NovelToon NovelToon
Satu Milyar Untuk 30 Hari

Satu Milyar Untuk 30 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tya

zea perempuan cantik yang harus menikah kontrak selama 30 hari dengan leon pengusaha kaya raya.
di dalam perjanjian pernikahan kontrak mereka tidak boleh saling jatuh cinta.
namun berjalannya waktu zea mulai ada rasa dengan Leon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Leon terbaring di samping Zea, menatap wajah cantiknya yang menurutnya sangat mengemaskan. Meskipun dalam keadaan tertidur, Zea tampak seperti bidadari yang turun dari langit, membuat Leon terpesona.

"Kenapa tuan melakukan hal ini kepadaku? Sedangkan aku jelek, dari desa juga," lirih Zea dengan wajah sedih yang membuat Leon merasa bersalah.

Dengan perasaan yang bercampur aduk, Leon menarik tubuh Zea hingga mereka berdempetan lagi. Dalam kegelapan malam, Leon kembali dengan rakus menikmati saat-saat bersama Zea.

Meskipun tahu bahwa Zea mungkin tidak menikmati apa yang terjadi, namun hasrat yang menggebu-gebu membuat Leon sulit menahan diri.

Sementara itu, Zea hanya bisa pasrah menerima perlakuan Leon. Baginya, malam itu terasa begitu panjang dan menyiksa. Dalam hati, ia menatap pria yang kini menjadi suaminya, meskipun hanya untuk 30 hari saja. Semua ini terasa seperti mimpi buruk yang tak kunjung berakhir.

Setelah selesai, Zea turun dari kasur yang begitu mewah dan berjalan ke arah kamar mandi.

Langkah kakinya terasa berat, seolah menanggung beban yang tak mampu dijelaskan. Di balik pintu kamar mandi, Zea menangis sejadi-jadinya, meratapi nasib yang menimpanya.

Setelah mandi, Zea terbaring di tempat tidur dengan perasaan lelah dan nyeri di daerah intimnya. Dia mencoba mengabaikan rasa sakit yang masih terasa dan perlahan menutup matanya. 

Tidak lama, Zea pun terlelap dalam tidurnya, mencoba melupakan semua kejadian yang baru saja dialaminya.

Keesokan paginya, Leon terbangun dari tidurnya dan melihat Zea yang masih tidur dengan lelap. 

Senyum sinis terukir di wajahnya saat ia turun dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi. Setelah selesai mandi, Leon kembali ke kamar tidur dan bingung tidak melihat Zea di sana.

"Dimana perempuan itu?" gumam Leon sambil mengedarkan pandangannya.

Ia melihat kasur yang sudah tertata rapi, gorden yang terbuka, dan kaca jendela yang terbuka pula. Dalam hati, Leon bertanya-tanya apakah ini semua kerjaan pembantu rumah tangga mereka.

Sementara itu, Zea telah bangun dari tidurnya dan berusaha menjalani hari itu dengan semangat meskipun masih merasa nyeri. Dia menyiapkan diri untuk menghadapi hari yang penuh tantangan dan mencoba melupakan perasaan sakit hati yang masih membayanginya.

Zea terbangun pagi-pagi dan langsung menuju dapur, dengan semangat ia ingin memasak sarapan untuk suaminya, Leon. 

Meskipun pernikahan mereka hanyalah pernikahan kontrak, namun Zea tetap ingin menunjukkan rasa hormat dan kepedulian sebagai istri. Ia teringat akan sosok ibunya yang selalu menjadi istri yang baik dan berbakti kepada suaminya.

Dengan tangkas, Zea mulai memasak berbagai hidangan kesukaan Leon ia tanya kepada bibik. Aroma wangi dari masakan itu mulai menyebar ke seluruh rumah, membuat bibik yang ada di rumah itu merasa kagum dengan kemampuan memasak Zea.

Meski dilarang oleh bibik, Zea tetap nekad memasak sarapan untuk suaminya. Ia merasa bahwa sebagai istri, ia harus melakukan hal tersebut demi kebahagiaan dan kenyamanan Leon.

Tak lama kemudian, Leon keluar dari kamarnya dengan pakaian CEO yang rapi dan elegan. Wajah tampannya semakin terlihat memikat dengan balutan pakaian tersebut. Ia tergoda oleh aroma masakan yang menggugah selera dan langsung menuju meja makan.

"Pagi tuan," sapa para pembantu yang ada di rumah tersebut dengan hormat.

Leon tersenyum dan duduk di meja makan, Zea pun menyajikan hidangan yang telah ia siapkan. Wajah Leon tampak terkejut namun senang dengan usaha Zea. 

Zea mengambilkan nasi dan juga lauk pauk untuk Leon, semua artnya yang ada di sana heran melihat zea. 

Leon duduk di meja makan, menunggu sarapan pagi disajikan oleh Zea. Ia melihat sekelilingnya, merasa heran dengan suasana yang berbeda dari biasanya. 

Biasanya, para istri kontrak yang dulu ia ajak menikah akan bangun siang, menyuruh para bibik untuk menyiapkan sarapan pagi, dan bersikap layaknya tuan putri. Namun, Zea berbeda.

Zea menyajikan piring berisi nasi goreng, telur dadar, dan sambal yang lezat di meja makan. Leon memulai makan dengan lahap, membuat para bibik kaget melihat sikapnya. Biasanya, tuan mereka itu makan dengan biasa saja, tak pernah terlihat begitu lahap.

"Ini siapa yang masak? Sangat lezat!" seru Leon, menikmati setiap gigitannya.

"Zea, Tuan," jawab para bibik secara kompak, tersenyum melihat antusiasme Leon.

"Kamu?" tanya Leon dengan heran, menatap Zea yang sedang meneguk air putih di sampingnya. "Terima kasih, sarapan ini sangat enak. Aku tak menyangka kamu begitu rajin dan bisa memasak sebaik ini."

Zea tersenyum malu, merasa bahagia karena usahanya dihargai oleh Leon. Ia berharap bahwa dengan kebaikan hatinya, ia bisa merubah sikap Leon yang dingin menjadi lebih hangat dan penuh kasih sayang.

"Jangan gr dulu ! Aku hanya pura pura saja biar kamu senang" ucap Leon lagi sambil menyudahi makannya 

Zea hanya tersenyum kecut saat melihat Leon bangkit dari kursinya. Ia menatap intens ke arah Leon yang melangkah dengan mantap menuju halaman depan rumah. Dalam hati, Zea tahu bahwa Leon hendak berangkat kerja.

Tak ingin melewatkan kesempatan untuk mencium tangan suaminya, Zea langsung berlari mengerjarnya. "Tunggu, Leon!" seru Zea dengan nafas terengah-engah.

Leon menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang, menatap Zea dengan ekspresi datar. "Panggil aku Tuan Leon," ujarnya dengan suara tegas.

Zea terkejut, nafasnya masih tersengal-sengal karena mengejar Leon. "Tuan?" gumamnya bingung. "Tapi aku kan istri kamu."

Leon tertawa sinis, mengejek Zea dengan tatapan tajam. "Zea, Zea, kamu hanya di sini selama 30 hari setelah itu, kita akan berpisah. Jadi, jangan anggap dirimu istriku yang sah," sindir Leon, mengecilkan hati Zea yang semakin terluka.

Zea menahan air matanya yang hampir jatuh, menatap Leon yang kini semakin menjauh darinya. Perasaan bercampur aduk, antara rasa sedih dan kecewa, membuat Zea semakin terpuruk. Namun, ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa selama 30 hari ini, ia akan tetap berusaha menjadi istri yang baik untuk Leon, meskipun hatinya terus tercabik-cabik oleh perasaan yang tak terungkapkan.

"Sabar non zea" seru bibik yang entah dari kapan berada di belakangnya 

"I-iya bik" jawab zea 

Bibik mengajak zea untuk duduk di kursi taman depan, di rasa udah aman bibik menatap lekat wajah cantik zea.

"Kamu bukan perempuan pertama yang jadi korban tuan Leon" seru bibik menepuk pundak zea 

"Korban?" Zea menautkan kedua alisnya 

"Iya non" 

Dari dalam rumah bibik di panggil oleh art lainya, jadi bibik gak bisa meneruskan ceritanya lagi ia langsung meninggal zea begitu saja.

Zea jadi penasaran dengan ceritanya bibik barusan,.."sebenarnya Leon itu siapa? Kenapa dia seperti ini? Apalagi dia masih muda sepertinya juga umur kami tidak beda jauh" gumam zea 

***

1
Ellis Herlina
Bagus, membuat penasaran jadi pengen terus membacanya.
Dewi
👍
Rike
cwok gk besyukur🤦
Dewi
ceritanya sangat bagus
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa
Ivana Make Up
awal yg bagus😍aku suka baca novel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!