KULTIVATOR DI DUNIA BARU

Hari hari pun telah berlalu, Azel Leon dan Lin Chen setiap hari berlatih, mereka tampak masing masing beradu pedang setiap hari. Lin mengajarkan Azel dan Leon menggunakan pedang dan teknik sesuai dengan yang mereka kuasai. Mulai dari teknik bayangan dan teknik cahaya.

Setiap hari begitu banyak keseruan yang dilakukan oleh mereka bertiga, hingga mencapai waktu 6 bulan, Leon dan Azel memiliki kekuatan yang luar biasa di tingkat dewa bintang 1.

Lin Chen begitu bersemangat mengajarkan Azel dan Leon, ribuan teknik bahkan semua yang Lin Chen tau tentang masing masing teknik mereka pun diajarkan.

Mulai hari itu mereka berdua menganggap Lin Chen adalah sosok dewa yang paling kuat yang pernah ada di dunia ini. Lin Chen mengajarkan mereka apa arti pedang, apa itu kekuatan. Bagaikan Lin Chen seperti reinkarnasi dan bukan anak biasa pada umumnya.

"Kami bersumpah, selalu setia kepada anda guru, jika kami melanggar sumpah kami, maka Dao Surgawi yang akan membunuh kami hingga jiwa kami lenyap seketika tanpa bereinkarnasi." Ucap Leon dan Azel yang bersumpah setia di hadapan Lin Chen.

"Baiklah, sudah 6 bulan kalian berlatih dan mendapatkan pengajaran dariku, aku telah mengajarkan begitu banyak hal kepada kalian, kuharap kalian dapat menjadi kultivator yang berjalan di jalan kebenaran dan tidak ceroboh dalam melakukan sesuatu," ucap Lin Chen tersenyum puas melihat perubahan mereka berdua.

"Baik guru, kami akan selalu mengingat dan tidak akan pernah melupakan anda, sedikitpun jika itu membahayakan guru, kami rela nyawa kami lenyap saat itu juga," ucap mereka berdua begitu yakin dan penuh keteguhan hati niat yang besar kepada Lin Chen.

"Hoaaam, baiklah sepertinya kalian sudah siap, aku sudah menunda petualanganku menjelajahi dunia ini, besok kita akan menuju ke kerajaan Florin bertemu ayahmu," ucap Lin Chen membuat Leon kebingungan.

"Untuk apa guru? Untuk apa kita harus ke kerajaan Florin dan bertemu ayahku?" Tanya Leon penasaran.

"Seperti yang kamu tau, bahwa wilayah Florin di jaga ketat perbatasannya, bahkan orang luar pun tidak di izinkan memasuki benua Florin, dan katamu benua Florin itu kecil dan tidak luas," ucap Lin Chen menjelaskan bahwa jika ingin meninggalkan benua Florin harus memberitahu raja Florin terlebih dahulu.

"Jadi seperti itu, baik guru jika memang itu yang anda inginkan, besok kita akan berangkat, dan malam ini aku akan menyiapkan barang barangku," ucap Leon yang hendak pergi namun tiba tiba kena pukulan oleh Lin Chen.

Plak!

"Bocah bodoh, jangan langsung pergi begitu saja!" Ucap Lin Chen yang selalu dibuat kesal oleh Leon.

"Hehe maafkan murid ini guru."

"Huff Azel, Leon, terimalah cincin ini," Leon melemparkan sebuah cincin untuk Leon dan Azel, di cincin itu terdapat ukiran simbol bayangan dan cahaya. Cincin simbol bayangan diberikan kepada Azel, sedangkan simbol cahaya diberikan kepada Leon.

"Guru cincin apa ini?" Tanya Leon penasaran, begitu pula Azel sangat penasaran dengan cincin tersebut.

"Ini adalah cincin penyimpanan ruang dimensi, didalamnya aku sudah mengatur array ruang dimensi agar dapat menyimpan benda benda apapun itu kecuali makhluk hidup didalamnya," ucap Lin Chen menjelaskan.

"Cincin penyimpanan?" Azel seperti pernah mendengar cerita yang dicerita oleh Lin Chen kepadanya tentang cincin penyimpanan.

"Ini seperti kantong penyimpanan yang sangat langka itu?" Ucap Azel yang matanya takjub dengan cincin tersebut, dengan cepat tanpa menjelaskan Azel mampu menyalurkan energi Qi ke cincinnya dan kesadarannya melihat didalam cincin itu ada ruangan yang begitu luas yang bisa menyimpan apapun didalamnya.

Hampir saja Leon di pukul lagi oleh Lin Chen, tak lama pun mengerti cara memakai cincin penyimpanan itu, Leon terasa bahwa dunia ini begitu kecil dengan kekuatan seperti ini yang sangat luar biasa bahkan sangat tidak masuk akal dibandingkan dunia ini.

"Di cincin penyimpanan itu masih kosong, jadi jika kalian ingin menyimpan sesuatu atau apapun itu, masukkan saja ke dalam cincin tersebut," ucap Lin Chen menjelaskan.

"Baik guru, terima kasih atas cincinnya," ucap Leon dan Azel sontak kepada Lin Chen begitu hormat.

Malam pun tiba...

Di hutan yang begitu luas terdapat sekelompok orang berbaju bangsawan serta ksatria dengan armor yang terlihat seperti kerajaan Florin menuju ke depan pintu istana Lin Chen.

Mereka datang dengan terburu buru seperti sangat ingin menemui Lin Chen dengan keadaan begitu darurat.

"Pangeran, tolong buka pintunya, kami dari kerajaan Florin datang ingin menemui anda pangeran!" Ucap mereka mengetuk pintu begitu keras.

Tak lama, tiba tiba sosok cahaya emas melesat dengan cepat dan berdiri di belakang para kelompok kerajaan Florin tersebut.

"Kenapa kalian kemari?" Tanya Leon yang tiba tiba muncul di belakang mereka semua, mereka begitu terkejut karena baru beberapa detik mereka jalan tiba tiba dibelakang mereka ada pangeran.

Suara pintu istana pun terbuka, perlahan pintu itu terbuka dan muncullah Lin Chen dan Azel yang matanya seperti tidak bisa tertidur karena suara berisik di luar.

"Hoaam ada apa ini? Kenapa ketika aku mau beristirahat tiba tiba muncul keributan?! Aku tidak pernah tidur selama ini, kalian tau?! Ada perlu apa kalian?!" Ucap Lin Chen namun tiba tiba mereka berlutut memohon di hadapan Lin Chen.

"Tuan yang luar biasa, mohon tolong bantu raja Florin, kerajaan Florin dalam bahaya," ucap khatrua tersebut menyampaikan pesan kepada Lin Chen.

"Hei hei, aku pangeran Leon, ada apa dengan ayahku? Bagaimana kerajaan Florin saat ini?" Tanya Leon begitu penasaran karena jarak ketika berjalan ke pusat wilayah manusia sekitar 3 hari.

Leon selama ini tidak pernah mendapatkan kabar satupun dari ayahnya dan kerajaan Florin entah apa yang terjadi sepertinya baik baik saja karena ayahnya sudah rank SS sedangkan Johan rank S.

"Pangeran?! Apakah anda benar benar pangeran?! Maafkan kami pangeran tidak mengenali anda, perubahan anda begitu besar, anda seperti sangat kuat selama ini," ucap ksatria tersebut terharu melihat pangeran yang mereka layani berubah drastis, mereka hampir tidak mengenali tuan mereka sendiri.

"Hei masuklah kedalam, aku mengantuk jadi katakan didalam ceritanya lebih jelas," ucap Leon mengajak mereka namun para ksatria itu menolak.

"Tidak, tuan yang luar biasa hebatnya..."

"Ahh sudah sudah, jangan panggil aku sebutan itu! Panggil saja aku Lin Chen!" Lin Chen merasa aneh jika dipanggil sebutan yang berlebihan.

"Ba.. baik tuan Lin Chen!" Ucap mereka serentak namun Leon merasa kesal jika gurunya dipanggil sebutan namanya, baginya itu tidak sopan karena guru yang luar biasa dipanggil dengan sebutan itu.

"Hei hei, kalian jangan sekali kali memanggil nama guruku dengan sebutan namanya, panggil guruku sebutan guru besar!" Ucap Leon memerintahkan para ksatria tersebut agar menjaga ucapannya apalagi guru dari Leon.

"Baik tuan!" Ucap mereka serentak namun Lin Chen tidak berekspresi sama sekali melihat tingkah Leon yang tidak berubah sama sekali.

"Ada ada saja bocah ini," bathin Leon melihat Leon yang begitu berlebihan padahal bagi Lin Chen tidak terlalu dipermasalahkan.

-------

Hai teman temanku, semoga kalian menikmati novel ini..

Mohon dukungannya yah, share like dan komen serta subscribe channel author yah..

Arc kali ini telah End "Bayangan dan Cahaya"

Author akan melanjutkan cerita ini namun updatenya 2 hari per bab, terkadang 1 bab per hari.

Ini di karenakan author punya kesibukan yaitu punya jam kerja 12 jam.

Author tetap fokus dan memanejemen waktu agar dapat terus update setiap hari

Makasih teman teman

StayToon yah!