Seorang wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia penggila pria. Dan pria tergila-gila padanya. Takdir baik apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan berhenti menjadi penggila pria? Atau dia selamanya akan mempermainkan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 32
Karena aku yang terus berontak membuatnya kesal dan tiba-tiba dia menampar wajah ku dengan keras sampai telingaku berdenging.
Tiba-tiba juga suara pintu di dobrak dengan keras dari luar.
Samar-samar ku lihat Vincent tengah berada di depan pintu yang telah dia rusak. Dengan nafasnya yang terengah-engah. Dia terlihat amat marah saat melihat kondisi ku. Dan dia berlari sambil berteriak ke arah Bram dan tinju nya menghantam wajah Bram sampai dia terpental.
"Vincent." kataku lirih sambil menangis penuh guncangan atas apa yang terjadi padaku saat ini.
"kamu sudah aman. aku sudah ada disini." kata nya sambil memegang tangan ku.
Semua gejolak bercampur aduk dalam dadaku. Dadaku merasa sesak saat membayangkan hal buruk akan menimpa ku. Tapi kini aku merasa lega saat melihat Vincent.
"YYAAAHHHH....dasar pria kurang ajar, berani sekali kau berbuat hal yang menjijikan seperti ini." marah Vincent pada Bram.
"Dan lagi kau melakukan nya pada dia " marah Vincent
"jadi benar kau pacar nya?"
"kenapa? memang apa masalah mu? apa kau tidak terima aku kekasihnya?" marah Vincent dia sudah memegang kerah baju Bram dan bersiap akan menghajarnya.
"kenapa ? Hajar saja aku..!" pinta Bram saat Vincent tidak jadi memukulnya
"aku ingin menghajar mu habis-habisan tapi itu tidak akan cukup. Kau harus menebus dosa mu ini pada nya. "
"Apa kau akan melaporkan ku ke polisi? meskipun begitu tidak akan ada yang memberatkan ku. kita berada di bar bukan hotel. " kata Bram
"Lagian aku juga belum melakukannya." kata Bram lagi
BUUKKK
Vincent kembali menghajar nya sampai darah keluar dari mulutnya
Dia malah terkekeh
"Awas saja kalau kau berani menemuinya lagi bahkan jika kau melakukan hal berbahaya lagi pada nya, aku tidak akan segan-segan melaporkan mu. Renungkan apa yang telah kau lakukan padanya. Kalau memang kau tulus mencintainya tidak mungkin kau menyakiti wanita yang kau cintai."
"AKU TIDAK MENYAKITINYA..!" bentak Bram
"APA KAU TIDAK LIHAT ITU.." marah Vincent
"Sadarlah... setelah apa yang kau lakukan padanya, jika kau seorang pria kau akan merasa malu menemui Karin. " marah Vincent
Bram tersadar dengan perbuatannya saat melihat ku terkulai lemas.
"Aku tidak tau apa yang telah kau berikan padanya sampai membuat dia seperti itu. Tapi apa kau sadar perbuatan mu ini sangat menjijikan." marah Vincent
"Sudahlah aku muak melihat mu " kesal Vincent
Aku merasakan tangan Vincent merapikan pakaian ku dan Dia memangku tubuh ku.
"jangan sampai aku melihat mu..! Dan renungkan apa yang ku katakan." ancam Vincent dan dia membawaku pergi dari tempat itu
Meskipun mata ku tengah tertutup tapi telingaku masih bisa mendengar dengan jelas.
Tidak ada yang perlu aku khawatir kan lagi selama aku berada bersamanya.
"Vincent.." gumam ku dengan mata masih tertutup
"sudah ku bilang jangan temui dia. hah..sudahlah tidak ada gunanya juga mengoceh padamu. Tidurlah dengan tenang. " kata Vincent
"terimakasih ." gumam ku dan aku merasakan cairan hangat keluar dari mataku
"jangan banyak bicara, istirahat lah. Aku tidak tau campuran apa yang dia berikan padamu."
Aku tidak peduli dengan tubuhku yang tengah ada di pangkuan Vincent. Aku yakin aku tidak terlalu berat untuknya. kesadaran ku sudah berada pada batasnya dan semua terasa hening dan sepi.
.
