Gisella Arumi tidak pernah menyangka akan menjadi istri kedua Leonard Alfaro kakak iparnya sendiri setelah ia menyebabkan Maya saudaranya koma karena kecelakaan mobil. Gisella yang mengendarai mobil di hari naas itu terlibat kecelakaan beruntun di jalan tol.
"Kau harus bertanggung jawab atas kelalaian mu, Ella. Kamu menyebabkan kakak mu koma seperti sekarang. Kau harus menikah dengan Leonard. Mama tidak mau Leo sampai menikahi perempuan lain untuk merawat Noah", tegas Meyda mamanya berapi-api sambil menunjuk wajah Gisella.
Bak tersambar petir di siang bolong, Gisella menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau. Aku akan bertanggung jawab mengurus keponakan ku tanpa harus menikah dengan Leonard. Bahkan aku tidak mengenalnya–"
Plakk!
Tamparan keras Rudi sang ayah mbuat Ella terkejut. Gadis itu mengusap wajahnya yang terasa perih. Matanya pun memerah.
"Kenapa papa menampar ku?"
"Karena kau anak tidak tahu di untung. Kau pembangkang tidak seperti Maya. Kau sudah menyebabkan kakak mu koma!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KERAGUAN
Tiba di dalam kamar Ella mengunci pintu. Bersandar di belakang pintu sambil mengusap dadanya. Jantung berdebar-debar kencang.
Ia tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya kini. Mendadak gemetaran tak keruan.
Hari semakin malam. Udara di musim penghujan begini seharusnya terasa dingin. Namun tidak dengan Gisella, ia merasa gerah dan kepanasan walau AC sudah menyala sejak tadi sore.
Ella membuka pintu balkon kamarnya. Gadis itu berdiri di belakang pagar menatap langit gelap gulita tanpa cahaya.
"Ada apa dengan ku. Seharusnya tidak seperti ini. Kak Maya, aku mohon bangun lah. Aku tidak tahu berapa lama bisa bertahan", lirih Ella menyandarkan wajahnya di atas pagar dengan tangannya menopang wajah yang nampak sendu itu.
"Aku sudah belajar merawat Noah. Aku menyayangi keponakan ku, akan selalu seperti itu pada anak kakak", ucap Ella. "Tapi aku sangat berharap kak Maya sembuh walaupun tidak bisa seperti sedia kala lagi.
"Dan...
"Kak Leo sangat membutuhkan mu..
*
Ella bangun seperti biasanya. Yang pertama kali ia lihat adalah Noah di kamarnya. Anak itu masih tertidur pulas Ella tersenyum menatapnya.
Kemudian ia langsung turun ke bawah, ke pantry. Hal yang rutin ia kerjakan sejak tinggal di mansion Leonard dan Maya.
Sepertinya Minah tidak terlalu sibuk seperti pagi-pagi sebelumnya.
Melihat Ella berada di pantry, wanita itu menyapa hormat. "Nona Ella sebaliknya istirahat saja, tuan Leonard tidak makan pagi di rumah hari ini".
"Kenapa kak Leo tidak sarapan dulu sebelum pergi kerja?", ucap Ella pelan. "Apa karena semalam?", batin Ella.
"Tuan Leo mau ke rumah sakit melihat nona Maya. Makanya tidak sempat sarapan", ucap Minah menjawab pertanyaan Ella.
"Apa ia mengatakan ada sesuatu tentang kak Maya, bi?"
"Tidak. Tapi pagi ini memang tuan kelihatan berbeda sepertinya ia tidak bisa tidur semalaman", ujar Minah sambil menghidupkan kompor.
Gisella terdiam perkataan Minah. Ternyata buka Ella saja yang tidak bisa tidur semalaman. Leonard juga sama seperti dirinya.
"Bibi lanjutkan saja pekerjaan, aku akan melihat keponakan ku", ujar Ella tersenyum.
"Iya nona Ella", jawab Minah.
*
Benar Leonard melihat Maya. Yang kondisinya tetap sama seperti kemarin-kemarin. Sudah hampir dua bulan istrinya seperti ini.
Saat kejadian apa yang di katakan Ella memang benar mobil di belakang mereka tiba-tiba melaju dari kiri dan menghantam sisi depan bagian Maya. Tubuh Maya terhimpit. Bagian kepala mengalami cedera berat. Sementara Ella mengalami luka ringan walaupun saat itu Ella mendapatkan juga perawatan intensif karena mengalami gegar otak ringan.
"Sayang bangunlah. Buka matamu. Tunjukkan kondisi mu membaik", ujar Leonard sambil menggenggam jemari Maya.
Laki-laki itu menghela nafas.
"Aku membutuhkan mu, sayang. Noah juga membutuhkan mu, tapi kini ia memiliki adik mu Ella yang merawat dan memberi nya kasih sayang menggantikan tugas mu. Namun tidak dengan ku".
"Menikahi Ella adalah ide orang tua kita. Menurut mereka agar Ella tidak kembali lagi ke Amerika. Ia fokus membantu merawat Noah. Namun entah sampai kapan kondisinya bisa seperti ini. Semalam hampir saja terjadi...Aku pria normal", ucap
Leonard sambil memijat keningnya yang terasa berdenyut.
*
Begitu pun di ruangannya. Leonard tidak bisa fokus bekerja. Laki-laki itu terlihat sangat kesal, tapi tangannya terus membuka handphone melihat CCTV mansion yang terhubung langsung dengannya.
Ella dan Noah kembali berada di lantai empat. Ella kembali melanjutkan menggambar. Gadis itu mengenakan tank top berwarna putih dengan belahan dada rendah dan short pant pendek memperlihatkan lekuk tubuhnya. Sementara rambutnya seperti biasa di gelung acak di atas kepala memperlihatkan leher jenjangnya.
Leonard menyandarkan punggungnya menatap lekat Ella yang berulangkali mengumpat kesal karena melakukan kesalahan.
Ella kelelahan dengan kesalahan saat menggambar. Gadis itu terduduk di lantai di samping Noah. Memeluk kedua lututnya pada akhirnya ia menangis sembari menyandarkan wajahnya di atas lutut.
"Aku tidak bisa berpikir jernih", ucapnya. Leonard bisa mendengar samar-samar. "Lusa aku harus mengirim sketsa nya. Kenapa sulit sekali untuk fokus".
Tok
Tok
Ella berdiri dan mengusap air matanya.
Nur membuka pintu. Ella tersenyum padanya. "Maaf nona mengganggu anda, pak Yadi sopir tuan Leo menjemput nona. Tuan meminta anda ke kantornya.
Ella menautkan kedua alisnya.
"Sekarang?"
Ella bingung kenapa Leo malah meminta ia ke kantornya.
"Iya nona, sekarang", jawab Nur membantu membawa keranjang Noah untuk turun.
"Nur tapi kalian harus menjaga Noah dengan benar ya selama aku pergi. Aku tidak mau terjadi apa-apa pada keponakan ku".
"Iya nona Ella. Jangan kuatir", jawab pelayan itu mengikuti Ella keluar.
Leo tersenyum melihat layar handphone miliknya".
...***...
To be continue
Kalau banyak yang kasih komentar, akan author up lagi. Bila sepi, kita lanjut besok lagi. Karena sudah 3 bab up 🙏🏻
hempaskan.
sepertinya bibit 2 pelakor ini mah
tp kok nolak. 😵
gmn klo Leo nya berpaling nya ke ella. kan sami ajo