon merasa khawatir akan percakapan mereka berdua.

Zea menyadari kehadiran Tiger dan tanpa berkata apa-apa, ia segera berpamitan kepada Viona. Viona masih ingin berbicara lebih banyak dengan Zea, namun ia tak memiliki kesempatan lagi. 

Zea dan Tiger segera pergi meninggalkan Viona yang masih berdiri di tempat parkir dengan perasaan yang semakin kesal gagal untuk mengompori zea.

Tiger membuka pintu mobil dengan sopan dan ramah, senyum mengembang di wajahnya. "Silahkan masuk, Nona," seru Tiger dengan nada hangat, mengundang Zea untuk duduk di jok belakang mobil mewah tersebut.

"Terima kasih," ucap Zea dengan senyum lembut sambil melangkah masuk ke dalam mobil. Aromanya yang wangi dan rapi terasa menyejukkan di dalam kabin.

"Sama-sama, Nona. Oh, iya, Tuan Leon menyuruh Nona menunggu di rumah," ujar Tiger dengan nada sopan, memberitahu Zea tentang pesan yang telah diberikan kepadanya.

"Iya, aku tahu," sahut Zea, wajahnya tampak tenang. Tiba-tiba, Zea menyadari bahwa mie ayam goreng yang baru saja dibelinya masih ada di genggamannya. "Tiger, ini untuk Tuan Leon. Suka atau tidak, dia harus makan ini," tegas Zea sambil menyerahkan bungkusan mie ayam goreng kepada Tiger.

"Baik, Nona," balas Tiger, menerima bungkusan itu dengan hati-hati. Kaca mobil perlahan menutup, mengisolasi penumpang di dalam kabin dari dunia luar. 

Tiger mulai menjauh, dan sopir yang telah menunggu di kursi depan segera mengemudikan mobil keluar dari tempat parkir dengan kecepatan sedang.

"Kemana lagi, Nona?" tanya pak sopir, mencoba memastikan arah tujuan mereka selanjutnya.

"Langsung ke rumah saja, Kita harus segera sampai rumah tepat waktu ," perintah Zea dengan tegas, mengekspresikan keinginannya untuk segera sampai di rumah.

Sedangkan Leon sedang mengobrol dengan Juan adalah seorang pengusaha muda sukses dan kaya raya. Mereka berdua memiliki banyak kesamaan, namun ada satu hal yang membedakan mereka berdua.

Juan, seorang pria yang sulit jatuh cinta, tetapi jika sudah menemukan seseorang yang ia cintai, ia akan setia hingga akhir. Leon duduk di depan Juan dan mereka mulai mengobrol tentang berbagai hal, mulai dari pekerjaan hingga kehidupan pribadi.

"Gimana dengan kamu Juan, apakah sudah menemukan cinta kamu itu?" Ledek Leon sambil tersenyum.

Juan tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan itu, "Hahaha, jangan kita bahas, gak penting," jawab Juan sambil mengibaskan tangannya. Matanya kemudian tertuju pada tumpukan berkas yang ada di depannya. Ia mulai membereskannya satu per satu.

Wajah Leon tampak penasaran, "Wah, sepertinya kamu sudah jatuh cinta nih. Siapa gerangan yang membuat Juan yang susah jatuh cinta ini luluh?"

Juan tersenyum tipis, "Tenang saja, Leon. Jika saatnya tiba, kamu pasti akan tahu. Sekarang, kita fokus saja pada pekerjaan yang menumpuk ini, ya," ujarnya sambil melanjutkan membereskan berkas-berkas yang ada di hadapannya.

Mereka melanjutkan obrolan ringan mereka, sambil menikmati secangkir kopi hangat di sore hari yang cerah. 

Meski belum ada kejelasan tentang siapa sosok yang membuat Juan jatuh cinta, namun kedekatan mereka sebagai sahabat membuat keduanya merasa nyaman untuk saling berbagi dan mendukung satu sama lain.

Juan tersenyum kecil usai mengguraukan sesuatu kepada rekan kerjanya, kemudian ia merapikan berkas-berkas yang ada di atas mejanya sebelum berpamitan untuk pulang. Suasana di kantor hari ini cukup santai, sehingga memungkinkan para karyawan untuk pulang lebih awal.

Sementara itu, di ruangan lain, Leon menelfon Tiger untuk memintanya datang ke ruangannya. Tak berapa lama, Tiger pun datang dan bertanya, "Ada apa, Tuan?"

Leon menatap Tiger sejenak, lalu berkata, "Habis ini ada meeting atau pertemuan penting gak?"

"Gak ada, Tuan," jawab Tiger.

"Bagus, aku mau pulang ke rumah Mama," seru Leon dengan nada gembira.

"Baik, Tuan," sahut Tiger, mengerti keinginan Leon untuk mengunjungi ibunya.

Leon pun membereskan tas kerjanya, bergegas untuk ke rumah Mama. Sepanjang perjalanan, pikiran Leon masih saja dipenuhi oleh Zea, wanita yang selama ini menghiasi hatinya. 

Namun, ia tahu bahwa hari ini ia harus mengunjungi rumah Mama demi menjaga hubungan baik dengan keluarganya.

Ting.

Notifikasi pesan masuk, dari mama Leon.

Mamah Leon [ nak, mama ke rumah kamu ] 

Degh ! 

"Ada zea di sana" gumam Leon 

Leon memasukkan ponselnya kembali, ia bilang ke pak sopirnya tidak jadi ke rumah mama putar balik ke rumahnya.

Dengan cekatan pak sopir putar balik, jujur entah kenapa Leon sangat takut kalo zea di apa apakan sama mamahnya karena mamanya tidak suka ada perempuan tidak setara dengan keluarganya jadi istrinya ya meskipun hanya nikah siri.

***

1
Ellis Herlina
Bagus, membuat penasaran jadi pengen terus membacanya.
Dewi
👍
Rike
cwok gk besyukur🤦
Dewi
ceritanya sangat bagus
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa
Ivana Make Up
awal yg bagus😍aku suka baca novel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!