Rifan adalah seorang remaja yang pendiam dan cenderung tertutup. Sejak kecil, ia selalu menjadi sasaran empuk bagi para pembully di sekolahnya. Hidup dalam bayang-bayang ketakutan dan rasa rendah diri, Rifan sering merasa putus asa dan tidak berharga. Namun, di balik kelemahannya, tersembunyi semangat dan potensi besar yang menunggu untuk ditemukan.
Suatu hari, Rifan bertemu dengan seorang guru bela diri yang melihat potensi tersembunyi dalam dirinya. Dengan bimbingan dan latihan keras, Rifan mulai mengasah keterampilan fisik dan mentalnya. Proses ini tidak hanya mengubah tubuhnya menjadi lebih kuat, tetapi juga membangkitkan keberanian dan kepercayaan dirinya.
Dalam perjalanannya, Rifan bertemu dengan tiga wanita yang mengubah hidupnya secara signifikan yaitu aiko, miyu, dan sakura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifan Darmawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Waktu demi waktu berlalu, akhirnya mereka sampai di kota, namun saat sampai, perasaan tegang menyelimuti diri Rifan, ia ragu untuk pulang ke rumah.
"Guru!"ucap Rifan tiba tiba.
Guru yang terkejut langsung menghentikan kendaraan nya tiba-tiba, "Bodoh!! Apa kau ingin membuatku jantungan! Kenapa tiba-tiba sih!" ucap Guru emosi.
"Hehe, maaf Guru, aku hanya ingin berhenti di sini, rumah ku sudah dekat" ucap Rifan.
"Kenapa? Aku antar saja kau, tenang saja" ucap Guru.
Namun yang Guru tidak tahu adalah pikiran Rifan berbeda,, Rifan takut kalau jika di antar guru sampai Rumah, nanti kalau ada Miyu pasti akan mengenali Mobil Guru.
Namun karna Rifan merasa tak enak jika menolak antaran guru, Rifan hanya bisa pasrah, di dalam perjalanan menuju rumah nya, Rifan penuh ke khawatiran.
Setelah sampai Rifan pun menurunkan bawaan nua dsri mobil Guru, setelah selesai Guru pun kembali ke dojo, Rifan hanya bisa melihat rumah nya dari kejauhan dengan penuh ragu, karna masalah terbesar ada di dalam Rumah.
"Rifan apakah ini rumah mu?" tanya Sakura penasaran.
"Iya, ayo masuk" jawab Rifan mengajak Sakura masuk dengan gugup.
Mereka berdua pun menuju depan rumah, namun di depan rumah Rifan merasa lega karna melihat tempat menaruh alas kaki tak ada satupun di sana.
"Syukurlah, Miyu pasti sedang tak ada di rumah, jam segini dia pasti sedang bersekolah" pikir Rifan merasa lega, ia pun membuka pintu dan masuk Rumah.
"Wah Rifan, Rumah mu rapih sekali, padahal kau ini tak ada di rumah berbulan-bulan kan, tapi seperti ada yang membersihkan nya bahkan debu pun tak ada, apa ada pembantu Rifan?" tanya Sakura penasaran dan kagum.
"T-tidak ada kok, kamu ga usah pikirin itu udh" ucap Rifan mencoba mengalihkan pikiran Sakura.
Beberapa waktu berlalu kemudian jam menandakan jam pukul sepuluh, Rifan yang merada lapar mancari makanan namun ia tak menemukan satu pun, ia memutuskan untuk ke supermarket untuk membeli perlengkapan makanan.
Setelah membeli perlengkapan makanan, Rifan memutuskan untuk membeli pakaian untuk Sakura, karna ia tak memiliki pakaian sama sekali, yang ia punya hanyalah pakaian yang sedang ia pakai.
Setelah membeli beberapa pakaian untuk Sakura, Rifan memutuskan untuk pulang namun saat sampai dekat rumah ia berpaspasan dua wanita yang ia kenal, ternyata itu adalah Miyu dan Aiko.
Miyu dan Aiko yang melihat Rifan langsung berlari memeluk Rifan dengan erat.
"Rifan!!" ucap Miyu memeluk erat dengan tangis kerinduan.
"Kalian berdua mengapa ada di sini, bukan kah kalian seharus nya ada di sekolah?" tanya Rifan terkejut bertemu mereka berdua.
"Kami sedang libur dan ingin bermain di rumah mu" jawab Aiko dengan tangis nya.
Setelah berpelukan lama Mereka pun melepaskan pelukan nya perlahan, namun Miyu yang benar-benar rindu dengan Rifan tak ingin melepaskan pelukan nya ia masih terisak menangis.
"kenapa kau meninggalkan ku, dan kenapa kau tak mengabari saat telah sampai?" tanya Miyu masih dengan tangis kerinduannya.
"M-maaf Miyu, aku sudah berjanji kan pada mu agar aku bisa setara dengan dirimu, aku ingin bisa melindungi dirimu" ucap Rifan sambil mengelap air mata Miyu dengan lembut.
"Aku senang kalian berdua bisa akrab" ucap Rifan senang melihat Miyu fan Aiko bersama.
"Ya sudah ayo Rifan ke rumah mu, mari kita rayakan kepulangan mu" ajak Aiko sambil menggandeng tangan Rifan.
"A-apa!" ucap Rifan terkejut.
Miyu yang melihat Aiko menggandeng tangan Rifan tak mau kalah, ia menggandeng tangan Rifan satunya lagi, mereka berdua pun menarik Rifan menuju rumah nya, Rifan hanya bisa pasrah nanti, dalam hati nya menangis.
"Bagaimana ini" pikir Rifan penuh kebingungan.