NovelToon NovelToon
Kau Adalah

Kau Adalah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: TaurusWoman

Sebenernya cerita kesekian yang memang saya baru buat. Tapi untuk disini, cerita ini jadi cerita pertama yang saya rilis disini...

SO PLEASEEEE TINGGALIN JEJAK KALIAN YAA READERS. PLEASE TINGGALIN LIKE DAN COMMENT KALIAN DI CERITAKU INI...
BIAR DAPET INTI CERITA DAN ENDING CERITA YANG EPIK BANGET AKHIRNYAA...


ThankYou...

..........

Emril yang sempat berkuliah di London kembali pulang ke Jakarta dan melanjutkan kuliah di Kampus yang sama dengan kedua saudara laki-lakinya.

Di kampus barunya, selain ada kedua saudara laki-lakinya Emril juga bertemu kembali dengan sahabat semasa kecilnya, beberapa teman lamanya, teman nongkrongnya, teman olahraganya dan mantannya.

Tapi ternyata bukan hanya mereka yang membuat Emril betah kuliah di Jakarta dibanding di London. Ada satu orang diantara mereka yang selalu menarik perhatian Emril, bahkan Emril sering menolak apa yang dirasakannya, tapi Emril tidak bisa menghindar untuk selalu memikirkannya, mencarinya dan berbincang dengannya.

Dia Tami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TaurusWoman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Random

Author Pov

Kali ini Tami dan Emril nggak ada jadwal praktikum. Tapi mereka sengaja janjian bertemu di cafe white kampus untuk membahas materi yang baru diberikan oleh bu Jenette dan mereka juga harus membuat soal praktikum untuk seminggu kedepan. Mereka berdua serius sekali mengerjakan tugas tersebut walaupun tetap menikmati kopi yang mereka pesan sebelumnya.

Tanpa mereka sadari, dari jarak beberapa meter mereka duduk, ternyata ada seseorang yang dari tadi memperhatikan interaksi mereka berdua selama berdiskusi. Interaksi Tami dan Emril memang terlihat seperti pasangan yang sedang asik mengerjakan tugas kuliah bersama. Karena interaksi keduanya cukup intimate. Walaupun mereka hanya fokus dengan apa yang mereka kerjakan.

Semua orang bisa melihat dengan jelas bagaimana Emril menatap Tami ketika Tami sedang berbicara. Bagaimana Emril selalu tersenyum menawan ketika Tami juga tersenyum. Dan mereka yang ada disini juga bisa menyadari sikap Emril yang begitu hangat ketika Tami sedang serius menjelaskan sesuatu pada Emril. Tapi gerak gerik Tami pun tak kalah menarik perhatian orang-orang, mereka yang baru datang ataupun sudah duduk di cafe itu juga memperhatikan cara Tami menatap Emril ketika Emril sedang berbicara. Lalu memperhatikan ekspresi Tami ketika Emril sedang menjelaskan sesuatu kepadanya. Dan sikap Tami yang nggak kalah hangat ketika Emril hanya menatap Tami seolah sedang menggodanya.

Jangankan Ariq, semua orang yang ada diposisi Ariq memang akan berpikir mereka sudah menjadi sepasang kekasih. Dan ya itu benar-benar terjadi, banyak yang berkomentar secara diam-diam saat melihat interaksi Emril dan Tami. Walaupun Emril dan Tami nya sendiri tidak menyadari kekepoan orang-orang yang sedang ada disana, karena Tami dan Emril benar-benar asik dengan urusan mereka berdua.

"Terus, setelah ini ngapain?" tanya Emril sedikit merapihkan barang-barangnya ke dalam tas.

"Aku mau boxing.." jawab Tami ketika Emril dengan santai menanyakan kegiatannya setelah ini.

"Ikut..." ucap Emril.

"Ngapain?" Tanya Tami terkejut menatap Emril.

"Ya mau boxing juga, kan kamu tau salah satu olahraga favorit aku boxing..."

"Ya tapi kan.." ucap Tami terpotong ketika melihat tatapan Emril. Dan Tami pun mengiyakan Emril bisa ikut boxing di tempat dia latihan. Ketika selesai, mereka langsung meluncur ke tempat boxing.

Sampai di tempat, mereka juga langsung siap-siap untuk latihan boxing, bahkan mereka dipasangkan untuk latihan bersama. Emril dan Tami berlatih boxing dengan serius. Sampai seketika tangan Tami terpeleset dan tubuhnya meluncur menabrak dadanya Emril.

Emril pun spontan berusaha menangkap tubuh Tami, tapi karena kejadian itu terlalu cepat, tanpa disengaja Emril malah memeluk pinggang Tami. Beberapa detik mereka saling terdiam karena terkejut. Sampai akhirnya Tami merenggangkan tubuhnya menjauh dari Emril. Tubuh mereka merenggang, tapi tatapan mereka jadi saling terkunci.

"Mmm maaf ya, sakit?" Ucap Tami sambil tersenyum berusaha mencairkan suasana. Bukannya menjawab, Emril malah merentangkan kedua tangannya. Tami yang melihat itu jadi bingung sendiri.

"Apa?" Tanya tami dengan wajah bingung.

"Sekali lagi boleh..." ucap Emril menggoda Tami.

"Apaan sih, nggak jelas, udah yuk lanjut..." ucap Tami sambil bersiap-siap mengarahkan tinju ke Emril, tapi tangan Tami segera dihadang oleh Emril, dan Tami terjatuh lagi dalam pelukan Emril. Walaupun kali ini posisinya Tami seperti dipeluk dari belakang oleh Emril.

"Udah takdirnya Tam, kamu ada dipelukan aku...." ucap Emril pelan seolah berbisik ditelinga Tami.

Dengan sigap Tami menyikut perut Emril dan menjauh dari tubuh Emril sambil menatap Emril dengan ledekan dari senyumnya. Emril hanya mengaduh karena menahan nyeri di bagian perutnya.

"Udah takdir juga, aku bisa lepas dari godaan kamu Emr..." ucap Tami sambil berbalik badan jalan kearah tas dan mengambil sebotol air minumnya.

Satu jam mereka berlatih.

"Aku anter pulang ya..." ucap Emril setelah mereka rapih dan sudah bersiap beranjak dari tempat itu.

"Nggak usah...Aku mau nonton soalnya, Bye..." ucap Tami sambil beranjak jalan keluar studio.

"Heii..." panggil Emril menyusul langkahnya Tami.

"Nonton ? Sama siapa?" Tanya Emril mensejajarkan langkahnya dengan langkah Tami.

"Sendiri..." ucap Tami santai dan tetap berjalan kearah luar.

"Yaudah ayo..." ajak Emril sambil menarik tangannya Tami berarah ke parkiran motornya.

"Eeehh....apaan sih?" Tanya Tami kebingungan melihat reaksi Emril.

"Ya hayoo kita nonton, aku juga mau ikut nonton. Udah lama loh aku nggak nonton di bioskop..."

"Iiih kenapa ikutan lagi sih, udah pulang aja sana..."

"Loh emang kenapa kalo aku juga mau nonton, ko kamu malah larang aku nonton. Jangan-kangan kamu udah janjian sama cowok lain ya?"

"Ih apaan sih, nggak jelas deh nebak-nebaknya....."

"Ya makannya kamu nonton sama aku..."

"Ah modus..." ucap Tami sambil melengos kearah lain.

Emril hanya tersenyum menatap reaksi Tami yang mukanya terlihat bersemu merah.

"Ayoookk..." ajak Emril sambil menggandeng Tami kearah motornya.

Alhasil Tamipun nonton berdua sama Emril. Kebetulan film yang ditonton Tami juga merupakan film yang lagi mau ditonton oleh Emril. Jadi Emril makin menikmati acara nonton bareng Tami. Di dalam studio, mereka duduk di barisan bangku tengah. Sudah ada popcorn, satu ice cokelat dan satu ice lemon tea. Mereka cukup serius memperhatikan alur filmnya. Emril dan Tami memang sama-sama menyukai Film, jadi mereka hanya menonton sambil menghabiskan popcorn dan minuman yang sudah mereka pesan.

Sampai akhirnya film selesai, keluar dari studio Emril menggandeng tangannya Tami. Mereka jalan dengan santai keluar dari bioskop ini.

"Sekarang apa lagi planning kamu, yang mau kamu lakuin?" Tanya Emril sambil menghentikan langkahnya dan menghadapkan tubuhnya serta menatap ke arah Tami.

"Maksudnya?" Tanya Tami dengan ekspresi wajah bingung.

"Ya dari tadi kayanya jadwal kamu udah teratur banget, dari kampus kamu latihan boxing, terus abis itu kamu nonton, jadi sekarang apa lagi? kamu nggak lapar? Mau makan nggak?"

"Emang aku mau makan ko..."

"Makan apa?" Tanya Emril melirik sekitaran.

"Aku lagi mau makan steak, mmm....tapi kalau kamu mau pulang, nggak apa-apa pulang aja...thanks ya....." ucap Tami sambil melepas gandengan Emril dan melangkah meninggalkan Emril yang masih berdiri di depan bioskop.

Setelah beberapa langkah, tangan Tami ditahan lagi oleh Emril, membuat tubuhnya berbalik dan berjarak sangat dekat dengan Emril. Mereka saling tatapan dan jadi merasa canggung.

"Mau kemana?" Tanya Emril dengan suara rendahnya.

"Mau makan, aku laper..." jawab Tami juga dengan perlahan. Emril membenarkan posisi mereka.

"Yaudah ayo makan, kan aku juga belom makan. Ko langsung ninggalin gitu?" Ucap Emril membuat Tami jadi merasa nggak enak.

"Mmm yaa maaf, kirain kamu mau langsung pulang" Jawab Tami sedikit salah tingkah sambil melirik-lirik ke arah lain.

"Yaudah ayo makan..." ucap Emril menggandeng kembali tangan Tami dan mereka melangkah ke arah resto steak.

Sampai di resto, mereka pun langsung duduk ditempat duduk yang ada di balkon menghadap jalannya kota Jakarta di sore menjelang malam hari.

Dan langsung memesan steak kesukaan masing2.

Sambil menunggu pesanan mereka datang. Emril dan Tami berbagi cerita, saling tertawa, bertukar pikiran dan saling terbuka dengan isi hati mereka saat ini. Terutama Tami yang sebenarnya sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja dalam beberapa waktu ini. Misal gosip yang sering bermunculan tentang dia dengan beberapa teman laki-lakinya.

"Ya palingan aku jadi digosipin juga sama kamu..." ucap Tami.

"Ya nggak apa2, toh kita yang jalanin, kita yang paling tau situasi kita sebenarnya..."

"Situasi apa?" Tanya Tami sambil senyum-senyum menggoda ucapan Emril.

"Ya situasi kita. Kita yang paling tau kan, situasi kita itu kaya gimana. Biarin aja mereka gosipin apa. Urusan mereka. I dont care...." ucap Emril sambil menerima pesenan steaknya.

"Yaa me too...tapi mereka nggak akan berenti kepo dengan segala hal tentang aku, kalau aku keliatan berteman sama seorang laki-laki..." ucap Tami yang juga menerima pesanan steaknya.

Emril menatap kearah Tami. Tatapannya terkunci ketika mendengar omongan Tami yang terdengar rumit tapi dia tetap santai menyampaikan hal itu.

"Makannya kamu cukup sama aku..." ucap Emril yang membuat Tami menatapnya.

"Cukup keliatan jalan dan deket sama aku. Jadi mereka cuma bisa ngeliat dan merhatiin dari jauh tanpa harus bikin cerita yang nggak-nggam lagi soal kamu Tam..." ucap Emril yang tak lepas menatap Tami.

Begitu juga dengan Tami, dia menatap lekat Emril ketika Emril mengatakan hal itu.

"Please stay with me. Cuma sama aku Tam, nggak perlu ada nama lain lagi yang harus mereka gosipin...." ucap Emril yang mengunci tatapannya pada Tami.

1
Durahman Kedu
bagus ceritanya
TaurusWoman
alur cerit yang relate dengan berbagai pengalaman orang-orang. menyukai seseorang tapi terkadang menolak apa yang dirasakan karena ada hal yg harus dijaga.
Foquita Retrasada
Setiap membaca ceritanya, aku terbawa suasana, semoga thor bisa terus bikin cerita seru!
Decapitator
Endingnya nggak disangka-sangka
Muriel
Cerita yang bikin saya gak bisa lepas sampai selesai, sampai dapet ending yang bikin saya senyum-senyum sendiri. 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!