Asyifa Khaerunnisa Hafidz, gadis berusia 21 tahun yang berasal dari keluarga tidak berada. Harus menjadi tulang punggung keluarga menghidupi Ibu dan adiknya. Hingga suatu ketika, Asyifa harus menerima pernikahan dengan seorang lelaki kaya raya yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.
Arkana Ksatria Wiratama, adalah pewaris dari perusahaan keluarganya. Tampan, kaya raya dan mapan yang berusia 25 tahun. Arkana adalah incaran para gadis muda di sekelilingnya. Namun hati lelaki itu hanya milik dari Tatjana Abigail, kekasih tercintanya. Keduanya sudah menjalin hubungan sejak 5 tahun lalu.
Namun, tiba-tiba saja Asyifa dan Arkana harus menerima paksaan untuk menikah. Disaat kedua orang itu sama sekali tidak saling mencintai
Lantas akan seperti apa kehidupan pernikahan mereka? Mampukah Asyifa melukuhkan hati Arkana? Menunjukkan ketulusannya pada sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PRINCESSNOVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nona Nasi Goreng?
Malam pun tiba,
Syifa masih di persiapkan di dalam kamarnya. Gadis itu baru saja selesai di rias oleh MUA profesional yang di sewa oleh Putri sendiri
Kini, para Asisten MUA itu tengah membantu Syifa untuk menggunakan gaun lamarannya
Sebuag gaun modern berwarna coklat latte ,dengan model panjang yang tepat untuk gadis berhijab seperti Syifa. Desainnya sederhana namun tetap terlihat anggun dan menawan. Sangat cocok di tubuh langsing dan tinggi milik Syifa
Aida yang baru saja masuk ke dalam kamar Syifa pun merasa terkesiap melihat penampilan anak gadisnya
"Masyaallah,cantik sekali anak Bunda" puji Aida
"Bunda ih,Syifa kan malu" sahut Syifa
Aida terkekeh mendengarnya. Anak gadisnya itu terlihat sangat tegang dan gugup
"Bun,gimana kalau calon suamiku menolak aku? Bagaimana kalau dia kecewa karena aku gak sesuai ekspetasinya?" Tanya Syifa
"Tidak akan,sayang. Kamu tenang saja dan jangan gugup. Calon suamimu akan sangat terpesona melihatmu" sahut Aida
Syifa berusaha memaksakan sebuah senyuman. Dia memang belum pernah melihat wajah calon suaminya. Bahkan,namanya pun tidak tahu.
Putri sengaja merahasiakan semua itu. Katanya biar menjadi kejutan untuk Syifa
Di rumah keluarga Wiratama,
Seluruh anggota keluarga itu akan berangkat menuju kediaman Syifa. Semobil penuh digunakan sebagai tempat barang seserahan untuk melamar Syifa
Arka sudah siap dengan kemeja bermotif batik yang senada dengan gaun milik Syifa. Arka hanya perlu sedikit seyuman. Namun sayangnya,lelaki itu sedang sangat tidak ingin tersenyum
"Arka,senyum sedikit kenapa sih? Kamu ini kelihatan kayak mau di hukum mati aja" tukas Naura kesal
"Berisik!" Sahut Arka kesal
Naura hanya bisa menggelengkan kepalanya. Akhirnya rombongan mereka berangkat menuju rumah Syifa
Arka satu mobil dengan Putri dan Reza. Wanita paru baya itu duduk tepat di samping sang putra. Wajahnya terlihat sumringah,dia sangat bahagia saat ini. Putri terus saja mengusap punggung tangan Arka
Arka tersenyum melihat betapa bahagianya sang Mama. Dia sedikit terhibur melihat raut wajah sumringah dari wanita yang melahirkannya
"Mama terlihat bahagia" celetuk Arka
"Tentu saja. Putra Mama akan segera menikah," sahut Putri
"Pernikahanku akan dilangsungkan minggu depan,Ma? Secepat itu?" Tanya Arka
"Iya,biar enggak ada drama lagi" sindir Putri
Arka memutar kedua bola matanya dengan jengah. Dia memilih diam dan tidak menanggapi sindirian itu. Reza yang duduk di depan hanya bisa menggelengkan kepalanya
Setelah menempuh 30 menit perjalanan,
Akhirnya rombongan mereka tiba di kediaman milik Syifa. Rumah sederhana yang terletak di samping gang kecil. Di daerah pemukiman biasa
Arka terkejut melihat lingkungan dari calon istrinya. Dia berpikir kalau Mamanya akan menjodohkan dia dengan anak dari salah satu rekan kerjanya. Arka juga sama sekali belum pernah melihat atau tahu siapa nama calon istrinya. Arka ragu untuk turun, lingkungan ini jelas menunjukkan kalau calon istrinya berada jauh dibawahnya. Bahkan Tatjana lebih berada diatas calon istrinya ini
"Mama,kenapa kita disini? Rumah siapa itu?"
"Rumah calon istrimu. Sudah,ayo turun. Lihat,keluarganya sudah menunggu kita" ujar Putri
Meski benaknya masih di penuhi tanda tanya tapi Arka tetap menurut. Dia turun dari atas mobil lalu berdiri di tengah Putri dan Reza
Di belakang mereka,Naura dan Alan juga beberapa kerabt lain menjadi pengantar calon mempelai
"Senyumlah,Arkana" bisik Putri
Arka akhirnya tersenyum. Mereka mulai melangkah masuk bersamaan. Aida dan Paman dari Syifa menyambut kedatangan mereka
Di dalam rumah itu sudah di dekor dengan dekor khas lamaran.
Setelah itu acara langsung di mulai. Arka duduk di antara Putri dan Reza. Aida dan Paman dari Syifa duduk di kursi yang ada di depan mereka. Arka langsung menyampaikan hajatnya untuk melamar Syifa.
"Asyifa Khaerunissa Hafidz. Itulah nama putri saya,Nak Arka" ujar Aida
Arka hanya tersenyum menanggapinya,
'Asyifa?' Batin Arka
Setelah itu, MC meminta agar Syifa segera di hadirkan di tempat acara. Arka diminta untuk berdiri dengan bucket bunga ditangannya untuk menyambut Syifa
Putri terlihat sangat bahagia saat memandangi lekat wajah sang putra
'Andai Papamu masih hidup,Nak' batin Putri
Syifa yang masih di kamar dijemput oleh kedua sepupu perempuannya. Tidak perlu di tanya betapa gugupnya Syifa
"Mbak,calon suamiku dah diluar?"
"Udah,Syifa. Calon suamimu sangat tampan dan kaya" celetuk sepupu syifa
Syifa hanya tersenyum canggung. Kedua tangannya di gandeng berjalan keluar. Syifa hanya bisa menundukkan kepalanya karena gugup dan malu
Semua orang yang ada di depan sudah sangat tidak sabar menantikan kehadiran Syifa. Termasuk Arka sendiri
TAP...TAP...TAP... Syifa melangkah dengan langkahnya yang anggun. Kedua sepupunya menggandeng tangannya
"Itu,Kakakku" ujar Syahrul bangga
Aida dan Putri tidak melepaskan pandangan mereka dari Syifa. Kedua paru baya itu tersenyum bahagia
"Calon mantu kita,Pa" ujar Putri yang diangguki oleh Reza
Syifa makin mendekat dan membuat Arka mulai merasa deg-degan.
Syifa sudah berada tepat di depan Arka. Gadis itu,berdiri di tengah antara Bunda dan Pamannya
"Angkat wajahnya,Nona Asyifa" ujar MC
Syifa perlahan mulai mengangkat wajahnya. Menunjukkan wajahnya pada calon suaminya. Wajah cantik yang dibalut hijab di atas kepalanya
Arka yang sejak tadi penasaran pun tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Syifa. Sekarang dia merasa sangat terkejut setelah melihat Syifa
"Nona Nasi goreng?" Gumam Arka