"Ini semua salah ku!, aku pantas mendapatkan semua ini" Suara hati Faela, tubuhnya terjatuh dari lantai tempat tinggal istri selingkuhannya.
"Bru.. uk" Suara tubuh Faela yang terjatuh dari lantai 15 apartemen termewah dikota itu.
Darah mengalir dari kepalanya dengan deras, dan dia menghembuskan nafas terakhir nya dengan mata terbuka memandang awan biru.
Tiba-tiba saja Faela melihat cat warna merah menyirami tubuhnya.
"Kamu tidak apa-apa? " Tanya Siska, teman kuliah Faela.
Faela lalu mengusap matanya dengan kain lap yang diberikan Siska.
"Siska!, dia bukannya tinggal di luar negeri bersama suaminya. Kenapa dia disini? " Pikir Faela yang kebingungan.
Lalu dia melihat sekelilingnya dan dia berada di kampus lamanya.
Apa yang terjadi pada Faela?, Bagaimana kisah cinta Faela yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Niat jahat.
Di rumah Simon, Simon yang masih menyimpan dendam kepada Fa ela.
"Kenapa aku tidak boleh melepaskan dendamku pada gadis itu? " Ucap Simon dengan marah.
"Memang apa hebatnya ketua geng blue itu?, cowok hanya pendiam dan tidak jelas dia keluarga kaya yang mana. Hanya suka memerintah saja! " Ucap Simon yang marah.
Tiba-tiba Simon dipanggil oleh mamanya untuk bertemu dengan ayahnya.
Tok..
"Simon!" Panggil mama Simon. "Keluarlah, ayahmu mau bicara dengan dirimu! " Perintah mama Simon dengan lantang.
"Iya ma! " Jawab Simon.
Akhirnya Simon keluar dari kamarnya, dan berjalan kearah ruang keluarga dirumahnya.
Seorang pria paruh baya yang memakai pakaian rapi, dia sedang membaca sebuah dokumen. Dia adalah ayah Simon yang bernama Soni seorang hakim yang terkenal di kota Atena.
"Ayah mau bicara dengan ku? " Tanya Simon.
"Duduklah! " Suruh Soni.
Simon pun duduk disamping ayahnya, dengan perasaan was-was karena ayahnya juga termasuk ayah yang diktator semua orang rumah takut dengan ayahnya.
"Simon, dikampus mu ada murid baru yang bernama Fa ela anak dari pengacara Rafi? " Tanya Soni.
"Ada" Jawab Simon.
"Bagus, kamu dekati gadis itu karena ayahnya dan aku mau menjodohkan kalian berdua" Ucap Soni.
"Apa! " Seru Simon yang terkejut.
"Memangnya kenapa? " Tanya Soni.
Simon hanya terdiam, dia sedang memikirkan niat buruk untuk Fa ela.
"Jika aku bertunangan dengan dia maka aku bisa membalas dendam padanya, dan juga ini dinamakan takdir " Pikir Simon.
"Simon! " Panggil Soni. "Kenapa kamu diam saja?, jawab pertanyaan ayah! " Ucap Soni yang marah.
"Maaf ya, tadi Simon sedang memikirkan ucapan ayah" Ucap Simon yang gugup.
"Dasar masih muda jangan kebanyakan ngelamun! " Seru Soni.
"Semua apapun ayah perintah Simon tentu saja harus menerimanya" Ucap Simon.
"Haha.., bagus!. Kamu memang anak yang patuh" Ucap Soni sambil tertawa.
Simon pun juga senang karena dia bisa membalas dendam kepada Fa ela.
Fa ela yang tidak tahu rencana pertunangannya dengan Simon, dia ke kampus seperti biasa.
Dan setelah kuliah dia juga belajar menjadi model, dan hubungan dia dengan Erik juga sudah berubah menjadi teman. Lalu dia menjadi lebih dekat dengan Hugo.
Saat Fa ela dan teman-temannya sedang kearah pintu keluar kampus mereka, tiba-tiba Hugo dan Ciko menghampiri Fa ela.
"Hai!, adik-adik yang manis" Sapa Ciko sambil melambaikan tangan kepada mereka.
Mereka semua dan Fa ela tersenyum melihat tingkah kocak Ciko.
"Kamu mau pulang Fa ela? " Tanya Hugo.
"Iya, kak. Tapi aku mau ketempat khusus dulu lalu baru pulang" Jawab Fa ela.
"Kalau begitu hati-hati dijalan" Ucap Hugo.
"Dah.. " Seru Ciko sambil melambaikan tangannya kearah mereka sambil tersenyum.
Mereka berdua pun berjalan menjauh dari mereka.
"Cuma itu saja?, yang kamu katakan dengan gadis secantik Fa ela! " Ucap Ciko.
"Terus aku mau bilang apa?, aku tidak bisa seperti dirimu" Ucap Hugo dengan galak.
Tiba-tiba saja dari belakang Fa ela berlari mendekati mereka.
"Kak Hugo tunggu! " Panggil Fa ela.
Mereka berdua lalu berbalik kearah Fa ela.
"Ada apa? " Tanya Hugo.
"Aku belum tahu nomer HP kakak, jadi boleh aku minta nomernya? " Ucap Fa ela dengan manis.
"Boleh" Jawab Hugo dengan wajah datarnya tapi dihatinya seakan mau meloncat kegirangan setelah mendengar ucapan Fa ela.
Dan akhirnya Fa ela pun pergi kearah teman-temannya, tapi sebelum kesana dia melambaikan tangannya kearah Hugo dan Ciko.
"Sepertinya cewek itu selain manis, dia juga periang seperti aku" Ucap Ciko sambil tersenyum.
"Kalian beda" Ucap Hugo.
"Jadi kamu suka wanita dengan sifat seperti aku!, haha.. " Ucap Ciko sambil tertawa terbahak.
Tiba-tiba saja Hugo memukul kepala Ciko.
Pla..ak
"Hugo! " Panggil Ciko sambil memegangi kepalanya yang kena pukul.
Hugo yang tidak merasa bersalah setelah memukul Ciko, dia langsung pergi mendahului Ciko.
"Ayo cepat jalan!, nanti ketinggalan kelas " Teriak Hugo.
"Dasar pria batu!, mana ada wanita yang suka dengan dirimu seperti itu! " Seru Ciko.
Ciko langsung berlari kearah Hugo, dan mereka berdua berjalan kearah kelasnya.
Fa ela yang berlajar dengan giat untuk mewujudkan masa depan yang dia suka, bagi Fa ela masuk kedalam entertainment masa depan yang tidak dia sesali.
Saat selesai latihan, dia berjalan keluar dari tempat kursus nya. Tiba-tiba langkah kakinya terhenti.
Fa ela melihat seorang pria berjaket tudung warna hitam, bercelana jeans biru dengan menundukkan kepalanya.
"Maaf, anda menghalangi jalan tuan! " Seru Fa ela sambil berusaha melihat wajah pria tersebut.
Lalu Pria itu mengangkat kepalanya dan melihat kearah Fa ela yang sedang berdiri disampingnya.
Ternyata pria tersebut Hugo, Fa ela pun kaget. Melihat Hugo berasa ditempat kursus nya.
"Kak, Hugo. Bagaimana tahu tempat kursus ku? " Tanya Fa ela.
"Dari Maria, karena kamu tidak mengangkat telepon dari ku" Jawab Hugo.
"Maaf, saat latihan aku matikan HP ku" Ucap Fa ela.
"Ayo aku antar pulang! " Ajak Hugo.
"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri" Tolak Fa ela.
"Tapi aku tidak terima penolakan" Ucap Hugo.
Fa ela pun hanya terdiam, memikirkan sikap Hugo seperti ini.
"Pria ini kenapa seperti ini padaku? " Suara hati Fa ela.
"Kenapa hanya diam?, ayo! " Ucap Hugo sambil mengajak Fa ela.
Fa ela pun terpaksa ikut dengan dirinya, dan semua teman kursus nya memperhatikan Fa ela yang pergi naik mobil Hugo, semua temannya mengira kalau dia pacarnya Fa ela.
Didalam mobil Fa ela yang kelelahan dia tidak sadar tertidur di mobil Hugo. Hugo yang melihat itu dia pun menekankan laju jalan mobilnya walaupun mobil yang dibawanya adalah mobil balap.
Tak beberapa lama kemudian mereka berdua sampai didepan rumah Fa ela, dan Fa ela pun terbangun dari tidurnya.
"Kita sudah sampai? " Tanya Fa ela.
"Kamu tadi tidur lelap sekali, jadi aku menyetir dengan pelan" Ucap Hugo.
Tapi sebelum pergi Fa ela memberanikan dirinya untuk bertanya kepada Hugo tentang maksudnya yang perhatian yang diberikan Hugo kepada nya.
"Kak, boleh aku bertanya masalah pribadi kepada mu? " Tanya Fa ela.
"Boleh, kamu mau bertanya tentang apa? " Ucap Hugo.
Saat akan bertanya tentang perasaan Hugo pada dirinya, tiba-tiba saja kaca mobil Hugo ada yang mengetuk.
Tok..
Saat mereka berdua melihat nya ternyata itu adalah Simon, yang mengetuk kaca mobil Hugo sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.
"Simon! " Seru Fa ela.
"Sedang apa dia disini? " Tanya Fa ela.
Hugo yang menatap Simon dengan tatapan yang tidak suka, melihat dia ada didepan rumah Fa ela, karena Hugo merasa Simon punya maksud buruk terhadap Fa ela.
